You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit dan kelainan pada kehamilan masih menduduki peringkat tertinggi dalam angka
kematian ibu dan bayi. Hal ini terjadi karna tidak adanya antisipasi dan deteksi dini yang
dilakukan terhadap tanda dan gejala penyimpangan yang terjadi pada masa kehamilan.
Akibatnya indikasi yang terjadi terlambat dan tidak dapat diatasi. Karna itu perlu perhatian yang
lebih terhadap gejala-gejala yang muncul sebagai akibat dari penyimpangan keadaan normal
kehamilan.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas Asuhan Kebidanan 1.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk :
1. Memberikan informasi pada pembaca tentang gejala dan penyimpangan kehamilan yang perlu
di waspadai..
2. Menambah pengetahuan penulis tentang mengidentifikasi tanda dan gejala penyimpangan dari
kehamilan normal.
3. Menginformasikan tindakan segera yang perlu dilakukan terhadap kelainan dalam kehamilan.
4. Mengarahkan pembaca terutama ibu hamil dalam menghadapi gejala yang tidak wajar dalam
kehamilan.
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN

Mengidentifikasi Tanda Dan Gejala Penyimpangan Dari Keadaan Normal Kehamilan

2.1.Pengertian
Tanda dan gejala penyimpangan dari keadaan normal kehamilan adalah tanda gejala yang
menunjukkan adanya keadaan-keadaan yang tidak normal dari ibu atau bayi yang dikandung
yang mengindikasikan adanya bahaya dan terwujud dalam respon anatomis maupun fisiologis.
Bila ada tanda bahaya ibu perlu mendapat pertolongan segera di rumah sakit.
Kebanyakan kehamilan berakhir dengan persalinan dan masa nifas yang normal. Namun 15
sampai 20 diantara 100 ibu hamil mengalami gangguan pada kehamilan, persalinan atau nifas.
Gangguan tersebut dapat terjadi secara mendadak, dan biasanya tidak dapat diperkirakan
sebelumnya. Karena itu, tiap ibu hamil, keluarga dan masyarakat perlu mengetahui, mengenali
dan mengidentifikasi gejala penyimpanan yang terjadi pada setiap kehamilan,tujuannya agar
dapat segera mencari pertolongan ke bidan, dokter, atau langsung ke rumah sakit, untuk
menyelamatkan jiwa ibu dan bayi yang dikandungnya Tanda dan gejala penyimpangan dari
keadaan normal kehamilan dapat diketahui dengan mengidentifikasi dan mendeteksi secara dini
penyimpangan yang mungkin terjadi supaya tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.

2.2.Tujuan
Mengidentifikasi tanda dan gejala penyimpangan dari keadaan normal kehamilan ini bertujuan
untuk menafsirkan, menyimpulkan dan menangani indikasi dari gejala penyimpangan tersebut
secara sempurna sehingga kesakitan atau kematian ibu dan bayi dapat dicegah.

2.3. Deteksi Dini Untuk Mengetahui Penyimpangan dari Kehamilan Normal.

Deteksi dini terhadap komplikasi kehamilan adalah upaya penjaringan


yang dilakukan untuk menemukan penyimpangan -penyimpangan yang terjadi selama kehamilan
ibu secara dini,
Upaya yang dapat dilakukan ibu dalam deteksi dini terhadap komplikasi kehamilan :

1. Memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,Puskesmas, Rumah


Sakit paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
2. Imunisasi TT 2x,bila ditemukan kelainan-kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih
sering dan lebih intensif,
3. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.

Faktor-faktor yang mempengaruhi upaya deteksi dini seseorang terhadap komplikasi


kehamilan:

Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan faktor yang mendukung perilaku ibu dalam upaya deteksi
dini komplikasi kehamilan. Ibu dengan tingkat pendidikan tinggi lebih mudah memperoleh
informasi tentang kesehatan.

Informasi
Menurut Snehandu B.Kar (Notoatmodjo, 2003) informasi tentang kesehatan mempengaruhi
seseorang dalam hal upaya deteksi dini komplikasi kehamilan. Upaya deteksi dini seseorang
yang rendah disebabkan karena tidak atau kurangnya memperoleh informasi yang kuat.

Budaya
Menurut WHO (Notoatmodjo, 2003) upaya deteksi dini seseorang juga dipengaruhi oleh
faktor budaya. Kebudayaan ini terbentuk dalam waktu yang lama sebagai akibat dari
kehidupan suatu masyarakat bersama.

Sosial Ekonomi
Menurut WHO (Notoatmodjo, 2003) faktor ekonomi juga berpengaruh terhadap seseorang
dalam upaya deteksi dini komplikasi kehamilan,Status ekonomi keluarga juga berperan bagi
seseorang dalam mengambil keputusan bertindak termasuk tindakan yang berhubungan
dengan kesehatan.
2.4. Identifikasi Tanda dan Gejala Penyimpangan dari Keadaan Normal Kehamilan

Ada beberapa tanda bahaya dan penyimpangan dari keadaan normal kehamilan yang perlu
dikenali yaitu :Ibu tidak mau makan dan muntah terus Kebanyakan ibu hamil dengan umur
kehamilan 1-3 bulan sering merasa mual dan kadang-kadang muntah. Keadaan ini normal dan
akan hilang dengan sendirinya pada kehamilan lebih dari 3 bulan. Tetapi, bila ibu tetap tidak
mau makan, muntah terus menerus sampai ibu lemah dan tak dapat bangun, keadaan ini
berbahaya bagi keadan janin dan kesehatan. Keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan
Hiperemesis Gravidarum Berat badan ibu hamil tidak naik Selama kehamilan berat badan ibu
naik sekitar 9-12 kg, karena adanya pertumbuhan janin dan bertambahnya jaringan tubuh ibu
akibat kehamilan. Kenaikan berat badan itu biasanya terlihat nyata sejak kehamilan berumur 4
bulan sampai menjelang persalinan. Bila berat badan ibu tidak naik pada akhir bulan keempat
atau kurang dari 45 kg pada akhir bulan keenam, pertumbuhan janin mungking terganggu.
Kehidupan janin mungking terancam. Ibu mungkin kekurangan gizi. Mungkin juga ibu
mempunyai penyakit lain, seperti batuk menahun, malaria, dll yang segera perlu diobati.
Perdarahan Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sering merupakan tanda bahaya yang
dapat berakibat kematian ibu dan atau janin. Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang
yang normal. Pada masa awal sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang
sedikit atau spotting disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan
implantasi dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan
mungkin pertanda dari servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan semacam ini mungkin normal
atau mungkin suatu tanda adanya infeksi. Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal
adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat
berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang
tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang -kadang, tetapi tidak selalu, disertai dengan rasa
nyeri. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa atau abrupsio plasenta.
Bengkak tangan/wajah, sakit kepala, dan dapat diikuti kejang Sedikit bengkak pada kaki atau
tungkai bawah pada umur kehamilan 6 bulan ke atas mungkin masih normal. Tetapi , sedikit
bengkak pada tangan atau wajah, apa lagi bila disertai tekanan darah tinggi dan sakit kepala
(pusing), Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan ketidaknyamanan
yang no rmal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius
adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang
dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya men
jadi kabur atau berbayang. Ssangat berbahaya bila keadaan ini dibiarkan maka ibu dapat
mengalami kejang-kejang. Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan
dan terjadinya gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin
berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam
kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia Keadaan ini sering menyebabkan kematian
ibu serta janin. Bila ditemukan satu atau lebih gejala tersebut, ibu harus segera meminta
pertolongan kepada bidan terdekat untuk di bawa ke rumah sakit
Gerakan janin berkurang atau tidak ada Pada keadaan normal, gerakan janin dapat dirasakan ibu
pertama kali pada umur kehamilan 4-5 bulan. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya
lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali
dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan bai).
Sejak saat itu, gerakan janin sering dirasakan ibu.Janin yang sehat bergerak secara teratur. Bila
gerakan janin berkurang, melemah atau tidak bergerak sama sekali dalam 12 jam, kehidupan
bayi mungkin terancam. Ibu perlu segera mencari pertolongan.
Demam Tinggi Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, mi num banyak dan mengompres untuk
menurunkan suhu (Saifuddin,2002). Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan
yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian
menyebabkan timbulnya tanda atau gejala –gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi
demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan
masa nifas.
Kelainan letak janin Pada keadaan normal, kepala janin berada di bagian bawah rahim ibu dan
menghadap ke arah punggung ibu. Menjelang persalinan, kepala bayi turun dan masuk ke rongga
panggul ibu. Kadang-kadang letak bayi tidak normal sampai umur kehamilan 9 bulan. Pada
keadaan ini, ibu harus melahirkan di rumah sakit, agar ibu dan bayi dapat diselamatkan.
Persalinan mungkin mengalami gangguan atau memerlukan tindakan. Anjurkan ibu/keluarganya
untuk menabung.
Kelainan letak janin antara lain :
Letak Lintang Merupakan kelainan letak janin di dalam rahim pada kehamilan
tua (8-9 bulan): kepala ada di samping kanan at au kiri dalam rahim ibu. Bayi letak lintang tidak
dapat lahir melalui jalan lahir biasa, karena sumbu tubuh janin melintang terhadap sumbu tubuh
ibu. Bayi membutuhkan pertolongan operasi sesar.
Letak Sungsang Letak sungsang merupakan kelainan letak janin di dalam rahim
pada kehamilan tua (hamil 8-9 bulan), dengan kepala di atas dan bokong atau kaki di bawah.
Bayi letak sungsang lebih sukar lahir, karena kepala lahir terakhir. Menurut Manuaba (1998)
penyebab letak sungsang dapat berasal dari pihak ibu (keadaan rahim, keadaan plasenta, keadaan
jalan lahir) dan dari janin (tali pusat pendek, hidrosefalus, kehamilan kembar, hidramnion,
prematuritas). Kalau menjelang persalinan terlihat bagian tubuh bayi di jalan lahir, misalnya
tangan, kaki atau tali pusat, maka ibu perlu segera di bawa ke rumah sakit
Ketuban pecah sebelum waktunya (KPD) Biasanya ketuban pecah menjelang persalinan, setelah
ada tanda awal persalinan seperti mulas dan keluarnya lendir, bercampur sedikit darah. Cairan
ketuban biasanya berwarna jenih kekuningan. Bila ketuban telah pecah dan cairan ketuban keluar
sebelum ibu mengalami tanda-tanda persalinan, janin dan ibu akan mudah terinfeksi. Hal ini
berbahaya bagi ibu maupun janin. Ibu perlu segera mendapat pertolongan bidan terdekat untuk di
bawa ke rumah sakit.
Nyeri perut yang hebat Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan
normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang
mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah istirahat. Hal
ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan pre
term, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi placenta, infeksi saluran kemih
atau infeksi lainnya
Selaput kelopak mata pucat Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan
hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester I dan III, <10,5gr% pada trimester II. Nilai tersebut
dan perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada trimester II.
Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang
keduanya saling berinteraksi.

