You are on page 1of 2

Mengemis di Langit, Bermanis di Bumi

1. Mengemis dengan hajat-hajat

Disaat membutuhkan pertolongan, masih terus menolong orang. Do’a nabi musa ketika lapar
“Ya Allah sungguh aku terhadap apa saja yang engkau berikan, aku sangat fakir”.

Kalau ngemisnya di langit maka Allah selalu memberikan karunia yang besar, karena Allah selalu
memberikan yang kita butuhkan. Dan kadang-kadang Allah memberikan lebih baik dari yang kita
minta. Ungkapkan semuanya kepada Allah, dari segala keinginan yang paling tinggi sampai
kebutuhan yang sepele yang remeh-temen. Jangan mengandalkan makhluk dan apa2 yang kita
merasa memilikinya. Maka kita diajari untuk ber’doa disetiap hal, karena sejatinya kita tidak
punya apa-apa.

Umar bin abdul aziz ingin menyambung kekerabatan supaya bani umayah bersatu. Do’anya
dikabulkan dan umar menikah dengan fatimah bin abdul malik dan tinggal di damaskus, dia
berdo’a untuk berada di sisi nabi kemudian dia diangkat untuk jadi gubernur madinah, lama-
lama hatinya jenang ketika kakahnya menjadi khalifah ,muncullah orang-orang yang dzalim.
Ketika Umar bin abdul aziz menjadi khalifah dia menegakan keadilan.

2. Mengemis dengan kerendahan


- mengagungkan Allah
- merendahkan diri kita
Seperti do’a nabi yunus
“Tiada illah selain engkau ya Allah, Maha suci engkau, sesungguhnya aku termasuk orang
yang menganiaya diri sendiri
Kata Ibnu Taimiyah do’a nabi yunus termasuk sebaik-baik do’a.
Makin kita merasa tak berdaya di hadapan Allah, maka Allah akan akan....
3. Dengan dosa-dosa
Maknanya bahwasanya kalau kita tidak mampu bersaing dengan para shalihin dengan amal
ibadah maka berlombalah dengan pendosa dengan istigfarnya dan dosa2nya.
Penghalang dari semua karunia dari Allah tidak lain adalah dosa2 kita. Ada banyak hal yang
hanya dipikirkan, tapi harus di istigfarin. Dan inilah cara kita mengemis kepada Allah dengan
minta dihapuskan dosa-dosa.

Bermanis dibumi
Mengadukan segala sesuatu pada makhluk malah menambah masalah. Jangan bermudah-
mudah mengeluhkan masalah ke orang lain. Maka bermanislah dibumi karena semua yang
kita hajatkan sudah kita adukan kepada Allah. Jadinya semanis-manisnya makhlukny dibumi.
Kenapaa bermanis dibumi, karena semua masalah sudah dilempar ke langit. Kenapa ayat 25
surat Ibrahim , kata buah menggunakan kata ‘ukul’ bukan ‘samarat’. .....
Mukmin itu bukan berbuat hanya dalam fungsional tapi sampai dengan estetika yang paling
bagus.
Allah akan menjadi seorang penolong seorang hamba, ketika hamba menolong orang lain.

Diantara sifat yang dicela oleh Allah adalah over sensitif


Baperan yang baik harusnya sama Allah, yakinlah bahwa Allah yang mengatur hidup kita itu
adalah Allah SWT yang maha penyayang, maha adil. Maka yang harus dilatih adalah
prasangka baik kepada Allah. Kalau kita merelakan seuatu karena Allah, maka akan diganti
dengan yang lebih baik.

Masa depan itu Surga atau neraka, jangan galau dengan masa depan dunia.

You might also like