You are on page 1of 13

TUGAS PAPER

ARSITEKTUR KOTA

NAMA : SONDANG MAYDA SIHOMBING


NPM : 1615012014

DOSEN PEMBIMBING :
M M. Hizbullah Sesunan, S.T., M.T.
Agung Cahyono, S.T., M.T.

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR


UNIVERSITAS LAMPUNG
T.A. 2017/2018
TOWN PLANNING
“GARDEN CITY AND RADIANT CITY”

Sondang Mayda Sihombing


Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik – UNILA
Universitas Lampung , Bandar Lampung/Indonesia

ABSTRAK

Konsep garden city yang dikemukakan Howard merupakan sebuah konsep perencanaan kota
yang sangat berpengaruh pada perkembangan teori perencanaan kota selanjutnya. Konsep ini
dikemukakan dalam diagram dengan desain yang berbentuk konsentris dan menawarkan
masyarakat baru yang berbasis pada "kota dan desa".Pengaruh konsep garden city tidak hanya
ada di negara-negara barat, tetapi perencanaan kota di Indonesia juga dipengaruhi oleh konsep
ini.
Garden city merupakan asal mula dari kemunculan konsep kota berkelanjutan karena desain
garden city memiliki elemen-elemen yang mendukung keberlanjutan kota. Aspek lingkungan dan
humaniti menjadi pedoman dalam desain garden city. Dua aspek ini juga yang mendukung
keberlanjutan dari sebuah kota guna mencapai kota yang ramah bagi warga dan lingkungan untuk
generasi mendatang.
Le Corbusier pernah memberikan suatu gagasan mengenai konsep kota ideal yang kemudian
dikenal dengan “Radiant City”. Beberapa ciri mengenai “Radiant City” yang digagas Le
Corbusier adalah bangunan-bangunan tinggi akan dibentuk dengan ukuran dalam skala yang
begitu besar atau kini dapat kita kenal sebagai superblock. Dan sistem bangunan di dalam
perkotaan lebih mengacu kepada pola vertikal dibandingkan dengan horizontal, seperti yang
masih banyak dilakukan hingga saat ini. Dan pola bangunan vertikal tersebut mengakomodir
segala bentuk kegiatan manusia di dalam kota ,seperti : perdagangan, pemerintahan, rekreasi
hingga hunian.
Namun salah satu hal yang amat terlihat dari pola “Radiant City” adalah mengenai tata kota yang
teratur dimana setiap bagian kota tersusun dalam kesatuan grid geometrical yang sama. Bagian-
bagian kota terbagi atas bentuk geometris persegi dan terhubungkan melalui jalan-jalan antar blok
tersebut.
Kata kunci: garden city, radiant city, kota berkelanjutan, generasi mendatang

ABSTRACT

The garden city concept, explained by Howard, is a city planning concept which is very
influential with the developing theory of the next city planning. This concept is explained in
concentric designed diagram and offered new society that is based on " town and country". This
garden city concept influence not only western countries but urban planning in Indonesia is
affected as well.
Sustainable urban concept is originally come from Garden city, Garden city concept has
elements that support the sustainable urban development. Environmental and humanity aspects
become the reference for Garden City design. These 2 aspects also support the sustainable city
to become one friendly city for the next generation of society and environment.
Le Corbusier once gave information about the concept of the ideal city which became known as
"Radiant City". Some of the features of "Le Radiant City" initiated by Le Corbusier are High
Buildings that will be shown with size in a very large scale or can be known as a superblock.
And the building system inside the context is more vertical with horizontal, as is still widely done
today. And vertical building patterns that accommodate various forms of human activities in the
city, such as trade, government, recreation to occupancy.
This is one of the most visible things of the pattern of "Radiant City" is a form of urban planning
in which every part of the city is structured in the same geometrical grid entity. The parts of the
city are divided into square geometric shapes and connected through the inter-block roads.
Keywords: public space; activity; interaction.
PENGANTAR
Kota yang semakin padat oleh pendatang dari desa memunculkan masalah kualitas hidup
yang memburuk karena kurangnya pemukiman, air bersih, timbul wabah penyakit, harga
melambung tinggi, kesenjangan sosial, polusi udara yang meningkat, dll. Kondisi kota
dan lingkungan yang buruk menginspirasi Howard untuk memikirkan mengenai suatu
kota yang ideal bagi masyarakat.
Kondisi kemiskinan, lingkungan buruk, dan masalah lainnya yang timbul di kota-kota
besar yang mengaiami industrialisasi telah menimbulkan reaksi besar di bidang
perencanaan kota. Pada saat itu, muncul para pemikir humanis yang mengkritisi kondisi
sosial masyarakat perkotaan yang buruk. Howard merupakan salah satu tokoh yang
berpengaruh pada perkembangan teori perencanaan kota yang pada saat itu bercirikan
hubungan sosial yang lebih baik dalam masyarakat di daerah pemukiman dan pemikiran
mengenai perlunya bangunan untuk kegiatan 'bersama dalam sebuah pemukiman.
Prinsip garden city secara ideologi adalah menciptakan sebuah komunitas sebagai
jawaban dari masalah pemukiman dan industri pada zaman tersebut. Komunitas ini
merupakan bentuk sistem desentralisasi sehingga ingin dicapai sebuah swasembada
dalam bidang pangan dengan menyediakan agricultural belt dan pengaturan sektor
industri untuk dapat memenuhi kebutuhan para penghuninya secara mandiri.
Ide Howard dalam bentuk diagram yang secara fisik menjelaskan tentang konsep garden
city yang dipisahkan oleh green belt dan dihubungkan dengan sistem transportasi menjadi
inspirasi para perencana kota dan lingkungan. Ide Howard mengekpresikan dengan baik
skala kawasan yang mengintegrasikan masyarakat dan alamnya.
Konsep yang dikemukakan oleh Howard ini menjadi titik balik dan memberikan
pengaruh besar bagi perencanaan kota di Inggris. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya
perencanaan kota-kota di Inggris yang direncanakan menurut konsep garden city. Konsep
ini tidak hanya menyebar di Inggris saja tetapi menyebar sampai ke negara lain sebagai
sebuah konsep baru dalam perencanaan urban.

Le Corbusier memperhatikan faktor efisiensi produksi akan keadaan di masa mendatang,


terutama pusat kota yang terbagi sama rata. Hal ini berfungsi untuk meminimalisasi titik-
titik kepadatan pada area tertentu di pusat kota. Jalan-Jalan antar blok geometris tadi juga
dibuat sangat lebar dengan beberapa pemisahan lajur. Seperti lajur kendaraan produksi
dan kendaraan umum dengan lajur kendaraan pribadi. Hal ini sekali lagi bertujuan untuk
memberikan efesiensi waktu produksi dari keterlambatan karena kepadatan lalu lintas.

Bagaimana dengan fungsi pedestrian : Area pedestrian/pejalan kaki termasuk dalam


bagian blok-blok geometris dan luasan ruang terbuka diakomodir melalui lantai dasar
bangunan bertingkat yang dirancang terbuka menyatu dengan keseluruhan bagian dasar
dari blok yang tersedia. Jadi area terbuka terdapat pada keseluruhan area dasar blok,
antara area komunal yang terbuka dan tertutup.

Pembangunan kota melalui konsep “Radiant City” juga dimaksudkan untuk


meminimalisasi penggunaan lahan secara horizontal. Dengan “Radiant City” area
pinggiran kota dapat lebih difungsikan sebagai area penghijauan ataupun digunakan
sebagai kawasan bercocok tanam/pertanian/perkebunan sebagai penunjang fungsi kota
inti. “Radiant City” jika dilihat dari segi konsep akan dapat membentuk kota-kota yang
mandiri karena setiap kota nantinya akan memiliki lahan-lahan kosong dipinggiran kota
sebagai penunjang kehidupan kota inti, baik dari segi pangan maupun sirkulasi udara
yang lebih baik dari kota inti sebagai kawasan produksi.

A. GARDEN CITY – EBENEZER HOWARD


Howard membuat ilustrasi mengenai pernyataannya dengan beberapa diagram. Diagram
yang pertama adalah diagram tiga magnet. Magnet yang pertama adalah sebuah kota dan
magnet yang kedua adalah sebuah pedesaan. Howard menganalisa keuntungan dan
kerugian dari dua magnet tersebut dan memunculkan magnet ketiga yang merupakan
gabungan dari keuntungan kota dan pedesaan secara ekonomi dan sosial. Magnet ketiga
berfungsi sebagai sebuah komunitas baru yang memiliki standard gaji yang cukup tinggi,
harga sewa rumah yang rendah, keindahan alam, kondisi rumah yang baik beserta
tamannya dan juga adanya suatu kebebasan dan sifat kooperatif (kerja sama). Tujuan dari
tiga magnet ini adalah menciptakan keterpaduan dan keseimbangan kota- dan desa,
dengan masing-masing tetap mempertahankan identitasnya yang khas.
Diagram kedua menggambarkan mengenai bentuk dari garden city. Setiap garden city
merupakan bagian yang dibentuk seperti circular pie yang memiliki pusat kota. Pusat kota
yang disebut central park ini terdiri dari taman seluas 59 ha yang dikelilingi oleh town
hall, museum, teater, rumah sakit, perpustakaan, dan lecture hall. Di central park juga
terdapat crystal palace yang merupakan tempat yang menjadi pusat penjualan dan
distribusi barang. Hal ini merupakan salah satu bentuk pertentangan dengan ide Bellamy
yang membuat satu pasar swalayan besar sebagai pusatnya.

Diagram tiga magnet (kiri), diagram kedua (kanan)

DESAIN GARDEN CITY DALAM KAITANNYA DENGAN KOTA


BERKELANJUTAN

Garden City sebagai sebuah konsep dalam perencanaan urban memuat nilai-nilai yang
berkaitan dengan kota berkelanjutan pada masa kini. Hal tersebut ditunjukkan dari prinsip
Howard pada garden City yang ingin meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan
memperhatikan aspek ekologi sebagai respon terhadap lingkungan alam. Desain garden
City ditinjau dari elemen kota yang berkaitan dengan kota berkelanjutan adalah:

 City form yang digunakan oleh garden City adalah cenderung pada decentralized
concentration. Penggunaan model ini menunjukkan bahwa ada sebuah pusat kota
yang terletak di tengah-tengah dan area pendukung disekelilingnya. Pusat kota
yang menjadi pusat interaksi masyarakat terdiri dari berbagai fasilitas yang dapat
memenuhi kebutuhan mayarakat.
 City quarter - Garden City dibagi menjadi enam ward yang merupakan elemen
City quarter. Howard mencoba membangun kualitas lingkungan pemukiman yang
baik dengan menempatkan taman dalam setiap rumah. Hal ini dimaksudkan untuk
memaksimalkan aspek ekologi yang menjadi sasaran kota berkelanjutan

Garden city merupakan wujud dari kota berkelanjutan dari empat aspek fisik berikut ini:

l. Livable streets and neighborhoods


Elemen ini menggabungkan adanya integrasi antara pepohonan, taman, ruang
terbuka, udara yang bersih dari polusi.
2. Integrasi dari aktifitas masyarakat
Adanya integrasi dari aktifitas seperti bekerja, bermukim, berbelanja, kegiatan
rekreasi dan rohani yang ditempatkan dalam zoning yang mudah diakses.
3. Batasan kota yang digunakan sebagai green belt
Batasan kota ini berfungsi untuk mencegah pemekaran kota.
4. jarak tempuh dan fasilitas pendukungnya
Ide mengenai jarak tempuh dan pedestrian membuat suasana nyaman bagi orang
berjalan dan juga mendukung prinsip transportasi untuk kota berkelanjutan
B. RADIANT CITY – LE CORBUSIER
Le Corbusier mereformulasi idenya di perkotaan, dengan mempublikasikan La Ville
Radieuse (The Radiant City). Perbedaan mendasar dengan CC adalah mengabaikan
kelas berdasarkan stratifikasi pemilik lama, namun lebih kepada besarnya keluarga,
bukan pada posisi ekonomi. Munculnya RC itu menandai reformulasi CC yang sangat
kapitalis. Secara horizontal ada penghubung diantara bangunan, seperti menara
petronas. Secara vertikal menggunakan elevator 14 m2 untuk 1 orang. Dengan
pembangunan secara vertikal, KDB kecil, sehingga area disekitarnya dapat digunakan
sebagai taman dan tempat parkir. Serta mempertimbangkan hak cahaya. Le Corbusier
menempati posisi sebagai komite perencanaan (planning committee) dan desain. Le
Corbusier membuat desain untuk Al-Jazair dan kota-kota lain, namun ditolak. Tahun
1942 Le Corbusier mengundurkan diri dari dunia politik. Setelah Perang Dunia II Le
Corbusier mewujudkan ide-idenya dengan membuat skema yang lebih kecil yaitu unit
perumahan blok yang diadopsi dari RC di sekitar Prancis. Pemikirannya sangat
penting pasca PD II karena dia memberikan solusi dari masalah perkotaan yang padat.
Caranya, dengan menghancurkan kota tradisional yang biasa saja. Teori Le Corbusier
menyatakan bahwa pusat kota yang besar harus terdiri terutama dari skyscrapers -
khusus untuk komersial - dan yang diduduki oleh kawasan ini seharusnya tidak lebih
dari 5%. Sisanya 95% harus taman dengan pepohonan. Teori Le Corbusier
menyatakan bahwa pusat kota yang besar harus terdiri terutama dari skyscrapers -
khusus untuk komersial - dan yang diduduki oleh kawasan ini seharusnya tidak lebih
dari 5%. Sisanya 95% harus taman dengan pepohonan.
Namun dalam perencanaan pembangunan kota radianr city tersebut hanya
mempertimbangkan aspek fsisik pusat kota tanpa memperhatikan daerah sekitar.
Tetapi radian city ini akan membantu dalam penataan suatu kota, dengan
pembangunan secara vertical. Dimana Kawasan sekitarnya lebih berguna untuk ruang
public, seperti taman dan sebagainya.

5 points of Architecture – Le Corbusier :


 Pilotis-raising the house from the ground – untuk mendapatkan pencahayaan
yang lebih, dan membebaskan lahan dasar untuk parkir atau taman
 Free floor plan
 The free façade, free in the structural sense
 Ribbon windows to improve lighting
 A roof garden for private exterior space
Beberapa karya yang terkena pengaruhnya:
1) Lucio Costa’s City Plan of Brasilia
2) Industrial City of Zlin, planned by Frankisek Lydie Gahura in the Czech
Republic.
3) CHANDIGARH, kota baru di Punjab dan Haryana, India
4) UNITE D’HABITATION, karyanya yang paling terkenal

PENERAPAN KONSEP GARDEN CITY, DAN RADIANT CITY DI INDONESIA


1. Garden City – Indonesia
Konsep garden city di indonesia yang telah dikembangkan sejak jaman
kolonialBelanda, sepertinya sulit untuk diimplementasikan kembali pada penatan
kota diindonesia. Pasalnya, kota-kota yang dulunya sempat menanut konsep
garden city,sekarang telah menyimpang jauh dari perencanaan awalnya. Hal ini
dikarenakanpertambahan penduduk yang tajam di kawasan perkotaan sehingga
ruang terbukahijau harus beralih fungsi menjadi fasilitas umum dan permukiman
agar pelayanumum berjalan maksimal.Konsep garden city yang memerlukan
lahan yang sangat luas, hanya dapatdikembangkan apabila permasalahan
pertambahan penduduk yang sangat tajamditambah dengan indeks primacy yang
tinggi pada kota-kota di Indonesia dapatdiatasi dengan baik.
Awalnya konsep garden city di Indonesia diterapkan pada kota Bandung dan
sekitarnya. Namun karena adanya pemusatan konsentrasi penduduk di wilayah
bandung utara, sebagai wilayah pengembangan di Kawasan bandung, beberapa
daerah terkena dampak tersebut. Salah satunya yaitu, peningkatan fasilitas
perumahan, dan fasilitas lain yang dibutuhkan, dan berkurangnya lahan kosong
ataupun lahan hijau.
Konsep awal garden city di kota bandung tersebut, dapat dilihat pada pusat kota
yang memiliki banyak persimpanngan jalan, taman-taman kota, dan pedestrian-
pedestrian jalan yang dibangun. Dengan konsep tersebut , aplikasi bangunan yang
skalatis dengan skala manusia yang menunjang pengalaman ruang dan dapat
dinikmati secara langsung.
Pembangunan bangunan dengan ketunggian menjulang yang memiliki jarak
minim dari tepi jalan, ketinggian bangunan yang memotong jarak pandang dan
ruang public kota yang kurang efisien. Permasalahan yang cenderung
memperburuk kualitas visual ruang yang tercipta seharusnya menjadi
pengalaman ruang yang nyata, yang kemudian terimplementasikan dari berbagai
sudut pandang baik dari segi fungsi, estetis dan kualitasnya.
2. Radiant City
Konsep radiant city di Indonesia yang diimplementasikan dalam bentuk
superblok,sangat basar kemungkinannya untuk bertahan. Karena konsep
superblok sendiriadalah konsep modern dimana tempat tinggal dan bekerja
dipadukan dalam satukawasan sehingga diharapkan dapat mengatasi masalah-
masalah di masamendatang seperti meningkatnya tingkat kemacetan dan semakin
berkurangnyaruang yang dapat dikembangkan. Contoh tempat tinggal yang
hanya mengambil sebagian kecil ruangg dari suatu bangunan adalah apartemen.
Sebuah Gedung apartement biasanya dapat memiliki puluhan hingga ratusan unit
apartemen. Lahan yang dapat dikembangkan dlam suato kota semakin sedikit
tetapi kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal selalu dan akan terus
berlangsung, sehingga apartemen tersebut menjadi slaah satu solusi terbaik untuk
menanggulanginya. Apartemen sendiri dibangun secara vertical sehingga
pembangunannya termasuk dalam konsep radiant city, dimana sebuah kota
diarahkan membangun bangunan/Gedung kea rah vertical. Contoh superblock di
Indonesia adalah superblock apartement yang terletak di Jakarta, seperti
Podomoro City.
KESIMPULAN
Konsep garden city yang dikemukakan oleh Howard pada abad 20 membawa pengaruh
dan perubahan yang signifikan dalam perencanaan kota-kota di dunia. Konsep ini
menjawab kebutuhan masyarakat akan kehidupan yang nyaman dan dapat berintegrasi
dengan lingkungan alam. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Garden City sangat
relevan dengan konsep kota berkelanj utan.
Garden city merupakan wujud dari kota berkelanjutan dari empat aspek fisik berikut ini:

l. Livable streets and neighborhoods


Elemen ini menggabungkan adanya integrasi antara pepohonan, taman, ruang
terbuka, udara yang bersih dari polusi.
2. Integrasi dari aktifitas masyarakat
Adanya integrasi dari aktifitas seperti bekerja, bermukim, berbelanja, kegiatan
rekreasi dan rohani yang ditempatkan dalam zoning yang mudah diakses.
3. Batasan kota yang digunakan sebagai green belt
Batasan kota ini berfungsi untuk mencegah pemekaran kota.
4. Jarak tempuh dan fasilitas pendukungnya
Ide mengenai jarak tempuh dan pedestrian membuat suasana nyaman bagi orang
berjalan dan juga mendukung prinsip transportasi untuk kota berkelanjutan
Konsep radiant city di Indonesia, lahan yang dapat dikembangkan di dalam suatu
perkotaan semakin sempit tetapi kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal selalu naik,
sehingga solusi terbaik dalam menangani hal ini adalah didirikannya suatu partemen.
Apartemen juga merupakan bangunan yang didirikan secara vertikal sehingga mengikuti
konsep dari radiant city (modern city), dimana sebuah kota diarahkan pembangunan
bangunan/gedung ke arah vertikal untuk mengefisienkan lahan yang digunakan. Contoh
superblok di Indonesia adalah superblok Podomoro City yang terletak di kawasan Jakarta
Barat.
DAFTAR PUSTAKA
Ghiffari, Rizki., (2012), Penerapan Konsep Radiant City, Garden City Dan Broadacre
City Di Indonesia
https://geometryarchitecture.wordpress.com/2009/05/31/radiant-city/
http://sanikhairul.blogspot.com/2011/06/abstrak-konsep-garden-city-yang.html
http://antonyzone.blogspot.com/2007/06/kota-berkelanjutan-sustainable-city.html
http://www.radarplanologi.com/2015/10/perencanaan-superblock-city.html
https://www.scribd.com/doc/137672585/Sustainable-City
https://zejimandala.wordpress.com/2013/06/22/kritik-terhadap-teori-perencanaan-
planning-theory-dalam-konteks-pembangunan-kota/

You might also like