You are on page 1of 7

1.

ROI
Rasio ini merupakan rasio yang mengukur laba dari rupiah penjualan atau keuntungan
netto pe rupiah total aktiva. Rumus untuk mencari ROI yaitu adalah :

ROI = laba usaha / total aset rata-rata

- Pada tahun 2013 ROI sebesar 12,75%


- Pada tahun 2014 ROI mengalami kenaikan menjadi 13,94%
- Pada tahun 2015 ROI mengalami kenaikan dari tahun tahun sebelumnya menjadi
16,76%
- Pada tahun2016 ROI mengalami sedikit penuruan dari tahun sebelumnya yaitu
sebesar 1,59 menjadi 15,17%
Jadi dapat disimpulkan bahwa ROI pada perusahaan ini mengalami fliktuasi.
Penyebab ini tidak lepas dariadanya perubahan-perubahan yang terjadi pada
laba yang diperoleh dan total aktiva perusahaan.
Artinya Peningkatan ROI dikarenakan perusahaan mampu meningkatkan
pendapatan dan aset dari tahun sebelumnya yang sesudah pajak. Penurunan ROI
ditahun 2014 dan 2016 disebabkan karena pendapatan dan aset yang dimiliki
perusahaan turun sehingga laba perusahaan juga mengalami penurunan.

2. ROA
ROA berfungsi untuk mengukur keberhasilan manajemen menggunakan aset nya untuk
menghasilkan laba.
- Pada tahun 2013 ROA sebesar 8,67% artinya perusahaan mampu menghasilkan
laba dengan semua aktiva yang dimiliki perusahaan sebesar 8,67%
- Pada tahun 2014 ROA sebesar 8,80 pada tahun ini ROA mengalami kenaikan
sebesar 0,13% dari tahun sebelumnya artinya perusahaan mampu menghasilkan
laba dengan semua aktiva yang dimiliki perusahaan sebesar 8,80%
- Pada tahun 2015 ROA mengalami peningkatan dari tahun seebelumnya yaitu
menjadi 9,74% artinya perusahaan mampu menghasilkan laba dengan semua
aktiva yang dimiliki perusahaan sebesar 9,74%
- Pada tahun 2016 ROA mengalami sedikit penurunan yaitu sebesar 0,72%
menjadi 9,02%
Dapat dilihat bahwa ROA mengalami peningkatan kecuali pada tahun 2016
terjadi penurunan sebesar 0,72% menjadi 9,02% tetapi masih di atas rata-rata
industry. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata ROA dari tahun 2013-2016 sebesar
9,05% dan ini diatas rata-rata industry untuk kinerja keuangan baik dan efesien.
3. ROE
ROE yaitu berfungsi untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan modal sendiri.
- Pada tahun 2013 ROE senilai 20,07% artinya perusahaan mampu menghasilkan
keuntungan bagi pemegang saham biasa dan preferen sebesar20,07%
- Pada tahun 2014 ROE sedikit mengalami penuruan sebesar 0,43% menjadi
19,64% artinya perusahaan mampu menghasilkan keuntungan bagi pe megang
saham biasa dan preferen sebesar 19,64%
- Pada tahun 2015 ROE mengalami kenaikan sebesar 2,55% dari tahun
sebelumnya menjadi 22,19% artinya perusahaan mampu mengahsilkan
keuntungan bagi pemegang saham biasa dan preferen sebesar 22,19%
- Pada tahun 2016 ROE kembali mengalami penurunan sebesar 3,93% dari tahun
sebelumnya menjadi 18,26% artinya perusahaan mampu menghasilkan
keuntungan bagi pemegang saham biasa dan preferen sebesar 18,26%
Dapat dilihat ROE pada perusahaan mengalami peningkatan dan penurunan, dan
nilai rata-rata ROE dari tahun 2013-2016 sebesar 20,04% dan hasil ini
menunjukkan ROE diatas rata-rata industry <20 untuk kinerja keuangan
dikatakatab baik dan efesien karena perusahaan mampu mengoptimalkan modal
sendiri untuk meghasilkan laba bersih.

4. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)


Rasio ini menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
pada tingkat penjualan tertentu.
- Pada tahun 2013 Margin Laba Kotor bernilai 46,40% artinya setiap satu rupiah
penjualan dapat menghasilkan laba kotor sebesar 46,40%.
- Pada tahun 2014 nilainya meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 47,94%
artinya setiap satu rupiah penjualan pada perusahaan ini dapat menghasilkan laba
kotor sebesar 47,94%
- Pada tahun 2015 terjadi kenaikan yang signifikan pada nilai laba kotor yaitu sebesar
53,12% artinya setiap satu rupiah penjualan dapat menghasilkan laba kotor sebesar
53,12%
- Pada tahun 2016 margin laba kotor mengalami penurunan dari tahun 2015 sebesar
51,59% yang artinya setiap satu rupiah penjualan dapat menghasilkan laba kotor
sebesar 51,59%.
Dapat disimpulkan setiap rupiah penjualan menghasilkan laba kotor secara berurut
tahun 2013 sebesar Rp.0,4640 atau 46,40% tahun 2014 sebesar Rp.0,4794 atau
47,94% tahun 2015 sebesar Rp.0,5312 atau 53,12% dan tahun 2016 mengalami
penurunan yaitu sebesar Rp.0,5159 atau 51,59%. Kenaikan dan penurunan ini akan
berpengaruh terhadap laba yang akan diperoleh perusahaan.

