Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh :
FATIMAH
NIM: 1112104000040
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam (UIN) Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam (UIN) Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 2016
Fatimah
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Disusun oleh:
Fatimah
NIM: 1112104000040
Pembimbing I Pembimbing II
JAKARTA
1437 H/2016 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Fatimah
NIM: 1112104000040
Pembimbing I Pembimbing II
Penguji I Penguji II
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul
Disusun oleh:
Fatimah
NIM: 1112104000040
Mengetahui,
v
RIWAYAT HIDUP
Nama : Fatimah
Agama : Islam
Email : Fatimahexacter@ymail.com
Riwayat Pendidikan:
vi
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE STUDY
PROGRAM OF NURSING
The Relationship Between Personal Factor and Family Support With Self-
Management of Diabetes Mellitus in Posbindu Working Area Puskesmas
Pisangan South Tangerang 2016
ABSTRACT
Based on data from the International Diabetes Federation in 2014 found
that people with type 2 diabetes is increasing every year in every state and in 2035
is estimated diabetics increased to 592 million people, and Indonesia was ranked
7th. Diabetes is a degenerative disease that occurs lifetime. People with diabetes
will experience difficult times due to a change in him, so it needs the support of
people around, especially family support to help him in mengontol lifestyle of
self-management and care of families with diabetes. Diabetes is a chronic disease
that requires self-management of diabetes to prevent serious complications. This
study aims to identify the relationship between family support with self-
management diabetes mellitus in Posbindu Puskesmas Pisangan South Tangerang
City. The study designs was a quantitative approach cross sectional design with a
sample of 35 respondents. Data analysis using Chi Square test. Results showed
that there was no relationship between family support with self-management of
diabetes with significant (p value) = 0.274 at α = 0.05). Researchers suggest the
need for the dissemination of information related to self-management through
counseling and home visits are also necessary for those who could not attend due
to Posbindu physical condition does not allow, while motivating families to help
diabetics in controlling the self-management to prevent and avoid complications
sustainable.
vii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
ABSTRAK
Berdasarkan data International Diabetes Federation tahun 2014 ditemukan bahwa
penderita diabetes tipe 2 meningkat setiap tahunnya disetiap negara dan pada
tahun 2035 diperkirakan penderita diabetes meningkat menjadi 592 juta orang,
dan indonesia berada pada urutan ke-7. Diabetes merupakan penyakit degeneratif
yang terjadi seumur hidup. Penderita diabetes akan mengalami masa-masa sulit
akibat perubahan pada dirinya, sehingga membutuhkan dukungan dari orang
sekitar terutama dukungan keluarga untuk membantunya dalam mengontol pola
hidup dan perawatan manajemen diri keluarga yang mengalami diabetes. Diabetes
merupakan penyakit kronis yang membutuhkan manajemen diri diabetes untuk
mencegah komplikasi yang serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
hubungan antara dukungan keluarga dengan manajemen diri penderita diabetes
mellitus di Posbindu wilayah kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan.
Desain dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif design cross
sectional dengan sampel sebanyak 35 responden. Analisis data menggunakan uji
Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
dukungan keluarga dengan manajemen diri diabetes dengan signifikansi (p value
= 0,274 pada α= 0,05). Peneliti menyarankan perlunya penyebaran informasi
terkait manajemen diri melalui penyuluhan dan juga diperlukan kunjungan rumah
bagi yang tidak bisa hadir ke posbindu karena kondisi fisik yang tidak
memungkinkan, sekaligus memotivasi keluarga untuk membantu penderita
diabetes dalam mengontrol manajemen diri untuk mencegah dan menghindari
komplikasi yang berkelanjutan.
Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Manajemen Diri.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti kepada Allah swt, yang telah melimpahkan beberapa
ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada bimbingan nabi besar
Muhammad SAW, karena atas limpahan rahmat dan hidayatnya sehingga peneliti
Dalam penyusunan proposal skripsi ini, tidak sedikit kesulitan, cobaan dan
hambatan yang peneliti temukan. Namun, syukur alhamdulillah berkat rahmat dan
dan bantuan dari berbagai pihak baik berupa moril maupun material, segala
kesulitan yang telah dilalui dan diatasi dengan sebaik-baiknya, sehingga pada
1. Bapak Prof. Dr. H. Arif Sumantri, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
2. Ibu Maulida Handayani, S.Kp., MSc dan ibu Ernawati, S.Kp., M.Kep., Sp.
ix
3. Ibu Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep.,MNS dan bapak Jamaludin, S.Kp.,
M.Kep, selaku dosen pembimbing yang telah sabar dan ikhlas untuk
4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen atau Staf Pengajar, pada lingkungan Program
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang dengan ikhlas dan
perkuliahan.
yang telah banyak membantu dalam pengadaan referensi buku ataupun skripsi
6. Bidan Astri dan segenap perawat serta staf yang bertugas di Puskesmas
7. Segenap guru-guru PP DDI Lil Banat yang telah memberikan semangat dan
8. Kedua orang tua peneliti, sujud hormat atas semua pengorbanan ayah H.
Muslikin S,Pdi dan Ibunda Hj. Hasnawati S,pd yang senantiasa memberikan
dukungan dan kekuatan kepada peneliti baik berupa material maupun doa
x
9. Adek-adekku tersayang Khaerul.M, Mawaidah.M dan Husnaeni.M, serta
10. Kak Ria yang selalu memberikan semangat dan dukungan serta motivasi yang
11. Kak Marwah Mula, kak Badariah Hamzah, kak Arifin Nur Try Wardana,
12. Segenap keluargaku di CSS MoRA UIN Jakarta yang telah memberikan
13. Temanku Astuti Akin, dan Suharni, yang telah membantu peneliti untuk
menjelaskan hal-hal yang kurang saya pahami serta teman yang selalu
ini.
tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu, yang selalu saling mendukung,
yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Terimakasih atas dukungan,
xi
Akhir kata, peneliti mengharakan kritik dan saran yang membangun
Penulis
xii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................7
C. Pertanyaan Penelitian......................................................................................8
D. Tujuan Penelitian ............................................................................................8
1. Tujuan umum ...............................................................................................8
2. Tujuan Khusus..............................................................................................9
E. Manfaat Penelitian ..........................................................................................9
1. Bagi Pendidikan Ilmu Keperawatan.............................................................9
2. Bagi Puskesmas..........................................................................................10
3. Bagi Peneliti ...............................................................................................10
4. Bagi Pasien .................................................................................................10
5. Bagi Keluarga.............................................................................................10
F. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................11
xiii
3. Tugas Keluarga ..........................................................................................15
4. Fungsi Keluarga .........................................................................................16
B. Dukungan Keluarga ......................................................................................17
1. Definisi Dukungan Keluarga......................................................................17
2. Dimensi Keluarga.......................................................................................18
3. Pengukuran Dukungan Keluarga ...............................................................20
C. Diabetes Mellitus ..........................................................................................21
1. Definisi Diabetes Mellitus..........................................................................21
2. Klasifikasi Diabetes Mellitus .....................................................................21
3. Manifestasi Klinis ......................................................................................23
4. Penatalaksanan Diabetes Mellitus ..............................................................24
D. Manajemen Diri pada Diabetes ....................................................................26
1. Definisi Manajemen Diri............................................................................26
2. Manajemen Diri Pada Diabetes..................................................................26
4. Pengukuran Manajemen Diri pada Diabetes Mellitus................................31
E. Kerangka Teori ............................................................................................32
xiv
BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................48
A. Profil Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan.............................................. 48
1. Gambaran Umum Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan........................ 48
B. Analisis Karakteristik Responden Penelitian.......................................................... 50
C. Analisis Univariat Gambaran Dukungan Keluarga ................................................ 53
D. Analisis Univariat Gambaran Manajemen Diri ...................................................... 54
E. Analisis Bivariat ..................................................................................................... 54
1. Hubungan Karakteristik Umur Dengan Manajemen Diri Penderita DM............. 55
2. Hubungan Jenis Kelamin Dengan Manajemen Diri Responden.......................... 55
3. Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Manajemen Diri Responden ................. 56
4. Hubungan Lama Menderita DM Dengan Manajemen Diri Responden............... 57
5. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Manjemen Diri Penderita DM di
Posbindu Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan ............. 58
BAB VI PEMBAHASAN.....................................................................................59
A. Gambaran Karakteristik Penderita DM Di Posbindu Wilayah Kerja Puskesmas
Pisangan Kota Tangerang Selatan .......................................................................... 59
B. Gambaran Dukungan Keluarga di Posbindu Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan
Kota Tangerang Selatan.......................................................................................... 65
C. Gambaran Manajemen Diri di Posbindu Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota
Tangerang Selatan .................................................................................................. 67
D. Hubungan Karakteristik Responden Dengan Manajemen Diri Penderita DM Di
Posbindu Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan................ 69
E. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Manajemen Diri Penderita DM di
Posbindu Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan................ 74
F. Keterbatasan penelitian........................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
xvii
DAFTAR BAGAN
xviii
LAMPIRAN
xix
DAFTAR SINGKATAN
DM : Diabetes Mellitus
xx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terlihat dari peningkatan taraf hidup dan Umur Harapan Hidup (UHH).
Umur Harapan Hidup waktu lahir (UHH) yaitu dari 68,6 tahun 2004 menjadi
tidak menular banyak muncul pada usia lanjut. Selain itu masalah degeneratif
antaranya hipertensi, stroke, diabetes mellitus dan radang sendi atau rematik.
Salah satu penyakit yang tidak menular yang sering terjadi adalah diabetes
sekresi insulin, aktivitas insulin atau keduanyan (Smeltzer & Bare, 2008).
1
2
organ dan jaringan (IDF, 2013).Diabetes tipe 2 merupakan jenis yang paling
umum dari diabetes, yang mencapai 90-95% dari seluruh penderita diabetes.
negara. Pada tahun 2013, ditemukan sebanyak 382 juta orang menderita
diperkirakan akan meningkat menjadi 592 juta orang, dan Indonesia berada
pada urutan ke-7 di antara sepuluh negara di dunia dengan penderita diabetes
terbesar di bawah negara Cina, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia dan
Mexico (IDF, 2014). Diabetes melitus dapat menjadi serius dan menyebabkan
darah selalu berada dalam keadaan normal. Melakukan kontrol adalah suatu
DM tidak memeriksakan kadar gula darah bila tidak ada keluhan. Mereka
tepat bagi penderita DM. Pengontrolan yang sering dilakukan juga dengan
tepat, kontrol medis teratur dan pengontrolan metabolik secara teratur (Golien
pengaruh dari pola makan, olahraga dan pengobatan yang telah dilakukan
oleh penderita diabetes mellitus. Sehingga secara tidak langsung, kontrol gula
darahnya tinggi dan penderita melakukan kebiasaan yang dapat membuat gula
perubahan yang terjadi pada dirinya. Sehingga dalam hal ini keluarga
lain yang dapat dipercaya, sehingga seseorang akan tahu bahwa ada orang
Mereka harus mulai berbenah diri, mulai mengontrol pola makan dan
aktifitas. Hal tersebut pasti sangat membutuhkan bantuan dari orang sekitar
terdekat, maka akan membantu dalam kontrol diet dan program pengobatan
(Wardani, et al, 2014). Oleh karena itu, keluarga dapat mengingatkan ataupun
dan mencegah komplikasi diabetes (Xu et al., 2008). Perilaku manajemen diri
makan, latihan fisik, minum obat, pemantauan glukosa darah, dan perawatan
secara teratur, maka dapat mencegah komplikasi yang timbul akibat diabetes
tindakan mereka seperti gaya hidup sehat, untuk memenuhi kebutuhan sosial,
dan untuk mencegah penyakit lebih lanjut (UK departemen health, 2005
membutuhkan perubahan gaya hidup jangka panjang dan dedikasi yang tinggi
(Bean, 2007). Perilaku dalam mengontrol diabetes ini sangat penting, akan
tetapi perilaku manajemen diri tidak dilakukan secara konsisten oleh pasien
perubahan perilaku dan gaya hidup (Rapley & Fruin, 1999; Wu et al., 2007).
& Wu, 2012). dan banyak penderita diabetes yang tidak terlibat dalam semua
Froelicher, 2012).
terdiagnosis, hanya dua pertiga saja dari yang terdiagnosis yang menjalani
manajemen diri yang rendah. Hasil penelitian dari Kusniawati (2011) juga
lainnya untuk mengontrol kadar gula darah mereka di posbindu dan jika
tidak melakukan latihan fisik seperti berjalan, olahraga ataupun yang lainnya
di pagi hari serta belum bisa mengontrol pola makannya karena tidak ada
melakukan olahraga dengan berjalan-jalan di pagi hari serta sudah cukup baik
B. Rumusan Masalah
maka mereka harus banyak memperhatikan hal-hal yang terkait dengan diri
mereka sendiri. Mereka harus mulai merubah perilaku gaya hidup. sehingga
aktifitas fisik, pemeriksaan kadar gula darah dan program pengobatan. Oleh
karena itu, pengelolaan atau manajemen diri diabetes merupakan hal yang
perlu diperhatikan.
C. Pertanyaan Penelitian
Tahun 2016.
Tahun 2016.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
2. Bagi Puskesmas
3. Bagi Peneliti
4. Bagi Pasien
5. Bagi Keluarga
Jakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk
Kota Tangerang Selatan Tahun 2016. Partisipan pada penelitian ini adalah
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
dalam satu atap dan saling bergantung satu sama lain (Harmoko, 2012).
perkawinan yang sah, memiliki hubungan darah antara satu sama lain dan
2. Tipe Keluarga
Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan
rumah.
12
13
b. Secara modern
yaitu:
1) Reconstituted neclear
keluarga inti yang baru, tinggal dalam satu rumah dengan anak-
anaknya, baik anak dari perkawinan yang lama ataupun hasil dari
rumah.
3) Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur lanjut dan tidak memiliki anak,
4) Single parent
5) Dual carrier
14
6) Commuter married
Suami istri atau keduanya bekerja dan hidup terpisah pada jarak
7) Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
anak-anak nya.
9) Institusional
10) Communal
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami
fasilitas.
diadopsi.
15
kawin.
3. Tugas Keluarga
tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang
terlalu muda.
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
keluarga.
17
b. Fungsi sosial
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
efektifnya.
B. Dukungan Keluarga
berupa dukungan dari internal dan juga berupa dukungan eksternal dari
2. Dimensi Keluarga
(2009) adalah:
a. Dimensi Emosional/Empati
yang lain.
b. Dimensi Penghargaan
yang dapat menerima kelebihan dan kekurangan orang lain dan diri
sendiri.
kesehatannya.
c. Dimensi Instrumental
d. Dimensi Informasi
atau umpan balik tentang ide-ide dari keluarganya. Dimensi ini dapat
penyakitnya.
keluarga terdiri atas dukungan orang tua ke anak, anak ke orang tua, antar
C. Diabetes Mellitus
ditandai dengan kadar glukosa darah diatas kisaran nilai normal yaitu
kadar gula darah sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl, dan kadar gula
darah puasa diatas atau sama dengan 126 mg/dl (Misnadiarly, 2006).
ini.
kelainan genetik kerja insulin, karena obat atau zat kimia, infeksi dan
3. Manifestasi Klinis
a. Gejala akut
malam hari). Bila keadaan tersebut tidak segera diobati, maka timbul
kadar glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai: berat badan turun
dengan cepat (bisa 5-10 kg dalam waktu 2-4 minggu), mudah lelah,
Koma diabetik adalah koma akibat kadar glukosa darah terlalu tinggi
b. Gejala kronik
panas atau seperti tertusuk tusuk jarum, rasa tebas dikulit, kram,
pria bisa terjadi impotensi, pada ibu hamil sering terjadi keguguran
atau kematian janin dalam kandungan atau dengan bayi berat lahir
berikut:
1) Diet DM
2) Latihan fisik
a) Olahraga
3) Pengobatan DM
Glargine
glukosa darah secara mandiri, dan minum obat, yang secara keseluruhan
metabolik (Jones et al., 2003; Sousa et al., 2005; Hunt et al., 2012).
27
a. Diet
mengurangi gula, lemak jenuh, dan asupan garam (Dyson, 2002; Nair,
Nair, 2007).
b. Aktivitas fisik
(DeCoste & Scott, 2004). Diabetes tipe 2 dapat diobati dengan obat
tunggal atau kombinasi obat oral dan insulin. Setiap obat diberikan
Jika terapi oral tidak bekerja, maka terapi insulin satu-satunya cara
digunakan jika nilai HbA1c lebih dari 6,5% setelah terapi oral
d. Kontrol Glukosa
mengenai efek terapi, diet dan aktivitas fisik. Pernyataan dari ADA
DM tipe 2
a. Umur
diriyang lebih tinggi pada diet, olahraga, dan perawatan kaki dari pada
individu yang lebih muda (Xu, Pan & Liu, 2010). Penderita diabetes
yang lebih tua dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi juga akan
30
lebih baik dalam perawatan diri daripada orang tua yang buta huruf
b. Jenis kelamin
c. Tingkat pendidikan
diet, olahraga, dan pemeriksaan gula darah mandiri, dan lebih mudah
aktivitas fisik, dan pemeriksaan gula darah mandiri (Xu, Pan & Liu,
2010).
perawatan diri yang lebih baik (Wu et al., 2007). Seseorang yang telah
baru dalam kehidupan mereka sehari-hari (Xu, Pan & Liu, 2010).
terhadap perawatan diri dan dimasukkan dalam jumlah skala. Jumlah total
E. Kerangka Teori
Komplikasi:
1. komplikasi akut Diabetes meliitus
2. Komplikasi kronis
Dukungan sosial/
Manajemen diri
dukungan keluarga
1. Kontrol glukosa
1. Dimensi informasi 2. Diet
2. Dimensi emosional 3. Aktivitas fisik
3. Dimensi penghargaan 4. Gunakan perawatan kesehatan
4. Dimensi instrumental
(2010), Xu, Pan & Liu (2010), Bai, Chiou & Chang ( 2009).
