Professional Documents
Culture Documents
S KHUSUSNYA
NY. S DENGAN HIPERTENSI DI RT 004 RW 04 KAMPUNG
CIJUJUNG DESA CIMANDALA KECAMATAN SUKARAJA
KABUPATEN BOGOR
DISUSUN :
SRI HARYANTI
NIM : 13021
JAKARTA
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hipertensi merupakan penyakit peningkatan tekanan darah yang abnormal
dengan sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolic lebih dari 90 mmHg. Masalah
yang ditimbulkan oleh penyakit hipertensi yaitu resiko penurunan curah jantung
disebabkan oleh stres, faktor keturunan, usia, asupan garam, dan gaya hidup yang
kurang sehat.
Banyaknya perubahan gaya hidup di zaman yang sudah maju di saat sekarang ini
prevalensinya yang sangat tinggi dan akibat jangka panjang yang ditimbulkan. Di
Menurut Anwar penderita hipertensi di Amerika, yang diobati sebanyak 59% dan
yang terkontrol 34%, sedangkan di negara Eropa, penderita yang diobati hanya
sebesar 27% dan dari jumlah tersebut, 70% tidak terkontrol. Penderita hipertensi
1
2
sedangkan tidak teratur sebanyak 77,2%. Dari pasien hipertensi dengan riwayat
kontrol tidak teratur, tekanan darah yang belum terkontrol mencapai 91,7%,
sedangkan yang mengaku kontrol teratur dalam tiga bulan terakhir malah
tersedia dan lama pemberian obat yang hanya sekitar 3-5 hari (Hernawan. 2009).
Menurut Kartari penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan
masyarakat yang ada di Indonesia maupun di beberapa negara yang ada di dunia.
berkembang tahun 2025 dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000,
diperkirakan menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan
pada angka penderita hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk saat ini
(Hernawan. 2009).
memilih makanan siap saji yang umumnya rendah serat, tinggi lemak, tinggi
gula, dan mengandung banyak garam. Pola makan yang kurang sehat ini
tekanan darah tinggi, teryata sekitar 90-95% belum dapat diterangkan mekanisme
terjadi penyakitnya secara tepat. Tidak diketahui pasti mereka bagaimana sampai
terkena penyakit tekanan darah tinggi. Ini merupakan problem dari penderitanya
(Hernawan. 2009).
3
Laporan Penyakit Bulanan (LB1) pada bulan Januari – Juni 2014 ditemukan
jumlah penderita hipertensi sebanyak 1039 orang (3,7%) dari jumlah kunjungan
pasien 28.076 orang dan dari hasil survey mahasiswa Royhan di RT 04/RW 04
kerusakan retina dan akhirnya kematian. Akibat lanjut dari hipertensi apabila
jantung yang akan mengakibatkan penyakit jantung koroner, pada ginjal akan
mengakibatkan penyakit ginjal kronik dan gagal ginjal terminal, pada otak akan
perawat dalam menangani penyakit ini antara lain upaya dalam aspek promotif,
mulai dari pengertian, etiologi, tanda dan gejala, serta akibat lanjut, dengan
yang cukup, dan olahraga teratur. Sedangkan dari aspek kuratif yang dapat
dilakukan oleh perawat antara lain berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
4
obat yang dapat menurunkan tekanan darah selain itu perawat juga dapat
rebusan daun salam, jus mentimun, tomat dan seledri, dll. Sedangkan untuk aspek
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum :
Diperolehnya pengalaman nyata dalam memberikan Asuhan keperawatan
2. Tujuan khusus :
Diharapkan Mahasiswa mampu:
a. Melakukan pengkajian keperawatan pada keluarga dengan masalah
Hipertensi.
b. Menganalisa data untuk menentukan diagnosa keperawatan pada
Hipertensi.
d. Melaksanakan tindakan keperawatan pada keluarga dengan masalah
Hipertensi.
e. Melakukan evaluasi pada keluarga dengan masalah Hipertensi.
f. Mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat antara teori dan kasus
mencari solusinya.
h. Mendokumentasikan semua kegiatan keperawatan dalam bentuk narasi.
5
C. Ruang lingkup
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ilmiah ini penulis menggunakan metode:
1. Studi kepustakaan, yaitu dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan
metode penulisan, sistematika penulisan. BAB II tinjauan teori yang terdiri dari
keluarga konsep proses keperawatan keluarga. BAB III tinjauan kasus yang
TINJAUAN TEORI
tekanan darah di atas normal atau kronis dalam waktu yang lama. Secara
umum seorang dikatakan menderita hipertensi jika tekanan darah sistolik atau
mmHg dan diastolik lebih dari 80 mmHg (Arif Mutaqin, 2009: hal.262).
Menurut WHO batas tekanan darah yang masih diangap normal adalah
140/90 mmHg, sedangkan darah lebih dari 160/95 mmHg dinyatakan sebagai
hipertensi. Batas WHO tersebut tidak membedakan batas usia dan jenis
adalah peningkatan tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan
7
8
2. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
a. Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya,
disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95% kasus. Banyak faktor
3. Patofisiologi
a. Proses perjalanan penyakit
Menurunnya tonus vaskuler merangsang saraf simpatis yang diteruskan ke sel
jugularis, dari sel jugalaris ini bisa meningkatkan tekanan darah. Dan apabila
diteruskan pada ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi pada rennin yang
darah, sehingga terjadi kenaikan tekanan darah. Selain itu juga dapat
Suddarth, 2002).
b. Manifestasi klinis
Akan menimbulkan sebagai respon gejala seperti tengkuk terasa pegal, wajah
merah, gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala, mudah marah, telinga
1) Stroke
2) Gangguan pada jantung
3) Gangguan penglihatan
4) Gangguan pada ginjal
4. Pemeriksaan diagnostik
a. CT-scan
Mengkaji tumor serebral ,cairan serebroveskuler, ensefalopati, atau
pemebesaran atrium kiri, adanya penyakit jantung koroner atau aritmia yang
yang lebar.
2) Ekokardiogram
Tampak penebalan dinding ventrikel kiri, mungkin juga sudah terjadi
BUN, dan asam urat serta darah lengkap lainnya. (David Rubenstein, 2005)
5. Penatalaksanaan medis
Tujuan pengobatan hipertensi adalah menurunkan morbilitas dan mortallitas
dengan minimalnya atau tanpa efek samping. Bila mungkin tekanan darah
maka tekanan darah akan turun dan efek hipotensifnya kurang kuat. Keta
Blocker adalah mekanisme kerja obat beta dan blocker belum diketahui
10
demikian tekanan darah akan menurun dan daya hipertensinya baik. Kalsium
kalsium kedalam sel otot polos pembuluh efek vasodilatasi dan turunnya
kuat, misalnya hipertensi ortostatik dan tachycardia, maka obat ini jarang
digunakan.
c. Diet pada hipertensi yaitu diit yang diberikan pada hipertensi syarat-syaratnya
yaitu cukup kalori, cukup protein, mineral dan vitamin, bentuk makanan
disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam air atau hipertensi. Pada
garam 1/2 sendok teh untuk satu kali masakan, hipertensi sedang 1/4 sendok
teh untuk satu kali masakan, hipertensi berati tidak boleh menngkonsumsi
yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, dan nenek (dikutip Jhonson. 2010).
Menurut Logan’s Keluarga adalah sebuah system social dan kumpulan dari
Menurut Bailon dan maglaya Keluarga adalah dua orang dua orang atau lebih
individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah,
11
perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain,
terikat dalam perkawinan, ada hubungan darah, atau adopsi dan tinggal dalam
sekelompok orang atau individu yang tinggal dalam satu rumah yang terikat
sama.
6) Keluarga kabitas
Dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu
keluarga.
c. Struktur keluarga
Elemen struktur keluarga menurut Friedman, terdiri dari :
1) Struktur peran keluarga
Menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga baik didalam
keluarga.
3) Pola komunikasi keluarga
12
orang tua dan anak, diantara anggota keluarga ataupun dalam keluarga
besar.
4) Struktur kekuatan keluarga
Menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk mengendalikan
d. Peran keluarga
Peranan keluarga menggabarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat,
kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarga.
3) Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
e. Fungsi keluarga
Secara umum fungsi keluarga adalah sebagai berikut :
1) Fungsi afektif
Fungsi afektif adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan
produktivitas tinggi.
masing.
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah :
a) Membina hubungan intim yang memuaskan
b) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial.
c) Mendiskusikan rencana memiliki anak.
2) Keluarga childbearing (kelahiran anak pertama)
Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan sampai
bulan.
paling repot).
f) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
g) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.
sampai dengan 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan
rumah orang tuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan
otonominya.
b) Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
c) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua.
keluarga.
berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini
tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang
masa tua
d) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
e) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
dan anak-anak.
c) Meningkatkan keakraban pasangan
data-data yang ada pada keluarga. Oleh karena itu perawat keluarga
diharapkan memahami betul ruang lingkup, metode, alat bantu, dan format
b. Diagnosa keperawatan
1) Definisi diagnosa keperawatan keluarga
17
dan symptom.
2) Tipe Diagnosa Keperawatan Keluarga
Tipe diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari :
a) Aktual : Masalah ini memberikan gambaran berupa gejala dan tanda
(individu).
b) Etiologi/peenyebab
Adalah suatu pernyataan yang dapat menyebabkan masalah dengan
keluarga, yaitu :
a) Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
18
kesehatan.
5) Prioritas masalah
Prioritas masalah didasari atas tiga komponen, yaitu :
a) Kriteria
Yang terdiri dari :
(1) Sifat masalah terdiri dari : Aktual dengan nilai 3, Resiko tinggi
0.
