You are on page 1of 3

A utomatic Teller Machine (ATM)

Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menggunakan berbagai macam aplikasi-aplikasi


komunikasi data dalam kehidupan sehari-hari kita. Salah satu aplikasi yang banyak dan hampir
semua orang pakai dalam bidang ekonomi adalah ATM (Automatic Teller Machine), yang dalam
bahasa Indonesianya adalah Anjungan Tunai Mandiri.

Ajungan Tunai Mandiri merupakan alat yang telekomunikasi elektronik yang


memunginkan nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka
tanpa dilayani oleh seorang teller. Selain itu juga banyak ATM melayani transfer, deposit,
pembelian atau pembayaran, atau sekedar melihat saldo tanpa harus menemui pegawai bank.
ATM biasanya ditempatkan pada tempat-tempat yang strategis seperti restoran, pusat
perbelanjaan, bandara, dan berbagai macam tempat lainnya.

Sejarah penemuan ATM ini pertama kali diajukan pada tahun 30 Juni 1960 oleh Luther
George Simjian, yang kemudian pada tahun 1961 diadakan eksperimen bernama Bankograph,
mesin otomatis penyimpan amplop yang menerima koin, uang tunai dan cek, tetapi tidak
memiliki fitur penarikan tunai. Eksperimen ini ditempatkan pada City Bank of New York, tetapi
dihentikan setelah enam bulan karena kurangnya penerimaan pelanggan.

ATM pertama yang dipercayai secara luas pertama kali dipergunakan oleh Barclays Bank
di kantor cabangnya di Enfield Tower, London, Britania Raya pada 27 Juni 1967. Pengembangan
ATM saat ini salah satunya dikembangkan oleh insinyur Britania Raya bernama James
Goodfellow yang mengembangkan sistem penyimpanan PIN yang dimana sistem ini
memungkinkan penyimpanan mata uang secara paten.

Mesin ATM yang sekarang kita lihat memiliki perangkat-perangkat baik perangkat keras
maupun lunak. Perangkat keras pada ATM antara lain :

 CPU (untuk mengontrol antarmuka pengguna dan perangkat transaksi)


 Pembaca magnetik dan/atau chip kartu (untuk mengidentifikasi nasabah)
 Papan ketik PIN (mirip dalam tata letak papan kunci bantalan sentuh atau kalkulator),
sering diproduksi sebagai bagian rangka penyimpanan.
 Pengaman Kriptoprosesor, umumnya dalam bagian rangka yang aman.
 Monitor (digunakan oleh nasabah untuk melakukan transaksi)
 Tombol fungsi (biasanya dekat dengan layar) atau layar sentuh (digunakan untuk
memilih berbagai aspek transaksi)
 Mesin pencetak rekam (untuk menyediakan nasabah dengan catatan transaksi mereka)
 Ruang penyimpanan (untuk menyimpan bagian-bagian mesin yang membutuhkan akses
terbatas)
 Housing (untuk estetika dan untuk melampirkan tanda tangan)

Sedangkan perangkat lunak yang digunakan sebagian besar ATM di seluruh dunia
menggunakan sistem operasi Microsoft Windows, terutama Windows XP Professional atau
Windows XP Embedded. Selain Microsoft, Linux juga menemukan beberapa penerimaan di
pasar ATM, contohnya pada pada Barisul bank terbesar di Brazil.

Dalam penggunaan mesin ATM secara umum dibutuhkan sebuah kartu identitas nasabah
yang di dalamnya terdapat nama nasabah, ID nasabah, danlain-lain, yang biasanya disebut
KARTU ATM. Dan untuk memperoleh sebuah Kartu ATM, seorang nasabah terlebih dahulu
harus membuat sebuah permohonan kepada pihak bank untuk membuat KARTU ATM dengan
memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan untuk identitas nasabah.

Kemudian pihak bank akan memberikan sebuah ID Card atau PIN sebagai ID Kartu
ATM nasabah. Setelah mendapatkan Kartu ATM, nasabah dapat langsung menggunakannya
sebagai syarat pengaktifan Card. PIN yang diberi oleh pihak bank dapat dirubah oleh nasabah.

Langkah pertama yang dilakukan oleh Mesin adalah membaca ID Card nasabah yang
dilakukan oleh magnetic card reader setelah Kartu dimasukkan melalui slot card kedalam mesin.
Fungsi dari magnetic card reader hanya sebagai pembaca dan penerima data. Setelah dibaca, lalu
data tersebut akan dikirim ke sistem komputerisasi bank. Karena fungsinya hanya sebagai
penerima data maka magnetic card reader tidak memiliki memori yang bisa menyimpan data
nasabah. Sementara Kartu ATM akan tersimpan didalam mesin dan akan keluar otomatis setalah
nasbah memutuskan transaksi.

Saat mesin berhasil membaca data dalam Kartu ATM tersebut, maka mesin akan
meminta data PIN. PIN ini tidak terdapat di dalam kartu ATM melainkan harus di-input dengan
menggunakan tombol keyboard ATM oleh nasabah. Setelah PIN dimasukkan, maka data PIN
tersebut akan diacak (di-encrypt) dengan rumus tertentu dan dikirim ke sistem komputerasi bank
bersangkutan. Pengacakan data PIN ini dimaksudkan agar data yang dikirim tidak bisa terbaca
oleh pihak lain.

PIN yang sudah diacak berikut isi data dari kartu akan dikirim langsung ke sistem
komputer bank untuk validasi sebagai bagian dari setiap transaksi. Setelah data selesai dan
diproses di sistem komputer bank, maka data akan dikirim kembali ke ATM, dan nasabah akan
mendapatkan apa yang yang dimintanya (dapat bertransaksi) di ATM dengan mengikuti
instruksi-instruksi optional yang dikirim mesin ke monitor mesin.

Perlu nasabah ketahui bahwa mesin ATM tidak menyimpan data nasabah maupun PIN
nasabah. Ini karena prinsip kerja mesin ATM hanya menyampaikan pesan (pass through request)
nasabah ke sistem komputer bank bersangkutan. Dan ATM hanya dapat melayani satu nasabah
pada satu waktu saja.
Setelah transaksi selesai, mesin akan memprintkan sejumlah data transaksi yang telah
dilakukan (optional) atau jika nasabah tidak menginginkan print data dilakukan, mesin akan tetap
memberikan informasi transaksi saat itu melalui monitor mesin. Dan secara otomatis, akan ada
perubahan jumlah saldo nasabah. Kemudian kartu akan keluar dari slotnya dan transaksi akan
benar-benar selesai.

ATM yang merupakan kebutuhan sehari-hari kita dalam melakukan hal-hal yang
berhubungan dengan keuangan merupakan salah satu dari pengaplikasian komunikasi data yang
telah kita terapkan sampai saat ini.

You might also like