You are on page 1of 2

DEVOTION TEMPLATE

Teacher’s Name Pak Hans


Date April 9, 2018
Topic/Theme Kerendahan Hati
Scripture 1 Petrus 5:6
Observation (Context)

“Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu
ditinggikan-Nya pada waktunya.” 1 Petrus 5:6.
Dalam pemakaian bahasa Indonesia sehari-hari menempatkan kata "rendah diri" seolah
identik dengan rasa minder (merasa dirinya kurang). Dan kemudian membedakannya dengan
istilah "rendah hati" sebagai suatu sikap terpuji yang menjadi lawan dari sikap sombong.
Kristus mengajak kita untuk belajar kepada Dia yang mempunyai sifat rendah hati.
Banyak orang berpikir bahwa merendahkan diri mereka di hadapan orang lain merupakan
salah satu tanda kerendahatian seseorang. Kita belajar dari Rasul Paulus yang merupakan
contoh terbaik bagi setiap umat Tuhan mengenai bagaimana caranya untuk mendekatkan diri
kepada Tuhan dengan cara yang benar.
Dengan semua masa lalu dan latar belakangnya yang gelap, Paulus tidak pernah
mengerdilkan arti dirinya di hadapan Tuhan dan mengatakan kepada Tuhan bahwa ia adalah
orang yang sangat berdosa dan hina. Sebaliknya, Paulus terus menerus mengatakan dengan
sikap rendah hati tentang kasih karunia yang sudah Tuhan limpahkan dalam hidupnya.
“Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita,
karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku, aku yang tadinya
seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya,
karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.” (1 Timotius 1:12-
13)
Interpretation (Further Analysis / Identify God Story / Christ-Centered Message)
Kristus mengajak kita untuk belajar kepada Dia yang mempunyai sifat rendah hati. Sikap
rendah hati-Nya itu terbukti dengan keikhlasannya untuk mau turun ke dunia, lahir sebagai
manusia biasa. Allah yang Mahatinggi itu merendahkan diri-Nya menjadi sama dengan manusia
biasa, dikupas dengan jelas oleh Rasul Paulus dalam ayat-ayat ini : (Baca Filipi 2: 1-4 “Nasihat
supaya bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus”). Ayat-ayat tersebut mengajak kita agar
tidak mementingkan diri sendiri, dan kita harus hidup dengan kerelaan untuk berkorban. Allah
kita "rendah hati", Ia membuktikannya dengan rela "merendahkan diri" datang ke dunia,
mengosongkan diri (kenosis) menjadi manusia biasa untuk tujuan keselamatan bagi umat
manusia.
Ketika Allah yang "telah membungkuk begitu rendah" diungkapkan dengan bahasa
teologis yang sudah kita kenal, yaitu "pengosongan diri" (kenosis - yang berasal dari bahasa
Yunani) : "Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, telah mengosongkan diri-Nya
sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia" (Filipi 2: 6-8 ).
Application
Berikut apa yang dapat kita lakukan untuk membangun sikap hidup yang rendah hati seperti
Paulus:
1. Mematikan Keakuan
Hal pertama yang harus kita lakukan agar dapat memiliki sikap rendah hati adalah mematikan
keakuan kita. Kita harus menolak untuk menempatkan diri kita dan kepentingan kita sebagai
prioritas utama, sebaliknya kita harus selalu mendahulukan kehendak Tuhan dalam setiap apapun
yang terjadi dalam hidup kita.
2. Mengejar Kerendahatian
Penting bagi masing-masing kita untuk “mati terhadap keinginan diri sendiri”. Kita harus
menolak untuk mengandalkan diri sendiri dan mencari apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam
setiap keadaan dan masalah yang kita hadapi. Allah ingin agar kita mengutamakan orang lain
karena Ia menciptakan kita sebagai saluran kebenaranNya, yaitu kebenaran yang sangat
dibutuhkan oleh orang-orang di sekitar kita saat ini. Ketika Allah memberkati orang lain, maka
kita para pengikut Kristus ikut bersukacita atas apa yang mereka terima.
Baca Roma 12:15
“Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang
menangis!”
Lalu, bagaimana dengan diri kita? Kita harus sepenuhnya mengandalkan kepada Tuhan. Jika
kita ingin hidup dengan sikap rendah hati yang benar-benar murni, kita harus mengandalkan
Tuhan dalam setiap keadaan di setiap waktu. Tuhan senantiasa menyediakan yang terbaik bagi
anak-anakNya dari perbendaharaanNya yang tak terbatas.

You might also like