Professional Documents
Culture Documents
PENGKAJIAN
Point penting dalam riwayat keperawatan preoperative :
Umur
Alergi terhadap obat, makanan
Pengalaman pembedahan
Pengalaman anestesi
Tembakau, alcohol, obat-obatan
Lingkungan
Kemampuan self care
Support system
PEMERIKSAAN FISIK
Pengkajian dasar preop dilakukan untuk :
Menentukan data dasar
Masalah pengobatan yang tersembunyi
Potensial komplikasi s.d. anestesi
Potensial komplikasi post op.
Neuorologi system :
Kemampuan ambulasi ??
Defomitas à mempengaruhi posisi intra dan post-operasi
Artritis à menerima posisi à nyeri post-operasi oleh karena immobilisasi
Malnutrisi,obesitas à resiko tinggi pembedahan
Vit. C , vit.B diperlukan untuk penyembuhan luka dan pembentukan fibrin.
Obesitas à wondhiling menurun oleh karena jaringan lemak tinggi
Analisis:
1. Pengetahuan kurang sehubungan dengan pengalaman pre-op
2. Kecemasan sehubungan dengan pengalaman pre-op
Planning :
Pengetahuan kurang ( knowledge defisite )
Tujuan : Klien mengatakan dan mematuhi prosedur pre-op
Mendemostrasikan teknik untuk mencegah komplikasi post-op
Intervensi
Fokus : Edukasi pre-operasi
Informasi : Informed consent, pembatasan diit, pre-operatip preparation, post-op
exersice.
Informed consent :
- alasan pembedahan
- pilhan dan resikonya
- resiko pembedahan
- resiko anestesi
Skin preparasi
Tube, drain, I V line
Post – op exercise :
- diaphragmatic breating
- incestive spirometri
- cougling and spinting the surgical wound
- turning and leg exercise
Kecemasan :
Tujuan : kecemasan clien menurun , menunjukkan relaksasi saat istirahat
Intervensi :
- preoperatip teaching
- comunikatip
- rest.
Circulating Nurse
Peran vital sebelum, selama dan sesudah pembedahan.
Tugas :
- Set up ruangan operasi
- Menjaga kebutuhan alat
- Check up keamanan dan fungsi semua peralatan sebelum pembedahan
- Posisi klien dan kebersihan daerah operasi sebelum drapping.
- Memenuhi kebutuhan klien, memberi dukungan mental, orientasi klien.
Selama pembedahan :
- Mengkoordinasikan aktivitas
- Mengimplementasikan NCP
- Membenatu anesthetic
- Mendokumentasikan secara lengkap drain, kateter, dll.
Surgical technologist atau Nurse scrub; bertanggung jawab menyiapkan dan
mengendalikan peralatan steril dan instrumen, kepada ahli bedah/asisten.
Pengetahuan anatomi fisiologi dan prosedur pembedahan memudahkan antisipasi
instrumen apa yang dibutuhkan.
Keamanan klien diatur dengan adanya ikat klien dan pengunci meja operasi. Dua
factor penting yang berhubungan dengan keamanan kamar pembedahan : lay out
kamar operasi dan pencegahan infeksi.
1). Lay Out pembedahan.
Ruang harus terletak diluar gedung RS dan bersebelahan dengan RR dan pelayanan
pendukung ( bank darah, bagian pathologi dan radiology, dan bagian logistik).
Alur lalu lintas yang menyebabkan kontaminasi dan ada pemisahan antara hal yang
bersih dan terkontaminasi à design (protektif, bersih, steril,dan kotor).
Besar ruangan tergantung pada ukuran dan kemampuan rumah sakit.
Umumnya :
Kamar terima
Ruang untuk poeralatan bersih dan kotor.
Ruang linen bersih.
Ruang ganti
Ruang umummuntuk pembersihan dan sterilisasi alat.
Scrub area.
Ruang operasi terdiri dari :
Stretcher atau meja operasi.
Lampu operasi.
Anesthesia station.
Meja dan standar instrumen.
Peralatan suction.
System komunikasi.
2). Kebersihan dan Kesehatan Team Pembedahan.
Sumber utama kontaminasi bakteri à teammpembedahan yang hygiene ¯ dan
kesehatan ¯ ( kulit, rambut, saluran pernafasan).
