Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Secara etimologis kata statistic berasal dari kata status (bahasa latin) yang
mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa inggris) atau kata staat
(bahasa belanda), dan yang dalam bahasa indonesia diterjemahkan menjadi
negara. Pada mulanya, kata statistic diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan
(data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud
angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar
bagi suatu Negara.
Istilah statistic juga sering diberi pengertian sebagai kegiatan statistic atau
kegiatan persetatistikan atau kegiatan pensetatistikan. Sebagaimana disebutkan
dalam undang-undang tentang statistic (lihat undang-undang No. 7 tahun 1960),
kegiatan statistic mencakup 4 hal, yaitu: (1) pengumpulan data, (2) penyusunan
data, (3) pengumuman dan pelaporan data, dan (4) analisis data.
BAB II
PEMBAHASAN
Statistik berasal dari kata state yang artinya negara. Dalam pengertian yang
paling sederhana statistik artinya data. Dalam pengertian yang lebih luas, statistik
dapat diartikan sebagai kumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan angka
yang disusun dalam bentuk tabel (daftar) dan atau diagram yang menggambarkan
(berkaitan) dengan suatu masalah tertentu.
· Statistik adalah ilmu dan seni pengembangan dan penerapan metode yang
paling efektif untuk kemungkinan salah dalam kesimpulan dan estimasi dapat
diperkirakan dengan menggunakan penalaran induktif berdasarkan matematika
probabilitas (Anderson And Bancrof)
Sedangkan arti dari demografi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, yang
terdiri dari kata :
1. Indikator
2. Parameter
a. Angka Absolut
b. Angka Relatif
2. Angka kematian bayi (infant mortality) dan balita menurun : PADA tahun
1980, angka kematian bayi sekitar 100/1000 kelahiran hidup, maka diharapkan
pada tahun 2000 menjadi setinggi-tingginya 45/1000 kelahiran hidup. Angka
kematian balita menurun dari 40/1000 balita saat ini menjadi setinggi-tingginya
15/1000 balita di masa yang akan datang.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN