Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
A. BIODATA
1. Biodata Pasien
a. Nama : Ny T
b. Umur : 04-09-1949
c. Alamat : Magelang
d. Pendidikan : SD
e. Pekerjaan : Buruh
f. Tanggal masuk : 14-08-2018 jam 20.03
g. Diagnosa medis : SNH
h. Nomor register : 402726
B. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh anggota gerak atas dan bawah sebelah kiri tidak bisa
digerakkan
C. RIWAYA KESEHATAN
1. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengeluh lemas anggota gerak sebelah kiri, wajah merot (-), bicara
pelo (-), muntah (-). Pasien mengeluh lemas anggota gerak sebelah kiri sejak + 2
jam sebelum masuk rumah sakit.
2. Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan, sebelumnya klien belum pernah dirawat di rumah sakit
dan tidak pernah mengalami kelemahan pada anggota geraknya. Klien juga
mengatakan bahwa klien memiliki riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu,
namun klien membiarkan penyakit hiperensinya tersebut.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan bahwa klien memiliki riwayat hipertensi dari ibu klien.
Klien juga mengatakan bahwa tidak ada keluarga klien yang menderita penyakit
menurun dan menular lainnya.
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran : Composmentis
2. TB / BB : 150 cm / 65 kg
3. Tanda Vital :
TD :180/90mmHg Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36 °C RR : 20x/menit
4. Kepala
a. Kepala : Simetris, tidak ada lesi
b. Rambut : Kotor,warna rambut putih, dan tidak rontok.
c. Mata : Simetris , konjungtiva berwarna merah muda, pupil isokor,
gerak bola mata normal
d. Hidung : Simetris, tidak ada secret dan polip, tidak ada pendarahan
e. Mulut : Bibir tidak sianosis, tidak terdapat stomatitis, tidak ada
pembesaran tonsil.
f. Telinga : Simetris, tidak ada penumpukan serumen, bersih, tidak
menggunakan alat bantu pendengaran
g. Leher : Terdapat reflek menelan, tidak ada kekakuan ,tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid
5. Dada
a. SistemPernafasan
I : Simetris, warna kulit sama dengan yang lain, pengembangan dada
kanan = dada kiri, tidak ada retraksi dada.
P : Voka fremitus kanan kiri sama, tidak terdapat nyeri tekan pada dada
P : Sonor
A : paru bagian kanan : tidak ada suara tambahan
Paru bagian kiri : tidak ada suara tambahan
b. Sistem Kardiovaskuler
I : Iktus kordis nampak pada ICS-5 pada linea medioclavikularis
P : iktus kordis teraba
Tambahan
6. Abdomen
P : Thympani
7. Genetalia
Tidak ada gangguan, tidak terpasang kateter
8. Ekstremitas
- Ekstremitas kanan atas dan bawah normal, tidak ada oedem, tidak terjadi
kelemahan.
- Ekstremitas kiri atas dan bawah normal, tidak ada oedem, tidak dapat
digerakkan.
- Ekstremitas atas dextra terpasang infus asering 20tpm 1 5
1 5
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Laboratorium ( 14 Agustus 2018)
Kimia klinik
GDS 161 mg/dl 70-140 Hexokinase
2. Pemeriksaan CT Scan (16 Agustus 2018)
Kesan :
- Infark ganglia basalis dan corona radiata dextra
- Tak tampak perdarahan / tanda-tanda massa intrakranial
- Tak tampak oedem cerebri
- Tak tampak lateralisasi
- Lain – lain tak tampak kelainan
G. PROGRAM TERAPI
1. Inf Asering 20 tpm
2. Inj Piracetam 3x3 gr
3. Inj Citicolin 3x500gr
4. Inj Ranitidin 2x1 ampul
5. Neurodex 1x1 tablet
H. MASALAH KEPERAWATAN
1 5
I. RENCANA KEPERAWATAN
1 5
1 5
1 5
1 5
A:masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
- Memonitor kekuatan otot
pasien
- Mengajarkan ROM pasif
- Memberikan terapi
injeksi
21-08-2018 1 S: Klien mengatakan anggota
jam 12.00 gerak sebelah kiri belum
bisa digerakkan
O:
- Klien tampak lemah
- aktivitas masih dibantu
keluarga
- TD :160/80mmHg
- Nadi : 80 x/menit
- Suhu : 36 °C
- RR : 20x/menit
- Ekstremitas
1 5
1 5
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
- Memonitor kekuatan otot
pasien
- Mengajarkan ROM pasif
- Memberikan terapi
injeksi
22-08-2018 1 S:
Jam 13.00 - Klien mengatakan anggota
gerak sebelah kiri belum
bisa digerakkan
- Keluarga dan klien
mengatakan sudah
mengerti apa yang
dijelaskan perawat
O:
- Keluarga dan klien
kooperatif
- Klien tampak lemah
- TD :190/90mmHg
- Nadi : 81 x/menit
- Suhu : 37°C
- RR : 28x/menit
- Ekstremitas
1 5
1 5
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
- Memonitor kekuatan otot
pasien
- Mengajarkan ROM pasif
- Memberikan terapi
injeksi