You are on page 1of 16

ONE STEP SERVICE PUSKESMAS RAMAH ANAK SILUNGKANG

MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

A. ANALISIS MASALAH (5 persen dari nilai keseluruhan)


1. Apa masalah yang dihadapi sebelum inisiatif ini dilaksanakan?

Uraikan situasi yang ada sebelum inisiatif ini dimulai, paling banyak 500
kata. Apa masalah utama yang perlu diselesaikan? Kelompk sosial mana
saja, misalnya kelompk masyarakat miskin, buta huru, penyandang cacat,
manula, imigran, perempuan, pemuda, minoritas etnis, yang
terpengaruhdalam hal apa?

Upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak di era otonomi daerah


dilakukan melalui pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA), yaitu
sistem pembangunan berbasis hak anak yang dilakukan melalui
pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan
dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam
bentuk kebijakan, program dan kegiatan yang ditujukan untuk pemenuhan
hak dan perlindungan anak.

Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas (PRAP) adalah upaya atau


pelayanan di Puskesmas yang dilakukan berdasarkan pemenuhan,
perlindungan dan penghargaan atas hak-hak anak sesuai 4 (empat) prinsip
perlindungan anak yaitu : non diskriminasi; kepentingan terbaik bagi anak;
hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan; serta
penghargaan terhadap pendapat anak.

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak


mengamanatkan bahwa kesehatan anak merupakan salah satu hak anak
yang wajib dipenuhi oleh orang tua / keluarga. Kesehatan yang di maksud
adalah keadaan sehat baik fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomi.
Undang-undang tersebut mendefenisikan anak adalah seserang yang belum
berusia 18 tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan, sehingga
kondisi kesehatan ibu hamil menjadi perhatian khusus. Ketetapan ini
menunjukkan bahwa seseorang yang telah menikah sebelum usia 18 tahun
masih harus dilindungi dan di penuhi hak-haknya sebagai anak. Undang-
Undang menetapkan bahwa setiap anak berhak untuk dapat hidup,
tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat
dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan
dan diskriminasi.

Puskesmas Silungkang merupakan salah satu Puskesmas dari 6 (enam)


Puskesmas yang berada di kota Sawahlunto dan merupakan salah satu
Puskesmas Rawatan dari 2 (dua) Puskesmas rawatan yang berada di kota
Sawahlunto. Dalam menjalankan fungsinya Puskesmas Silungkang turut
membantu terwujudnya kota layak anak di Sawahlunto. Pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat bersifat kuratif, preventif, promotif ataupun
rehabilitatif. Selama memberikan pelayanan banyak permasalahan-
permasalahan yang timbul khususnya dalam memberikan pelayanan yang
terkait kepada anak-anak. Permasalahan-permasalahan yang terjadi
tersebut menjadi dasar munculnya inisiatif untuk membentuk puskesmas
ramah anak, selain menunjang program kota layak anak Sawahlunto

Adapun permasalahan-permasalahan di wilayah kerja Puskesmas


Silungkang tersebut adalah

1. Tingginya angka kematian bayi (AKB) pada tahun 2013 sebanyak 4


kasus (...../1000 KH) dan pada tahun 2014 tidak ada penurunan
angka kematian bayi yaitu sebanyak 4 kasus .
2. Adanya kematian Ibu pada tahun 2014 sebanyak 2 kasus
(..../100.000 KH) yang mana sebelumnya sampai dengan tahun 2013
tidak ada kematian ibu
3. Adanya Ibu hamil resiko tinggi sebesar 9 orang (laporan Tahun 2014)
4. Masih Adanya kasus Balita BGM sebesar 5 kasus dan Gizi buruk 1
kasus (data laporan tahun 2014)
5. Pencapaian imunisasi yang masih rendah, dilihat dari pencapaian
cakupan UCI (Universal Child Immunization) dengan target 90 %
pencapaian hanya 69,4%
6. Rendahnya pencapaian Asi Eksklusif sebesar 69,4% (Laporan Tahun
2014) dibanding pencapain kota Sawahlunto sebesar 74,7%

Permasalah utama yang dihadapi sebelum inisiatif ini dilakukan adalah

Pertama, belum terintegrasinya berbagai jenis pelayanan untuk


menunjang kualitas kesehatan anak, yang meliputi pelayanan stimulasi
deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SIDDTK), imunisasi, gizi dan
konseling, sehingga pelayanan kesehatan anak tidak tertanggani secara
komprehensif.