5. Margin Laba Operasi

menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada


tingkat penjualan tertentu.

- Pada tahun 2013 sebesar 15,44% artinya operating ratio mencerminkan tingkat
efesiensi perusahaan sehingga rasio ini menunjukkan keadaan yang baik karena
setiap rupiah penjualan yang terserap dengan biaya juga rendah dan tersedia laba
yang besar
- Pada tahun 2014 sebesar 15,88% artinya operating ratio meningkat dari tahun
sebelumnya sehingga rasio ini menunjukkan keadaan yang baik karena setiap rupiah
penjualan yang terserap dengan biaya juga rendah dan tersedia laba yang besar.
- Pada tahun 2015 meningkat sebesar 20,86% artinya operating ratio meningkat
secara signifikan dari tahun sebelumnya sehingga menunjukkan keadaan yang baik
karena setiap rupiah penjualan yang terserap dengan biaya juga rendah dan tersedia
laba yang besar
- Pada tahun 2016 mengalami penurunan dari tahun 2015 yaitu sebesar 17,57%
artinya operating ratio sehingga tetap menunjukkan keadaan yang baik karena
setiap penjualan yang terserap dengan biaya rendah dan tersedia laba yang besar

Saran : seperti

6. Margin Laba sebelum pajak

Rasio ini digunakan untuk mengevaluasi tingkatprofitabilitas sebelum dikenakan pajak.

- Pada tahun 2013 margin laba sebelum pajak sebesar 14,00% artinya setiap satu
rupiah modal yang di investasikan dalam keseluruhan aktiva mampu menghasilkan
laba sebesar 14,00%
- Pada tahun 2014 margin laba sebelum pajak menurun dari tahun sebelunya yaitu
sebesar 13,44% artinya setiap satu rupiah modal yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva mampu menghasilkan laba sebesar 13,44%
- Pada tahun 2015 margin laba sebelum pajak meningkat secara signifikan dari tahun
sebelumya yaitu sebesar 17,39% artinya setiap rupiah modal yang diinvestasikan
dalam keseluruhan aktiva mampu menghasilkan laba sebesar 17,39%
- Pada tahun 2016 margin laba sebelum pajak mengalami penurunan kembali dari
tahun sebelumnya yaitu sebesar 14,65% artinya setiap rupiah modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva mampu menghasilkan laba sebesar 14,65%

7. Margin Laba Bersih

Margin laba bersih merupakan rasio laba setelah pajak pada total penjualam, yakni laba bersih
yang diterima perusahaan

- Pada tahun 2013 margin laba bersih nilainya sebesar 10,50% artinya total penjualan
dalam setahun mampu menghasilkan laba sebesar 10,50%
- Pada tahun 2014 margin laba bersih sebesar 10,03% artinya total penjualan dalam
setahun mampu menghasilkan laba sebesar 10,03%
- Pada tahun 2015 margin laba bersih mengalami kenaikan sebesar 12,13% artinya
total penjualan pada tahun ini mampu menghasilkan laba sebesar 12,13%
- Pada tahun 2016 margin laba bersih mengalami penurunan dari tahun sebelumnya
yaitu sebesar 10,44% artinya total penjualan pada tahun ini mampu menghasilkan
laba sebesar 10,44%
Dapat disimpulkan bahwa penurunan pada tahun 2014 dan 2016 menunjukkan
kondisi perushaan akibat adanya penurunan penjualan.

PEMANFAATAN AKTIVA

1. perputaran kas

Perputaran kas berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perushaan yang
dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan. Rasio ini digunkan untuk
mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya yang
berkaitan dengan penjualan.

- Perputaran kas pada tahun 2013 sebanyak 14,89 kali dalam setahun, artinya ini
mengindikasikan bahwa perputaran kas sangat cepat.
- Perputaran kas pada tahun 2014 sebanyak 11,56 kali dalam setahun, artinya ini
mengindikasikan bahwa perputaran kas menurun pada tahun ini
- Perputaran kas pada tahun 2015 sebanyak 4,22 kali dalam setahun artinya
perputarab kas pada tahun ini mengalami penurunan secara signifikan dari tahun
seebelumnya
- Peputaran kas pada tahun 2016 sebanyak 4,13 kali dalam setahun artinya
perputaran kas pada tahun ini mengalami sedikit penurunan dari tahun sebelumnya,
Ddapat disimpulkan bahwa perputaran kas tiap tahunnya mengalami penurunan
mulai dari tahun 2013 sampai tahun 2016, dengan sedikitnya kas yang tersedia,
perusahaan akan kesulitan untuk mengelola utang-utang yang bersifat jangka
pendek.

2. Perputaran Piutang

- Pada tahun 2013 perputaran piutang sebesar 8,24 kali dalam setahun
- Pada tahun 2014 perputaran piutang meningkat sebesar 0,57 kali artinya perputaran
piutang pada tahun ini menjadi 8,81 kali dalam setahun
- Pada tahun 2015 perputaran piutang menurun sebesar 0,07 kali artinya perputaran
piutang pada tahun ini menjadi 8,74 kali dalam setahun
- Pada tahun 2016 perputaran piutang meningkat sebesar 0,25 kali artinya perputaran
piutang pada tahun ini menjadi sebesar 8,99 kali.
Dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang pada perusahaan mengalami kenaikan
dan penurunan. Peningkatan pada tahun 2014 dan 2016 menunjukkan perushaan
menahan sediaan akibat penurunan penjualan. Perputaran ini mengalami fluktuasi.
Seharusnya Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang perputaran piutangnya
mengalami peningkatan tiap tahunnya

3. inventory Turn Over

Inventort turn over berfungsi Mengukur efisiensi perusahaan dalam mengelola dan menjual
persediaan yang dimiliki oleh perusahaan.

Berdasarkan perhitungan Invetory Turn Over Ratio perusahaan selama periode 2013 sampai
2016 mengalami kenaikan dan sedikit penurunan ditahun 2015.

- Pada tahun 2013 sebesar 22,09 kali artinya Semakin tinggi perputaran persediaan
perusahaan maka semakin efisien perusahaan dalam melaksanakan operasinya
- Pada tahum 2014 sebesar 23,99 kali pada tahun ini perputaran persediaan
mengalami kenaikan artimya Semakin tinggi perputaran persediaan perusahaan
maka semakin efisien perusahaan dalam melaksanakan operasinya
- Pada tahun 2015 mengalami sedikit penurunan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar
23,62 kali
- Pada tahun 2016 inventory turn over naik menjadi 24,06 kali
ITO sebesar 24,06 kali menunjukkan bahwa dana yang tertanam dalam persediaan
berputar sebanyak 24,06 kali dalam setahun. Semakin tinggi perputaran persediaan
perusahaan maka semakin efisien perusahaan dalam melaksanakan operasinya
4. perputaran modal kerja

- Pada tahun 2013 perputaran modal kerja sebesar 34,46 kali


- Pada tahun 2014 perputaran modal kerja sebesar 16,68 kali
- Pada tahun 2015 perputaran modal kerja sebesar 5,21 kali
- Pada tahun 2016 perputaran modal kerja sebesar 4,01 kali
Dapat disimpulkan kemampuan modal kerja berputar dalam satu tahun dimana
dana yang tertanam dalam modal kerja rata-rata berputar secara berurut dan
mengalami penurunan tiap tahunnya, penurunan perputaran modal kerja ini
menunjukkan kemunduran manajemen dalam mengelola modal kerja. Perputaran
modal kerja menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
memanfaatkan modal kerja untuk menghasilkan penjualan bersih. Rasio perputaran
modal kerja yang baik adalah yang mengalami peningkatan tiap tahun. Sedangkan
dalam perusahaan ini cukup buruk karena modal kerja yang terus mengalami
penurunan yang cukup besar setiap tahun yang artinya perushaan tidak bisa
memanfaatkan modal kerja dengan baik untuk meningkatkan penjualan bersih.

5. perputaran aktiva tetap

- Pada tahun 2013 perputaran aktiva sebesar 1,28 kali


- Pada tahun 2014 perputaran aktiva mengalami penurunan yaitu sebesar 1,12 kali
- Pada tahun 2015 perputaran aktiva mengalami sedikit kenaikan yaitu 1,19 kali dalam
setahun
- Pada tahun 2016 perputaran aktiva mengalami kenaikan menjadi 1,37 kali
Dapat disimpulkan bahwa kemampuan aktiva tetap berputar dalam satu tahun
untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Artinya efektivitas aktiva
tetap terhadap penjualan dan laba mengalami kenaikan. Kenaikan tiap tahunnya
menunjukkan kenaikan manajemen dalam mengelola aktiva tetap untuk
menciptakan penjualan dan laba.
Perputaran aktiva tetap bermanfaat untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan
dalam memanfaatkan aktivanya secara efektif untuk meningkatkan pendapatan
perusahaan. Dalam perusahaan ini perputaran aktiva tetapnya menunjukkan jumlah
yang fluktuasi. Seharusnya perputara yang baik adalah yang meningkat setiap
tahunnya yang menandakan pemanfaatn aktiva tetap dilakukan secara efektif.

6. perputaran total aktiva

You might also like