(3) Potensial masalah untuk dapat dicegah terdiri dari : Tinggi dengan
dengan nilai 0.
b) Bobot
Yang terdiri dari : Sifat masalah dengan bobot 1, Kemungkinan
1.
c) Pembenaran
Yang terdiri dari : Alasan penentuan sub kriteria, dampak terhadap
c. Perencanaaan keperawatan
Perencanaan Keperawatan sebagai penanganan perawatan langsung dimana
pertama kali.
1) Menetapkan tujuan intervensi
a) Tujuan Umum
Tujuan umum merupakan tujuan yang lebih menekankan pada
pemecahan masalah
b) Rencana tindakan yang dibuat dapat dilakukan mandiri oleh
keluarga
c) Rencana tindakan yang dibuat berdasarkan masalah
kesehatan
d) Rencana tindakan sederhana dan mudah dilakukan
e) Rencana tindakan keperawatan dapat dilakukan secara terus
d. Pelaksanaan Keperawatan
20
tidak menunjang.
b) Hambatan dari perawat : sarana dan prasarana yang tidak
dilakukan.
e. Evaluasi
1) Sifat Evaluasi
Evaluasi merupakan tahapan terakhir dari proses keperawatan keluarga.
keluarga.
Tahap evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi
hentikan.
22
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Data dasar keluarga
a. Nama kepala keluarga Tn M pekerjaan Supir sampah Alamat Desa
Ibu rumah tangga ,agama islam. Tn D usia 28 tahun, jenis kelamin laki-
d. Tipe keluarga
Tipe keluarga Ny.S merupakan keluarga Inti (nuclear family)yang
tinggalnya sekarang sudah dari tahun 1980 dan tidak pernah berpindah-
yang terdiri dari berbagai suku, antara lain : suku Jawa, Sunda, dll.
seperti shalat lima waktu dan pengajian, baik didalam maupun diluar
keyakinan keluarga.
g. Status sosial ekonomi keluarga
Keluarga Tn M mengatakan pendapatan atau penghasilan dalam
anak dan tugas yang belum terpenuhi keluarga Tn M adalah anak yang
orang tuanya.
j. Riwayat keluarga inti
Tn. M dan Ny. R menikah atas dasar suka dan cinta. Tn. M dan Ny. R
sudah berumah tangga selama dua puluh sembilan tahun dan saat ini
mengalami hipertensi Kedua orang tua dari Tn M dan Ny. S tidak ada
fisik.
2. Lingkungan
a. Perumahan
Jenis perumahan keluarga Tn M adalah permanen, luas 5 x 10 M2
terdapat teras depan, lantai keramik, ventilasi <10 luas lantai, atap
Keterangan :
A : Ruang tamu dan TV
B : Kamar
C : Kamar
26
D : Kamar
E : Kamar
F : Dapur
Luas bangunan :5 x 10 m2
Luas pekarangan : 2 x 4 m2
c. Pengolahan sampah
Keluarga Tn M tidak mempunyai tempat penampungan sampah
sumur gali dan sekaligus sumber air minum keluarga yang terlebih
dahulu dimasak.
d. Jamban keluarga
Keluarga Tn M memiliki atau mempunyai WC sendiri, jenis WC leher
angsa, jarak antara sumber air dan tempat penampungan tinja >10
meter.
ada di sekitar tempat tinggal keluarga, padahal jarak antara rumah dan
suku sunda, Jawa,sumatra dll, akan tetapi lebih banyak suku sunda
penduduk sekitar tempat tinggal keluarga adalah sub urban, tipe hunian
27
cara di bakar ,jauh dari tempat tinggal dekat dengan perkotaan dan
jalan raya, keadaan jalan aspal tetapi kondisi sudah rusak parah bayak
lobang dan bebatuan kecil , sumber polusi sedikit, sumber air minum
dari sumur gali dan dalam keadaan bersih dan tidak bau, karakteristik
sekitar.
j. Sistem pendukung keluarga
28
disekitar tempat tinggal sangat baik sekali karena dari tetangga saling
keluarga.
3. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn M mengatakan dalam pola komunikasi keluarga selalu
masing, Ny R berperan sebagai ibu untuk kelima anak - anak nya yang
sendiri adalah nilai kebudayaan yang keluarga anut dari orang tua
M mengatakan secara sadar menganut nilai dan budaya, tidak ada nilai
4. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga Tn M selalu menganjurkan dan mengajarkan arti saling
antara keluarga yang tinggal dalam satu rumah dan keluarga besar yang
usia anak, yang menerima tanggung jawab dan peran dalam dalam
mendidik anak.
c. Fungsi reproduksi
30
masuk Menopause.
mengalami post stroke ,masih terasa pusing ,berat di belakang leher dan
pendapatan keluarga.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Dalam keluarga Tn M mengatakan apabila ada masalah keluarga Tn M
keluarga yang lain apabila ada satu masalah sampai menemukan jalan
keluarnya.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga Tn M mengatakan tidak pernah melakukan sesuatu yang
168 cm, BB 65 Kg. Rambut dan kepala bersih, mata tidak ikterik,
simetri, dan tidak merasa sakit saat digerakan mukosa bibir lembar,
dan tidak ada nyeri, abdomen lembek dan elastis, ekstremitas atas
dan bawah bisa digerakan, tangan kulit baik, tidak terdapat luka
BB: 61 Kg, rambut dan kulit kepala sedikit berminyak, mata tidak
kelenjar getah bening, dada simetris dan tidak ada nyeri, abdomen
tangan kulit baik, tidak terdapat luka lecet, bicara masih sedikit
360C, TB 150 cm, BB 45 Kg, rambut dan kulit bersih, mata tidak
4) Nn K , 25 tahun
TTV : TD 110/80 mmHg, Nd. 80 x/menit, suhu 360C, nn : 20
tidak sakit saat digerakan, mukosa bibir lembab, leher tidak ada
kesehatan.
5) Tn.B 22 tahun
TTV : TD 100/80 mmHg, Nd 82 x/menit Nn : 20 x/menit, suhu
36,5 0C, TB 165 cm, BB 55 Kg, rambut dan kulit bersih, mata
0C, TB 165 cm, BB 50Kg, rambut dan kulit bersih, mata tidak
TB 150 cm, BB 45Kg, rambut dan kulit bersih, mata tidak iktirek,
ekstremitas atas dan bawah dapat digunakan, kulit elastis dan tidak
terdapat luka.
Kesimpulan : tidak ada masalah kesehatan.
6. Harapan keluarga
Keluarga Tn M mengatakan merasa senang atas kedatangan mahasiswa
hipertensi .
3) Kemampuan Keluarga merawat anggota keluarga
Keluarga Tn M khususnya Ny R mengatakan jika penyakit
hipertensi.
4) Kemampuan Keluarganya memelihara Lingkungan
Keluarga Tn M mengatakan lingkungan yang baik untuk penderita
rumah di buka.
5) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
Keluarga Tn M khususnya Ny R mengatakan sudah
b. Masalah Asma
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah
Keluarga Ny.S mengatakan asma adalah penyakit pernapasan,
yang tanda dan gejalanya adalah sesak nafas suara ngok ngik .
1. Analisa data
Data Obyek:
Data objek:
N. 80 x/menit
S. 36,00C
RR. 20x/menit
A. Diagnosa Keperawatan
1. Penapisan Masalah
a. Gangguan rasa nyaman pusing pada Ny. S khususnya Ny. S berhubungan
hipertensi
penderita hipertensi
3 2/3
b. Risiko terjadinya pola nafas tidak efektif keluarga Ny. S, khususnya Tn.
TTV TD : 110/80 Nd :
80 x/menit ,suhu 36 0
C RR : 20 x/menit. Tn
Am mengatakan
menderita asma
sekitar ± 5 tahun
tetapi jika tidak segera
ditangani sifat
masalah akan berubah
menjadi aktual
warung (Napasin),
dan beristirahat.
Jumlah 1 5/6
hipertensi
Tujuan umum:
Setelah 3 kali kunjungan rumah, diharapkan gangguan rasa nyaman pusing
Kriteria:
Respon verbal
Standar:
43
keturunan, merokok
Perencanaan:
hipertensi.
a. Mengucapkan salam
Subyektif:
stres
Obyektif:
Analisa:
TUK I tercapai
Planing:
Lanjutkan TUK II
45
Kriteria:
Respon Verbal
Standar:
Perencanaan:
penyakit hipertensi.
gangguan penglihatan.
Subyektif:
Obyektif:
Analisa:
TUK II Tercapai
Planing:
Kriteria:
Standar:
gelas air kemudian daun salam direbus dari 4 gelas air sampai tersisa
sehari
Perencanaan :
hipertensi
tradisional
obat tradisional
yaitu 10 lembar daun salam direbus dari 4 gelas air sampai tersisa
menjadi 2 gelas air rebusan, lalu diminum secara rutin, kemudian cara
yang kedua buah belimbing dan ketimun dijus atau langsung dimakan.
Subyektif:
Obyektif:
Analisa:
Planing:
Lanjutkan ke TUK IV
hipertensi.
Kriteria:
Standar:
cukup, lantai kamar mandi tidak licin dan gaya hidup sehat.
Perencanaan:
Respon: rumah Ny. S tampak rapi dan bersih serta tidak licin.
lingkungan.
tampak tersenyum.
Subyektif:
52
Obyektif:
Analisa:
TUK IV tercapai
Planing:
Lanjutkan ke TUK V
TUK V:
Kriteria:
Respon verbal
Standar:
Perencanaan:
kesehatan
hipertensi.
tersenyum.
Subyektif:
Obyektif:
Analisa:
TUK V teratasi
Planing :
Intervensi dihentikan.
55
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang masalah kesehatan Hipertensi pada
keluarga Ny. S khususnya Ny. S, di mana meliputi kesenjangan antara teori dan kasus
itu dalam pembahasan ini juga membahas tentang faktor-faktor pendukung dan
evaluasi.
A. Pengkajian
perawat keluarga memahami betul ruang lingkup, metode, alat bantu, dan format
Secara teori bahwa etiologi untuk penyakit Hipertensi, yang pertama adalah
disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95% kasus. Banyak faktor
obesitas, alkohol, merokok, serta polisitemia. Dan yang kedua etiologi dari
Namun pada kasus penyakit hipertensi yang terjadi pada Ny.S disebabkan oleh
hipertensi esensial atau hipertensi primer Hal ini disebabkan karena pada saat
mengatakan ada riwayat keturunan yang diketahui sebelumnya yaitu dari orang
tua Ny.S.
Tanda dan gejala Hipertensi secara teori yaitu tengkuk terasa pegal, wajah
merah, gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala, mudah marah, telinga
Namun yang ditemukan pada kasus keluarga Ny.S khususnya Ny. S yaitu pada
saat dilakukan pengkajian Ny. S hanya mengeluh sakit kepala dan pusing ,
tengkuk terasa berat, mata berkunang-kunang, Hal ini didapatkan dari hasil
pengkajian terhadap Ny. S ditemukan data Ny. S mengeluh pusing dengan hasil
marah, telinga berdengung, sukar tidur, sesak nafas, dan mimisan tidak
ditemukan pada Ny. S, hal ini disebabkan pada saat dilakukan pengkajian Ny.S
tidak mengeluh mudah marah, telinga berdengung, sukar tidur, sesak nafas
karena dengan hasil pemeriksaan RR 20 x/menit, dan mimisan serta wajah Ny. S
Komplikasi yang mungkin terjadi pada kasus hipertensi secara teori yaitu
jantung koroner, pada ginjal akan mengakibatkan penyakit ginjal kronik dan
gagal ginjal terminal, pada otak akan mengakibatkan stroke, dan pada mata
Untuk komplikasi yang lainnya seperti penyakit jantung koroner, penyakit ginjal
kronik dan gagal ginjal terminal, stroke, kebutaan tidak ditemukan pada Ny. S.
Hal ini disebabkan karena pada saat pengkajian tidak ditemukan data-data
yaitu CT-scan, yang bertujuan untuk mengkaji adanya tumor serebral, cairan
vaskularisasi atau aorta yang lebar dan dengan melakukan ekokardiogram untuk
melihat apakah tampak penebalan dinding ventrikel kiri, mungkin juga sudah
terjadi dilatasi dan gangguan fungsi sistolik dan diastolic, yang terakhir yaitu
ginjal, urin lengkap (urinalisis), ureum, kreatinin, BUN, dan asam urat serta
pemeriksaan laboratorium tidak dilakukan pada Ny. S, hal ini disebabkan karena
tinggi. Kasus Ny. S ini masih belum perlu penanganan seperti layaknya pasien di
Rumah sakit.
tekanan darah akan turun dan efek hipotensifnya kurang kuat. Keta Blocker
adalah mekanisme kerja obat beta dan blocker belum diketahui dengan pasti di
duga kerjanya berdasarkan beta blocker pada jantung demikian tekanan darah
mekanisme obat antagonis kalsium adalah menghambat ion kalsium kedalam sel
otot polos pembuluh efek vasodilatasi dan turunnya tekanan darah dengan cara
Adrenergik bloking agen adalah obat yang dapat memblokir alfa dan
hipertensi ortostatik dan tachycardia, maka obat ini jarang digunakan. Diit pada
hipertensi yaitu diit yang diberikan pada hipertensi syarat-syaratnya yaitu cukup
kalori, cukup protein, mineral, dan vitamin, bentuk makanan disesuaikan dengan
berat tidaknya retensi garam air atau hipertensi. Pada hipertensi selalu diberikan
diit rendah garam, hipertensi ringan pemberian garam ½ sendok teh untuk satu
kali masakan, hipertensi sedang ¼ sendok teh untuk satu kali masakan,
hipertensi berat tidak boleh mengkonsumsi garam. Pada kasus ini Ny. S
cukup, menghindari ketegangan dan latihan fisik setiap hari disamping itu ny. S
hidup, dan menganjurkan mengkonsumsi obat tradisional seperti jus timun dan
Secara teori tipe atau jenis keluarga menurut Anderson Carter, yaitu : Keluarga
inti (nuclear family) yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Keluarga besar yang
terdiri dari keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, nenek, kakek,
family). Yang terdiri dari keluarga wanita dan pria yang menikah lebih dari satu
kali dan merupakan satu keluarga inti. Keluarga duda adalah keluarga yang
kabitas adalah keluarga yang terdiri dari dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk satu keluarga. Dalam tipe keluarga, tipe keluarga
60
Ny.S termasuk dalam keluarga besar, karena keluarga Ny.S terdiri dari
saling terbuka satu sama lain, dalam menyampaikan pesan tidak ada yang
pengambil keputusan. Keluarga Ny.S menghargai satu sama lain dan saling
membantu serta saling mendukung. Ny. S berfungsi sebagai ibu rumah tangga,
ibu dari anak-anak, pengasuh dan pendidik anak, serta pelindung. Tn.Am
berfungsi sebagai anak dan membantu orang tua mencari nafkah tambahan.
