Professional Documents
Culture Documents
batan
pENCEGAHAN. Penemuan Anak yang Terinfeksi. Prioritas
tertinggi setiap program pengendalian tuberkulosis harus beru-
pa penemuan kasus dan pengobatan, yang mengganggu penye-
baran infeksi antara kontak dekat. Anak dan orang dewasa
yang berkontak dekat dengan orang dewasa yang dicurigai
menderita tuberkulosis paru infeksius harus diuji kulit tuberku-
lin dan diperiksa sesegera mungkin. Rata-rata, 30-50% kontak
rumah tangga terhadap kasus infeksius, uji kulit tuberkulin
akan menjadi positif, dan 1% kontak sudah menderita penyakit
yang jelas. Skema ini mendasarkan pada sumber dan respon
kesehatan masyarakat yang efektif dan adekuat. Anak terutama
bayi muda, harus mendapat prioritas tinggi selama pengamat-
an kontak karena risiko infeksinya tinggi dan pada mereka le-
bih mungkin berkembang bentuk tuberkulosis yang berat.
Uji massa kelompok besar anak untuk infeksi tuberkulosis
I merupakan proses yang tidak efisien. Bila kelompok besar
!tganak berisiko tuberkulosis rendah diuji, sebagian besar reaksi
fliJi kulit sebenarnya reaksi positif-palsu karena variabilitas bi-
ki010gis atau sensitisasi silang dengan MNT. Namun uji kelom-
H'P0k anak atau orang dewasa berisiko tinggi harus didorong
kebanyakan dari individu ini yang dengan uji kulit tu-
positif menderita infeksi tuberkulosis. IJji harus ber-
li/angsung hanya jika mekanisme efektif berada ditempatnya
meyakinkan evaluasi dan pengobatan individu yang uji-
Positif. Pada banyak program uji kurang dari sepertiga in-
dividu yang terinfeksi menyelesaikan pengobatan efektif bila
sumber yang adekuat tidak tersedia.
Vaksinasi Bacille Calmette-Guérin. Satu-satunya vaksin ter-
hadap tuberkulosis yang tersedia adalah bacille Calmette-
Guérin (BCG), 'diberi nama dengan nama dua pengamat
Perancis yang bertanggung jawab untuk perkembangannya.
Organisme vaksin aslinya adalah strain M. Bovis yang dile-
mahkan dengan subkultur setiap tiga minggu selama 13 tahun.
Strain ini didistribusikan pada beberapa lusin laboratorium
yang melanjutkan subkultur organisme ini pada berbagai me-
dia dengan berbagai keadaan. Hasilnya adalah produksi ba-
nyak vaksin BCG yang sangat berbeda dalam morfologi, sifat
pertumbuhan, potensi sensitisasi dan virulensi binatang. Cara
pemberian dan skema dosis untuk vaksin BCG merupakan
variabel kemanjuran yang penting. Cara pemberian yang di-
pilih adalah injeksi intradermal dengan semprit dan jarum ka-
rena cara ini merupakan satu-satunya metode yang memung-
kinkan pengukuran dosis individual yang tepat. Namun cara
intradermal ini mahal, dan jarum serta semprit yang digunakan
kembali di negara sedang berkembang, menciptakan bahaya
penularan HIV dan virus hepatitis. Tehnik multipunksi satu
unit-dosis merupakan satu-satunya tehnik yang tersedia di
Amerika Serikat dan beberapa bagian lain di dunia.
Vaksin BCG sangat aman pada hospes yang berkemam-
puan imun (imunokompeten). Ulserasi lokal dan adenitis su-
puratif regional terjadi pada 0, 1-1% resipien vaksin. Lesi lokal
tidak memberi kesan mendasari cacat imun hospes dan tidak
mengenai kadar proteksi yang dihasilkan oleh vaksin. Lesi lo-
kal ini biasanya mengurang secara spontan tetapi kadang-
kadang diperlukan kemoterapi. Eksisi secara bcdah limfonodi