You are on page 1of 25

LAPORAN RESIDENSI I

BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE


TAHUN 2017

D. Intensive Care Unit (ICU)


4.5 Organisasi dan Manajemen Intensive Care Unit
4.5.1 Visi
Adapun visi yang terdapat di ruang Intensive Care Unit
BLUD RSUD Tenriawaru Bone adalah sebagai berikut.
“Terwujudnya ICU yang memberikan pelayanan prima
dengan manajemen yang efektif, efisien dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan RSUD. Tenriawaru Bone”

Tabel 83
Uji Check List Pertanyaan Visi Intensive Care Unit
BLUD RSUD Tenriawaru Kabupaten Bone
No Pertanyaan Uji Ya Tidak
Apakah pernyataan visi memberikan
1 gambaran yg jelas dari kondisi ideal √
organisasi dimasa datang?
Apakah pernyataan visi memiliki pengaruh
2 √
dan menantang?
Apakah pernyataan visi bersifat singkat dan
3 √
mudah dimengerti?
Apakah pernyataan visi bersifat menarik
4 bagi karyawan, pelanggan, dan √
stakeholders?
Apakah pernyataan visi bersifat tetap
5 √
sepanjang waktu atau selalu up to date?
Sumber: Data Primer, Residensi I BLUD RSUD Tenriawaru
Kabupaten Bone, Tahun 2017

Berdasarkan uji visi Intensive Care UnitBLUD RSUD


Tenriawaru diatas, dapat disimpulkan bahwa:
a. Visi ICU RSUD Tenriawaru telah memberikan gambaran
yang jelas mengenai kondisi ideal instalasi khususnya
dimasa yang akan datang.
b. Visi Instalasi ICU RSUD Tenriawaru memberikan
pengaruh positif dan memberikan tantangan bagi
instalasi maupun tenaga kesehatan di dalamnya.
c. Visi ICU RSUD Tenriawaru menggunakan kalimat yang
cukup panjang, sehingga agak tidak mudah untuk dihafal

216 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

dan dipahami secara gamblang oleh sebagian besar


orang.
d. Visi ICU RSUD Tenriawaru bersifat menarik bagi pihak-
pihak terkait. Pada visi itu menjanjikan suatu harapan
mulia bagi semua masyarakat, stakeholders, dan
karyawan.
e. Visi ICU RSUD Tenriawaru bersifat tetap sepanjang
waktu dan selalu up to date. Ini dibuktikan pada visi
tersebut tidak dicantumkan waktu pencapainnya.

4.5.2 Misi
1. Meningkatkan sarana dan prasarana yang menunjang
pelayanan ICU yang berkualitas.
2. Meningkatkan kualitas SDM lebih berkompeten dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang profesional
sesuai tujuan client/customer
3. Mengutamakan pelayanan multi disiplin dan multi profesi
(Medik,Perawatan dan profesi lain) dalam pengelolaan
ICU.
4. Memberikan pelayanan profesional melalui pendekatan
Bio-Psiko-Sosial dan spiritual.
5. Menciptakan suasana kerja yang kondusif yang
berdampak terhadap kepuasan klient dan stakeholder.

Tabel 84
Uji Check List Pertanyaan Misi Intensive Care Unit
BLUD RSUD Tenriawaru Kabupaten Bone
No Pertanyaan Uji Ya Tidak
1 Apakah pernyataan misi menyatakan
secara jelas tentang manfaat kehadiran √
organisasi
2 Apakah pernyataan misi telah jelas
sehingga semua karyawan dalam

organisasi dapat melihat bagaimana
mereka dapat berkontribusi

217 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

3 Dapatkah misi itu bertahan terhadap



perubahan-perubahan dalam administrasi
4 Apakah pernyataan misi itu mampu
menjawab pernyataan tentang siapa kita,

apa dan untuk siapa kita melakukan itu
dan mengapa itu penting
5 Apakah pernyataan misi itu mampu
memberikan jawaban terhadap alasan
mengapa kita membelanjakan dana pada √
usaha-usaha organisasi, program atau
sub program
Sumber: Data Primer, Residensi I BLUD RSUD Tenriawaru
Kabupaten Bone, Tahun 2017

Berdasarkan pernyataan uji misi Instalasi ICU BLUD RSUD


Tenriawaru, dapat disimpulkan bahwa:
a. Misi ICU RSUD Tenriawaru menyatakan dengan jelas
tentang manfaat kehadiran organisasi dengan
menjabarkannya dengan jelas manfaat apa yang dicapai
dengan adanya ICU.
b. Pernyataan misi Instalasi ICU RSUD Tenriawaru cukup
jelas sehingga para karyawan dalam organisasi dapat
melihat bagaimana mereka dapat berkontribusi.
c. Pernyataan misi ICU RSUD Tenriawaru dapat bertahan
dalam perubahan-perubahan dalam administrasi. ICU
memberikan pelayanan yang berorientasi pada
kebutuhan dan kepuasan pasien serta adanya program
pengembangan sumber daya manusia sehingga
diharapkan dapat menjawab dan mengatasi perubahan-
perubahan yang terjadi dalam bidang administrasi.
d. Pernyataan misi ICU RSUD Tenriawarumampu
menjawab pertanyaan tentang siapa, apa dan untuk
siapa kita melakukan itu, sertamengapa itu penting. Hal
ini dapat dilihat dari pelayanan yang diberikan oleh
sumber daya yang berada pada unit tersebut yaitu
mereka mengetahui dan mampu menempatkan diri
sebagai pemberi layanan yang professional terhadap

218 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

semua pasien yang datang serta mereka tahu bahwa


betapa pentingnya kehadiran mereka untuk memberikan
pelayanan yang bermutu.
e. Pernyataan misi ICU RSUD Tenriawarumampu
memberikan jawaban terhadap alasan mengapa kita
membelanjakan dana pada usaha-usaha organisasi,
program atau sub program. Hal ini dapat dilihat pada misi
untuk meningkatkan sarana dan prasarana yang
menunjang pelayanan ICU. Dimana meningkatkan
sarana dan prasarana membutuhkan dana untuk
mencapainya.
4.5.3 Motto
Kesembuhan dari Allah,Kami Melayani
4.5.4 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh ruang instalasi ICU
RSUD Tenriawaru Bone yaitu:
1. Tujuan Umum
Memberikan pelayanan kesehatan profesional yang
komprehensif dan berkelanjutan.
2. Tujuan Khusus
a. Tercapainya pelayanan yang sesuai SOP yang
merupakan lanjutan dari standar pelayanan ICU
b. Mencegah/mengatasi ancaman jiwa (Death, disease,
disability, discomfort, dan dissantisifaction).

Tabel 85
Uji Check List Pertanyaan Tujuan Intensive Care Unit
BLUD RSUD Tenriawaru Kabupaten Bone
No Pertanyaan Uji Y Tidak
1 Apakah tujuan yang ditetapkan mendukung

misi dan sasaran?
2 Apakah tujuan yang ditetapkan itu
merefleksikan secara spesifik pencapaian √
yang diinginkan?
3 Apakah kemajuan menuju pencapaian suatu √
tujuan dapat di ukur?

219 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

4 Apakah tujuan yang ditetapkan bersifat


agresif menantang, namun realistis dan

dapat dicapai dalam periode perencanaan
dan sumber daya yang tersedia?
5 Apakah tujuan yang tetapkan menyatakan

suatu hasil, bukan suatu aktifitas?
6 Apakah ada batas waktu untuk pencapaian
tujuan tersebut? √
7 Apakah telah ditetapkan penanggung jawab

pencapaian tujuan?
8 Apakah pencapaian tujuan akan memimpin

kepada pencapaian sasaran?

9 Apakah telah ditetapkan paling sedikit satu


tujuan untuk setiap sasaran yang √
dirumuskan?
10 Apakah seseorang yang tidak akrab dengan
unit anggaran ( atau program/sub program)

memahami maksud dari tujuan yang
ditetapkan?
Sumber: Data Primer, Residensi I BLUD RSUD Tenriawaru
Kabupaten Bone, Tahun 2016

4.5.5 Struktur Organisasi

Gambar 10
Struktur Organisasi Intensive Care Unit
BLUD RSUD Tenriawaru Kabupaten Bone - Tahun 2017

DIREKTUR

KEPALA
INTENSIVE CARE UNIT

KEPALA RUANGAN

KETUA TIM KETUA TIM KETUA TIM KETUA TIM

Perawat Asosiet Perawat Asosiet Perawat Asosiet Perawat Asosiet

220 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

1. Intensive Care Unit dipimpin oleh seorang kepala


intensive care unit (Dokter spesialis anestesi).
2. Di dalam melaksanakan tugasnya, kepala Intensive Care
Unit di bantu oleh :
a. Kepala ruangan ICU.
b. Tim Perawat Pelaksana
c. Dokter konsulen

Struktur organisasi pada instalasi ICU dapat dilihat bahwa


Direktur membawahi langsung kepala ICU dengan garis
komando. Kemudian kepala ICU membawahi kepala
ruangan ICU sehingga segala bentuk kegiatan ICU diketahui
oleh kepala instalasi ICU melalui kepala ruangan ICU.
Kepala ruangan membawahi empattim dengan masing-
masing tim diketuai oleh seorang perawat yang dibantu oleh
anggotanya dalam hal ini perawat asosiet
dalammenjalankan tugas. Berdasarkan permenkes 1045
tahun 2006 untuk RS kelas B non pendidikan, struktur
tersebut tidak sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan dimana instalasi ICU harus berada di bawah
komando langsung wakil direktur pelayanan medik dan
pengembangan SDM

Job Description
a. Kepala ICU
Uraian Tugas:
1. Sebagai koordinator medis dan non-teknis medis dari
seluruh sub-instalasi/unit di dalam instalasi.
2. Menampung dan mengatasi semua masalah serta
menyampaikan kepada yang berwenang.