Pencegahan kontaminasi :
uci tangan.
andscoen.
andi.
erhiasan (-).
3). Pakaian bedah.
Terdiri : Kap, Masker, gaun, Tutup sepatu, baju OK.
Tujuan: Menurunkan kontaminasi.
4). Surgical Scrub.
Cuci tangan pembedahan dilakukan oleh :
Ahli Bedah
Semua asisten
Scrub nurse.
à sebelum menggunakan sarung tangan dan gaun steril.
Alat-alat:
Sikat cucin tangan reuable / disposible.
Anti microbial : betadine.
Pembersih kuku.
Waktu : 5 – 10 menit à dikeringkan dengan handuk steril.
B. ANASTHESIA.
- Letak aplikasi
- Volume total anestesi
- Kosentrasi dengan kemampuan penetrasi obat
Komplikasi :
- Over dosis
- Teknik pemberian yang salah
- Sensitifitas klien terhadap anestesi
Tanda :
Stimulasi CNS diikuti depresi CNS dan cardio:
Gelisa, pembicaraan incoherent, sakit kepala, mata kabur, rasa metalik, mual,
muntah, tremor,konfulsi dan peningkatan nadi respirasi , tekanan darah
Komplikasi local : Edema,peradangan, abses, necrosis,ganggren.
Teknik pemberian
Anestesi Topikal
Pemberian secara langsung pada permukaan area yang dianestesi
Bentuk: Salep atau spray.
Sering digunakan : prosedur diagnotik atau intubasi , l;aringoskopi, cistocopi.
Masa kerja 1 (satu ) menit, lama kerja 20 – 30 menit
Injeksi obat anestesi secara I C dan S C ke jaringan sekitar insisi , luka atau lesi.
Injeksi obat anestesi local ke dalam atau sekitar saraf atau saraf yang mempesarafi
daerah yang dioperasi . Block saraf memutus transmisi sensasi ,motor, sympatis.
Tujuan : mencegah nyeri selama prosedur dianostik, mengurangi nyeri dan
meningkatkan sirkulasi pada penyakit vascular.
Contoh : lidocain ( xilocain )
Bupivacain ( makain )
Ephineprin à potensiasi
Pengkajian :
Di ruang penerimaan perawat sirkulasi:
- Memvalidasi identitas klien.
- Memvalidasi inform concent.
- Chart Review.
- Memberikan informasi yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi kebutuhan
actual dan potensial selama pembedahan.
- Mengkaji dan merencanakan kebutuhan klien selama dan sesudah operasi.
- Perawat menanyakan.:
- Riwayat allergi, reaksi sebelumnya terhadap anesthesia atau tranfusi darah.
- Check riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.
- Check pengobatan sebelumnya : therapy, anticoagulasi.
- Check adanya gigi palsu, kontaks lens, perhiasan, wigs dan dilepas.
- à Kateterisasi.
Analisis:
1. Potensial for injury s.d aanesthesia, posisi intra operatif dan bahaya lain dari
lingkungan intra operatif.
2. Gangguan integritas kulity s.d luka operasi.
3. Gangguan pertukaran gas s.d anesthesia
4. Defisit volume cairan s.d kehilangan darah dan cairan tubuh selama pembedahan.
Perencanaan.:
Potensial For Injury.
Tujuan:: Klien akan dipertahankan dalam keadaan anesthesia yang aman selama
pembedahan dan bebas dari perlukaan peralatan operasi.
Intervensi:
- Persiapan dan penggunaan obat anesthesia yang tepat.
- Positioning à posisi yang tepat.
Untuk menjamin posisi yang tepat dikaji : kesesuaian fisiologiss, perubahan
sirkulasi yang minimal, proteksi struktur tulang dan neuromusculair, penggunaan
dan lokasi IV line, cara anesthesia, keamanan dan keselamatan klien.
- Penggunaan peralatan elektrik. Lempeng grounding yang ditutupi jeli tidak
menekan tubuh.
- Chek hati-hati alat / electrosurgical à mencegah luka bakar.
Gangguan integritas kulit:
Tujuan: Klien akan mengalami gangguan integritas kulit yang dan kontaminasi yang
minimal.
Intervensi:
- Plastic adhesive drape setelah daerah pemebdahan dibersihkan dan kering.
- Penutupan kulit:
- Tujuan:
- Menutup lumen pembuluh darah.