BAB III
OPERASIONAL
dari dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel
keluarga.
Faktor personal
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Tingkat pendidikan
4. Lama menderita
dm
Skema 3.1
33
34
B. Hipotesis
Selatan
Selatan.
35
C. Definisi Operasional
No Variabel Definisi operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala
.
1. Usia Usia responden sejak lahir Responden diberi pertanyaan Kuisioner 1. 45-59tahun Interval
sampai sekarang mengenai usianya 2. 60-75 tahun
3. 76-90 tahun
2. Jenis Kelamin Jenis kelamin responden, Menentukan kode untuk setiap Kuisioner 1. laki-laki Nominal
apakah laki-laki atau pilihan jawaban 2. Perempuan
perempuan 1. laki-laki
2. perempuan
3. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan Responden diberikan Kuisioner 1. Tidak Sekolah Ordinal
terakhir atau formal yang pertanyaan tentang 2. SD
telah diselesaikan oleh pendidikannya dikelompokkan 3. SMP
responden menjadi 4. SMA
1. Tidak Sekolah 5. Perguruan Tinggi
2. SD
3. SMP
4. SMA
5. Perguruan Tinggi
4. Lama menderita DM Rentang waktu seseorang Responden diberikan Kuisioner 1. 1-5 tahun Interval
pertama kali menderita pertanyaan terkait seberapa 2. 6-10 tahun
DM sampai sekarang lama menderita DM 3. >10 tahun
Variabel dependen
1. Manajemen diri Manajemen diri meliputi Menggunakan instrument Kuisioner Pada analisis Ordinal pada
manajemen glukosa, Diabetes Self-Management univariat: analisis
kontrol diet, aktivitas fisik Questionnaire (DSMQ). 1. baik = lebih dari univariat
dan menggunakan DSMQ terdiri dari 16 mean (≥26,23)
36
Variabel Independen
2. Dukungan Keluarga Dukungan yang diberikan Menggunakan skala Hensarling Kuisioner 1. baik = lebih dari Ordinal pada
keluarga kepada pasien Diabetes Family Support Scale median (≥ 67) analisis
DM yang meliputi empat (HDFSS) yang dikembangkan 2. kurang baik = univariat
dimensi, yaitu dimensi oleh hensarling 2009. HDFSS kurang dari median
emosional, penghargaan, terdiri atas 25 item pertanyaan (<67)
instrumental dan dengan alternatif jawaban
informasi. menggunakan skala Likert.
Untuk pertanyaan positif yaitu
4: selalu
3: sering
2: jarang
1: tidak pernah
Sedangkan untuk pertanyaan
negatif yaitu
1: selalu
2: sering
3: jarang
4: tidak pernah
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penilitian
cross sectional yaitu pengukuran atau pengumpulan data variabel bebas dan
variable terikat dilakukan dalam satu waktu. Tujuan spesifik dari study cross
dan variabel dependen dalam satu waktu ( Sastroasmoro & Ismael, 2010).
2016.
37
38
dengan analisis data. Pengambilan data dilakukan pada minggu pertama April
tertentu yang akan di teliti (Setiadi, 2007). Populasi penelitian ini adalah
5. Beragama islam
sebesar 35 responden.
D. Instrumen Penelitian
nomor 4, 5, 6, 7, 13, 15, 17, 24, 27, 28), dimensi penghargaan 8 item
(pertanyaan nomor 8, 10, 12, 14, 18, 19, 20, 25), dimensi instrumental 8
item (pertanyaan nomor 9, 11, 16, 21, 22, 23, 26, 29). Dan dimensi
16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, dan 29
'diet kontrol' (item 2, 5, 9, 13), 'aktivitas fisik' (item 8, 11, 15), dan
jawaban:
Kuisioner manajemen diri nomor 5, 7, 10, 11, 12, 13, 15, dan 16
informasi yang dapat dikatakan valid, bila tidak ada perbedaan antara yang
dilaporkan peneliti, dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang
Pearson Product Moment yaitu melihat nilai korelasi antara skor masing-
Berdasarkan tingkat signifikan 0,05, bila r hitung lebih besar dari nilai
r tabel, maka item kuesioner adalah valid, namun bila nilai r hitung lebih
41
menyangkut ketepatan alat ukur atau tingkat presisi suatu ukuran atau alat
menggunakan Alpha Cronbach yaitu bila nilai r hitung lebih besar dari nilai r
tabel maka item kuesioner reliabel, namun bila nilai r hitung lebih kecil dari
nilai r tabel maka item kuesioner tidak reliabel. Menurut Sugiyono (2012)
cronboach ≥ 0,6
yang tidak valid, namun pertanyaan tidak dibuang tetapi diperbaiki redaksi
oleh Yusra (2010) yang dilakukan kepada 30 responden dari 120 responden
kuisioner ini dinyatakan valid, akan tetapi kedua kuisioner ini diuji validitas
kembali untuk memastikan bahwa apakah kuisioner ini valid jika digunakan
yang tidak valid yaitu nomor 3, 4 ,5 ,8 ,9 ,13 dan 14, tetapi pernyataan pada
nomor yang tidak valid penting dalam manajemen diri diabetes, maka
pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 2, 6, 7, 9, 12, 15, 18, 27 dan 29 ,
F. Pengumpulan Data
Setelah surat yang dari dinas kesehatan selesai. Kemudian surat tersebut di
Puskesmas Pisangan.
G. Pengolahan Data
1. Editing
dijawab oleh responden tanpa ada satu pun pertanyaan yang terlewatkan.
2. Coding
3. Entri data
dilakukan analisa data. Peneliti melakukan entri data jika peneliti sudah
yakin bahwa data yang ada sudah benar, baik dari kelengkapan data
4. Cleaning
analisa data.
H. Etika Penelitian
oleh peneliti.
2. Tanpa Nama
3. Beneficence
4. Maleficence
5. Confidentialy
1. Analisa Univariat
dan kurang baik dengan proporsi atau distribusi frekuensi. Untuk variabel
2. Analisa Bivariat
Sebelum dilakukan analisis data lebih lanjut, pada data numerik dilakukan
dinyatakan terdistribusi normal bila hasil uji memiliki nilai p value >0,05.
sebagai berikut:
HASIL PENELITIAN
dilakukan pada bulan April 2016. Hasil penelitian berupa hasil analisis univariat
responden yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama menderita
DM, serta menggambarkan secara deskriptif data dukungan keluarga dan data
manajemen diri.
wilayah 1,685 Ha, dengan sebagian besar tanah darat dan sisanya rawa.
48
49
a. Visi
b. Misi
c. Motto
yang berarti S adalah senyum, sapa, salam, sopan dan santun yang
1. Karakteristik Umur
berikut
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Di Posbindu Wilayah
Kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan (n=35)
Tabel 5.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Di Posbindu
Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan (n=35)
sebesar 14,3%.
3. Tingkat Pendidikan
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden Di Posbindu
Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan (n=35)
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Keluarga Yang Merawat Penderita DM Di Posbindu
Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan (n=35)
Tabel 5.5
Distribusi Kadar Glukosa Darah Sewaktu Di Posbindu Wilayah Kerja
Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan (n=35)
terendah adalah 148 mg/dl dan tertinggi adalah 499 mg/dl. Dari hasil
6. Lama Menderita DM
Tabel 5.6
Distribusi Responden Berdasarkan Lama Menderita DM Di Posbindu
Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan (n=35)
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Di Posbindu Wilayah Kerja
Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan (n=35)
dukungan keluarga yang kurang baik sebanyak 22 responden atau 62,9%. Ini
Tabel 5.8
Distribusi Frekuensi Manjemen Diri Penderita DM Di Posbindu Wilayah
Kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan (n=35)
diri yang baik sebanyak 16 atau 46,7% , sedangkan untuk responden dengan
manajemen diri yang kurang baik sebanyak 19 atau 54,3%. Ini menunjukkan
bahwa responden dengan manajemen diri kurang baik lebih banyak daripada
E. Analisis Bivariat
DM
antara umur dengan manajemen diri responden dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 5.9
Distribusi Nilai Umur Dengan Manajemen Diri Penderita DM Di Posbindu
Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan (n=35)
manajemen diri diketahui rata-rata umur pasien dengan manajemen diri baik
ada 56,75 tahun dengan standar deviasi 7,055 tahun berarti sebaran datanya
besar sehingga nilai datanya bervariasi.. Pasien yang manajemen diri kurang
baik rata-rata umur adalah 59,93 dengan standar deviasi 9,625 tahun. Dari
hasil uji statistik diperoleh Pvalue sebesar 0,266, artinya pada alpha 5% tidak
Tabel 5.10
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Manajemen Diri
Penderita DM Di Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan (n=35)
berjenis kelamin laki-laki dengan manajemen diri yang baik ada 2 atau 40%
atau 46,7% dari 30 responden yang memiliki manajemen diri yang baik. Dari
Tabel 5.11
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Dan Manajemen Diri
Penderita DM Di Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan (n=35)
responden yang berpendidikan rendah dengan manajemen diri yang baik ada
tinggi ada 3 atau 60% dari 5 responden yang memiliki manajemen diri yang
artinya pada alpha 5 % tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat
sebagai berikut:
Tabel 5.12
Distribusi Nilai Lama Menderita DM Dengan Manajemen Diri Penderita DM
Di Posbindu Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan
(n=35)
DM pasien dengan manajemen diri baik ada 3,06 tahun dengan standar
deviasi 5,859 tahun berarti sebaran datanya besar sehingga nilai datanya
bervariasi. Pasien yang manajemen diri kurang baik rata-rata lama menderita
DM adalah 1,53 dengan standar deviasi 1,124 tahun. Dari hasil uji statistik
Tabel 5.13
Distribusi Dukungan Keluarga Dengan Manajemen Diri Penderita DM Di
Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan (n=35)
memiliki dukungan keluarga baik dengan manajemen diri yang baik ada 8
keluarga kurang baik ada 8 atau 36,4% dari 22 responden yang memiliki
manajemen diri yang baik. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai probabilitas
PEMBAHASAN
Bab 6 ini menjelaskan makna dari hasil penelitian yang telah dilakukan
menjelaskan diskusi hasil penelitian serta interpretasi dan juga akan dijelaskan
1. Usia
(62,9%), jumlah umur 60-75 tahun sebanyak 11 atau (31,4%) dan jumlah
tahun karena kelompok usia ini lebih rentang terkena DM. Hal ini sesuai
59
60
oleh Tandra (2008) bahwa resistensi insulin dan kerja insulin mengalami
penurunan, selain itu pada usia tersebut juga terjadi penurunan aktivitas
mellitus (DM).
2. Jenis Kelamin
yang berjenis kelamin laki-laki, yaitu sebesar 14,3%. Hal ini sejalan
Begitu juga halnya dengan penelitian yang dilakukan Arifin et al, 2014
peningkatan indeks massa tubuh yang lebih besar. Selain itu terjadinya
dengan laki-laki.
3. Tingkat Pendidikan
orang. Hal ini menunjukkan bahwa penyakit diabetes dapat terjadi pada
siapa saja tanpa melihat tingkat pendidikan seseorang. Hal ini sesuai
diabetes mellitus.
lebih matang dapat merubah dirinya ke arah yang lebih positif dan
mg/dl dan standard deviasi 72,178 mg/dl dengan kadar glukosa darah
terendah adalah 148 mg/dl dan kadar glukosa darah tertinggi adalah 499
hasil estimasi interval kadar glukosa darah sewaktu dilihat dari 95%
dengan 274,05. Jadi kita 95% yakin bahwa rata-rata kadar glukosa darah
Upaya untuk menurunkan kadar gula darah yaitu melalui empat pilar
dari hasil pemeriksaan kadar gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dl, sedangkan
meningkat (Nurrahmani,2012).
6. Lama Menderita DM
2,9%. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ervy
kelompok 1-5 tahun yaitu 60,7% (34 orang), kemudian kelompok 6-10
setelah satu tahun pasien telah mengalami dan merasakan perubahan atau
(Kusniawati, 2010).
atau 37,1%, sedangkan untuk dukungan keluarga yang kurang baik sebanyak
memiliki dukungan keluarga yang baik. Ini berarti bahwa sebagian responden
manajemen dirinya.
merupakan dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan
suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya
kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan. Secara lebih spesifik dukungan
mengambil tindakan yang tidak tepat dan benar, tetapi keluarga memiliki
dalam hal memberikan dukungan baik dari segi fisik, psikologis, emosional
dan sosial atau dengan cara menolak. Ali (2009) juga menyatakan bahwa
dukungan keluarga merupakan saran, bantuan, yang nyata atau tingkah laku
penerimanya.
masalah. Penelitian yang dilakukan oleh Goz et al (2007), bahwa pada pasien
pengukuran gula darah dan latihan. Hal ini dapat tercapai dengan adanya
hidup dan mampu memberikan dukungan yang positif baik dari segi fisik,
menerapkan manajemen diri yang baik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
dalam teori Rinanda 2006 bahwa strategi manajemen diri meliputi kemauan
dari dalam diri untuk selalu menjaga kestabilan gula darah, sedangkan
sebagian besar belum tahu cara melakukan pengontrolan diri dan belum
dirinya.
makan, olahraga, pemeriksaan rutin, dan mengkonsumsi obat, hal ini perlu
itu terdiri dari tindakan yang mereka ambil untuk pola hidup sehat, untuk
kondisi jangka panjang mereka, dan untuk mencegah penyakit lebih lanjut
(lieshout, 2014). Menurut Antari, Rasdini dan Triyani (2011), dengan adanya
69
Penderita dengan dukungan sosial yang baik akan memiliki perasaan aman
dan nyaman sehingga akan tumbuh rasa perhatian terhadap diri sendiri dan
manajemen diri.
diet dan latihan dapat meningkatkan efikasi diri pasien sehingga mendukung
keberhasilan dalam perawatan diri sendiri. Dari hasil penelitian diatas dapat
usia dengan efikasi diri. Hal yang serupa juga dijelaskan oleh Vivienne et
Wu, et al. (2007) juga menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara,
diri. Penelitian ini menjelaskan bahwa klien yang berusia muda maupun
peningkatan dalam hal aktivitas perawatan diri. Hal ini disebabkan karena
dengan manfaat yang akan diperoleh jika klien melakukan aktifitas dalam
kehidupan sehari-hari.
karena klien yang lebih muda memiliki pemahaman yang cukup terkait
perawatan diri agar tercapainya gula darah yang normal dan mencegah
jenis kelamin dengan manajemen diri diabetes. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Wu, et al. (2007) juga menyatakan
bahwa tidak ada hubungan antara, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan
manajemen diri diabetes yang sama. Hal yang serupa juga dijelaskan oleh
aktifitas manajemen diri diabetes dapat dilakukan oleh siapa saja yang
tersebut akan menjadi tanggung jawab dan akan menjadi kebiasaan dalam
kehidupan sehari-hari.
72
Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang baik akan lebih matang
pengaruh dari luar yang positif, obyektif dan terbuka terhadap berbagai
yang baru terdiagnosa DM. Klien yang baru mengalami diabetes dan klien
serta perawatan diri. Bagi klien yang baru pertama kali menderita diabetes
pentingnya self care diabetes dan dapat memiliki kemampuan dalam hal
manajemen diri.
Selatan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Nida, 2015 bahwa tidak ada hubungan
antara dukungan sosial dengan manajemen diri p=(-0,042)hal itu juga sesuai
75
(Xu et al., 2008).Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Jocelyn Sonsona, yang
waktu ke waktu (Beckerle & Lavin, 2013). Konsep efikasi diri juga
efikasi diri yang tinggi dapat didorong untuk menjalani perawatan kesehatan
dengan maksimal. Hasil penelitian juga sejalan dengan yang dilakukan oleh
perawatan diri.
F. Keterbatasan penelitian
Cirendeu.
A. Kesimpulan
a. Perempuan
c. Pendidikan terakhirnya SD
(p=0,266)
diabetes (p=1,000)
(p=0,835)
diabetes (p=0,270)
78
79
B. Saran
penelitian ini masih sedikit, serta referensi bacaan masih terbatas dalam
Allen. Support of diabetes from the family. Diunduh tanggal 13 mei 2016 dari
http://www.buzzle.com/editorials/7-3-2006101247.asp, 2006.
Amod, A., Ascott-Evans, BH., Berg, G. I., Blom, D. J. , Brown, S. L., & Carrihill,
M. M., et al. The 2012 JEMDSA Guideline for the management of type 2 diabetes
(revised). Journal of Endocrinology, Metabolism and Diabetes of South Africa-
JEMDSA, 2012
Antari, G.A.A., Rasdini, I.G.A., & Triyani, G.A.P. Besar Pengaruh Dukungan Sosial
terhadap Kualitas Hidup pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik Interna
RSUP Sanglah. Diakses dari http://www.unud.ac.id pada tanggal 13 mei 2016, 2011.
ADA. Diagnosis and classification of diabetes mellitus (Position statement). Diabetes Care,
36(1), 67–74. doi:10.2337/dc13-S067, 2013.
Black, J.M. & Hawks, J. H. Medical Surgical Nursing. St louis: Elsevier Saunders, 2005.
Bintanah, S; Handarsari, E. Asupan Serat Kadar Gula Darah, kadar Kolesterol Total, dan
Status Gizi pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Roemani Semarang.
UNIMUS, 2012.
Beckerle, C. M., & Lavin, M. A. Association of self-efficacy and self-care with glycemic
control in diabetes. Diabetes Spectrum, 26 (3), 172–178.
doi:10.2337/diaspect.26.3.172, 2013.
Coffman, M.J. Effect of tangible social support and depresion on diabetes self efficacy.
Journal of GerontologicalNursing, 34 (4), 32 – 39, 2008.
Friedman, M.M, Bowden, V.R & E.G. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, Dan
Praktik, Alih Bahasa, Akhir Yani S. Hamid Dkk; Ed 5. Jakarta: EGC, 2010.
Goz, F., Karaoz, S., Goz, M., Ekiz, S., & Cetin, I. Effect of diabetic patient’s perceived social
support on their quality of life. Journal of Clinical Nursing, 16,1353-1360, 2007.
Hirsch, I. B., Bode, B. W., Childs, B. P., Close, K. L., Fisher, W. A., Gavin, J. R., et al. Self-
monitoring of blood glucose (SMBG) in insulin- and non-insulin-using adults with
diabetes: Consensus recommendations for improving SMBG accuracy, utilization, and
research. Diabetes Technology & Therapeutics, 2008.
Harnilawati. Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga. Takalar: Pustaka As Salam, 2013.
Hidayat, A. Aziz. Alimul. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika, 2011.
Hunt, C. W., Wilder, B., Steele, M. M., Grant, J. S., Pryor, E. R., & Moneyham, L.
Relationships among self-efficacy, social support, social problem solving, and self-
management in a rural sample living with type 2 diabetes mellitus.Research and Theory
for Nursing Practice: AnInternational Journal, 26(2), 126–141. doi:10.1891/1541-
6577.26.2.126, 2012.
International Diabetes Federation. One Adult In Ten Will Have Diabetes By 2030.
Diakses dari http://www.idf.org/media-events/press-releases/2011/diabetes-atlas-8th-
edition, 2011
IDF. Global guideline for type 2 diabetes. Brussels, Belgium: The Author.
Retrieved from http://www.idf.org/sites/default/files/IDF-Guideline-for-Type-2-
Diabetes.pdf, 2012.
IDF. Global guideline for type 2 diabetes. Brussels, Belgium: The Author.
Retrieved from http://www.idf.org/sites/default/files/IDF-Guideline-for-Type-2-
Diabetes.pdf, 2014.
Irawan, Dedi. Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Daerah
Urban Indonesia (Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007). ThesisUniversitas
Indonesia, 2010
Ira Ferawati. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya ulkus diabetikum pada pasien DM
tipe 2 di RSUD Prof.DR. Morgono Soekarjo Purwokerto, 2014.
Nyunt, S. W., Howteerakul, N., Suwannapong, N., & Rajatanun, T. Selfefficacy, self-care
behaviors and glycemic control among type-2 diabetes patients attending two private
clinics in Yangon, Myanmar. Southeast Asian Journal of Tropical Medicine and Public
Health, 41(4), 943–951, 2010.
Schmit, Andreas et.al. The diabetes self management questionnaire (DSMQ): Development
And Evaluation Of An Instrument To Assess Diabetes Self Care Activities Associated
With Glycaemic Control. Health Adn Quality Of Life Outcomes. Access Of
http:Biomedical.co.id, 2013.
Senuk et. Al. Hubungan Pengetahuan Dan Dukungan Keluarg A Dengan Kepatuhan
Menjalani Diet Diabetes Melitus Di Poliklinik Rsud Kota Tidore Kepulauan Provinsi
Maluku Utara. Diakses dari
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=140940&val=5798, 2013.
Sonsona, Jocelyn. Factor Influencing Diabetes Self Management Of Filipino Americans With
Type 2 Diabetes Mellitus. Philippines: Walden University, 2014.
Soegono, Sidartawan. Hidup Secara Mandiri dengan: Diabetes Mellitus, Kencing Manis,
Sakit Gula.Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008.
Scollan-Koliopoulos, M., Walker, E. A., & Rapp, K. J. Self-Regulation Theory and the
Multigenerational Legacy of Diabetes. The Diabetes Educator, 37, 669-680, 2011.
Sujaya, I Nyoman. “Pola Konsumsi Makanan Tradisional Bali sebagai Faktor Risiko
Diabetes Melitus Tipe 2 di Tabanan.” Jurnal Skala Husada Vol. 6 No.1 hal:75-81,
2009.
Shigaki, C., Krusel, R.L., Mehr, D.,Sheldon, K.M., Ge, B., Moore, C.,and Lemaster, J.
Motivation and diabetes selfmanagement(abstract). Diunduh pada tanggal 20 april
2016 dari .http://www. ncbi.nlm.nih. gov/pubmed/ 20675362, 2010.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta. 2012
Svartholm, E., & Nylander, E. Self care activities of patients with diabetes mellitus type 2
in Ho Chi Minh City. Master’s Thesis. Retrieved from
http://www.divaportal.org/smash/get/diva2:322414/FULLTEXT01.pdf , 2010.
Tandra, Hans. Segala Sesuatu yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes: Panduan
Lengkap Mengenal dan Mengatasi Diabetes dengan Cara Cepat dan Mudah.Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Tamara, Ervy dkk, Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dan Kualitas Hidup Pasien
Diabetes Mellitus Tipe II Di Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau, 2014.
Tri juliansyah, veny elita, bayhakki. Hubungan dukungan keluarga dengan mekanisme
koping pasien diabetes mellitus, 2014
Wasis. Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi Perawat. Jakarta: EGC, 2008.
Wardani, Et. Al. Hubungan Dukungan Keluarga Dan Pengendalian Kadar Gula Darah
Dengan Gejala Komplikasi Mikrovaskuler Diakses dari
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jbef4166aa5ccfull.pdf, 2014
Xu, Y., Pan, W., & Liu, H. Self-management practices of ChineseAmericans with type 2
diabetes. Nursing and Health Sciences, 12, 228–234. doi:10.1111/j.1442-
2018.2010.00524.x, 2010.
Xu yin, toobert, D., Savage, C., Pan, W., & whitmer, K. Factor influencing diabetes self
management in chinese people with type 2 diabetes. Research in nursing & health, 31,
613-625, 2008.
Yoo, H., Kim, C. J., Jang, Y., & You, M-A. Self-efficacy associated with
self-management behaviours and health status of South Koreans with chronic
diseases. International Journal of Nursing Practice, 17, 599–606. doi:10.1111/j.1440-
172X.2011.01970.x, 2011.
LAMPIRAN
Lampiran 3
INFORMED CONSENT
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MANAJEMEN DIRI
PENDERITA DM DI POSBINDU KELURAHAN PISANGAN DAN CIRENDEU
TANGERANG SELATAN TAHUN 2016
Assalamualaikum Wr. Wb
Salam sejahtera
Nama : Fatimah
NIM : 1112104000040
Kuisioner ini saya harap diisi dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan apa yang anda
rasakan dan apa yang dipertanyakan. Sehingga hasilnya dapat memberikan gambaran yang
baik untuk penelitian ini.
Saya ucapkan terima kasih atas bantuan dan partisipasi bapak dan ibu dalam pengisian
kuisioner ini. Apakah bapak atau ibu bersedia menjadi responden?
YA/TIDAK
Tertanda
Responden
Lampiran 4
Kuesioner Penelitian
Petunjuk pengisian :
A. Karakterisitik Responden
Nama (inisial) : ..................................................................
Umur : ..................................tahun
Jenis kelamin : laki-laki perempuan
Pendidikan : 1. Tidak sekolah
2. SD
3. SMP
4. SMA
5. PT
B. Lama menderita Diabetes Mellitus (DM) :.................... Tahun ....................bulan
C. Keluarga yang selama ini merawat :
Suami istri anak ayah/ ibu cucu
Yang lain sebutkan......................
DUKUNGAN KELUARGA
Petunjuk pengisian : Pilih salah satu jawaban yang menurut Bapak/Ibu paling sesuai dengan
kondisi yang dialami dengan memberi tanda ceklis (√) pada pilihan
yang dipilih.
Pilihan Jawaban:
Selalu : jika pernyataan tersebut selalu dilakukan oleh keluarga (misalnya: jika rentang nilai
0-10, dinilai 9-10).
Sering : jika pernyataan tersebut sering dilakukan oleh keluarga (misalnya: jika rentang
nilai 0-10, dinilai 7-8).
Jarang : jika pernyataan tersebut jarang dilakukan oleh keluarga (misalnya: jika rentang
nilai 0-10, dinilai 5-6).
Tidak pernah : jika pernyataan tersebut tidak pernah dilakukan oleh keluarga (misalnya: jika
rentang nilai 0-10, dinilai 0-4).
Petunjuk pengisian : Pilih salah satu jawaban yang menurut Bapak/Ibu paling sesuai
dengan kondisi yang dialami dengan memberi tanda ceklis (√) pada
pilihan yang dipilih.
Pilihan Jawaban:
Sesuai : jika pernyataan tersebut sesuai dengan yang bapak/ibu lakukan (misalnya:
jika rentang nilai 0-10, dinilai 9-10).
Cukup sesuai : jika pernyataan tersebut cukup sesuai dengan yang bapak/ibu lakukan
(misalnya: jika rentang nilai 0-10, dinilai 7-8).
Kurang sesuai : jika pernyataan tersebut kurang sesuai dengan yang bapak/ibu lakukan
(misalnya: jika rentang nilai 0-10, dinilai 5-6).
Tidak sesuai : jika pernyataan tersebut tidak sesuai dengan yang bapak/ibu lakukan
(misalnya: jika rentang nilai 0-10, dinilai 0-4).
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,718 30
Scale Statistics
Manajemen diri
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,635 17
Item-Total Statistics
Analisa umur
Case Processing Summary
Cases
umur
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
jenis_kelamin
keluarga_yang_selama_ini_merawat
Descriptives
Median 231,00
Variance 5209,726
Minimum 148
Maximum 499
Range 351
Dukungan keluarga
dukungan
Manajemen diri
manajemen
Group Statistics
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error 95% Confidence Interval of
Difference the Difference
Lower Upper
Equal variances assumed 2,350 ,135 -1,131 33 ,266 -3,183 2,816 -8,912 2,545
Umur
Equal variances not assumed -1,081 24,612 ,290 -3,183 2,944 -9,251 2,884
jenis_kelamin * manajemen Crosstabulation
manajemen Total
Count 2 3 5
laki-laki
% within jenis_kelamin 40,0% 60,0% 100,0%
jenis_kelamin
Count 14 16 30
perempuan
% within jenis_kelamin 46,7% 53,3% 100,0%
Count 16 19 35
Total
% within jenis_kelamin 45,7% 54,3% 100,0%
Chi-Square Tests
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,29.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Lower Upper
Cases
manajemen Total
Count 13 17 30
rendah
% within tingkat_pendidikan 43,3% 56,7% 100,0%
tingkat_pendidikan
Count 3 2 5
tinggi
% within tingkat_pendidikan 60,0% 40,0% 100,0%
Count 16 19 35
Total
% within tingkat_pendidikan 45,7% 54,3% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square ,480 1 ,489
b
Continuity Correction ,043 1 ,835
Likelihood Ratio ,479 1 ,489
Fisher's Exact Test ,642 ,415
N of Valid Cases 35
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,29.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Equal variances assumed 4,635 ,039 1,122 33 ,270 1,536 1,370 -1,250 4,323
lama_menderita_dm
Equal variances not assumed 1,033 15,931 ,317 1,536 1,487 -1,618 4,690
Cases
manajemen Total
Count 8 5 13
baik
% within dukungan 61,5% 38,5% 100,0%
dukungan
Count 8 14 22
kurang baik
% within dukungan 36,4% 63,6% 100,0%
Count 16 19 35
Total
% within dukungan 45,7% 54,3% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 2,087 1 ,149
b
Continuity Correction 1,196 1 ,274
Likelihood Ratio 2,098 1 ,147
Fisher's Exact Test ,179 ,137
Linear-by-Linear Association 2,027 1 ,155
N of Valid Cases 35
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,94.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Lower Upper
Odds Ratio for dukungan (baik / kurang baik) 2,800 ,680 11,530
For cohort manajemen = baik 1,692 ,840 3,409
For cohort manajemen = kurang baik ,604 ,284 1,288
N of Valid Cases 35