221 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

b. Kepala Ruangan
Uraian Tugas:
1. Menyusun langkah kegiatan ICU sesuai dengan
rencana kerja.
2. Membagi tugas kepada staf sesuai dengan rincian
kegiatan.
3. Mengoreksi hasil kerja bawahan dalam hal asuhan
keperawanan agar tugas dapat dilaksananakan
dengan baik dan benar.
4. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada staf
agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan
rencana kegiatan yang telah ditentukan.
5. Membimbing staf dalam melaksanakan tugas, agar
pekerjaan dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
6. Menyelenggarakan pencatatan seluruh kegiatan
pelayanan asuhan keperawanan.
7. Memberikan saran atau pertimbangan kepada atasan
sebagai pengambilan keputusan.
c. Ketua Tim
Uraian Tugas:
1. Melakukan kontrak dengan klien dan keluarga,
mengorientasikan ruangan, melakukan pengkajian,
(baru dan melanjutkan pengkajian PA dinas
sebelumnya).
2. Membuat rencana ASKEP, menjelaskan renpra
(rencana perawatan) yang sudah ditetapkan kepada
PA dalam timnya pada saat pre conference,
melakukan bimbingan dan evaluasi PA, memonitor
dokumentasi yang dilakukan PA.
3. Melakukan tindakan keperawatan yang bersifat terapi
keperawatan dan tindakan keperawatan yang tidak

222 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

dapat dilakukan oleh PA, mengatur pelaksanaan


konsul dan pemeriksaan laboratorium, mendampingi
dokter visite.
4. Melakukan evaluasi askep dan membuat catatan
perkembangan klien setiap hari, memberikan
pendidikan kesehatan, membuat perencanaan pulang
serta bekerja samadengan ccm.
5. Menetapkan PA yang bertanggung jawab pada setiap
klien, setiap kali giliran jaga (shift).
6. Melakukan bimbingan dan evaluasi PA dalam
melakukan tindakan keperawatan, apakah sudah
sesuai dengan SPO.
7. Memonitor dokumentasi yang dilakukan oleh PA.
8. Membantu dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan
PA.
9. Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan
penunjang (laboratorium/radiologi).
10. Melakukan kegiatan serah terima klien dibawah
tanggung jawabnya bersama PA.
11. Mendampingi dokter visit klien dibawah tanggung
jawabnya.
12. Melakukan pertemuan dengan klien/keluarga minimal
setiap 2 hari untuk membahas kondisi keperawatan
klien (tergantung pada kondisi klien).
13. Bila PP cuti/libur, tugas-tugas PP didelegasikan
kepada PA yang telah ditunjuk (wakil PP) dengan
bimbingan KARU atau CCM. (Clinical Care Manajer)
14. Membuat perencanaan pulang.
15. Bekerjasama dengan CCM dalam mengidentifikasi isu
yang memerlukan pembuktian sehingga tercipta
evidence based practice.

223 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

d. Perawat Asosiet
Uraian Tugas:
1. Membaca renpra yang telah ditetapkan ketua tim
2. Menggantikan tugas ketua tim jika tidak berada di
tempat.
3. Mengkomunikasikan kepada ketua tim/PJ dinas bila
menemukan masalah yang perlu diselesaikan.
4. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik,
laboratorium, pengobatan dan tindakan.
5. Berperan serta dalam pendidikan kesehatan pada
klien dan keluarga.
6. Membantu tim lain yang membutuhkan.
7. Melakukan tindakan keperawatan pada
klienberdasarkan renpra.
8. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan dan mendokumentasikannya pada format
yang tersedia.
9. Memeriksa kerapian dan kelengkapan status
keperawatan.
10. Memberikan resep dan menerima obat dari keluarga
klien yang menjadi tanggung jawabnya.

4.2 Deskripsi Fisik dan Bangunan Intensive Care Unit


3.2.1 Deskripsi Bangunan
Ruang instalasi ICU Berada di belakang gedung utama,
pada bagian sebelah barat dengan ruang KIA pada bagian
selatan gedung Radiologi, pada bagian timur dengan
gedung Fisioterapi dan Instalasi Gizi, sedangkan Kamar
Bedah bersambung dengan ruang ICU.

224 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

3.2.2 Denah Ruangan

Gambar 11
Denah Ruangan Intensive Care Unit
BLUD RSUD Tenriawaru Bone - Tahun 2017

BED PASIEN F
D

B
BELAKANG

DEPAN
A
D

10 m²
1,2 m²

BED PASIEN G

C H

3 m² 22 m²

Keterangan
A = Ruang Perawatan Pasien
B = Nurse Station
C = Toilet
D = Ruang Perawat
E = Ruang Administrasi
F = Ruang Alat dan Bahan
G = Tempat Brankar
H = Ruang Isolasi (belum beroperasi)

Berdasarkan denah di atas, masih banyak kekurangan pada jumlah


ruangan bila disesuaikan dengan pedoman teknis Bangunan Rumah Sakit,
Perawatan Intensif tahun 2012 maupun peraturan lainnya.

225 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

226 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

3.2.3 Keadaan Fisik Bangunan


Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor.1778/MENKES/SK/XII/2010 tentang
pedoman penyelenggaraan pelayanan ICU di rumah sakit
dan Standar ICU menurut pedoman teknis bangunan rumah
sakit ruang perawatan intensif tahun 2012, standar fisik
ruangan untuk instalasi ICU mempunyai beberapa
persyaratan. Berikut analisis bangunan ICU RSUD
Tenriawaru Bone.

Tabel 86
Analisis Bangunan
Intensive Care Unit BLUD RSUD Tenriawaru Bone
Berdasarkan KEPMENKES No.1778 Tahun 2010 dan
Pedoman Teknis Bangunan RS Tahun 2012

Kondisi RSUD
Ketentuan Syarat Tenriawaru Dasar
No Sesuai Belum
Bangunan Peraturan
Sesuai
I ASITEKTUR
Kebutuhan Ruang
1 Letak /lokasi : dianjurkan 
satu komplek dengan
bagian/unit kamar bedah,
berdekatan atau
mempunyai akses yang KMK RI NO
mudah ke UGD, 1778 THN
laboratorium dan radiologi 2010
2 ICU berada di tempat yang 
terisolasi (tempat yang
tenang dan bukan jalur
jalan)
3 Koridor(minimal 2,4m2) dgn  Pedoman
pintu masuk ke Ruang ICU Teknis
lebarnya minimum 36 inci Bangunan
(1,2 m), yang terdiri dari 2 Rumah
daun pintu (ukuran 80cm x Sakit, ruang
40cm) untuk memudahkan Perawatan
pergerakan tanpa ICU thn
hambatan 2012)
4 Ruang administrasi:
Dibagian depan, 3-5m2 
/petugas, loket/counter

5 Ruang untuk tempat tidur Pedoman

226 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

pasien: teknis
1. 12-16 m2/tempat tidur,  bangunan
(20 m) rumah sakit
2.Jarak antara tempat tidur  ruang
2m (2,5 m) perawatan
3.Tombol Alaram - intensif
4.Pencahayaan alami  tahun 2012
5.Jendela 
6.Teduh, tdk silau, mudah 
dibersihkan, tahan api,
bersih debu dan
kuman,peredam suara dan
mengontrol pencahayaan
7.Jumlah tempat tidur ± 2% 
total tempat tidur.
8.Unit terbuka mempunyai I
tempat cuci tangan setiap 2
tempat tidur, sedangkan 
unit tertutup I ruangan I
tempat tidur dan I tempat
cuci tangan
6. Ruang Isolasi:
1.luas 16-20 m2 (belum
berope
rasi)
7. Nurse Station:
Menjangkau seluruh pasien,
pencahayaan cukup, jam √
dinding, pembatas fisik
tembus pandang,4-16 m2
8. R. Dokter Jaga 6-16 m2 Tidak
stay di
ruang
ICU
9. R.Istirahat Petugas 2,5m2 
10. Pantri -
11. R.Penyimpanan Alat Medik 
9-25 m@
12. R.Utilitas Bersih -
13. R.Utilitas Kotor 4-6 m2 -
14. R.Kepala Ruangan ICU Bersam
aan
dengan
ruang
admistr
asi
15. R.Parkir Troli 2-6m2 
16. R.Ganti Pennggu Pasien Penung
Terpisah laki dan gu
perempuan, Westapel dgn pasien
antiseptik, kontainer sudah

227 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

pakaian bekas pakai),) tidak


mengg
anti
pakaian
ICU
17. R.Ganti Petugas 4-16 m2 
Terpisah laki dan
perempuan, Westapel dgn
anti septik, loker,kontainer
pakaian bekas pakai)

18. R.Tunggu keluarga Pasien 


(Tempat duduk, ± 1tempat
tidur Pasien= 1-2 tempat
duduk, TV,Toilet, westapel )
19. R.Cleaning Service 
20. Toilet Petugas Medik (pria 
dan wanita ) 2-3 m2
21. R.Diskusi Medis 1,5 Diruan
2
m /orang g
admist
rasi
atau
diruan
g
nurse
station
Hubungan Antar Ruang
22 Alur Petugas 
23 Alur Pasien 
24. Alur Alat/Material 
Komponen dan Bahan
Bangunan
25. Komponen penutup lantai 
26. Komponen dinding 
27. Komponen langit-langit 

II PERSYARATAN
STRUKTUR BANGUNAN
28. Umum:
1.Kontruksi menyatu 
dengan tempat
kedudukannya, sebagian
atau seluruhnya berada di
atas dan/atau di dalam
tanah dan/atau air
2. Fungsi sarana bangunan 
Ruang Dikualifikasikan
berdasarkan tingkat privasi,

228 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

tingkat sterilitas serta


tingkat aksesibilitas.
29. Struktur Bangunan
Perawatan Intensip
1. Strukturnya kuat/kokoh, 
dan stabil dalam memikul
beban/kombinasi beban
dan memenuhi persyaratan
kelayanan
(serviceability) selama umur
layanan yang direncanakan.
2. Kemampuan memikul 
Beban diperhitungkan
terhadap pengaruh-
pengaruh
aksisebagai akibat dari
beban-beban yang mungkin
bekerja selama umur
layanan struktur.

3. Struktur bangunan dapat 


memikul pengaruh gempa
sesuai dengan zona
gempanya.
4. Direncanakan apabila 
terjadi keruntuhan, kondisi
strukturnya masih dapat
memungkinkan pengguna
bangunan Ruang
Perawatan Intensif
menyelamatkan diri.
Sumber: Data Primer, Residensi I BLUD RSUD Tenriawaru
Kabupaten Bone, Tahun 2017

Berdasarkan data fisik bangunan di atas, diketahui bahwa


RSUD Tenriawaru belum memenuhi secara keseluruhan
standar yang ditetapkan, mulai dari tidak terdapatnya
beberapa ruangan, atau beberapa bagian/ruangan yang
sudah ada tetapi belum memenuhi persyaratan yang
ditentukan sehingga belum dapat beroperasi. Secara umum
syarat 79,3% syarat di penuhi, 20,7% belum terpenuhi( fisik
belum ada, dan sudah ada tetapi syarat lainnya belum
dipenuhi).
3.2.4 Keadaan Sarana dan Prasarana

Tabel 87

229 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

Persyaratan Teknis Prasarana Ruang Intensive Care Unit


BLUD RSUD Tenriawaru Bone
Berdasarkan Pedoman Teknis Bangunan RS Tahun 2012
Kondisi RSUD
Ketentuan dan Syarat Tenriawaru Dasar
No
Teknis Prasana ICU Belum Peraturan
Sesuai
Sesuai
I Instalasi Mekanikal Pedoman
1. Instalasi Air Bersih  teknis
2. Instalasi Sanitasi  Bangunan
3. Instalaasi Pembuangan  Rumah
kotoran dan Sampah Sakit,Ruang
4. Instalasi gas Medik,Vakum  perawatan
Medik Intensif
5. Sistem Ventilasi  tahun 2012
6. Sistim pengkondisian Udara 
7. Kebisingan 
8. Getaran 
II Instalasi Elektrikal
9. Sistim proteksi Petir 
10. Sistim Kelistrikan
1.Smber Daya 
2.Jaringan 
3.Terminal 
4.Pembumian 
11. Sistim Pencahayaan 
III Instalasi Proteksi
Kebakaran
1.Proteksi Pasif 
2.Proteksi Aktif 
Sumber: Data Primer, Residensi I BLUD RSUD Tenriawaru
Kabupaten Bone, Tahun 2017

Berdasarkan data fisik prasarana di atas, diketahui bahwa


RSUD Tenriawaru belum memenuhi secara keseluruhan
standar prasarana yang ditetapkan dalam Pedoman teknis
bangunan rumah sakit ruang perawatan intensif tahun 2012
danKMK RI NO 1778 THN 2010 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayana Intensive Care Unit di Rumah
Sakit. Secara umum 81,25% syarat di penuhi, dan 18,75%
belum terpenuhi( fisik belum ada, atau sudah ada tetapi
syarat lainnya belum dipenuhi). Untuk proteksi kebakaran,

230 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

APAR telah ada, hidrant juga telah ada namun belum diuji
coba.

Tabel 88
Peralatan ICU RSUD Tenriawaru Bone
Berdasarkan Permenkes No.56 Tahun 2014
Keadaan RS
Persayaratan Keterangan
No Tenriawaru
RS Kelas B (Kondisi Alat)
Bone
ALAT PELAYANAN TERAPI INTENSIF
Alat Utama
1. Ventilator Standar  Baik
2. Ventilator Canggih -
3. Ventilator Bayi -
4. CPAP -
Perlengkapan Life Support Pelayanan Terapi Intensif
Airway
1. Laryngoscope Set:
 Baik
Dewasa/ Anak/Bayi
2. Laryngoscope Mc Coy  Baik
3. Nasopharyngeal tube  Baik
4. Oropharyngeal tube  Baik
5. Endotracheal Tube
(ETT)(dewasa dan  Baik
anak/bayi)
6. Stylet + Baik
7. Magyl forcep :
-
Dewasa, Anak
8. Mouth Spreader -
9. Suction Apparatus +
Breathing
1. Masker Anes / BVM
(Face Mask)
+
(Anak-Dewasa dan
Bayi)
2. Laryngeal Mask / LMA +
3. Bag Valve Mask (BVM)
 Dewasa
Bayi, anak, dewasa
4. Simple Mask (Plastik)
 Baik
Dewasa, anak
5. Jackson Rees Dws,
 Dewasa
Ank
6. Oksigen Tank
-
Transport Small Size
Circulation
1. Defibrillator  Baik
2. Syringe Pump  Baik
3. Infusion Pump  Baik
4. Infusion Pressure Bag -

231 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

5. Infuse Warmer -
6. Standart Infuse  Baik
7. Timbangan Darah -
Alat Monitor Pelayanan Terapi Intensif
1. Monitor Standar -
2. Monitor Canggih  Baik
3. Pulse Oxymeter  Baik
4. Capnometer -
5. Tensimeter  Baik
6. Stetoscope  Baik
Sumber: Data Primer, Residensi I BLUD RSUD Tenriawaru
Kabupaten Bone, Tahun 2016

Berdasarkan data di atas, standar peralatan dasar untuk


RS kelas B (menurut Permenkes 56 tahun 2014) ,yang
dimiliki oleh instalasi ICURSUD Tenriawaru Bone sudah
tersedia 65,63% Pengadaan peralatan dilakukan secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan dana
dari pihak RS.
3.3 Deskripsi Kegiatan Intensive Care Unit
Instalasi Perawatan Intensif adalah fasilitas
penyelenggaraan pelayanan medik dan penunjang medik, yang
disediakan dan diberikan kepada pasien sakit berat dan perlu
penanganan dan di rawat di ruangan khusus, memerlukan
pemantauan ketat yang terus menerus serta memerlukan
tindakan segera.
Yang dilakukan pada unit tersebut adalah perawatan intensif
yaitu tindakan perawatan pada penderita sakit berat yang
mungkin dapat disembuhkan, sehingga dapat hidup secara layak
kembali, di mana penderita tersebut memerlukan pemeriksaan,
pengamatan, perawatan dan pengobatan intensif terus-menerus
dalam waktu tertentu dan dengan menggunakan alat-alat khusus.

Prosedur Masuk dan Keluar Ruangan ICU


a. ICU dapat menerima pasien dari:
1) UGD
2) Kamar Operasi

232 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

3) Rawat Inap
Bila pasien dari luar RS, Dokter di RS awal harus
menghubungi konsultasi ICU atau mengirimkan data-data
tentang penyakit serta tindakan yang sudah dilakukan.
b. Petugas di tempat asal pasien yang akan dimasukkan di
ICU memberitahukan kepada petugas ICU (lewat
telepon) antara lain:
1) Telah disetujui oleh Dokter penanngung jawab ICU.
2) Identitas pasien.
3) Diagnosa pasien/macam kegawatan.
c. Petugas dari tempat asal pasien, mengantar pasien ke
ICU sesuai dengan prosedur mengantar pasien gawat
yang benar.
d. Setelah pasien masuk ke ICU, petugas ICU merawat/
mengatasi kegawatan dan segera memberitahu kepada
dokter ICU sesuai dengan bidangnya atau dokter jaga
atau kepala ICU.
e. Kunjungan lanjutan (follow up/ visite) dikerjakan setiap
hari (dianjurkan sebalum jam 09.00) dengan koordinasi
Dokter ICU dan tercatat di Rekam Medik.
f. Apabila pasien sudah diperbolehkan keluar dari
perawatan ICU oleh Dokter ICU, dikembalikan ke ruang
asal dengan sepengatuan Dokter yang merawat semula
atau sesuai dengan permintaan pasien yang
bersangkutan.

Kriteria Masuk ICU


ICU memberikan pelayanan antara lain pemantauan yang
canggih dan terapi yang intensif. Dalam keadaan penggunaan
tempat tidur yang tinggi, pasien yang memerlukan
intensif(prioritas satu-1) didahulukan rawat ICU dibandingkan
pasien yang memerlukan pemantauan intensif (prioritas dua-2)
dan pasien sakit kritis atau terminal denan prognosis yang jelek

233 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

untuk sembuh (prioritas tiga-3). Penilaian objektif atas beratanya


penyakit dan prognosis hendaknya digunakan untuk menentukan
prioritas masuk pasien.
a. Pasien Prioritas Satu-1
Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil yang
memerlukan terapi intensif seperti dukungan/bantuan
ventilasi, infus, obat-obat vasuaktif kontinyu, dan lain-lainnya.
Contoh pasien kelompok ini antara lain, pasca bedah
kardiotoraksik, atau pasien shock septic. Mungkin ada
baiknya beberapa institusi membuat criteria spesifik untuk
masuk ICU, seperti derajat hipsekmia, hipotensi di bawah
tekanan darah tertentu. Pasien prioritas 1 (satu) umumnya
tidak mempunyai batas ditinjau dari macam terapi yang
diterimanya.
b. Pasien Prioritas Dua-2
Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan canggih dari
ICU. Jenis pasien ini berisiko sehinnga memerluka terapai
intensif segera, karenanya pemantauan intensif
menngunakan metode seperti pulmonary arterial catheter
sangat menolong.Contoh mereka yang menderita penyakit
dasar jantung, paru, atau ginjal akut dan berat atau yang
telah mengalami pembedahan major.
c. Pasien Prioritas Tiga-3
Pasien jenis ini sakit kritis, dan tidak stabil di mana status
kesehatannya sebelumnya, penyakit yang mendasarinya,
atau penyakit akutnya, baik masing-masing atau
kombinasinya, sangat mengurangi kemungkinan
kesembuhan dan atau mendapat manfaat dari terapi di ICU.
Contoh: pasien dengan keganasan metastik disertai penyakit
infeksi, pericardial, temponade, atau sumbatan jalan nafas,
atau pasien menderita penyakit jantung atau paru terminal
disertai komplikasi penyakit akut berat. Pasien-pasien

234 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

prioritas 3 (tiga) mungkin mendapat terapi intensif untuk


mengatasi penyakit akut, tetapi usaha terpai mungkin tidak
sampai melakukan intubasi atau resusitas kardiopulmoner.
d. Pengecualian
Jenis pasien berikut umumnya tidak mempunya kriteria yang
sesuai untuk masuk dengan pertimbangan seperti pada
keadaan luar biasa, atas persetujuan kepala ICU. Lagi pula
pasien-pasien tersebut bila perlu harus dikeluarkan dari ICU
agar fasilitas yang terbatas tersebut dapat digunakan untuk
pasien prioritas 1,2,3 (satu, dua,tiga).
1) Pasien yang telah dipastikan mengalami braindeath.
2) Pasien-pasien yang kompeten tetapi menolak terapi
tunjangan hidup yang agresif dan hanya demi “perawatan
yang aman” saja.
3) Pasien dalam keadaan vegetative permanen.
4) Pasien yang secara fisiologis stabilyang secara statistic
resikonya rendah untuk memerlukan terapi ICU.
Contoh: pasien pasca bedah vaskuler yang stabil, pasien
diabetic ketoacidosis tanpa komplikasi, keracunan obat
tetapi sadar, concusion, atau payah jantung kongestif ringan.
Pasien-pasien semacam ini lebih disukai dimasukkan ke
suatu unit intermedit untuk terapi definitive dan atau
observasi.
 Kriteria Masuk dan Keluar ICU RSUD Tenriawaru
Bone
Kriteria Masuk ICU RSUD Tenriawaru Bone
1. Kesadaran dengan GCS ≤ 8
2. Sudah di intubasi dan atau belum di intubasi
3. MAP ≤ 65 mmHg
4. Menggunakan inotropik atau vasoaktif agen
5. HR < 40 x/menit atau >150 x/menit (tidak stabil
dengan gambaran EKG mengancam nyawa)

235 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

6. RR <8 x/menit atau 35 x/menit (adanya gangguan


ventilasi: hypoxia atau hypercapnia)
indikasi Bagging Manual
1. pasien apnoe
2. menurunnya kerja pernafasan
3. hypoxemia dengan ventilasi yang buruk
4. temperatur <35º C atau > 38º C
5. gula darah tidak terkontrol (hypoglikemia <50 g/dl)
atau hyperglikemia (>250-300 mg/dl) konfirmasi
kembali
6. natrium serum < 120 mmol/L atau > 150 mmol/L
7. calsium serum (ion) < 1 mmol/L atau 1,3 mmol/L
8. calsium serum total < 8,5 mg/dl atau 11 mg/dl
9. pengobatan keracunan atau efek samping atau
bahan kimia lain yang menyebabkan perubahan
hemodinamik atau kesadaran

Kriteria Keluar ICU RSUD Tenriawaru Bone


1. pasien tidak membutuhkan perawatan intensif lagi
2. terapi mengalami kegagalan atau prognosis jangka
pendek buruk
3. hasil pemantauan intensif menunjukkan bahwa
perawatan intensif tidak dibutuhkan dan pemantauan
intensif tidak diperlukan lagi
4. tidak ada lagi untuk kebutuhan terapi intensif jika
diketahui kemungkinan untuk pulih kembali angan
kecil dan keuntungan terapi hanya sedikit manfaatnya.
Misalnya: pasien dengan penyakit lanjut, penyakit
paru kronis, penyakit terminal.
5. Pasien mati batang otak atau koma ( bukan karena
trauma) yang menimbulkan keadaan vegetatif dan
sangat kecil kemungkinan untuk sembuh.

236 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

6. Keadaan dengan GCS ≥ 8


7. Tidak dalam keadaan terintubasi
8. MAP ≥ 65 mmHg
9. Sudah tidak menggunakan inotropik atau vasoaktif
agen
10. RR dalam batas normal 18-20 x/menit; saturasi
Oksigen antara 95-100%
11. Suhu normal 36ºC-37ºC

3.4 Kinerja Kegiatan Intensive Care Unit


Tabel 89
Indikator Kinerja Pelayanan ICU RSUD Tenriawaru Kab.Bone
Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Tahun 2012
No Uraian Standar Pencapaian
1 Pemberi Pelayanan 94%
2 Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan
Ruang ICU
3 Ketersediaan Tempat Tidur dengan 100% 40%
monitoring dan ventilator (ventilator 4)
4 Kepatuhan Terhadap Hand Hygiene 100 % 100%
5 Kejadiaan Infeksi Nasokomial ≤9% 0,7 %
6 Pasien Yang Kembali ke Perawatan ≤ 3% 0.1%
Intensif dengan kasus yang sama < 72
jam
7 Kepuasan Pelanggan ≥ 70% 100%
Sumber: Data Sekunder, Residensi I BLUD RSUD Tenriawaru
Kabupaten Bone, Tahun 2017

Dari tabel di atas, pemberi pelayanan unit intensif merupakan


target SPM pelayanan intensif yang belum terpenuhi. Dari 100%
target dokter dan perawat D3, hanya 9% yang telah dilatih.
Tabel 90
Jenis Pelayanan Berdasarkan Jenis Kasus Terbanyak
di Ruang ICU RSUD Tenriawaru Bone Januari- November
Januari- novembe
No Jenis Kasus Jumlah
2012 2013 2014
1 Sectio Caesarea 824 764 364 1952
2 Hipertropi Prostat 103 139 122 364
3 Stroke 95 83 87 265
4 Laparatomy 80 59 39 178
5 Struma 36 36 61 133
6 Mioma & Kista 108 77 72 257

237 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

7 Hernia 18 7 5 30
8 Appendisitis 16 9 13 38
Sumber: Data Sekunder, Residensi I BLUD RSUD Tenriawaru
Kabupaten Bone, Tahun 2016

Dari Tabel ini terlihat jelas bahwa pada tahun 2012-2014


beberapa penyakit terjadi penurunan jumlah kasus penyakit
danada pula yang terjadi peningkatan jumlah kasus penyakit.
Tetapi secara keseluruhan selama tahun 2012-2014, kasus
tertinggi adalah Sectio Caesarea yakni 1952, menyusul Hipertropi
prostat yakni 364 dan seterusnya.Kasus penyakit yang terendah
adalah Hernia yakni 30 pasien.
3.5 Sumber Daya Manusia Intensive Care Unit
Jumlah tenaga seluruhnya ada 30 orang dimana 7 orang
adalah pegawai tetap sedangkan 13 orang adalah pegawai
kontrak. Tenaga yang tersedia : 21 orang
a) Dokter spesialis anestesi : 1 orang
b) Dokter jaga : 11 orang
c) Perawat : 17 orang
1. 6 perawat bersertifikat ICU
2. 17 perawat bersertifikat pelatihan BTCLS

Kualifikasi ketenagaan berdasarkan klasifikasi pelayanan ICU


menurut Kemenkes RI Nomor 1778/MENKES/SK/XII/2010,
dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 91
Perbandingan Sumber Daya Manusia (SDM)
Intensive Care Unit RSUD Tenriawaru Bone Tahun 2016
dengan Kemenkes RI Nomor 1778/MENKES/SK/XII/2010
Standar SDM KMK NO SDM ICU RSUD
No Keterangan
1778 THN 2010 Tenriawaru Bone
1 Dokter Intensivis atau bila Kepala ICU : Memenuhi
tidak ada, dokter spesialis Satu Orang Dokter standar
anestesiologi Spesialis Anestesiologi
2 Tim medis : Tim medis : Memenuhi
-dokter spesialis -Dokter spesialis standar
-dokter jaga 24 jam - Dokter jaga
dengan kemampuan

238 |
LAPORAN RESIDENSI I
BLUD RSUD TENRIAWARU KABUPATEN BONE
TAHUN 2017

ALS/ACLS, dan FCCS


3 Perawat : Perawat : Belum
Lebih dari 50% Perawat 3 Orang Perawat yang Memenuhi
mempunyai sertifikat
mempunyaisertifikat standar
terlatih perawatan/terapi
terlatihperawatan/terapi
intensif atau memiliki intensif dan 15 perawat
pengalaman kerja di ICU memiliki sertifikat
pelatihan BTCLS.Rata-
rata pengalaman kerja
di ICU diatas 3 tahun
4 Tenaga non kesehatan : Memiliki tenaga non Memenuhi
-Tenaga administrasi di kesehatan (Tenaga standar
ICU harus mempunyai Administrasi, Tenaga
kemampuan Kebersihan)
mengoperasikan
komputer
- tenaga pekarya
- tenaga kebersihan
Sumber: Data Primer, Residensi I BLUD RSUD Tenriawaru
Kabupaten Bone, Tahun 2016
Berdasarkan kualifikasi di atas, dapat disimpulkan bahwa
tenaga perawat di instalasi icu perlu untuk mengikuti pelatihan
sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan.
3.6 Kebijakan-Kebijakan Intensive Care Unit
1. Kunjungan Keliling Dokter/konsultan dan perawat pelayanan
yang bertugas yang dilakukan setiap hari.
2. Konsultasi dapat dilakukan setiap saat
3. Keluarga yang membesuk datang sesuai jadwal berkunjung
dan satu orang yang dipersilahkan dan dapat berkunjung
secara bergantian
4. Waktu berkunjung sesuai dengan aturan rumah sakit
5. Pengaturan dinas ICU terbagi atas tiga shift yaitu dinas pagi,
dinas siang dan dinas malam.
a. Dinas pagi : 08.00-14.00
b. Dinas siang : 14.00-21.00
c. Dinas malam : 21.00-08.00

239 |

You might also like