Terjadi konflik peran dalam keluarga Ny.S. yaitu Tn.Am yang berperan ganda
sebagai anak yang menjalankan fungsinya dan sebagai pencari nafkah tambahan
keluarga. Keluarga Ny.S menerapkan aturan sesuai dengan ajaran agama dan
ada kesesuaian nilai dengan lingkungannya, nilai tersebut juga disadari oleh
keluarga Ny.S dan tidak ada konflik. Masing-masing keluarga Ny.S sudah dapat
menjalankan perannya dengan baik yang sesuai dengan teori dalam konsep
keluarga. Secara teori yang dikaji dalam fungsi keluarga adalah fungsi afektif,
keluarga. Namun yang dikaji dalam kasus adalah fungsi afektif, sosialisasi dan
reproduksi.
anak-anak Tn. S. Keluarga selalu memberikan perhatian satu sama lain dalam
mendukung ke arah yang yang lebih baik. Sudah dapat saling mengasihi, saling
adalah Ny. S sendiri sebagai orang tua, keluarga menghargai anak-anak sebagai
2 penjajakan, adapun yang dikaji dalam penjajakan 1 secara teori tidak ada
dikaji adalah data umum, riwayat dan tahap perkembangan, lingkungan, struktur
keluarga, fungsi keluarga, stres dan koping keluarga, harapan keluarga, data
tambahan dan pemeriksaan fisik . Untuk penjajakan II secara teori dan kasus
didapatkan data Ny. S mengatakan tidak tahu pengertian, tanda dan gejala, dan
atau darah tinggi adalah penyakit yang berbahaya, keluarga Ny. S mengatakan
62
tinggi Ny. S yaitu dengan minum jus mentimun. Keluarga mengatakan tidak tahu
akibat lanjut dari penyakit darah tinggi, keluarga Ny. S sama sekali tidak
data antara lain Ny. S tidak mengetahui sejauh mana tentang penyakit darah
tinggi, sejauh ini Ny. S hanya mengkonsumsi obat tradisional saja untuk
mengobati darah tingginya. Ny. S. hanya tahu tidak boleh makan gorengan dan
ikan asin saja makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita darah tinggi.
S mengatakan tidak tahu lingkungan yang baik untuk mencegah darah tinggi,
bagi penderita darah tinggi, apalagi yang selalu berdiam di rumah setiap hari
adalah Ny. S saja, sedangkan Tn. Am, Ny. H, dan Tn. Ad sibuk dengan
lingkungan terlihat bersih dan tidak ada masalah untuk penderita hipertensi.
didapatkan data Ny. S mengatakan memang jarak antara tempat tinggal dan
petugas atau fasilitas kesehatan tetapi . Metode yang penulis gunakan dalam
63
melakukan pengkajian ini tidak ada perbedaan antara kasus dan teori adapun
B. Diagnosa keperawatan
kesehatan mulai dari potensial, risiko tinggi sampai dengan masalah aktual.
Etiologi dari diagnosa keperawatan keluarga diambil dari 5 tugas keluarga, maka
kesenjangan antara teori dan kasus yang dijumpai pada keluarga Ny. S berikut
yaitu. Aktual adalah masalah keperawatan yang sedang dialami keluarga dan
memerlukan bantuan dari perawat dengan cepat. Risiko tinggi adalah masalah
aktual yang dapat terjadi dengan cepat apabila tidak segera mendapatkan
bantuan perawat. Potensial adalah suatu keadaan sejahtera dari keluarga ketika
Sedangkan diagnosa yang ditemukan pada kasus keluarga Ny. S khususnya Ny.
64
S yaitu aktual, Gangguan rasa nyaman pusing pada keluarga Ny. S khususnya
keluarga dengan hipertensi. Skor 3 2/3 , karena masalah kesehatan yang di alami
keluarga Ny. S khususnya Ny. S sudah terjadi di mana pada saat dilakukan
Ny. S hal ini karena masalah yang ditemukan pada Ny. S sudah dirasakan dari
tahun 2013. Sedangkan diagnosa potensial tidak terjadi karena Ny. S tidak
masalah hipertensi, hal ini disebabkan karena pada saat dilakukan penjajakan II
untuk masalah hipertensi di keluarga Ny. S ditemukan data bahwa keluarga tidak
mampu menjalankan lebih dari 2 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yaitu
etiologi yang penulis angkat untuk masalah hipertensi yang terjadi pada keluarga
65
apabila keluarga tidak mampu menjalankan tugas keluarga lebih dari 2 tugas
maka yang diangkat adalah tugas keluarga yang nomor 3, yaitu ketidakmampuan
penulis.
C. Perencanaan keperawatan
Secara teori sifat masalah terbagi menjadi tiga yaitu aktual dengan nilai 3, risiko
dengan nilai 2, potensial dengan nilai 1 dan bobot dengan nilai 1. Namun di
nyaman pusing pada Ny. S sudah terjadi di mana pada saat pengkajian Ny. S
kabur, Ny. S mengatakan mengalami lemas seluruh badan, Ny. S terlihat lemas
saat dilakukan pengkajian, Ny. S terlihat mengalami pusing dan sakit kepala
teori yaitu mudah dengan nilai 2, sebagian dengan nilai 1, dan tidak dapat
karena Ny. S mengatakan penyakit hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit
Secara teori pada potensial masalah untuk dicegah dengan bobot 1 yaitu tinggi
dengan nilai 3, cukup dengan nilai 2, dan rendah dengan nilai 1. pada kasus
penyakit yang tidak bisa disembuhkan tetapi bisa untuk dicegah , apabila Ny. S
merasakan pusing, nyeri dan berat pada pundak, Ny. S hanya mengkonsumsi
Secara teori untuk menonjolnya masalah dengan bobot 1 terdiri dari segera
diatasi dengan nilai 2, tidak perlu segera dengan nilai 1 dan tidak dirasakan
dengan nilai 0. pada kasus menonjolnya masalah pada Ny. S khususnya Ny. S
adalah tidak perlu segera karena Ny. S mengatakan jika masalah hipertensi atau
67
darah tinggi lagi kambuh Ny. S hanya mengkonsumsi obat captopril 12,5 mg
dan istirahat.
Di dalam kasus tidak ditemukan perbedaan secara teori baik tujuan umum
maupun tujuan khusus. Tujuan umum dalam teori dan kasus mengarah pada
problem. Tujuan khusus dalam teori dan kasus mengarah pada etiologi. Rencana
tidak ada perbedaan dalam kasus dan teori karena semuanya melibatkan
keluarga. Di dalam rencana keperawatan secara teori dan kasus juga di uraikan
Faktor pendukung yang ditemukan penulis pada tahap ini adalah kesediaan dan
kemampuan yang cukup besar dari keluarga dalam menyusun rencana tindakan
D. Pelaksanaan keperawatan
yang dibuat pada kasus tidak ada perbedaan dengan yang ada pada teori.
68
Pada saat pelaksanaan pada kasus semua rencana tindakan yang telah disusun
penyebab, tanda dan gejala dari hipertensi yang terjadi pada Ny. S. TUK 2 dapat
dilaksanakan oleh penulis antara lain menjelaskan akibat lanjut dari hipertensi
yang dapat dilakukan oleh keluarga untuk mengatasi hipertensi. TUK 3 yang
antara teori dan kasus namun penulis sedikit menemukan hambatan dalam
di keluarga Ny. S tidak dapat di hadiri oleh seluruh anggota keluarga hanya Ny.
H yang penulis berikan pendidikan kesehatan Tn. Am belum pulang dari kerja.
Namun alternatif pemecahan masalah yang penulis lakukan adalah dengan cara
kepada anggota keluarga yang lain, selain itu penulis memberikan leaflet pada
keluarga agar dapat dibaca kembali dan diberikan pada anggota keluarga yang
lain.
69
waktu dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dan keluarga mau pergi bersama
perawat ke Puskesmas.
E. Evaluasi
merupakan tahapan yang menentukan apakah tujuan dapat tercapai sesuai yang
Tahap evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif
adalah merokok dan suka makan asin, dan tanda dan gejala dari hipertensi
adalah sakit kepala dan telinga berdengung. sehingga untuk pencapaian TUK 1
evaluasi Ny. S dapat menyebutkan 2 dari akibat lanjut hipertensi apabila tidak
70
penulis dapat menyimpulkan bahwa TUK 2 tercapai. Untuk TUK 3 pada saat
dan mempraktikan cara membuat obat tradisional untuk hipertensi, yaitu : Ny. S
asin, hindari merokok dan olahraga yang teratur, dan Ny. S tampak
membersihkan rumah sehingga rumah keluarga Ny. S tampak bersih dan jendela
dibuka, dari data tersebut maka penulis dapat menyimpulkan TUK 4 tercapai.
