You are on page 1of 1

Apakah anda takut gagal? Sedemikian takutnya sampai anda tidak berusaha untuk mencoba?

Coba
anda pikirkan kembali, hal tersebut benar-benar tidak masuk akal. Dengan tidak mencoba sekalipun,
sebenarnya anda sudah gagal. Jadi rasa takut gagal adalah penyebab kegagalan yang pasti.

Apakah anda merasa takut? Coba perhatikan rasa takut anda.Perhatikan pesan yang berusaha
disampaikannya. Rasa takut membuat anda lebih waspada. Rasa takut memberi energi ekstra. Rasa
takut membuat anda mampu mengatasi tantangan tersulit. Tidak ada yang mampu mendorong
sumber daya dalam diri anda lebih dari rasa takut.

Rasa takut sebenarnya ada untuk mendorong anda maju, bukan untuk menahan anda. Biarkan rasa
takut mengajarkan anda. Biarkan rasa takut mempersiapkan anda. Tetapi jangan membuat rasa
takut menghentikan anda. Saat rasa takut menahan anda, coba perhatikan baik-baik apa yang
menyebabkan rasa takut dan anda akan menemukan alasan untuk bergerak maju.

Kegagalan paling abadi adalah kegagalan untuk mulai bertindak. Bila anda sudah mencoba dan
ternyata gagal, anda memperoleh sesuatu yang bisa dipelajari dan mungkin dicoba kembali. Anda
tidak akan pernah gagal bila anda terus berusaha.

Tahukah Anda?

Di bulan Februari 1657, sebuah upacara kecil dilakukan di kota Tokyo, untuk menolak bala. Dalam
upacara kecil itu, seorang pendeta bemaksud membakar sebuah Kimono, yang dianggap membawa
sial. Kimono tersebut telah diniiliki oleh tiga orang anak perempuan yang semuanya meninggal
sebeluni sempat mengenakannya.

Upacara ini tidak akan tercatat dalam sejarah, bila tidak ada buntutnya. Saat kimono tersebut
dibakar, angin kencang berhembus dan api menyebar ikut melahap kuil tempat upacara dilakukan.
Tidak berhenti di situ, api ikut menghancurkan hampir tiga perempat bagian kota Tokyo.

Tercatat 300 kuil ikut terbakar ditarnbah 500 bangunan besar, 9.000 toko dan 61 jernbatan. Korban
yang jatuh dalam kebakaran besar tersebut mencapai sekitar 100.000 orang. Semua karena kimono
pembawa sial.

Kata Bijak Hari Ini.

Saat salah satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain terbuka. Hanya seringkali kita terpaku
begitu lama pada pintu yang tertutup sehingga tak melihat yang telah terbuka untuk kita. [Helen
Keller)

You might also like