You are on page 1of 17

ASUHAN KEPERAWATAN

PERKEMBANGAN
PSIKOSOSIAL

TIM CMHN PROPINSI JAWA TIMUR


Disampaikan dalam
Pelatihan Intermediate Course
Community Mental Health Nursing
(IC CMHN)
(IC-CMHN)
Situbondo, 11-14 Mei 2015

TIM CMHN JATIM

Ns. Heni Dwi Windarwati.,MKep.,SpKepJ


Ns. Eko Arik Susmiatin, MKep.,SpKepJ
Ns. Nancye Pandeirot, MKep.,SpKepJ
Ns. Komarudin,, MKep.,SpKepJ
p, p p
Ns. Erti Ikhtiarini Dewi, MKep.,SpKepJ

1
Pendahuluan

Kesehatan jiwa sangat dipengaruhi proses tumbuh


kembang yang dialami individu
Proses tumbuh kembang yang sehat menghasilkan
kesehatan jiwa
Gangguan tumbuh kembang bisa mengakibatkan
terjadinya gangguan jiwa
Tumbuh kembang perlu difasilitasi sehingga
menghasilkan kesehatan jiwa yang optimal

Dimensi perkembangan:
Fi ik b
Fisik, badaniah
d i h
Kognitif, pemikiran
Psikologis dan sosial
Moral
p
Spiritual

2
• Ada 8 tahap perkembangan psikososial:
• Masa bayi (0-18 bln)
• Masa todler/kanak (18 bln – 3 th)
• M
Masa pra sekolah
k l h (3 th – 6 th)
• Masa sekolah (6 th – 12 th)
• Masa remaja (12 th – 18 th)
• Masa dewasa awal (18 th – 25 th)
• Masa dewasa (25 th – 65 th)
• Masa lanjut usia (> 65 th)
• Perawat kesehatan jiwa perlu memberikan
intervensi agar proses perkembangan sesuai dan
berdampak pada kesehatan jiwa

Tujuan
Perawat mampu:
Menjelaskan
j penertian p
p perkembangan
g p psikososial
Menjelaskan tahap perkembangan psikososial
Memberikan asuhan keperawatan perkembangan
psikososial bayi
Memberikan asuhan keperawatan perkembangan
psikososial kanak (todler)
Memberikan asuhan keperawatan perkembangan
psikososial anak pra sekolah

3
Memberikan asuhan keperawatan perkembangan
psikososial usia sekolah
Memberikan asuhan keperawatan perkembangan
psikososial remaja
Memberikan asuhan keperawatan perkembangan
psikososial dewasa awal
Memberikan asuhan keperawatan perkembangan
psikososial
ik i l dewasa
d
Memberikan asuhan keperawatan perkembangan
psikososial lanjut usia

ASUHAN KEPERAWATAN
PERKEMBANGAN
PSIKOSOSIAL BAYI

4
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU):
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta
mampu melakukan asuhan keperawatan pada
perkembangan psikososial bayi (0 – 18 bln)

5
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK):
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep perkembangan psikososial bayi
2. Menguraikan langkah-langkah proses keperawatan:
M l k k
a. Melakukan k ji
pengkajian k b
perkembangan ik i l
psikososial
bayi
b. Menetapkan diagnosis keperawatan
c. Melakukan tindakan keperawatan
d. Melakukan tindakan keperawatan kepada
keluarga
e. Mengevaluasi kemampuan klien dan keluarga
f. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan
3. Mempraktikkan asuhan keperawatan pada
perkembangan psikososial bayi

Pengertian

Masa bayi: usia 0 (baru lahir) sampai dengan 18


bulan
Masa berkembangnya rasa percaya
Dimulai dengan mengembangkan rasa percaya
dengan orang tua
Dirawat dengan baik ~ tumbuh rasa percaya
Tidak dirawat dengan baik ~ mudah curiga

6
Karakteristik bayi normal ~ percaya
Tidak langsung menangis jika bertemu orang
asing
Menolak saat digendong orang asing
Menangis saat digendong orang asing
Menangis saat tidak nyaman
Senang jika ibu menghampiri
Menangis saat ditinggal ibu
Memperhatikan wajah orang yang mengajak
bicara
Mencari suara ibu yang memanggil namanya

Penyimpangan perkembangan bayi:


rasa tidak percaya

Menangis menjerit-jerit saat ditinggal


ibu
Tidak mau berpisah dengan ibu
Tidak mudah berhubungan dengan
orang lain

7
Diagnosa Keperawatan
Potensial (normal) : berkembang rasa
percaya
Risiko (penyimpangan): resiko
berkembang rasa tidak percaya

Tujuan tindakan keperawatan pada


bayi:

Bayi merasa nyaman


Bayi merasa aman
Mulai terbangun rasa percaya dengan orang lain

8
Tindakan pada bayi normal

Panggil sesuai nama


Gendong dan peluk saat menangis
Penuhi kebutuhan bayi: lapar, haus, basah, sakit
Penuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman:
 Membuai
 Memberi minum atau makan saat bayi lapar
 Memberi selimut
Bi
Bicara saat merawat bayi
b i

Tindakan pada bayi


penyimpangan perkembangan:
Menjalin
 j li hubungan
h b saling
li percaya
Memenuhi kebutuhan dasar dan rasa aman dan
nyaman
Saat menyusui fokuskan perhatian
Tidak mempermainkan bayi dari meyusui ke
empeng

9
SP I DAN LATIHAN KEGIATAN PERTAMA:
Menggendong dan memeluk bayi saat menangis
Membuai saat bayi menangis
Memberi minum atau makan saat bayiy lapar
p
Menyelimuti bayi saat kedinginan
Mengajak bayi bicara
Mengajak bayi bermain (bersuara lucu,
menggunakan berwarna, atau berbunyi)

Latihan 1

10
Tujuan intervensi keluarga:

Keluarga mampu: keluarga mampu


Menjelaskan perilaku yang menggambarkan
perkembangan normal dan menyimpang
Menjelaskan cara menstimulasi perkembangan
Melakukan tindakan menstimulasi thd perkembangan
anaknya

Tindakan Keluarga yg Memiliki Bayi:

Menjelaskan tahapan perkembangan bayi normal


dan menyimpang
Menjelaskan cara memupuk rasa percaya bayi:
 Respon konsisten
 Beri rasa aman dan nyaman
 Peka dan penuhi kebutuhan bayi

11
Diskusikan cara menjaga rasa aman, nyaman, dan
keselamatan:
 Susui segera saat menangis
 Ganti popok jika kotor atau basah
 Kurangi stress: peluk, gendong, keloni
dengan tulus
 Segera bawa ke tempat pelayanan kesehatan
bila ada masalah kesehatan

Tindakan kepada keluarga dengan


bayi menyimpang
Jelaskan
 l k penyebabb b bayi
b i tidak
id k percaya
Ajarkan cara menjalin hubungan saling percaya:
 Memenuhi kebutuhan dasar: makan, minum,
istirahat, bab/bak
 Penuhi rasa aman dan nyaman: tdk merasa sakit,
gerah cedera
gerah, cedera, sendirian
Segera bawa ke pelayanan kesehatan jika sakit

12
SP I: Menjelaskan perilaku bayi yang 
normal dan menyimpang serta cara 
menstimulasinya
Memberikan penjelasan tentang perilaku
yang menunjukkan perkembangan
psikososial yang normal dan menyimpang
Memberikan penjelasan tentang cara
membangun
b rasa percaya bayi: aman, 
b i
nyaman, kebutuhan terpenuhi
LATIHAN 
2

13
SP II: Mendemonstrasikan dan melatih 
keluarga mengembangkan rasa percaya 
bayi terhadap orang lain
Memperagakan cara menstimulasi rasa 
percaya bayi
Memberi kesempatan kepada keluarga
untuk mempraktikkan cara membangun rasa 
percaya bayi
b i

LATIHAN 
3

Kemampuan Klien (Bayi) :


Menoleh/mencari sumber suara saat namanya dipanggil
Segera terdiam saat digendong/dibuai/dipeluk
Tidak mudah digendong orang lain
Tidak menangis keras atau tangannya mencengkeram
saat dipisahkan dengan ibunya
Saat menangis mudah dibujuk untuk diam
Saat diajak bicara oleh orang asing, 
asing
menyembunyikan/memalingkan wajah dan tidak
langsung menangis
Saat diajak bermain, memperlihatkan wajah
senang/gembira

14
Kemampuan Klien (Keluarga) :
Segera menggendong saat bayi menangis
Segera memeluk saat bayi menangis
Segera menyusui/memberi makan saat bayi lapar/haus
Segera mengganti popok/celana yang basah
Menjaga keamanan saat bayi tidur atau bermain
Tidak membohongi atau menakut‐nakuti bayi
Selalu mengajak bicara saat merawat bayi
Bermain dengan bayi (bersuara lucu, menggunakan
benda berwarna atau berbunyi)
Segera membawa bayi ke puskesmas/RS (jika sakit)

15
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal: S: (pasien dan keluarga)
Data O: (pasien dan keluarga)
Pasien: A:
Keluarga: P:
Diagnosis Keperawatan P pasien:

Tindakan Keperawatan P keluarga:


Pasien:
Keluarga:
Rencana Tindak Lanjut Perawat
Pasien
(Topik , waktu,  dan
tempat) (nama
Keluarga perawat)

16
MARI WUJUDKAN
JAWA TIMUR SEHAT JIWA
BEBAS PEMASUNGAN

17

You might also like