You are on page 1of 3

Obat obatan yang dibutuhkan saat kastrasi pada anjing yaitu atropine sulfat, ketamin,

xylazine, betamoxamoxicillin, alkohol 70%, Povidon iodine, NaCl fisiologis.

1. Atropin Sulfat
Merupakan obat premedikasi golongan antikolenergik.
Dosis pada anjing : 0,04 mg/Kg BB dengan konsentrasi 0,025% secara subkutan

Farmakodinamik:
Atropin menghambat muskarinik secara kompetitif yang ditimbulkan oleh asetil kolin
pada sel efektor organ tertentu pada kelenjar eksokrin, otot polos, dan otot jantung, namun
efek yang lebih dominan pada otot jantung, usus, dan bronkus (Mangku dan Senapathi, 2010).
Efek farmakologik pada dosis rendah mengakibatkan salivasi, sekresi brochial, dan
keringat di hambat. Pada dosis moderat atropin mengakibatkan dilatasi dan menghambat
akomodasi pada pupil, dan meningkatkan frekuensi jantung. Dosis tinggi akan menurunkan
motilitas Gastrointestinal dan saluran urinari. Dan dosis yang sangat tinggi akan menghambat
sekresi gastrik.

Farmakokinetik :
Atropine sulfat diabrsobrsi dengan baik pada pemberian secara oral, injeksi
Intramuskular (IM), inhalasi, atau pemberian endotrakeal. Setelah pemberian melalui
intravena (IV), efek puncak pada jantung rata-rata terjadi dalam 3-4 menit.
Atropine didistribusikan dengan baik melalui tubuh dan masuk ke sistem saraf pusat,
melewati placenta, dan didistribusikan ke susu dengan jumlah yang kecil.

2. Ketamin
Ketamin hidroklorida merupakan obat anestesi yang merupakan golongan fenilsiklohe
ksilamin.
Dosis : 11 mg/Kg BB IM
Farmakodinamik: Mekanisme kerja ketamin mungkin dengan cara menghambat efek
membrane eksitatori neurotransmitter asam glutamat pada suptipe reseptor N-Methyl-D-
Aspartate (NMDA), reseptor muskarinik, nikotinik, monoaminergik, dan kanal N. Ketamin
yang berikatan ikatan dengan NMDA akan memberikan efek analgesia, amnesia,
psikomimetik, dan neuroprotektif.
Farmakokinetik :
Ketamin merupakan obat yang sangat lipofilik dan didistribusikan dengan cepat ke
dalam organ-organ yang kaya vaskuler, termasuk otak, hati dan ginjal kemudian obat ini di
distribusikan kembali kedalam jaringan-jaringan yang kurang vaskularisasinya, bersamaan
dengan metabolismenya di hati untuk selanjutnya dibuang ke urin dan empedu.

3. Xylazine
Merupakan golongan alpha 2 adrenoreceptor stimulant untuk menghasilkan efek sedasi,
analgesic, dan relaxan otot.
Dosis: 0,6 mg/kg IV,IM sebagai sedative (Morgan1988)
0,5-1 mg/kg IV atau 1-2 mg/kg IM (Davis 1985)
Farmakodinamik :
Xylazine bekerja menghambat tonus simpatik karena xylazine mengaktivasi reseptor
postsinap α2-adrenoseptor sehingga menyebabkan medriasis, relaksasi otot, penurunan
denyut jantung, penurunan peristaltik, relaksasi saluran cerna, dan sedasi. Aktivitas xylazine
pada susunan syaraf pusat adalah melalui aktivasi atau stimulasi reseptor α2-adrenoseptor,
menyebabkan penurunan pelepasan simpatis, mengurangi pengeluaran norepineprin dan
dopamine.

Farmakokinetik :
Absorpsi cepat ketika diberikan secara IM tetapi bioavabilitasnya tidak sempurna dan
bervariasi. Pada anjing biovabilitas 52-90%. Efek analgesik bertahan 15-30 menit tetapi efek
sedasinya bisa mencapai 1-2 jam tergantung dosis yang diberikan. Waktu paruhnya 30 menit
dan kembali sadar antara 2-4 jam

4. Amoxicilin
Amoxicillin adalah senyawa Penisilina semisintetik dengan aktivitas antibakteri
spektrum luas yang bersifat bakterisid, efektif terhadap sebagian besar bakteri gram positif
dan beberapagram negatif yang patogen. Bakteri patogen yang sensitif terhadap Amoxicillin
antara lain :Staphylococci, Streptococci, Enterococci, S. pneumoniae, N. gonorrhoeae, H
influenzas, E.coli, dan P. mirabiiis. Amoxicillin kurang efefktif terhadap species Shigella dan
bakteri penghasil beta laktamase.

Dosis: 22 mg/kg PO q12h


Farmakodinamik:
Amoxicillin memiliki efek bakterisidal yang bekerja terhadap bakteri yang sensitif terhadap
obat ini. Obat ini bekerja dengan cara menghambat biosintesis dinding sel mukopeptida.

Farmakokinetik :
Amoxicilin terdistribusi ke berbagai jaringan termasuk didalamnya hepar, pulmo, otot, bile,
cairan pleural dan synovial. Amoxicillin dapat menembus CSF ketika terjadi inflamasi pada
meninges dengan konsentrasi yang dapat ditemukan pada serum berkisar antara 10-60 %.
Dengan level yang sangat rendah dapat ditemukan pada aquous humor, air mata, saliva, dan
keringat.Amoxicillin secara primer dieliminasi melalui mekanisme renal melalui sekresi
tubular tetapi ada juga yang dimetabolisme melalui hidrolisis peniciolic acid (bentuk inaktif)
yang kemudian diekskresikan melalui urin. Eliminasi waktu paruh amoxicillin adalah 45-90
menit pada anjing

5. Betamox
Betamox 150 mg/ml berbentuk suspensi steril yang digunakan secara injeksi berwarna
putih mengandung Amoxicillin dalam bentuk Amoxicillin Trihydrate 1 72.1 mg/ml Butylated
Hydroxyanisole 0.08mg/ml dan Butylated Hydroxytoluene sebagai antioxidants 0.08mg/ml.
Betamox LA digunakan untuk mengendalikan infeksi karena mikro-organisme yang rentan
memberikan efek yang lama. Betamox juga dapat melindungi dari invasi bakteri sekunder.
Dosis: 7 ml/kg BB yang diberikan satu kali sehari selama maksimal lima hari pemberian.
Farmakodinamik :
Dengan menghambat sintesis dinding sel pada bakteri dengan mengganggu
peptidoglikan dinding sel.

You might also like