You are on page 1of 7

t diberikan dua kali seminggu dengan pengamatan langsung

kesetiaan dengan pengobatan harian mungkin buruk.


Terapi INH juga harus dimulai pada anak sebclum umur 6
jan pada orang dewasa dengan tuberkulosis infeksius, ter-
masuk bayi yang dilahirkan dari ibu yang menderita tuberku-
losis, Anak ini mungkin sudah terinfeksi dengan M. tuberculo-
sis tetapi belum mengembangkan hipersensitivitas lambat.
penyakit tuberkulosis yang bermakna dapat berkembang seca-
ra bersama dengan reaktivitas uji kulit pada anak kecil dan
bayi, dan penyakit dapat berkembang sebelum uji kulit posistif
dikenali. Pada anak yang terpajan, uji kulit tuberkulin diulangi
3 bulan sesudah kontak dengan kasus sumber dewasa yang ter-
ganggu. Jika uji kulit tuberkulin negatif, INH dapat dihenti-
kan; jika uji kulit kedua reaktif, anak menderita infeksi dan
terapi INH dosis penuh dapat diberikan.
Pengobatan Strain Resisten-obat. Pengobatan optimal in-
feksi tuberkulosis yang disebabkan oleh strain M. tuberculosis
resisten-obat belum ditetapkan. Untuk infeksi dengan strain
yang hanya resisteri INH, kebanyakan pakar menganjurkan
pemberian RIF 6-9 bulan. Namun, tidak ada data dari trial
klinis terkendali yang mendukung praktek ini. Serupa halnya,
tidak ada data yang tersedia mengenai pengobatan infeksi tu-
berkulosis yang disebabkan oleh organisme yang resisten ter-
hadap INH maupun RIF. Beberapa pakar telah mereko-
mendasikan kombinasi fluoroquinolon dan PZA selama 6-9
åbulan. Regimen alternatif adalah dosis tinggi EMB dan PZA
selama periode waktu yang sama. Untuk infeksi dengan isolat
Yang resisten terhadap banyak Obat, klinisi biasanya memberi-
V kan dua Obat yang kepadanya organisme rentan. Kemanjuran
dan keamanan regimen ini pada anak belum ditegakkan, dan
Pakar pada tuberkulosis anak harus dikonsulkan untuk pengo-
infeksi tuberkulosis resiten banyak Obat pada anak.
PENCECAO„..

batan
pENCEGAHAN. Penemuan Anak yang Terinfeksi. Prioritas
tertinggi setiap program pengendalian tuberkulosis harus beru-
pa penemuan kasus dan pengobatan, yang mengganggu penye-
baran infeksi antara kontak dekat. Anak dan orang dewasa
yang berkontak dekat dengan orang dewasa yang dicurigai
menderita tuberkulosis paru infeksius harus diuji kulit tuberku-
lin dan diperiksa sesegera mungkin. Rata-rata, 30-50% kontak
rumah tangga terhadap kasus infeksius, uji kulit tuberkulin
akan menjadi positif, dan 1% kontak sudah menderita penyakit
yang jelas. Skema ini mendasarkan pada sumber dan respon
kesehatan masyarakat yang efektif dan adekuat. Anak terutama
bayi muda, harus mendapat prioritas tinggi selama pengamat-
an kontak karena risiko infeksinya tinggi dan pada mereka le-
bih mungkin berkembang bentuk tuberkulosis yang berat.
Uji massa kelompok besar anak untuk infeksi tuberkulosis
I merupakan proses yang tidak efisien. Bila kelompok besar
!tganak berisiko tuberkulosis rendah diuji, sebagian besar reaksi
fliJi kulit sebenarnya reaksi positif-palsu karena variabilitas bi-
ki010gis atau sensitisasi silang dengan MNT. Namun uji kelom-
H'P0k anak atau orang dewasa berisiko tinggi harus didorong
kebanyakan dari individu ini yang dengan uji kulit tu-
positif menderita infeksi tuberkulosis. IJji harus ber-
li/angsung hanya jika mekanisme efektif berada ditempatnya
meyakinkan evaluasi dan pengobatan individu yang uji-
Positif. Pada banyak program uji kurang dari sepertiga in-
dividu yang terinfeksi menyelesaikan pengobatan efektif bila
sumber yang adekuat tidak tersedia.
Vaksinasi Bacille Calmette-Guérin. Satu-satunya vaksin ter-
hadap tuberkulosis yang tersedia adalah bacille Calmette-
Guérin (BCG), 'diberi nama dengan nama dua pengamat
Perancis yang bertanggung jawab untuk perkembangannya.
Organisme vaksin aslinya adalah strain M. Bovis yang dile-
mahkan dengan subkultur setiap tiga minggu selama 13 tahun.
Strain ini didistribusikan pada beberapa lusin laboratorium
yang melanjutkan subkultur organisme ini pada berbagai me-
dia dengan berbagai keadaan. Hasilnya adalah produksi ba-
nyak vaksin BCG yang sangat berbeda dalam morfologi, sifat
pertumbuhan, potensi sensitisasi dan virulensi binatang. Cara
pemberian dan skema dosis untuk vaksin BCG merupakan
variabel kemanjuran yang penting. Cara pemberian yang di-
pilih adalah injeksi intradermal dengan semprit dan jarum ka-
rena cara ini merupakan satu-satunya metode yang memung-
kinkan pengukuran dosis individual yang tepat. Namun cara
intradermal ini mahal, dan jarum serta semprit yang digunakan
kembali di negara sedang berkembang, menciptakan bahaya
penularan HIV dan virus hepatitis. Tehnik multipunksi satu
unit-dosis merupakan satu-satunya tehnik yang tersedia di
Amerika Serikat dan beberapa bagian lain di dunia.
Vaksin BCG sangat aman pada hospes yang berkemam-
puan imun (imunokompeten). Ulserasi lokal dan adenitis su-
puratif regional terjadi pada 0, 1-1% resipien vaksin. Lesi lokal
tidak memberi kesan mendasari cacat imun hospes dan tidak
mengenai kadar proteksi yang dihasilkan oleh vaksin. Lesi lo-
kal ini biasanya mengurang secara spontan tetapi kadang-
kadang diperlukan kemoterapi. Eksisi secara bcdah limfonodi

kadang diperlukan kemoterapi. Eksisi secara bedah limfonodi


yang mengalirkan nanah jarang diperlukan dan harus dihindari
jika mungkin. Osteitis merupakan komplikasi vaksinasi BCG
yang jarang, yang tampaknya dihubungkan dengan strain vak-
sin tertentu yang tidak lagi digunakan secara luas. Keluhan
sistemik seperti demam, konvulsi, kehilangan nafsu makan,
dan iritabilitas sangat jarang sesudah vaksinasi BCG. Penderi-
ta yang sangat terganggu imun dapat mengembangkan infeksi
BCG tersebar sesudah vaksinasi. Anak dengan infeksi HIV
tampak mempunyai angka reaksi merugikan lokal terhadap
BCG sama dengan angka merugikan Iokal anak imunokompe-
ten. Namun, insiden yang sebenarnya pada anak infeksi terse-
bar ini beberapa bulan sampai beberapa tahun sesudah vak-
sinasi, sekarang belum diketahui.
Skema vaksin yang dianjurkan sangat bervariasi pada setiap
negara. Rekomendasi resmi Organisasi Kesehatan Sedunia ada-
lah satu dosis yang diberikan selama masa bayi. Di beberapa ne-
gara vaksinasi ulangan adalah universal. Dinegara • lain di-
dasarkan pada uji kulit tuberkulin atau tidak adanya parut (skar)
yang khas. Umur optimal pemberian dan skema dosis tidak dike-
tahui karena trial komparatif yang cukup belum dilakukan.
Walaupun beberapa lusin trial BCG telah dilaporkan di
befbagai populasi manusia, data yang paling berguna datang
dari beberapa trial terkendali. Hasil-hasil dari penelitian ini
berlainan. Beberapa menunjukkan banyak proteksi dari BCG,
tetapi yang lain tidak mentunjukkan kemanjuran samasekali.
Meta-analisis trial vaksinasi BCG yang dipublikasikan baru-
baru ini dikesankan bahwa BCG adalah 50% efektif dalam
mencegah tuberkulosis paru pada orang dewasa dan anak. Pe-
rkulosis tersebar dan meningeal
Sesudah beberapa puluh tahun penurunan insidensi tu-
berkulosis, angka kasus tuberkulosis telah bertambah secara
dramatis selama dekade terakhir ini. Hampir juta kasus dan
450.000 kematian terjadi pada anak setiap tahun, Insiden tu-
berkulosis masa anak bertambah dengan 40% di Amerika Seri-
kat dari tahun 1987 sampai tahun 1993 sebagai akibat
kemiskinan, imigrasi dari negara yang berprevalensi tinggi,
epidemi infeksi virus imunodefisiensi manusia (HIV), dan
keterbatasan pada pelayanan perawatan kesehatan terhadap
populasi berisiko tinggi.
ETIOLOGI. Agen tuberkulosis, Mycobacterium tuberculo-
sis, Mycobacterium bovis, dan Mycobacterium africanum, me-
rupakan anggota ordo Actinomisetales dan famili Mikobak-
teriaseae. Basili tuberkel adalah batang lengkung, gram positif
lemah, pleiomorfik, tidak bergerak, tidak membentuk spora,
panjang sekitar 2-4 gm. Mereka dapat tampak sendiri-sendiri
atau dalam kelompok pada spesimen klinis yang diwarnai atau
media biakan. Mereka merupakan aerob wajih (obligat) yang
tumbuh pada media sintetis yang mengandung gliserol sebagai
sumber karbon dan garam amonium sebagai sumber nitrogen.
Mikobakteria ini tumbuh paling baik pada suhu 37-41 oc,
menghasilkan niasin dan tidak ada pigmentasi. Dinding sel
kaya lipid menimbulkan resistensi terhadap daya bakterisid an-
tibodi dan komplemen. Tanda semua mikobakteria adalah ke-
tahan asamnya--kapasilas membentuk kompleks mikolat stabil
dengan pewarnaan arilmetan seperti kristal violet, karbolfukh-
sin, auramin, dan rodamin. Bila diwarnai, mereka melawan pe-
rubahan warna dengan etanol dan hidrokhlorida atau asam lain.
Mikobakterium tumbuh lambat, waktu pembentukannya
adalah 12-24 jam. Isolasi dari spesimen klinis pada media sin-
tetik padat biasanya memerlukan waktu 3-6 minggu, dan uji
kerentanan Obat memerlukan 4 minggu tambahan. Namun per-
tumbuhan dapat dideteksi dalam 1-3 minggu pada medium
cairan selektif dengan menggunakan nutrien radiolabel (sistem
radiometrik BAC TEC), dan kerentanan Obat dapat ditentukan
dalam 3-5 hari tambahan. M. tuberculosis mempunyai mor-
fologi koloni khas. menghasilkan niasin tetapi bukan pigmen,
mampu mereduksi nitrat, dan menghasilkan katalase. Bebera-
pa strain resisten isoniazid kehilangan kemampuan untuk
membuat katalase. Adanya M. tuberculosis dalam spesimen
klinik dapat dideteksi dalåm beberapa jam dengan mengguna-
kan reaksi rantai polimerase (RRP) yang menggunakan probe
DNA yang merupakan pelengkap terhadap DNA atau RNA
mikobakteria. Data dari anak terbatas, tetapi sensitivitas bebe-
rapa tehnik RRP serupa dengan sensitivitas untuk biakan.
EPIDEMIOLOGI. Infeksi dan Penyakit. Organisasi kesehatan
sedunia memperkirakan bahwa sepertiga populasi dunia—2
bilyun orang—terinfeksi dengan M. tuberkulosis. Angka in-
feksi tertinggi di Asia Tenggara, Cina, India, Afrika. Dan

Amerika Latin. Tuberkulosis terutama mcnonjol di


yang mengalami stres nutrisi jelc.k, penuh sesak,
kesehatan tidak cukup, dan perpindahan tcmpat.
pai 20 juta orang yang hidup di Amerika Serikat%llq
basil tuberkel.
Frekuensi kasus tuberkulosis turun sclarna
pertama jauh sebelum penemuan obat-obat
sebagai akibat perbaikan kondisi kehidupan. In
Amerika Serikat mulai naik pada tahun 1985 (Gb
banyakan orang di negara maju tctap bcrisiko rendah
berkulosis kecuali untuk kelompok-kelompok
sangat terbatas (Tabel 199- I ). Kota-kota yang
lebih besar dari 250.000 merupakan 18% populasl
Serikat tetapi ada lebih dari 45% kasus tuberkuIMRl
setiap umur, frekuensi kasus tuberkulosis sangat
pada individu kulit berwarna yang lahir diluar negen
mungkin memainkan peran kecil, tetapi faktor-fakat
kungan seperti status sosioekonomi jelas memainku•,
sar pada insidens.
Pada orang dewasa, dua pertiga kasus terJad1 pail
laki-laki, tetapi ada sedikit dominasi tuberkulosts
di masa anak. Frekuensi tuberkulosis tertinggi pada
populasi kulit putih di Amerika Serikat: individu-l
mendapat infeksi beberapa dekade yang Ialu. Sebalikl'l
populasi kulit berwarna tuberkulosis paling sering pada
dewasa muda dan anak-anak umur kurang dari 5 tahug
ran urnur 5-14 tahun sering disebut "umur kesayangan
pada semua populasi manusia kelompok ini mem
kuensi penyakit tuberkulosis yang terendah.
Di Amerika Serikat kebanyakan anak terinfekSl
tuberculosis di rumahnya oleh seseorang yang dekJt
tetapi wabah tuberkulosis anak juga teryadi pada
sekolah dasar dan tinggi. sekolah perawat. pusal
anak, rumah, gereja, bus sckolah, dan tim olahrag'L
wasa yang terinfeksi virus defisiensi imun manus1J(
ngan tuberkulosis dapat menularkan M. tuberculOSlS
beberapa darinya berkembang penyakit tuberkuIOSlS'

You might also like