Professional Documents
Culture Documents
Periodisasi bertujuan membuat klasifikasi dalam sejarah sehingga akan memudahkan kita
untuk memahami peristiwa-peristiwa sejarah secara kronologis. Melalui periodisasi, kita
menjadi mudah untuk memahami hal-hal yang terkait dengan:
• perkembangan manusia dari waktu ke waktu
• kesinambungan antarperiode,
• kemungkinan terjadinya fenomena yang berulang, dan
• perubahan yang terjadi dari periode awal hingga ke periodeberikutnya.
Periodisasi sejarah Indonesia adalah sebagai berikut
• Masa praaksara.
• Masa kedatangan dan perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha.
• Masa kedatangan dan perkembangan agama Islam.
• Masa kekuasaan kolonialisme Barat
• Masa pendudukan Jepang
• Masa Revolusi.
• Masa Orde LamaMasa Orde Baru.
• Masa reformasi
KRONIK
Dalam sejarah kita juga dikenalkan dengan istilah kronik. Kronik adalah catatan peristiwa
menurut urutan waktu kejadiannya. Kronik berupa catatan perjalanan yang ditulis oleh para
musafir, pendeta, dan pujangga pada masa yang lalu. Mereka pada umumnya menulis
tentang peristiwa, kejadian, hal-hal yang menarik perhatian dan mengesankan yang mereka
temui di suatu tempat dan pada waktu tertentu.
Kronik sejarah Indonesia banyak ditulis oleh para musafir dan pendeta Cina yang banyak
berdatangan ke Nusantara untuk berbagai kepentingan. Kronik tentang Nusantara yang
banyak ditulis oleh para musafir dan pendeta adalah ketika Cina diperintah oleh sejumlah
dinasti, seperti Dinasti Chou, Qin, Tang, dan Ming, dan juga oleh para musafir serta pendeta
yang datang dari India. Berdasarkan catatan yang mereka buat, kita dapat mengetahui, atau
paling tidak memiliki gambaran, tentang bagaimana kondisi masyarakat Nusantara di suatu
tempat pada masa yang lalu. Namun, untuk memperoleh gambaran lebih jelas tentang masa
lalu, diperlukan banyak sumber lain yang dapat mendukung kebenaran dari kronik tersebut.
Cara berpikir sinkronik akan mengajarkan kepada kita untuk lebih teliti dalam
mengamati gejala atau fenomena tertentu, terhadap peristiwa atau kejadian pada waktu
tertentu. Selain melatih kita untuk dapat berpikir sinkronik dan kronologis, sejarah juga
mengajarkan kepada kita cara berpikir holistik. Holistik mempunyai pengertian menyeluruh,
artinya dalam mengamati atau mempelajari suatu peristiwa kita hendaknya menggunakan
cara pandang dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Sebagai contoh, kita ingin
mempelajari mengapa perang dapat terjadi? Dengan cara berpikir holistik kita akan mulai
mempelajari sebab-sebab, tokoh yang terlibat, di mana terjadinya, kapan terjadinya, faktor
pemicu, usaha-usaha yang telah dilakukan untuk mencegah terjadinya perang, korban, dan
akibat dari perang tersebut. Oleh karena itu, kita juga belajar bahwa setiap akibat pasti ada
sebabnya, sejauh mana kemampuan kita dapat mencegah sebab atau mengurangi atau
bahkan menghindari akibat yang tidak kita inginkan.
C. Konsep Ruang dan Waktu
Sejarah terbentuk dari tiga unsur, yang ketiganya tidak dapat terpisahkan antara satu
dengan yang lain. Ketiga unsur tersebut, yaitu manusia, ruang dan waktu
1. Manusia. Unsur manusia memiliki peran penting dalam peristiwa sejarah. Manusia adalah
pelaku/aktor utama yang sangat mementukan suatu peristiwa sejarah. Sehingga mempelajari
sejarah dapat diartikan juga kita mempelajari sejarah manusia. Sebagai aktor sejarah,
manusia memiliki kemampuan berpikir yang merupakan cikal bakal munculnya ide kreatif.
Ide kreatif inilah yang merupakan embrio terbentuknya kebudayaan.
2. Ruang. Dalam sejarah, ruang merupakan unsur penting yang harus ada. Ruang atau tempat
terjadinya peristiwa sejarah berkaitan dengan aspek geografis. Setiap komunitas yang tinggal
di suatu tempat, akan memiliki pola pikir dan sistem budaya yang diperoleh dari leluhurnya.
Sehingga kisah sejarah manusia merupakan proses interaksi dengan kehidupan sosial,
budaya, politik, ekonomi pada ruang atau tempat tertentu.
3. Waktu. Setiap manusia dan makhluk hidup lainnya hidup dalam waktu dan tidak dapat
dilepaskan dari waktu. Mereka berkaitan erat dengan kehidupan masa lalu, masa kini, dan
masa depan. Mempelajari sejarah bukan hanya mempelajari sesuatu yang berhenti,
melainkan sesuatu yang terus bergerak sejalan dengan perjalanan waktu. Setiap peristiwa
sejarah berada dalam kurun waktu tertentu yang memiliki latar belakang waktu sebelumnya