Professional Documents
Culture Documents
Pengaturan sirkulasi secara humoral berarti pengaturan oleh zat-zat yang disekresi atau
yang diabsorbsi ke dalam cairan tubuh seperti hormon dan ion. Beberapa zat ini dibentuk oleh
kelenjar khusus dan dibawa di dalam darah ke seluruh tubuh.
Zat Vasokonstriktor
1) Norepinefrin dan Epinefrin. Norepinefrin terutama adalah hormon vasokonstriktor
yang amat kuat. Epinefrin tidak begitu kuat dan dibeberapa jaringan justru dapat
menyebabkan vasodilatasi ringan.
Ketika sistem syaraf simpatis dirangsang disebagian besar atau seluruh bagian tubuh
selama terjadi stress atau olahraga, ujung syaraf simpatis pada masing-masing jaringan
akan melepaskan norepinefrin yang akan merangsang jantung dan mengkontriksi vena
serta arteriol. Selain itu syaraf simpatis untuk medula adrenal juga menyebabkan kelenjar
ini menyekresi norepinefrin dan epinefrin ke dalam darah.
2) Angiotensin II. Pengaruh Angiotensin II adalah untuk mengkontriksi arteri kecil dengan
kuat. Namun, kepentingan nyata dari Angiotensin II adalah bahwa Angiotensin II secara
normal bekerja bersamaan pada banyak arteriol tubuh untuk meningkatkan tahanan
perifer total, yang dengan demikian akan meningkatkan tekanan arteri.
3) Vasopressin. Juga disebut hormon antideuritik. Vasopressin ini lebih kuat dari
Angiotensin II sehingga Vasopressin sebagai salah satu zat vasokonstriktor terkuat di
dalam tubuh. Zat ini dibentuk di dalam hipotalamus otak kemudian diangkut ke bawah
oleh akson syaraf ke kelenjar hipofisis posterior.
Vasopressin memiliki fungsi utama meningkatkan reabsorbsi air dari tubulus renal
kembali ke dalam darah, dan karena itu akan membantu mengatur volume cairan tubuh.
Hal tersebut merupakan alasan Vasopressin mendapat sebutan lain sebagai hormon
antidiuretik.
4) Endotelin. Vasokonstriktor kuat di dalam pembuluh darah yang rusak. Masih ada zat
vasokonstriktor yang sejajar kuatnya dalam hal vasokonstriktornya dengan Angiotensin
dan Vasopressin. Zat ini berupa peptida besar yang terdiri dari 21 asam amino. Hanya
diperlukan beberapa nanogram untuk menyebabkan vasokontriksi yang kuat. Zat ini
terdapat di sel-sel endotel dan rangsangan yang akan melepaskan zat ini adalah adanya
kerusakan pada endotel, misalnya kerusakan yang disebabkan oleh cedera jaringan, atau
dengan menyuntikkan zat kimia yang menimbulkan trauma ke dalam pembuluh darah.
Setelah terjadinya kerusakan pembuluh darah yang berat, pelepasan endotelin total dan
vasokontriksi selanjutnya akan membantu mencegah pendarahan yang berlebihan dari
arteri.
Zat Vasodilator
1) Bradikinin. Beberapa zat yang disebut kinin dapat menyebabkan vasodilatasi kuat ketika
dibentuk di dalam darah dan cairan jaringan beberapa organ. Bradikinin menyebabkan
dilatasi kuat arteriol dan peningkatan permeabilitas kapiler. Satu mikrogram bradikinin
ke dalam arteri brakhialis seseorangakan meningkatkan aliran darah yang melalui lengan
sebanyak enam kali, dan bahkan dalam jumlah yang lebih sedikit, bila disuntikkan secara
lokal ke dalam jaringan akan menyebabkan edema setempat yang hebat akibat
peningkatan ukuran pori-pori kapiler.
2) Histamin. Pada dasarnya, histamin dikeluarkan disetiap jaringan tubuh jika jaringan
tersebut mengalami kerusakan atau peradangan atau berperan pada reaksi alergi.
Sebagian besar histamin berasal dari sel mast dalam jaringan yang rusak dan dari basofil
dalam darah. Pada keadaan patologis, dilatasi arteriol dan kenaikan porositas arteriol
yang hebat akibat histamin dapat menyebabkan sejumlah besar cairan bocor dari sirkulasi
masuk ke dalam jaringan dan memicu terjadinya edema.