Kedua, belum adanya program pemantauan dan penatalaksanaan ibu


hamil resiko tinggi, dimana kasus ibu hamil resiko tinggi jika tidak
ditangani akan berdampak kepada kematian ibu dan bayi (AKI/AKB) dan
kelahiran bayi dengan resiko (BBLR,Asfiksia,dan lainnya).

Ketiga, belum optimalnya alur, mekanisme, SOP dan tatanan pelayanan


di ruangan pelayanan kesehatan anak. Ini menyebabkan kualitas
pelayanan kesehatan anak masih rendah.

B. PENDEKATAN STRATEGIS (25 persen dari nilai keseluruhan)


2. Siapa yang telah mengusulkan pemecahannya dan bagaimana
inisiatif ini telah memecahkan masalah yang dihadapi?

Paling banyak 600 kata, ringkasan apa yang telah tercakup dalam inisiatif
ini dan bagaimana inisiatif ini telah memecahkan masalah yang dihadapi.
Juga uraikan strategi yang telah dilakukan termasuk tujuan utama dan
kelompok sasaran.

Strategi keberhasilan pelaksanaan puskesmas ramah anak dimulai


dengan diskusi forum tingkat kota, pertemuan tersebut dihadiri oleh
Walikota, Sekda, Ka. Dinas dari berbagai SKPD, Ka. Puskesmas dan
unsur terkait. Dalam pertemuan tersebut dihasilkan kesepakatan bahwa
Sawahlunto akan diajukan sebagai Kota Layak Anak dan Puskesmas
Silungkang ditunjuk sebagai Puskesmas Anak untuk menunjang
kegiatan tersebut.

Dinas Kesehatan dan Sosial sebagai leader dalam pembentukan


puskesmas ramah anak mengeluarkan SK Ka. Dinas .......................
Tentang ........................ serta melakukan pembinaan dan melengkapi
sarana prasarana untuk menunjang kegiatan ramah anak. Sehingga
terbentuknya pelayanan satu atap ramah anak (one step service) dengan
mengintegrasikan pelayanan SIDDTK, imunisasi, gizi, konseling dalam
satu tempat pelayanan.

Kualitas kesehatan anak tidak terlepas dari kesehatan ibu pada saat
hamil. Ibu hamil resiko tinggi bisa berdampak buruk kepada bayi yang
dilahirkan seperti BBLR (bayi berat lahir rendah), asfiksia, gizi buruk,
kelainan kongenital dan kematian ibu itu sendiri. Sehingga diperlukan
pengawasan dan penatalaksanaan ibu hamil resiko tinggi. Maka
timbullah inisiatif untuk membuat program inovasi berupa program
pengelolaaan resiko kehamilan (prolasih) yang didukung dengan kegiatan
KADER SIAGA KIA dan HALO IBU dengan menggunakan sarana sms
gateway.

Dalam mewujudkan kualitas kesehatan ibu dan anak, maka dibutuhkan


pelayanan kesehatan yang didukung sarana prasarana dan lingkungan
puskesmas yang sesuai standar meliputi tersedianya materi KIE terkait
kesehatan anak, tersedia ruang pelayanan dan konseling bagi anak,
tersedia ruang bermain bagi anak, tersedia fasilitas khusus menyusui
dan atau memerah ASI, serta tersedia tanda peringatan dilarang merokok
sebagai kawasan tanpa rokok. Dan pelayanan kesehatan sesuai dengan
SOP.

3. Dalam hal apa inisiatif ini kreatif dan invatif

Paling banyak 200 kata, ilustrasikan apa yang menjadikan inisiatif ini
unik dan bagaimana inisiatif ini telah menyelesaikan masalah dengan
cara-cara yang baru dan berbeda. Sebutkan pendekatan-pendekatan
kreatif dan inovatif yang membuat inisiatif ini berhasil.

One step Service Puskesmas Ramah Anak Silungkang merupakan


pengembangan inovasi kota menuju Sawahlunto menjadi Kota Layak
Anak. Inisiatif ini secara kreatif meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan anak, karena dengan terintegrasinya beberapa pelayanan
kesehatan didalam satu tempat maka pelayanan yang diberikan dapat
secara cepat dan tepat dalam mengatasi masalah kesehatan anak.
Sehingga dapat mengurangi masalah kesehatan yang ada seperti kasus
BGM, BBLR/Neonatus resiko tinggi.

Selanjutnya, kesehatan anak tidak terlepas dari kesehatan ibu selama


masa kehamilan, maka dengan adanya inovasi PROLASIH maka semua
ibu hamil resti ter.............dengan adanya KADER SIAGA KIA yang
melakukan kunjungan rumah bersama petugas kesehatan ke rumah ibu
hamil resti dalam rangka pemantauan dan pengawasan ibu hamil resti,
serta memberikan motivasi dan saran kepada ibu hamil dengan
layanan HALO IBU melalui SMS Gateway. Dengan adanya kegiatan ini
semua ibu hamil terpantau sehingga angka kematian ibu dan bayi
dapat ditekan. Pada Tahun 2015 dan 2016, tidak adanya kematian
ibu di wilayah kerja Puskesmas Silungkang. Serta kelahiran dengan
BBLRpun terajadinya penurunan, Pada Tahun 2015 sebanyak 11
kasus, dan tahun 2016 sebanyak 7 kasus.

C. PELAKSANAAN DAN PENERAPAN (30 persen dari nilai keseluruhan)


4. Bagaimana strategi ini dilaksanakan

Paling banyak 600 kata, uraikan unsur-unsur rencana aksi yang telah
dikembangkan untuk melaksanakan strategi ini, termasuk perkembangan
dan langkah-langkah kunci, kegiatan-kegiatan utama serta kronologinya.

Inisiatif One step Service Puskesmas Ramah Anak dilaksanakan melalui


tahapan sebagai berikut :

1. Identifikasi masalah kesehatan ibu dan anak


Salah satu langkah awal dalam melaksanakan rencana aksi adalah
mengadakan diskusi kelompok dengan pemegang program kesehatan
ibu dan anak. Masalah didapatkan dari evaluasi program bulanan
ataupun tahunan yang rutin dilakukan.
2. Pembentukan Tim Kerja Pelayanan Satu Pintu Puskesmas Ramah
Anak dan Rapat Koordinasi dalam rangka membuat komitmen
bersama terkait pelayanan di ruang ramah anak
Tim kerja Pelayanan Satu Pintu Puskesmas Ramah Anak ini terdiri
dari Kepala Puskesmas, dokter, Perawat, Bidan, Tenaga Gizi,
Pemegang program Ibu dan Anak, Pemegang Program Imunisasi dan
Tenaga rekam medis. Setiap profesi mempunyai peranannya masing-
masing dalam memberikan pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat. Tim Kerja yang telah dibentuk saling berkoordinasi dan
akan melakukan rujukan internal apabila diperlukan untuk
memberkan pelayanan yang holistik.
3. Koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Sosial terkait masalah
kelengkapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dan pelatihan
bagi petugas untuk menunjang pelayanan di Puskesmas Ramah Anak.
Untuk menindaklanjuti hasil evaluasi, masalah-masalah yang
didiskusikan disampaikan kepada Dinas Kesehatan dan Sosial Kota
Sawahlunto. Sarana dan Prasarana yang diperlukan untuk
Puskesmas Ramah Anak disampaikan dalam pertemuan. Alhasil,
Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto memutuskan untuk
membantu dalam mempersiapkan kelengkapan sarana dan prasaran
yang dibutuhkan.
4. Koordinas dengan Lintas Sektor Terkait
Selain dengan Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto,
koordinasi juga dilakukan dengan Lintas sektor terkait seperti
Kecamatan, Kepala Desa, dan Kader. Koordinasi ini bertujuan untuk
meminta dukungan dari lintas sektor terkait terhadap rencana aksi
yang akan dilakukan. Misalnya untuk program Prolasih dan Kader
Siaga KIA diperlukan dukungan dari Kecamatan untuk menetapkan
Kader yang membantu dalam pelaksanaan program.
5. Menata ruangan pelayananan ramah anak sesuai dengan standar
pelayanan ramah anak
Ruangan yang dijadikan sebagai tempat pelayanan satu atap Ramah
Anak Silungkang adalah ruangan Poliklinik Anak. Ruangan tersebut
di design sesuai dengan standar pelayanan ramah anak. Didalam
ruangan tersebut terdapat ruangan pelayanan kesehatan, tempat
konseling, ruang bermain anak, tempat imunisasi dan ruangan
SIDDTK. Designe interior dilakukan dengan menghias ruangan
sedemikian rupa dengan gambar-gambar yang semenarik mungkin
bagi anak-anak. Juga disediakan mainan-mainan edukatif bagi anak-
anak untuk merangsang pertumbahan fisik dan mental anak-anak.
6. Menyusun rancangan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan
Satu Pintu Puskesmas Ramah Anak
Setiap pelayanan yang terdapat dalam rencana anksi ini memilki
standar operasional prosedur (SOP). SOP ini dibuat oleh petugas yang
bersangkutan. SOP yang telah dibuat disosialisasikan kepada semua
staf dan disebarkan sesuia dengan unit terkait.
7. Sosialisasi kegiatan pelayanan di Puskesmas Ramah Anak Silungkang
dengan Lintas Sektor terkait dan Tokoh masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Silungkang
Sosialisasi dilakukan di Puskesmas dan Rapat Korrdinasi Camat
(Rakorcam).
8. Melakukan Monitoring dan evaluasi terhadap capaian dari rencana
aksi yang telah dilakukan.
Monitoring dan evaluasi dilakukan melingkupi aspek pelayanan,
aspek pencapaian program dan aspke kepuasan masyarakat. Msing-
masing penilaian terhadap aspek tersebut memiliki cara tersendiri.
Untuk monitoring dan evluasi aspek pelayanan dilakukan pengawasan
langsung oleh Kepala Puskesmas dan Kasubag tata usaha serta Tim
Audit Internal. Aspek pencapaian program dimonitoring dengan rapat
lokakarya mini yang dilakukan tiap bulan. Sedangkan untuk
kepuasan masyarakat Puskesmas Silungkang menyediakan kotak
saran dan melakukan penilaina kepuasan pelangganan yang
dilakukan satu kali dan setahun.
5. Siapa saja pemangku kepentingan yang terlibat dalam
pelaksanaan?

Paling banyak 300 kata, sebutkan siapa saja yang telah berkontribusi
untuk desain dan/atau pelaksanaan inisiatif ini, termasuk pegawai negeri
yang relevan, instansi pemerintah, organisasi, warga masyarakat, LSM,
sektr swasta, dan lain-lain.

Kegiatan inovatif dan kreatif ini di dukung oleh stakeholder internal dan
eksternal. Stakholder internal yaitu seluruh petugas Puskesmas
Silungkang pada umumnya dan petugas pemberi pelayanan ruang ramah
anak pada khususnya. Petugas Puskesmas sangat berperan penting
dalam kelancaran pelayanan yang diberikan

Untuk stakeholder eksternal, pelayanan Puskesmas Ramah Anak ini


mendapat dukungan langsung dari Walikota dan Kepala Dinas Kesehatan
dan Sosial Sawahlunto dengan ditingkatkanya sarana dan prasarana
yang mendukung perubahan penampilan Puskesmas dengan design
interior yang khusus untuk ruangan anak-anak. Melengkapi sarana yang
dibutuhkan untuk menunjang proses pelayanan, seperti media bermain
untuk anak-anak dan media untuk melakukan deteksi tumbuh kembang
anak, serta memfasilitasi untuk pelatihan petugas pemberi layanan di
Puskesmas Ramah Anak. Selain itu banyak Lintas Sektor yang berperan
penting dalam inisiatif ini antara lain Bapak Camat Silungkang, Kepala
Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Silungkang, Tokoh Masyarakat dan
Kader.

6. Sumber daya apa saja yang digunakan untuk inisiatif ini dan
bagaimana sumber daya itu di mobilisasi

Paling banyak 500 kata, sebutkan biaya sumber daya keuangan, teknis
dan manusia yang berkaitan dengan inisiatif ini. Bagaimana proyek ini
dibiayai dan siapa yang mendukung pembiayaan tersebut?
Sumber Daya Keuangan. Untuk melaksanakan Pelayanan Satu Atap
Puskesmas Ramah Anak ini, berbagai pemangku kepentingan
menyediakan dana guna mendukung inisiatif ini :

Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto tahun 2014 sebesar......

Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto tahun 2015 sebesar .....

Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto tahun 2016 sebesar......

Puskesmas Silungkang dengan dana Bantuan Operasional Kegiatan


(BOK) tahun 2014, 2015 dan 2016 sebesar ..................

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana sebesar Rp.


50.000 per bulan untuk tiap kader

Pengelolaan dana diatas dilakukan secara transparan dan tertib


administrasi.

Sumber daya manusia. Selain sumber daya keuangan di atas, yang


mendukung proses terlaksananya inisiatif ini juga melibatkan sumber
daya manusia yang meliputi :

 Walikota Sawahlunto
 Dinas dan Kesehatan Kota Sawahlunto
 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
 Semua staf Puskesmas Silungkang
 Kecamatan Silungkang
 Kepala Desa di wilayah kerja Puskesmas Silungkang
 Tokoh masyarakat
 Kader

Puskesmas Ramah Anak Silungkang dipimpin oleh seorang Kepala


Puskesmas yang disetarakan dengan Pejabat Struktural Eselon IV/a, yang
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan dan Sosial Kota
Sawahlunto. Kepala Pusksmas ini dibantu oleh satu orang Kasubag Tata
Usaha yang setara dengan Pejabat Struktural Eselon IV/b. Adapun sampai
saat ini jumlah SDM yang memberikan pelayanan di Puskesmas Ramah
Anak Slungkang adalah 59 orang. Dengan jumlah SDM yang cukup banyak
tersebut seluruh petugas dapat saling berkoordinasi dan bekerjasama
untuk membantu kegiatan pelayanan di Puskesmas, baik merupakan tugas
pokok maupun tugas tambahan yang diberikan. Hal ini membutuhkan
pembinaan dan dukungan yang intens dari Kepala Puskesmas sebagai
manajer di Puskesmas, sehingga kegiatan ini dapat berjalan secara optimal
dan berkelanjutan.

7. Apa saja keluaran yang paling berhasil ?

Paling banyak 400 kata, sebutkan paling banyak lima keluaran konkret
yang mendukung keberhasilan inisiatif ini.

Keluaran konkret yang dicapai dari Pelayanan Puskesmas Ramah Anak


adalah sebagai berikut :

1. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan dan Sosial Sawahlunto


No Tentang....
2. Surat Keputusan Camat Silungkang no tentang Kader Siaga Ibu
3. Surat Keputusan Camat Silungkang No..tentang Kader Siaga KIA

Keluaran tersebut telah menyumbang kepada pencapaian sebagai berikut :

1. Perbaikan pelayanan petugas pemberi medis berupa menurunya


angka kematian ibu dan anak
2. Terbangunnya komunikasi yang baik antara Puskesmas Silungkang
dengan lintas sektor dan masyarakat
3. Brkurangnya kasus bayi BGM/gizi buruk
4. Terjadinya peningkatan pencapaian imunisasi di wilayah kerja
Puskesmas Silungkang

8. Sistem apa yang diterapkan untuk memantau kemajuan dan


mengevaluasi kegiatan?

Paling banyak 400 kata, uraikan bagaimana anda memantau dan


mengevaluasi pelaksanaan strategi ini.
Sebagaimana jalannya sebuah alur PDCA (Plan, Do, Check, Action) dalam
suatu kegiatan, setelah dilakukan aspek-aspek perencanaan,
pelaksanaan, maka dilakukan pula monitoring dan evaluasi yang di
Puskesmas Silungkang dilaksanakan sebagai berikut :

Aspek Pelayanan. Pelayanan yang dilakukan di Puskesmas Ramah Anak


mengacu kepada SOP yang telah dibuat. Monitoring dan evaluasi dari
SOP yang telah dibuat tersebut dilaksanakan dengan pengawasan
langsung oleh Kepala Puskesmas dan Kasubag Tata Uasaha serta dengan
sistem Audit Internal. Audit Internal di Puskesmas Silungkang
dilaksanakan oleh tim yang telah di sah kan oleh Kepala Puskesmas
Silungkang melalui Surat Keputusan Kepala Puskesms Silungkang
Nomor ....... Tentang .... Tim Audit Internal tersebut bekerja sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat dan instrumen penilaian yang
digunanakan berdasarkan kepada SOP yang telah dibuat. Tim Audit
Internal akan melakukan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) terhadap
hasil dari monitoring. Di dalam RTM tersebut akan dicarikan solusi
terhadap permasalahan yang timbul.

Aspek Program. Monev program di Puskesmas Silungkang dilakukan


setiap satu bulan sekali didalam Lokakarya mini Bulanan (Lokmin).
Didalam Lokmin tersebut dibahas mengenai pencapaian-pencapaian
program yang telah dilaksanakan dalam satu bulan. Permasalahan-
permasalahan yang timbul dibahas dalam pertemuan tersebut untuk
mencari solusis yang tepat supaya kegiatan yang telah dilaksanakan
dapat maju kedepannya.

Aspek Kepuasan Masyarakat. Untuk menilai kepuasan masyarakat


terhadap layanan publik yang diberikan, evaluasi dilakukan dengan
menerima saran dan masukan baik secara langsung maupun tidak
langsng yang dilakukan oleh pengguna layanan Puskesmas melalui kotak
saran ataupun secara lisan yang disampaikan kepada petugas kesehatan
atau Kepala Puskesmas. Untuk mengkoordinir evaluasi dengan cara ini
telah dibentuk Tim Pengaduan Masyarakt dengan Surat Keputusan
Kepala Puskesmas Nomor....... tentang........ Selain itu juga, untuk
mengevaluasi kegiatan ini Puskesmas Silungkang melakukan survey
kepuasan pelanggan yang dilakukan satu tahun sekali. Hal-hal yang
menjadi ketidakpuasan pelanggan akan ditindak lanjuti dengan mencari
alternatif pemecahan masalah dan dilakukan perbaikan, baik sarana
prasarana maupun dari pelayanan petugas kesehatan.

9. Apa saja kendala utama yang dihadapi dan bagaimana kendala


tersebut dapat diatasi?

Paling banyak 300 kata, uraikan masalah utama yang dihadapi selama
pelaksanaan serta cara penanggulangan dan penyelesaiannya.

Dalam menerapkan inisiatif ini tentu ada kendala-kendala dalam


pelaksanaanya. , antara

 Walapun penganggaran dana untuk Puskesmas ramah anak telah


dianggarkan, tetapi belum semua prasarana yang terpenuhi seperti
pembuatan teralis di jendala supaya rungan yang digunakan sebagai
tempat pemberi pelayanan lebih aman. Untuk mengatasi kendala ini,
Puskesmas Silungkang akan berupaya melakukan penganggaran
kembali untuk pengadaan teralis tersebut.
 Komitmen dari petugas pemberi layanan yang tidak sesuai dengan
SOP. Dalam pelaksanaan pemberian pelayanan kepada sasaran,
masih ada petugas yang bekerja tidak sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur yang telah disusun, sehingga pelayanan yang
diberikan tidak optimal. Kepala Puskesmas, Kasubag Tata Usaha dan
Tim Audit Internal akan melakukan monitoring terhadap hal ini dan
akan mencarikan solusi terhadap permasalahan yang timbul seperti
apakah melakukan pembinaan terhadap petugas yang bekerja tidak
sesuai dengan SOP atau mengganti SOP yang telah ada.
 Konstruksi mental masyarakat yang tidak perhatian terhadap
permasalahan kesehatan yang ada pada diri mereka ataupun
keluarga. Masih ada masyarakat yang malas memeriksakan diri ke
Puskesmas terkait dengan permasalahan kesehatan mereka. Banyak
hal menyebabkan ini terjadi seperti akses yang jauh dari Puskesmas,
waktu yang tidak ada ataupun masalah biaya. Untuk mengatasi
masalah ini, Puskesmas Silungkang melakukan pelayanan jemput
bola dengan bantuan kader ke rumah-rumah masyarakat. Contoh
kegiatan sweeping imunisasi, kegiatan pemantauan kesehatan ibu
hamil dengan faktor resiko dan resiko tinggi. Untuk masalah tidak
adanya biaya, Puskesmas Silungkang akan melakukan koordinasi
dengan bagian Bidang Pelayanan Kesehatan/Kesehatan Keluarga di
Dinas Kesehatan Kota dan Sosial Sawahlunto. Contoh kasus keluarga
yang bayinya tidak mau dirujuk ke RSUD Sawahlunto karena
terkendala biaya. Puskesmas Silungkang akan menghubungi bagian
Kesehatan Keluarga dan Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan dan
Sosial Sawahlunto untuk dapat memfasilitasi pembuatan kartu
Jaminan Kesehatan bagi penderita yang dapat langsung
dipergunakan.

D. DAMPAK DAN KEBERLANJUTAN (40 persen dari nilai keseluruhan)


10. Apa saja manfaat utama yang dihasilkan inisiatif ini?

Paling banyak 700 kata, uraikan dampak dari inisiatif ini. Berikan
beberapa contoh konkret bagaimana inisiatif ini berhasil membuat
perubahan dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Uraikan bagaimana
perbaikan pelayanan publik tersebut telah memberikan dampak positif
kepada masyarakat. Jelaskan bagaimana dampak tersebut diukur.

11. Apakah inisiatif ini berkelanjutan dan direplikasi?

Paling banyak 500 kata, uraikan bagaimana inisiatif ini sedang


dilanjutkan (misalnya dalam hal berkelanjutan secara keuangan, sosial
dan ekonomi, budaya, lingkungan, kelembagaan dan peraturan). Jelaskan
apakah inisiatif ini sedang direplikasi atau didiseminasi untuk seluruh
pelayanan publik di tingkat nasional dan/atau internasional dan/atau
bagaimana inisiatif ini dapat di replikasi.
a. Keberlanjutan Inisiatif
Setelah terlaksananya inovasi ini di Puskesmas Silungkang Kota
Sawahlunto dan sudah membawa manfaat dalam meningkatkan
pelayanan terhadap pasien dan keluarganya, maka perlu
keberlanjutan dari program ini. Untuk keberlanjutan inovasi ini
sangat dibutuhkan komitmen dan dukungan dari semua pihak
baik dukungan internal Puskesmas maupun dukungan eksternal
dalam hal ini Dinas Kesehatan, Pengendalian penduduk dan
keluarg berencana Kota Sawahlunto, lintas sektor terkait dan
masyarakat secara keseluruhan.
Dukungan terhadap keberlanjutan inisiatif ini secara keuangan
atau anggaran sudah terakomodir di dalam APBD Kota Sawahlunto
untuk penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan,
sedangkan dukungan keuangan untuk terlaksananya program
yang terintegrasi dalam layanan Puskesmas Ramah Anak ini
dibiayai dari dana BOK. Kelembagaan dan peraturan juga sangat
dibutuhkan untuk keberlanjutan inisiatif ini mulai dari tingkat
Puskesmas sampai tingkat Kota sawahlunto.Untuk tingkat
Puskesmas sudah didukung dengan adanya Standar Operasipnal
Prosedur (SOP) yang di sahkan oleh Kepala Puskesmas.

b. Replikasi dan Diseminasi


Setelah melihat jalannya inovasi yang dilakukan oleh Puskesmas
Silungkang dalam meningkatkan pelayanan terhadap pasien
(khususnya ibu dan anak) maka tidak tertutup kemungkinan
inovasi ini juga bisa di replikasikan ke Puskesmas lain yang ada di
Kota Sawahlunto.
Seperti yang disinggung sebelumnya, Kota Sawahlunto adalah Kota
Layak Anak, sehingga dengan adanya inovasi Puskesmas Ramah
Anak di semua Puskesmas di Kota Sawahlunto akan sangat
mendungkung strata dari Kota Layak Anak Sawahlunto.

12. Apa saja pembelajaran yang dapat dipetik?


Paling banyak 500 kata, uraian pengalaman umum yang anda peroleh
dalam melaksanakan inisiatif ini, pembelajaran serta rekomendasi anda
untuk masa depan.

Dukungan kepala daerah/walikota. Terbentuknya Puskesmas


Ramah Anak ini tidak terlepas dari peran walikota sebagai kepala
daerah yang membuat kebijakan. Dukungan dan komitmen yang
kuat untuk melaksanakan perbaikan di bidang pelayanan publik ini
sesuai dengan visi pemerintah Kota Sawahlunto yaitu “Terwujudnya
Masyarakat Kota Sawahlunto yang Produktif, Mandiri, Religius,
Sejahtera dan Pemerintah yang Melayani”.

Dukungan dari kepala Dinas. Inisiatif tidak akan berhasil tanpa


adanya dukungan dari kepala Dinas. Dukungan dari kepala dinas
terlihat dari penyusunan Surat Keputusan yang di dalamnya terdapat
kebijakan tentang Puskesmas Ramah Anak.

Hubungan Lintas Sektor/Pentingnya dukungan satuan kerja.


Dalam pelaksanaan insiatif ini banyak pihak yang terkait. Setiap
pihak memilki perannya masing-masing. Puskesmas tanpa bantuan
dari Lintas sektor tidak bisa berjalan sendiri untuk memberikan
pelayanan publik yang berkualitas. Komunikasi yang terjalin selama
pelaksanaan inisiatif ini semakin mempererat hubungan Puskesmas
dengan Lintas sektor/Satuan Kerja terkait.

Kompleknya permasalahan kesehatan Anak. Anak bukanlah orang


dewasa versi mini. Mereka memiliki permasalah kesehatan tersendiri.
Untuk memberikan pelayanan kesehatan anak sesuai dengan Hak
Anak yang terdapat dalam Konvensi Hak Anak, pemberian pelayanan
harus dilakukan secara holistik. Holistik berarti mengkaji semua
kebutuhan anak dari segi biopsikososial. Permasalahan yang terjadi
tidak bisa dikaji dari satu sisi saja. Semua aspek terlibat.

You might also like