Professional Documents
Culture Documents
ANALISIS KASUS
39
inflamasi. Pasien menyangkal adanya riwayat demam dan tidak ditemukannya
nyeri tekan saat dilakukan rectal toucher menghilangkan kemungkinan prostatitis.
Pada rectal toucher didapatkan stingter ani normal, refleks bulbocavernosus
positif, mukosa rectal normal, ampula tidak collapse, konsistensi prostat kenyal,
sulcus medianus prostat tidak teraba, lobus kanan dan kiri prostat simetris, tidak
ada nodul, tidak ada nyeri tekan, feses ada, coklat, darah tidak ada. Pada
karsinoma prostat biasanya pada rectal toucher teraba prostat dengan konsistensi
keras, teraba nodul, dan mungkin lobus prostat tidak simetris. Namun diagnosis
karsinoma prostat hanya dapat disingkirkan dengan pemeriksaan histologi.
Dilakukan pemeriksaan laboraturium dan radiologi. Tidak ditemukan
kelainan pada hasil pemeriksaan laboraturium. Pada pemeriksaan USG TUG
didapatkan, prostat membesar (3,25 x 4,63 x 4,05 cm, volume ± 30,47 cc). Hasil
tersebut mendukung diagnosis utama yaitu Benign Prostat Hiperplasia (BPH).
Tampak penebalan pada dinding vesika urinaria (± 0,58 cm) sebagai komplikasi
pada pasien ini. Tidak ditemukan batu pada vesika urinaria menyingkirkan LUTS
yang disebabkan oleh batu vesika urinaria.
Terapi awal yang diberikan kepada pasien berupa pemasangan kateter
yang dilakukan di rumah sakit Siti Khodijah sebelum dirujuk ke RSMH.
Tatalaksana selanjutnya yang akan diberikan yaitu Informed Consent mengenai
prosedur dan risiko untuk dilakukan tindakan transurethral resection of the
prostate (TUR-P) karena gejala sudah menyebabkan obstruksi (retensi urin).
40