puskesmas untuk berobat dengan ditemani oleh penulis. Dari data tersebut dapat
Ny. S teratasi sebagian di mana pada saat kunjungan hari ketiga didapatkan data
tekanan darah 130/80 mmHg, pusing berkurang, namun untuk kaku kuduk, mata
Pada saat dilakukan evaluasi penulis tidak menemukan hambatan dari keluarga
apa yang telah dijelaskan oleh penulis sesuai dengan kriteria dan standar yang
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam melakukan pengkajian tidak ditemukannya perbedaan antara kasus dan
teori karena penulis melakukan pengkajian tahap awal meliputi penjajakan I dan
penjajakan II. Dalam pengkajian terhadap etiologi dari penyakit hipertensi dapat
disimpulkan tidak adanya perbedaan antara teori dan kasus di mana penyebab
dari Hipertensi pada keluarga Ny. S khususnya Ny. S disebabkan oleh hipertensi
esensial atau hipertensi primer di mana Ny. S mengalami dari faktor makanan.
Sedangkan faktor hipertensi sekunder tidak ditemukan pada Ny. S, tanda dan
gejala penyakit Hipertensi secara teori dan kasus dapat disimpulkan bahwa
gejala yang muncul pada Ny. S hanya sakit kepala dan pusing , tengkuk terasa
fleksibel. Sedangkan dalam pelaksanaan fungsi keluarga antara teori dan kasus
ditemukannya perbedaan karena ada satu satu anggota keluarga yaitu Tn. Am
yang mempunyai fungsi ganda selain menjalankan fungsinya sebagai anak Tn.
Untuk komplikasi pada Ny. S belum terjadi, hal ini disebabkan karena Ny. S
lainnya seperti penyakit jantung koroner, penyakit ginjal kronik dan gagal ginjal
73
terminal, stroke, kebutaan tidak ditemukan pada Ny. S. Hal ini disebabkan
karena pada saat pengkajian tidak ditemukan data-data seperti gejala di atas.
kasus dan teori di mana pada kasus Ny. S hanya mengkonsumsi obat tradisional
rumah, dan istirahat yang cukup sedangkan dalam teori terdapat pengobatan non
sudah berobat dan minum obat yang didapatkan dari puskesmas, yaitu obat
masalah untuk diubah adalah sebagian dengan nilai 1, potensial masalah untuk
dicegah adalah cukup dengan nilai 2, dan menonjolnya masalah adalah tidak
segera dengan nilai. Dan etiologi dari diagnosa keperawatan yang ditemukan di
diagnosa di keluarga Ny. S adalah gangguan rasa nyaman pusing pada keluarga
keluarga salah satunya adalah mengacu pada konsep teori yang diawali dengan
74
keperawatan terdiri dari kriteria, bobot, dan pembenaran. Untuk kriteria terdiri
dari : sifat masalah, diantara komponennya adalah aktual, resiko, dan potensial.
Kemungkinan masalah untuk dapat diubah terdiri dari mudah, sebagian, dan
tidak dapat. Potensial masalah untuk dapat di cegah terdiri dari tinggi, cukup,
dan rendah sedangkan untuk menonjolnya masalah terdiri dari segera, tidak
perlu segera, dan tidak dirasakan. Dalam kasus sifat masalah terjadi secara
masalah untuk dicegah dalam kasus cukup, serta menonjolnya masalah dalam
kasus ini tidak perlu segera di tangani. Dalam membuat rencana keperawatan
keluarga untuk menjelaskan kembali pengertian, penyebab, tanda dan gejala dari
terjadi pada Ny. S. TUK 2 dapat dilaksanakan oleh penulis antara lain
keluarga untuk mengatasi hipertensi. TUK 3 yang sudah dilakukan oleh penulis
tradisional untuk hipertensi. TUK 4 yang dapat dilakukan oleh penulis adalah
Evaluasi dalam asuhan keperawatan keluarga, terdiri dari evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif. Hasil dari evaluasi formatif dapat disimpulkan bahwa untuk
75
dan gejala dari hipertensi. Keluarga Ny. S dapat mengambil keputusan dengan
S dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan cara Ny. S mau untuk berobat
ke Puskesmas, sesuai dengan kriteria dan standar yang penulis tetapkan dalam
rencana keperawatan.
B. Saran
lakukan perlu memperhatikan sumbrdaya dan sumber dana yang ada pada
di berikan.
2. Dalam memberi asuhan keperawatan, mahasiswa hendaknya mampu
8. Analisa data
n. Keluarga Tn M mengatakan
hipertensi adalah penyakit keturunan
o. Keluarga Tn M mengatakan
penyakit hipertensi adalah penyakit
yang berbahaya.
q. Keluarga Tn M mengatakan
mengetahui akibat lanjut dari
penyakit hipertensi.
s. Keluarga Tn M mengatakan
mendapatkan informasi tentang
hipertensi dari puskesmas.
t. KeluargaTn M mengatakan
lingkungan yang baik untuk
penderita hipertensi adalah
77
u. Keluarga Tn M mengatakan
mengetahui tahu makanan pantangan
dan boleh dimakan oleh penderita
hipertensi.
Data Obyektif: