Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Homans ( dalam Ali, 2004: 87) interaksi social adalah suatu tindakan yang
dilakukan oleh seseorang dalam interaksi merupakan suatu stimulus bagi tindakan
individu lain yang menjadi pasangannya.
Hal senada juga dikemukan oleh Thibaut dan Kelley bahwa interak
si sosial sebagai peristiwa saling mempengaruhi satu sama lain ketika dua orang
atau lebih hadir bersama, mereka menciptakan suatu hasil satu sam lain atau
berkomunikasi satu sama lain.
Menurut Bonner ( dalam Ali, 2004) interaksi merupakan suatu hubungan antara dua
orang atau lebih individu, dimana kelakuan individu mempengaruhi, mengubah
atau mempengaruhi individu lain atau sebaliknya.
Pengertian Interakasi sosial menurut beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa, interaksi adalah hubungan timbal balik anatara dua orang atau lebih, dan
masing-masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif.
Dalam interaksi juga lebih dari sekedar terjadi hubungan antara pihak- pihak yang
terlibat melainkan terjadi saling mempengaruhi.
Agar interaksi sosial dapat terjadi, dibutuhkan beberapa syarat. Menurut Gilin dan
Gilin seperti dikutip oleh Soerjono Soekanto, syarat terjadinya interaksi sosial
adalah sebagai berikut.
1. Kontak Sosial
Kata ‘kontak’ berasal dari kata ‘con’ atau ‘cum’ (Bahasa Latin: bersama-
sama) dan ‘tango’ (Bahasa Latin: menyentuh). Jadi, secara harfiah kontak artinya
adalah ‘sama-sama menyentuh’. Secara fisik kontak sosial baru terjadi apabila
terjadi hubungan badaniah. Akan tetapi, sebagai gejala sosial tidak harus berarti
suatu hubungan badaniah. Karena seseorang dapat mengadakan hubungan dengan
pihak lain tanpa saling menyentuh seperti saat saling menyapa dan berbicara dengan
menggunakan bahasa isyarat.
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut.
Kontak antar individu adalah terjadi antara individu dengan individu. Contoh:
kontak antar teman, kontak anak dengan ibunya, kontak guru dengan salah satu
siswanya, dan lain-lain.
Kontak antar individu dengan kelompok, dan sebaliknya
Kontak antar individu dengan kelompok adalah kontak yang terjadi antara individu
dengan suatu kelompok tertentu. Contoh: kontak yang terjadi saat seseorang
mempresentasikan sesuatu dengan beberapa orang lain dan kontak antara guru
dengan para siswa di kelas.
Kontak antar kelompok adalah kontak yang terjadi antara kelompok satu dengan
kelompok yang lain. Contoh: kontak bisnis antar perusahaan dan kontak antar tim
sepakbola saat bertanding.
2. Komunikasi
Komunikasi muncul setelah kontak berlangsung (ada kontak belum tentu terjadi
komunikasi). Komunikasi memiliki maksud yang luas dibandingkan dengan
kontak, karena komunikasi dapat memiliki dan menimbulkan beberapa penafsiran
yang berbeda-beda. Seperti tersenyum dapat ditafsirkan sebagai penghormatan atau
ejekan terhadap seseorang.
1. Warna Kulit
2. Penampilan fisik
3. Jenis Kelamin
4. Usia
5. Wacana
1. WARNA KULIT
Warna kulit merupakan karakter fisik yang sangat mudah untuk dikenali dan
cenderung menjadi identitas yang membedakan antar ras. Orang dapat dengan
mudah mengidentifikasi apakah orang lain berkulit putih, hitam atau sawo matang
Akan tetapi di tempat tertentu yang masih menganut sistem kelas atau sistem kasta
berdasarkan ras, warna kulit sangat mempengaruhi sikap individu atau kelompok
dalam berinteraksi.
Sebagai contoh, pada masa Aparteid orang kulit putih cenderung tidak mau
berinteraksi dengan orang kulit hitam karena orang kulit hitam dipandang
cenderung berprilaku criminal.
2. PENAMPILAN FISIK
1. Penampilan Wajah
2. Bentuk Tubuh
3. Gaya Berpakaian
Penampilan wajah menjadi salah satu penampilan fisik yang sangat menentukan
sikap individu atau kelompok dalam berinteraksi, individu yang mempunyai
wajah menarik cenderung mendapatkan sikap positif berupa pujian dan simpati
sehingga lebih mudah dalam mennemukan teman dalam pergaulan atau mencari
pasangan.
3. JENIS KELAMIN
4. USIA
Sama seperti jenis kelamin, usia juga mempengaruhi sikap individu atau
kelompok saat berinteraksi perbedaan usia seringkali menjadi penyebab
perbedaan perlakuan, misalnya ketika dua orang adik kakak berkelahi dirumah
maka biasanya sang ibu akan memarahi sang kakak karena dianggap lebih
dewasa dan diharapkan lebih bisa mengendalikan diri.
5. WACANA
Wacana merupakan berbagai informasi yang kita peroleh tentang orang lain
atau kelompok dari pembicaraan langsung. Misalnya seorang pria yang sedang
berbincang dengan salah satu teman wanita yang ia taksir cenderung akan
menjauhi sang wanita atau mundur karena dari perbincangan tersebut ia
mengetahui wanita itu sudah mempunyai pasangan dan sikapnya yang terkesan
materialistis membuat sang pria berfikir lebih panjang.
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada beberapa faktor berikut ini.
1. Sugesti
2. Imitasi
Imitasi adalah tindakan atau usaha untuk meniru tindakan orang lain
sebagai tokoh idealnya. Imitasi cenderung secara tidak disadari dilakukan oleh
seseorang. Imitasi pertama kali akan terjadi dalam sosialisasi keluarga. Misalnya,
seorang anak sering meniru kebiasaan-kebiasaan orang tuanya seperti cara
berbicara dan berpakaian. Namun, imitasi sangat dipengaruhi oleh lingkungannya
terutama lingkungan di sekolah. Karena seseorang (terutama saat seseorang sudah
menginjak usia remaja) cenderung lebih sering di sekolah dan bersosialisasi dengan
temannya dengan berbagai macam kebiasaan.
3. Identifikasi
4. Simpati
Simpati adalah suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada orang
lain. Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang atau sekelompok
orang atau suatu lembaga formal pada saat-saat khusus. Contoh simpati adalah
pada peringatan ulang tahun, pada saat lulus ujian, atau pada saat mencapai suatu
prestasi.
5. Empati
6. Motivasi
Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang
diberikan seorang individu kepada individu yang lain sedemikian rupa sehingga
orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang
dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh tanggung jawab. Contoh
motivasi adalah guru yang memberikan motivasi kepada siswanya supaya
1. Proses asosiatif
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang menghasilkan kerja
sama. Ada beberapa bentuk interaksi sosial asosiatif, antara lain sebagai berikut.
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau
kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
Ada beberapa bentuk interaksi sosial yang berupa kerja sama, yaitu:
b. Akomodasi (Accomodation)
c. Akulturasi
d. Asimilasi (assimilation)
1. Toleransi
2. Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
3. Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
4. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
5. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
6. Perkawinan campuran (amalgamation)
7. Adanya musuh bersama dari luar
b. Kontravensi (contravention)
c. Konflik
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran