You are on page 1of 6

ANALISIS SLIP OPTIMAL MOTOR INDUKSI TIGA FASA

UNTUK EFISIENSI OPTIMAL PADA BEBAN RENDAH

Jones Haposan Manurung, Eddy Warman


Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)
Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA
e-mail: jhomanroe@yahoo.co.id

Abstrak

Motor induksi tiga fasa tidak selalu bekerja pada beban penuh. Dalam banyak penerapan, motor akan bekerja
pada beban dengan kecepatan kurang dari kecepatan nominal. Dalam kondisi ini keseimbangan rugi-rugi akan
terganggu yang mengakibatkan efisiensi motor akan rendah. Dalam pembahasan ini efisiensi motor induksi akan
dioptimalkan pada beban-beban ringan dengan menggunakan slip sebagai peubah bebas. Pada umumnya, torsi
beban dianggap sebagai peubah bebas dengan slip, faktor daya, daya masuk, dan efisiensi, dianggap sebagai peubah
tidak bebas. Dari model rangkaian ekivalen akan dapat diperlihatkan bahwa diantara besaran-besaran slip, faktor
daya, daya masuk, dan efisiensi, besaran yang merupakan peubah ádalah slip. Oleh sebab itu, impedansi masukan,
faktor daya, daya masukan, dan efisiensi dapat dianggap sebagai fungsi slip. Ini berarti jika suatu slip optimal dapat
ditentukan, maka efisiensi optimal motor akan diperoleh pada slip optimal. Hasil perhitungan memperlihatkaan
bahwa efisiensi akan diperbaiki pada beban- beban ringan, yaitu : 81,27% untuk motor 3 HP, 81,07% untuk motor
5 HP, dan 81,1% untuk motor 7,3 HP. Dari kurva standar efisiensi motor memperlihatkan bahwa efisiensi motor
pada beban-beban ringan berkisar 40% sampai 50%. Dengan mengoptimalkan slip, efisiensi naik berkisar 81%. Ada
penghematan energi yang akan diperoleh dengan mengoptimalkan slip.

Kata Kunci: Slip, efisiensi

1. Pendahuluan Karena itu penghematan energi sangatlah


penting mengingat penggunaan energi listrik
Motor-motor listrik mengkonsumsi sekitar berkaitan erat dengan penggunaan bahan bakar
55% dari total konsumsi energi listrik [1]. minyak yang saat ini harganya melonjak naik,
Sekitar 67% dari konsumsi energi listrik motor
dan juga mengurangi biaya operasi dan biaya
digunakan dalam motor induksi dengan
kapital dari penggunaan sistem. Hal inilah yang
kapasitas di bawah 55 kW. Oleh karena itu 85%
menjadi latar belakang penulisan ini, mengukur
rugi-rugi energi didisipasikan dalam motor potensi penghematan yang dapat direalisasikan
dengan kapasitas di bawah 55 kW [1]. Dalam pada beban ringan (rendah). Tujuan dari
penerapannya sangatlah sulit merancang dan penulisan ini adalah memperlihatkan potensi
membuat motor Dalam penerapannya sangatlah
penghematan energi motor induksi tiga fasa
sulit merancang dan membuat motor dengan
pada beban-beban ringan.
efisiensi tinggi dalam seluruh jangkauan (range)
pembebanan. Terutama dalam pembebanan 0%
sampai 15% dari beban nominal yang biasa 2. Motor Induksi Tiga Fasa
disebut beban ringan (rendah) atau beban
sebagian (light load/partial load).Motor-motor Motor listrik diklasifikasikan sebagai motor
listrik pada umumnya dan motor induksi pada listrik arus searah dan motor listrik arus bolak-
khususnya beroperasi sangat efisien di sekitar balik. Motor listrik bolak-balik diklasifikasikan
titik operasi nominalnya. Pada titik ini, lagi menjadi motor listrik sinkron dan motor
keseimbangan antara rugi-rugi beban dan rugi listrik asinkron (induksi). Hampir 90% motor
magnetisasi dirancang optimum. Pada beban- yang digunakan di industri adalah motor induksi,
beban ringan, rugi konstan akan lebih dominan khususnya motor induksi tiga fasa. Konversi
dibanding rugi-rugi lain yang mangakibatkan energi listrik menjadi mekanik terjadi dalam
pengurangan e fisiensi proses konversi energi. bagian berputar motor. Dalam motor arus

-100- copyright @ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL. 3 NO. 3/September 2013

searah, daya listrik dikonduksikan langsung ke 2.1. Prinsip Kerja motor Induksi Tiga Fasa
jangkar (bagian yang berputar) melalui sikat-
sikat dan komutator. Rotor tidak menerima daya Pada saat terminal tiga fasa stator motor
listrik langsung tetapi dengan proses induksi, induksi diberi suplai tegangan tiga fasa
Oleh sebab itu disebut motor induksi [2]. seimbang, maka akan mengalir arus pada
konduktor di tiap belitan fasa stator dan akan
menghasilkan fluksi bolak-balik . Amplitudo
fluksi per fasa yang dihasilkan berubah secara
sinusoidal dan menghasilkan fluks resultan
(medan putar) dengan magnitud yang nilainya
konstan yang berputar dengan kecepatan
sinkron. Medan putar akan terinduksi melalui
celah udara menghasilkan ggl induksi (ggl
lawan) pada belitan fasa stator. Medan putar
Gambar 1. Bagian Motor induksi Tiga Fasa [2] tersebut juga akan memotong konduktor-
konduktor belitan rotor yang diam. Hal ini
Konversi energi terjadi melalui proses terjadi karena adanya perbedaan relatif antara
induksi dari medan putar yang timbul pada kecepatan fluksi yang berputar dengan
belitan stator memotong konduktor-konduktor konduktor rotor yang diam, yang disebut juga
rotor. Medan putar stator terjadi jika catu daya dengan slip (s). Karena belitan rotor merupakan
tiga fasa diberikan ke belitan stator 3 fasa rangkaian tertutup, baik melalui cincin ujung
simetris yang terpisah 120o satu sama lain. Arus (end ring) ataupun tahanan luar, maka arus akan
yang mengalir pada masing-masing belitan akan mengalir pada konduktor-konduktor rotor.
menghasilkan fluks magnet pada masing- Karena konduktor-konduktor rotor yang
masingnya. Fluks magnet akan sinusoidal mengalirkan arus ditempatkan di dalam daerah
mengikuti bentuk gelombang arusnya. Fluks medan magnet yang dihasilkan stator, maka
magnet ketiga fasa diperlihatkan dalam gambar akan terbentuklah gaya mekanik (gaya lorentz)
berikut. pada konduktor-konduktor rotor. Hal ini sesuai
dengan hukum gaya lorentz yaitu bila suatu
konduktor yang dialiri arus berada dalam suatu
kawasan medan magnet, maka konduktor
tersebut akan mendapat gaya elektromagnetik.
Prinsip kerja motor induksi tiga fasa dapat
diurutkan sebagai beikut [3]:
1. Apabila sumber tegangan 3 fase dipasang
pada kumparan stator, akan timbul medan
putar dengan kecepatan ns = 120 f/P
2. Medan stator tersebut akan mmemotong
Gambar 2. Konsep Medan Putar [2] batang konduktor pada motor
3. Akibatnya pada batang konduktor dari rotor
Medan putar akan berputar pada kecepatan akan timbul GGL induksi
konstan yang disebut kecepatan sinkron yang 4. Karena batang konduktor merupakan
rangkaian yang tertutup maka GGL akan
besarnya dinyatakan dengan [3]:
menghasilkan arus (I)
5. Adanya arus (I) didalam medan magnet
60 f1 akan menimbulkan gaya (F) pada rotor
Ns = rpm (1)
P/2 6. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya
(F) pada rotor cukup besar untuk memikul
Dimana f1 adalah frekuensi tegangan masuk kopel pada beban, rotor akan berputar
ke stator dan P adalah jumlah kutub stator. searah dengan medan putar stator
7. GGL induksi timbul karena terpotongnya
batang konduktor (rotor) oleh medan stator.
GGL induksi timbul, karena adanya
perbedaan relatif antara kecepatan medan

-101- copyright @ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL. 3 NO. 3/September 2013

putar stator (ns) dengan kecepatan medan Gambar 4. Diagram Aliran Daya Motor induksi
putar rotor (nr). [5]

2.2. Slip dan Efisiensi Karakteristik torka-putaran memperlihatkan


Perbedaan antara kecepatan rotor dan hubungan torka yang dibangkitkan dengan
medan putar stator disebut slip rotor. Semakin putaran motor. Torka terbangkit motor
besar beban motor, semakin besar nilai slip rotor dinyatakan dengan persamaan rumus [5]:
[3].
2 1s 
3I2 R2 
n  nr
s s
P
Tind= kon 
 s   3PAG1s  3PAG (4)
(2)
ns rm rm sm1s sm

Efisiensi motor adalah perbandingan antara Secara pendekatan dengan sisi rotor
daya keluaran yang berguna dengan daya dipindah ke sisi stator, harga I2 menjadi I2’ yang
masukan total, yaitu [4]: sama dengan I1, atau:
pout pin  ploss pout (3)
  100%
pin pin pout  ploss
V1
I2 ' 1/ 2
(5)
Oleh karena itu, terdapat hubungan antara 2
 R  2

besarnya slip dan efisiensi motor. Semakin besar  R1  2    X 1  X 2  
slip, semakin rendah efisiensi motor.  s  

2.3. Rangkaian Ekivalen

Rangkaian ekivalen selalu berdasarkan


belitan stator hubungan bintang (Y) tanpa
memandang hubungan belitan sebenarnya. Dan
tidak pernah menggunakan rangkaian ekivalen
tiga fasa. Selalu menggunakan rangkaian
ekivalen/fasa.

I1 R 1 X1 I0 X2 R2 I2
N1ph N2ph
+ +
+ +
Ic Im

V1 f1 RC X mE1 E1 f2 V2

- - Gambar 5. Karakteristik Putaran Torsi Motor


- -
Induksi Untuk Efisiensi dan Faktor Daya [5]
Rangkaian Stator Rangkaian Rotor
Celah
Udara
Batas beban mulai dari nol sampai besar
tertentu yang masih dapat dilayani motor (motor
Gambar 3. Rangkaian ekivalen/Fasa Kondisi masih berputar) dengan pengurangan tegangan
Rotor Terbuka [2] disebut beban ringan (light load) atau beban
sebagian (part load). Biasanya beban ringan
Frekuensi tegangan E1(f1) akan sama dengan (rendah) berkisar antara 0% sampai 10% beban
frekuensi tegangan E2 (f2). penuh.

3. Slip Optimal dan efisiensi Optimal


Problem yang berkaitan dengan optimasi
efisiensi untuk penghematan energi berkaitan
dengan pengaturan keseimbangan rugi-rugi
beban dengan rugi-rugi magnetisasi. Khususnya
pada beban ringan, keseimbangan ini akan
terganggu dan efisiensi motor akan rendah.

-102- copyright @ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL. 3 NO. 3/September 2013

Diperlukan kembali pengaturan keseimbangan


rugi-rugi tersebut untuk penghematan energi.
2
(11)
3.1. Efisiensi R  X '  2R X ' R.X '2 
 1 1 1 2   1  2  1 2 
Untuk menentukan persamaan efisiensi R2'  Xm   Rc R2'.Rc R2'.Rc
teoritis dalam bentuk parameter-parameter
motor, rangkaian ekivalen diubah dalam bentuk
rangkaian ekivalen impedansi [6]. Slip optimal teoritis diperoleh dari diferensial
(turunan) pertama efisiensi η terhadap s sama
dengan nol [6].

 
 
d d  1 s  (12)
 0
ds ds  2 R1    2 R  
1    s    1  1  
 Rc s   Rc  
Gambar 6. Rangkaian Ekivalen Impedansi
Motor Induksi Per Fasa [6]. Operasi persamaan matematik memberikan
hasil slip optimal teoritis yang dinyatakan
Z1, Zm, dan Z’2 dinyatakan dengan [5]: dengan : [6]

Z1 = R1 + jX1  (13)

Zm = Rc//jXm
S op 

 1   /   1
Z’2 = R’2/s + jX’2 Persamaan rumus diatas memperlihatkan
bahwa slip optimal (sop) hanya bergantung
Daya masukan pada motor dinyatakan dengan parameter-parameter motor induksi dan berharga
[6]: tunggal. Subtitusi slip optimal ke persamaan
diatas akan diperoleh efisiensi optimal teoritis
Pin = 3. I12 . Rin sebagai berikut [6]:
(6)

Dimana Rin adalah bagian nyata dari


impedansi masukan yang dinyatakan dengan
1  sop
op  (14)
[6]: 2R    2R 
1 1   sop   1  1 
Rc sop   Rc 
 Z 2, Z m 
Rin = R1 + Re  '

 (7)
 Z2  Zm  4. Perhitungan dan Analisis
Efisiensi listrik motor dinyatakan dengan [6]: Analisis dilakukan berdasarkan model
rangkaian ekivalen motor induksi tiga fasa dan
Pg I 2 ' 2 .R 2' 1  s  / s berupa studi kepustakaan dan kajian dari buku-
 
(8) buku teks pendukung. Berikut ini akan diberikan
Pin I 12 Rin
contoh perhitungan slip optimal dan efisiensi
Subsitusi rumus diatas diperoleh persamaan optimal untuk motor-motor induksi tiga fasa
untuk efisiensi η [6]: kapasitas 3 HP, 5 HP, dan 7,3 HP. Motor-motor
mempunyai besaran yang sama untuk tegangan,
1 s (9)
 frekuensi, jumlah kutub, dan kecepatan rotor.
2R    2 R  Data untuk besaran-besaran ini adalah : 220/380
1  1   s    1  1 
Rc s  Rc  V, 50 Hz, 4 kutub, dan 1450 rpm. Kecepatan

Dimana : sinkron dapat dihitung sebagai berikut [3]:

(10)
 1 R  R1 .R 2 '
  R 2 '   12 

 Rc X m  Rc 2
-103- copyright @ DTE FT USU
SINGUDA ENSIKOM VOL. 3 NO. 3/September 2013

2 2 = 1 + 1,1075(1 + 0,02553)2 + (0,00797 +


Ns = 60f = 60 x 50 x = 1500 rpm (15) 0,00165 + 0,00000657)
P 4
= 2,17432
Slip nominal dihitung sebagai berikut [2]:
Harga slip optimal :
N  Nr 1500  1450
Snom = s = = 0,03333

Ns 1500
S op 

 1   /   1
Harga slip nominal ini sama untuk ketiga
motor yang digunakan dalam perhitungan.
Besaran parameter-parameter ketiga motor 0,005158  2,17432 
dinyatakan dalam tabel berikut. =  1  1
2,17432  0,005158 
Tabel 1. Parameter-Parameter Motor Induksi
Tiga Fasa [1] = 0,002372 x (19,5558)

Parameter Kapasitas = 0,04638

3 HP 5 HP 7,3 HP Harga efisiensi optimal :


1  s op
R1 (ohm) 3,5 2,5 1,23  op 
2 R1    2 R 
’ 1   s op   1  1 
R2 (ohm) 3,16 1,57 0,789 Rc s op  Rc 

X1 (ohm) 2,17 3,22 1,5

X2’ (ohm) 2,14 2,35 2,49 1 0,04638



2x3,5 0,005158   2x3,5
Rc (ohm) 878 489 210 1   0,04638
2,174321 
878 0,04638   878 
Xm (ohm) 83,8 62,4 53,7

0,9536
4.1 Perhitungan untuk Motor Kapasitas 3 = x 100 % = 81,27 %
1,17326
HP
Harga-harga koefisien α dan β :
4.2. Analisis
 1 R  R1 .R 2 ' Hasil perhitungan memperlihatkan harga
  R2 '   12 
 slip optimal untuk efisiensi optimal lebih besar
 Rc X m  Rc 2
dari slip nominal. Harga efisiensi optimal yang
 1 3,5  3,5 x3,16 diperoleh berkisar 81%. Tabel berikut
= 3,16  
2 
memperlihatkan hasil perhitungan slip optimal
 878 83,8  8782 dan efisiensi optimal.
= 3,16 (0,00113 + 0,000498) + 0,0000143 Tabel 2. Harga Slip Optimal dan Efisiensi
Optimal
= 0,005158
Kapasitas sop ήop Nr (rpm)
2
R  X '   2R X ' R .X ' 2  Motor
  1 1 1 2    1  2  1 2 
R2 '  X m   Rc R2 '.Rc R2 '.Rc  3 HP 0,04638 81,27 % 1430
2 5 HP 0,0376 81,07 % 1443
3,5  2,14  2x3,5 2,142 3,5x2,142 
1 1     
3,16 83,8  878 3,16x878 3,16x8782  7,3 HP 0,03715 81,10 % 1444

-104- copyright @ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL. 3 NO. 3/September 2013

M.M. Kostic. J menyatakan beban ringan


berkisar 0% sampai 15% dari daya nominal.

7. Daftar Pustaka

[1].M.M. Kostic, J. Radakovic, Induction Motor


with YY/Δ Connection Change for
Efficiency and Power Factor Increasing at
Partial Load. ELEC. ENERG, VOL. 19,
2006.

[2].T. Phumiphak, and C. Chat-uthai,


“Efficiency Optimization of Electric motors :
a comparative study of stochastic
algorithms”, http//www.efficiency.or.id.
Gambar 7. Kurva Standard Efisiensi Motor (diakses pada tanggal 15 mei 2012).
Induksi
[3].MA. Sumanto, Motor Listrik Arus Bolak-
Gambar 7 memperlihatkan, efisiensi motor Balik Motor Sinkron Motor Induksi, Andi
induksi pada beban-beban ringan berkisar 40% Offset Yogyakarta, 1993.
sampai 50%. Dengan mengoptimalkan slip pada
[4].Marappung Muslimin, Teknik Tenaga
beban-beban ringan, efisiensi naik menjadi
Listrik, Armico bandung, 1993.
berkisar 81%. Penghematan energi akan
diperoleh dengan mengoptimalkan slip dan nilai [5].Chapman Stephen, J, Electric Machinery
efisiensi akan diperbaiki. Fundamentals, The McGraw-Hill Companies,
1999.
5. Kesimpulan
[6].Dubey Gopal J. Power Semiconductor
Setelah melakukan analisis perhitungan dari Controlled Drives, Prentice Hall Inc, 1989.
data-data motor penulis mengambil kesimpulan
bahwa dengan mengoptimalkan slip pada beban-
beban ringan, efisiensi akan optimal.Ada
penghematan energi yang akan diperoleh. Kurva
standar efisiensi motor memperlihatkan bahwa
efisiensi motor pada beban-beban ringan
berkisar 40% sampai 50%. Dengan
mengoptimalkan slip,efisiensi naik berkisar
81%. Ada penghematan energi yang akan
diperoleh dengan mengoptimalkan slip.

6. Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada


J. Manurung dan M. br Malau selaku orang tua
penulis, Ir. Eddy Warman selaku dosen
pembimbing, juga Ir. Surya Tarmizi Kasim,
M,Si dan Ir. Syamsul Amin, M,Si selaku dosen
penguji penulis yang sudah membantu penulis
dalam menyelesaikan paper ini, serta teman-
teman penulis yang sudah memberikan
dukungan selama pembuatan paper ini.

-105- copyright @ DTE FT USU

You might also like