You are on page 1of 3

Kelompok 1 Offering C:

Dara Norisa (1603416060096)

Dita Febri anggraeni (160341606009)

Inayatul Karimah (1603416060057)

Livia Apriliani (160341606038)

Analisis Swot Pendidikan di Indonesia

1. Strength
Sebagai upaya meningkatkan mutu SDM, menyesuaikan dengan perubahan
global, dan mengejar ketertinggalan dalam berbagai segala aspek kehidupan, Bangsa
Indonesia mengesahkan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 yang mencanangkan
demokratisasi dan desentralisasi pendidikan, peran serta masyarakat, tantangan
globalisasi, kesetaraan, keseimbangan, jalur pendidikan serta peserta didik. Dasar
negara Bangsa Indonesia, yaitu Pancasila juga telah mengatur tata pelaksanaan
pendidikan yaitu dalam kondisi berketuhanan, berkebangsaan, berkemanusiaan,
demokratis, serta berkeadilan. Setiap daerah diwajibkan memfasilitasi pendidikan yang
demokratik, fleksibel, dan kreatif guna memenuhi kebutuhan pendidikan nasional, serta
untuk memajukan daerah tersebut.
Melalui desentralisasi penyelenggaraan pendidikan dan pemberdayaan
masyarakat, maka pendanaan pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah pusat, namun juga tanggung jawab pemda serta masyarakat. Sumber
pendanaan pendidikan ditentukan dalam prinsip keadilan, kecukupan, dan
keberlanjutan seperti yang tertulis dalam UUD RI 1945 pasal 47 ayat 1, sementara
prinsip pengelolaannya tertulis dalam pasal 47 ayat 2 yang menyatakan bahwa
pengelolaan pendidikan harus adil, efisien, transparan, dan akuntabilitas publik.
2. Weakness
Beberapa kelemahan dalam pendidikan nasional diantaranya :
a) Pendidikan terbatas pada pemahaman pengetahuan tekstual
Seperti pendidikan Indonesia cenderung mengabdosi hasil penelitian orang
barat .
b) SDM atau tenaga ahli masih rendah di tingkat nasional dan daerah
Masalah keterbatasan dalam penyeluruhan pendidikan yang rata .Masih adanya
daerah yang belum memiliki pendidikan yang layak . Sehinggs SDM negara
masih kurang bersaing di era globalisasi.
c) Kesiapan daerah baru merupakan kesiapan psikologis belum memiliki kesiapan
teknis dan profesional.
d) Perspektif berpikir jangka pendek kepala daerah dan DPRD dalam paradigma
pembangunan daerah dengan makna secara fisik semata.
Pembangunan dalam menunjang sarana dan prasarana belum menyeluruh
sehingga masih ada beberapa kekurangan dalam pendidikan Indonesia .

3. Opportunity
Dalam pendidikan nasional di Indonesia terdapat peluang-peluang yang
muncul yang dapat memajukan pendidikan di Indonesia. Diantaranya yaitu adanya
issue pendidikan seperti School Bassed Management yang digunakan sebagai
legitimasi untuk menentukan kebijakan sistem pembelajaran di sekolah. Sekolah
memiliki kebebasan untuk menentukan kebijakan dalam hal pendidikan sesuai dengan
keadaan sekolah masing-masing. Selain itu terdapat issue pendidikan yang lain yaitu
Broad Bassed Education berorientasi pada pembekalan keterampilan untuk hidup atau
bekerja (life skill). pendidikan yang berbasis luas yang mampu mengembangkan fisik
anak, pikiran anak, mengembangkan hati anak, moral dan kepribadian secara utuh.
Community Bassed Education dimana apa yang dominan dalam masyarakat digunakan
sekolah untuk sumber belajar siswa, sehingga anak-anak memahami konteks lokalnya
masing-masing. Competency Based Curriculum yaitu kompetensi yang diharapkan
dimiliki oleh peserta didik bila is telah menamatkan suatu satuan jenjang pendidikan
tertentu. Selain terdapat issue pendidikan terdapat juga opportunity dalam bidang
pendidikan yaitu adanya lembaga pendampingan. Lembaga dewan pendampingan yang
dimaksud disini yaitu adanya dewan pendidikan yang ada di tingkat kabupaten maupun
kota yang memiliki tugas dalam memberikan pendampingan kepada pemda sehingga
akuntabilitas penyelenggara pendidikan di tingkat kabupaten atau kota .
4. Thearts
Pendidikan di Indonesia memiliki tantangan-tantangan dalam pendidikan
nasional, yaitu Pemahaman yang salah dari masyarakat, Mahalnya biaya pendidikan
diindonesia menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi masyarakat Indonesia, selain
itu alumni lembaga pendidikan yang akhirnya menjadi pengangguran. Hal hal tersebut
membuat masyarakat Indonesia menjadi salah paham akan pendidikan, dan membuat
masyarakat lebih memilih bekerja dari pada melanjutkan pendidikannya. Tantangan
selanjutnya adalah pembaruan pendidikan yang berjalan ditempat, maksudnya disini itu
adalah banyak proyek pendidikan Indonesia dimanfaatkan untuk keuntungan segilintir
orang sehingga tidak dapat berjalan sesuai tujuan awal, yang ketiga adalah sistem
pembaharuan yang tidak terarah yaitu proyek-proyek pendidikan diindonesia yang
tidak berfokus untuk memecahkan permasalahan pendidikan namun lebih terfokus pada
perorangan. Selanjutnya yang keempat adalah kesalahan ditingkat praktis pendidikan
yang memiliki 5 permasalahan dalam dunia pendidikan.
1) Pendidikan kita tidak pernah berfokus pada hal hal yang sifat teoritis.
2) Metode pelajaran yang monoton.
3) Penyelewengan dana pendidikan
4) Buruknya citra guru karena masalah tindak asusila.
5) Ketidakseimbangan pendidikan dalam mempengaruhi afeksi dan
psikomotor siswa.

You might also like