Jika ibu menemui gejala -gejala berikut ini, itu artinya alarm tanda bahaya telah berbunyi, dan
segeralah telepon dokter untuk meminta saran tindakan apa yang seharusnya dilakukan:
Sakit perut yang hebat atau bertahan lama.
Perdarahan atau terjadi bercak pada vagina.
Bocornya cairan atau perubahan dalam cairan yang keluar dari vagina. Yakni jika menjadi berair,
lengket, atau berdarah.
Adanya tekanan pada panggul, sakit dipunggung bagian bawah
atau kram sebelum usia 37 minggu kehamilan.
Pipis yang sakit atau terasa seperti tebakar.
Sedikit pipis atau tidak pipis sama sekali.
Muntah berat atau berulangkali.
Menggigil atau demam di atas 101 º F(38,3 º C).
Rasa gatal yang menetap diseluruh tubuh, khususn ya jika dibarengi kulit tubuh menguning,
urine berwarna gelap, dan feses berwarna pucat.
Gangguan penglihatan, seperti pandangan ganda, pandangan kabur, buram, atau ada titik mata
yang terasa silau jika memandang sesuatu.
Sakit kepala berat yang bertahan l ebih dari 2-3 jam.
Pembengkakan atau terasa berat akibat cairan (edema) pada tangan, muka dan sekitar mata, atau
penambahan berat badan yang tiba-tiba, sekitar 1 kilo atau lebih, yang tidak berkaitan dengan
pola makan.
Kram parah yang menetap pada kaki ata u betis, yang tidak mereda ketika ibu hamil menekuk
lutut dan menyentuhkan lutut itu ke hidung.
Penurunan gerakan janin. Sebagai panduan umum, jika terjadi kurang dari 10 gerakan dalam 12
jam pada kehamilan minggu ke – 26 atau lebih, artinya kondisi janin ti dak normal.
Trauma atau cedera pada daerah perut.
Pingsan atau pusing-pusing , dengan atau tanpa palpitasi (pupil mata menyempit).
Masalah kesehatan lain yang biasanya membuat ibu telepon ke dokter, meski jika tidak sedang
hamil .
2.5. Tanda dan Gejala Penyimpangan dari Penyakit Ibu Yang Membahayakan Kehamilan
Kesehatan dan pertumbuhan janin dipengaruhi oleh kesehatan ibu. Bila ibu mempunyai penyakit
yang berlangsung lama atau merugikan kehamilannya, maka kesehatan dan kehidupan janinpun
terancam. Karna itu perlu juga mengidentifikasi tanda dan gejala penyakit tersebut pada
kehamilan.
Beberapa penyakit yang merugikan kehamilan antara lain:

2.5.1 Penyakit Jantung Keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil antara lain sesak napas, jantung
berdebar, dada terasa berat (kadang -kadang nyeri), nadi cepat, kaki bengkak Keluhan tersebut
timbul di waktu kerja be rat. Sedangkan pada payah jantung yang berat dirasa pada saat kerja
ringan atau sedang beristirahat/berbaring. Pada saat kehamilan, penyakit jantung ini akan
menjadi lebih berat. Pengaruh penyakit jantung terhadap kehamilan adalah dapat menyebabkan
gangguan pada pertumbuhan janin dengan berat badan lahir rendah, prematuritas, kematian janin
dalam rahim dan juga dapat terjadi abortus (Mochtar, 1998).
2.5.2 Tuberkulosis Keluhan-keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil antara lain batuk lama tak
sembuh-sembuh, tidak suka makan, badan lemah dan semakin kurus, batuk darah. Penyakit ini
tidak berpengaruh secara langsung terhadap janin dan tidak memberikan penularan selama
kehamilannya. Janin baru akan tertular setelah dilahirkan. Bila tuberkulosa/TBC sudah berat
dapat menurunkan kondisi tubuh ibu hamil, tenaga dan termasuk ASI ikut berkurang, bahkan ibu
dianjurkan untuk tidak memberi ASI
kepada bayinya secara langsung .
2.5.3 Anemia Wanita tidak hamil mempunyai nilai normal hemoglobin 12 -15 gr%. Angka
tersebut juga berlaku untuk wanita hamil, terutama wanita yang mendapat pengawasan selama
hamil. Oleh karena itu, pemeriksaan hemoglobin harus menjadi pemeriksaan darah rutin selama
pengawasan antenatal, yaitu dilakukan setiap 3 bulan atau paling sedik it 1 kali pada
pemeriksaan pertama atau pada triwulan pertama dan sekali lagi pada triwulan terakhir . Keluhan
yang dirasakan ibu hamil adalah: lemas badan, lesu, lekas
lelah, mata berkunang-kunang, jantung berdebar. Pengaruh anemia terhadap kehamilan antara
lain: dapat menurunkan daya tahan ibu hamil sehingga ibu mudah sakit, menghambat
pertumbuhan janin sehingga bayi lahir dengan berat badan rendah dan persalinan prematur.
2.5.4 Malaria Keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil antara lain panas tinggi, menggigil sampai
keluar keringat, sakit kepala, muntah -muntah. Bila penyebab malaria ini disertai dengan panas
yang tinggi dan anemia, maka akan mengganggu ibu hamil dan kehamilannya. Bahaya yang
mungkin terjadi antara lain abortus/keguguran, kematian janin dalam kandungan, dan persalinan
prematur.
2.5.5 Diabetes Mellitus Dugaan adanya kencing manis pada ibu hamil apabila :
Ibu pernah mengalami beberapa kali kelahiran bayi yang besar
dengan berat badan lahir bayi lebih dari 4 000 gram.
Pernah mengalami kematian bayi dalam rahim pada kehamilan
minggu-minggu terakhir.
Ditemukan glukosa dalam air seni (pemeriksaan laboratorium), yang
disebut glikosuria.
Pengaruh diabetes mellitus terhadap kehamilan tergantung pada berat ringannya penyakit,
pengobatan dan perawatannya. Pengobatan diabetes mellitus menjadi lebih sulit karena pengaruh
kehamilan. Kehamilan akan memperberat diabetes mellitus dan memperbesar kemungkinan
timbulnya komplikasi seperti koma. Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan Obstetrik
seperti cidera akibat kecelakaan
(kendaraan, keracunan dan kebakaran).
Ibu dengan keadaan tersebut harus diperikasa dan mendapat pengobatan secara teratur oleh
dokter. Anjurkan ibu dan keluarganya menabung untuk persiapan persalinannya nanti

2.6 Mengidentifikasi Tanda dan Gejala Penyakit Kandungan Lainnya


2.6.1 Hidramnion Yaitu kehamilan dengan jumlah air ketuban lebih dari 2 liter.
Keadaan ini mulai tampak pada trimester III, dapat terjadi secara perlahan-lahan atau sangat
cepat. Pada kehamilan normal, jumlah air ketuban ½ -1 liter. Karena rahim sangat besar akan
menekan pada organ tubuh sekitarnya, yang menyebabkan keluhan -keluhan sebagai berikut:
Sesak napas, karena sekat rongga dada terdorong ke atas.
Perut membesar, nyeri perut karena rahim berisi air ketuban ?2 liter.
Pembengkakan pada kedua bibir kemaluan dan tungkai.
2.6.2 Oligohidramnion. Bila banyaknya air ketuban kurang dari 500 cc.Biasanya cairan kental,
keruh, berwarna kuning kehijau-hijauan. Diduga ada kaitannya dengan renal agenesis janin.
Kalau terjadi pada kehamilan muda akan menyebabkan gangguan pertumbuhan janin, seperti
deformitas dan amputasi ekstremitas. Uterus tampak lebih kecil, dan detak jantung sudah
terdengar lebih dini dan jelas. Karena kurangnya cairan maka pergerakan anak akan menyulitkan
si ibu. Prognosis untuk janin tidak begitu baik.
2.6.3 Mola Hidatidosa
Gejala yang dapat ditemukan pada mola hidatidosa :
Adanya tanda-tanda kehamilan disertai dengan perdarahan. Perdarahan ini biasa intermitten,
sedikit-sedikit atau sekaligus banyak sehingga menyebabkan syok atau kematian karena
perdarahan ini, maka umumnya mola hidatidosa masuk RS dalam keadaan anemia. Perdarahan
uterus abnormal yang bervariasi dari spotting sampai perdarahan hebat merupakan gejala yang
paling khas dari kehamilan mola dan pertama kali terlihat antara minggu keenam dan kedelapan
setelah amenore. Sekret berdarah yang kontinyu atau intermitten dapat berkaitan dengan
keluarnya vesikel-vesikel yang menyerupai buah anggur.
Hiperemesis gravidarum, yang ditandai dengan nausea dan vomiting yang berat.
Tanda-tanda pre-eklampsia pada Trimester I
Tanda-tanda tirotoksikosis, adanya hipertiroidisme dimana sekitar 7 % pasien dengan takikardi,
tremor dan kulit yang hangat.6 mola yang disertai tirotoksikosis mempunyai prognosis yang
lebih buruk, baik dari segi kematian maupun kemungkinan terjadinya keganasan. Biasanya
penderita meninggal karena krisis tiroid.
Kista lutein unilateral/bilateral. Mola hidatidosa sering disertai dengan kista lutein. Umumnya
kista imi segera menghilang setelah jaringan mola dikeluarkan, tetapi ada juga kasus-kasus
dimana kista lutein baru ditemukan pada waktu follow up. Kasus mola dengan kista lutein
mempunyai resiko 4 kali lebih besar untuk mendapatkan degenerasi keganasan dikemudian hari
dari pada kasus-kasus tanpa kista.
Umumya uterus lebih besar dari usia kehamilan .
Tidak dirasakan tanda-tanda adanya gerakan janin, balottement kecuali pada mola parsial.
Kadar gonadotropin chorion tinggi dalam darah dan urin.
Emboli paru. Penyulit lain yang mungkin terjadi ialah emboli sel trofoblas keparu-paru.
Sebetulnya pada tiap kehamilan selalu ada migrasi sel trofoblas ke peredaran darah kemudian
keparu-paru tanpa memberikan gejala apa-apa tetapi pada mola kadang-kadang jumlah sel
trofoblas ini demikian banyak sehingga dapat menimbulkan emboli paru-paru akut yang bisa
menyebabkan kematian.
Keluar jaringan mola seperti buah anggur atau mata ikan (tidak selalu ada), yang merupakan
diagnosa pasti.
Identifikasi dengan Inspeksi :
Muka dan kadang-kadang badan kelihatan pucat kekuning-kuningan yang disebut muka mola
(mola face)
Kalau gelembung mola keluar dapat dilihat jelas
Identifikasi dengan Palpasi :
Uterus membesar tidak sesuai dengan umur kehamilan, terasa lembek.
Tidak terba bagian-bagian janin dan ballotement, juga gerakan janin
Adanya fenomena harmonika : darah dan gelembung mola keluar dan fundus uteri turun lalu
naik lagi karena terkumpulnya darah baru
Identifikasi Auskultasi :
Tidak terdengar denyut jantung janin.
Terdengar bising dan bunyi khas.
2.6.4 Varises vagina Sekitar 20-30% ibu hamil mengalami varises. Umumnya varises terjadi di
daerah panggul dan anggota gerak bagian bawah. Hal ini karena pembuluh-pembuluh darah di
daerah inilah yang berhubungan erat dengan rahim. Gejala varises vagina yang sering detemukan
biasanya Ibu hamil mengeluh cepat lelah dan pucat. Si ibu atau dokter mendeteksi dengan cara
meraba vagina, jika terasa ada tonjolan maka bisa dipastikan ibu hamil mengalai varises vagina.
2.6.5 Sindroma HELLP Sindroma HELLP adalah pre eklampsia dan eklampsia yang disertai
dengan adanya hemolisis, peningkatan enzim hepar, disfungsi hepar dan trombositopenia. (H =
Hemolisis; EL = Elevated Liver Enzim; LP = Low Platelets Count)
Tanda dan gejala yang tidak khas : mual, muntah, nyeri kepala, malaise,
kelemahan. (Semuanya mirip tanda dan gejala infeksi virus).
Tanda dan gejala pre eklampsia : hipertensi, proteinuria, nyeri epigastrium,
edema, dan kenaikan asam urat.
Tanda-tanda hemolisis intravaskuler :
a. Kenaikan LDH, AST dan bilirubin indirek.
b. Penurunan haptoglobin.
c. Apusan darah tepi : fragmentasi eritrosit.
d. Peningkatan urobilinogen dalam urine.
Tanda kerusakan / disfungsi sel hepatosit : Kenaikan ALT, AST, LDH.
Trombositopenia : Trombosit 150.000/ml atau kurang.
2.7 Kehamilan Yang Perlu Diwaspadai Untuk Menghindari Penyimpangan dan Komplikasi
Umur ibu hamil kurang dari 20 tahun Pada umur di bawah 20 th, rahim dan panggul seringkali
belum tumbuh mencapai ukuran dewasa. Akibatnya ibu hamil pada usia itu mungkin mengalami
persalinan lama/macet atau gangguan lainnya karena ketidaksiapan ibu untuk menerima tugas
dan tanggung jawabnya sebagai orang tua
Umur ibu hamil lebih dari 35 tahun Pada umur 35 tahun atau lebih kesehatan ibu sudah menurun,
akibatnya ibu hamil pada usia itu kemungkinan lebih besar untuk mempunyai anak cacat,
persalinan lama dan perdarahan.
Jumlah anak 4 orang atau lebih Pada kehamilan rahim ibu teregang oleh adanya janin, bila terlalu
sering melahirkan rahim akan semakin lemah. Bila ibu telah melahirkan 4 anak atau lebih makan
perlu diwaspadai adanya gangguan pada waktu kehamilan, persalinan dan nifas. Pada kasus ini
yang sering terjadi adalah perdarahan.
Jarak kelahiran kurang dari 2 tahun Bila jarak kelahiran dengan anak sebelumnya kurang dari 2
tahun, rahim dan kesehatan ibu belum pulih dengan baik. Kehamilan dalam keadaan ini perlu
diwaspadai karena ada kemungkinan pertumbuhan janin kurang baik, mengalami persalinan
lama atau perdarahan
Ibu dengan tinggi badan kurang dari 145 cm Bila tinggi badan ibu kurang dari 145 cm perlu
diwaspadai bahwa ibu mungkin mempunyai panggul sempit, hingga sulit melahirkan. Walaupun
tidak selalu demikian ibu harus merencanakan persalainannya dengan pertolongan bidan atau
dokter.
Ibu dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm Ibu yang lingkar lengan atasnya kurang dari
23,5 cm perlu diwaspadai karena berarti ibu mungkin menderita kekurangan energi kronis
(KEK) atau kekurangan gizi yang lama. Bila hamil ibu mungkin akan melahirkan bayi berat lahir
rendah (BBLR). Pertumbuhan dan perkembangan janin mungkin terhambat, sehingga
mempengaruhi kecerdasan anak nantinya.
Riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya Bila ibu hamil pernah mengalami kehamilan dan
persalinan yang bermasalah sebelumnya, ibu perlu perlu diperhatikan. Adapun riwayat itu adalah
:Perdarahan, kejang-kejang, demam tinggi, persalinan lama (>12 jam), melahirkan dengan
caesar, bayi lahir mati.
2.8 Metode dan Cara Identifikasi Pengidentifikasian tanda dan gejala dapat dilakukan dengan
pemeriksaan yang meliputi:
Anamnesa
Metode inspeksi
Metode palpasi
Metode Auskultasi
Tes darah
Tes urine
Usg
Rontgen
Dan periksaan penunjang lainnya.
^_^

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Tanda dan gejala penyimpangan dari keadaan normal kehamilan adalah tanda gejala yang
menunjukkan adanya keadaan-keadaan yang tidak normal dari ibu atau bayi yang dikandung
yang mengindikasikan adanya bahaya dan terwujud dalam respon anatomis maupun fisiologis..
2. Mengidentifikasi tanda dan gejala penyimpangan dari keadaan normal kehamilan ini bertujuan
untuk menafsirkan, menyimpulkan dan menangani indikasi dari gejala penyimpangan tersebut
secara sempurna sehingga kesakitan atau kematian ibu dan bayi dapat dicegah.
3. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai: Ibu tidak mau makan dan muntah terus, berat badan
ibu hamil tidak naik, perdarahan, bengkak tangan/wajah, sakit kepala, dan dapat diikuti kejang,
gerakan janin berkurang atau tidak ada, demam Tinggi, kelainan letak janin, ketuban pecah
sebelum waktunya (KPD), nyeri perut yang hebat, selaput kelopak mata pucat

3.2. Saran-saran
1. Bagi penulis
Diharapkan penulis lebih paham dan mengerti tentang tanda dan gejala penyimpangan dari
keadaan normal kehamilan.
2. Bagi pembaca
Agar pembaca memahami setiap detil dari makalah ini. Untuk selanjutnya dapat di manfaatkan
bagi diri sendiri ataupun orang lain
3. Bagi masyarakat umum
Supaya masyarakat umum lebih mengetahui tentang gejala yang mengancam keselamatan ibu
dan bayi untuk dapat diwaspadai.

You might also like