You are on page 1of 19
AIPGI Teori & Aplikasi Editor: PENERBIT BUKU KEDOKTERAN Fi EGC ® Memfotokopi/membajak buku ini melanggar UU No. 28 Th 2014 Bec 24% TMI GIZL TEGRE & APLINAST (Oh: Paar alexa {aor Prt Dr Hacbmyah, MS & 1 Dewa Nyarnan Suptiany, MPS Copp: vaior Woks Rerkina, 8.Ge & Monica ater {ascronin prtas kal och Peneebt Buku Kedakreran EGU 6 206 Pench Halas Keuhteraa EOC PO Hox 4? felana WOn8> Telepon 6566 Angi KAP! ‘less bal kas enro Poon tak Miyat Emgicar Taste Hak vip: disssungs Cndang-esang, Praag nr Cettkan 2887 [reper ea Dm eg me eon Ai 24 tar pin tie Pir Gein ein Hane Trhaterons Monicx Est — liana EGC, 3010 | gars essa (cro | tsar Git nds, HE Harish, ULL Dew Nyoman Suparias, V Stora Exe “stan eigen pMARUN WN Mal daa ica |) sar tinggi jw parcetaian sh sfonggung Jens alae segs Heer a IN. ha Ren, pk sebbagan atu sed nt ac alas bork pep, eth sack estat snap mneken 1montiotoliy. werekar, atau dengan mengpunskan siztero pense lana, taxa ou rls dats Pemedie DAFTAR ISI Kata Pengantar vo Babs Protein 37 Sambutan vii oe on MSc, DrPH » Kontributor sii Komposisi dan Serukrur 37 Fungsi Protein 37 Bagian 1 Ilmu Gizi 1 Asam Amino 38 Pencernaan dan Bab 1 ‘Scjarah dan Masa Depan Ilmu Gizi 2 Penyerapan Protein 40 Prof. Dr: Hardinsyah, MS Metabolisme Protein Pendahuluan 2 dan Asam Amino 2 Giai dan thmw Gi 3 Kebucuhan, Sumber dalam Perkembangan Ilmu Gizi 4 ‘Makanan, dan Konsumsi Procein 43 ‘Masa Depan mu Gizi 8 Evaluasi Mutu Protein 4 Ringhasan 9 Defisiensi Protein 46 Glosarium 9 Ringkasan a7 Daftar Singkatan 10 Glosarium 8 Dafiar Pustaka 10 Daftar Singkaran 49 Bab 2 ddan Maleanan 2 ‘a 7 Mars Khenira Kiusfiyadi, STR. MPH Babs Lenk: 51 Pendahuluan 2 Bernike Doloksarib, SST, M.Kes Pangan dan Makanan 2 Pendahuluan 51 Ringkasan a Sceukeus Kimsia Lemeke 31 Glosasium a Penggolongan Lemak 51 Dafiar Singkaran B Klasifikasi Lemak 52 Dafkar Pustaka 2B Sumber Lemak 53 ‘ Proses Pencemaan dan Absorpsi Bab bagel a Lemale dalam Tabuh 53 Dr. tr Annis Catur Adi, M.S. ‘Merabolisme Lemak dalam Tubuh 53 Pendahuluan 25 Fungsi Lemak 55 ‘Apa fu Karbohidrat? 5 Hieglegan, 35 Klasifikasi Karbohidrat 26 Glosarium 56 Jenis dan Sumber Karbohidrar Daftar Singhasan 58 Sedethana dan Kompleks 28 Daftar Pustaka 58 Fungsi Karbohidrat 29 7 a Bab 6 Vitamin 59 Ekskresi, dan Metabolisme Aripin Abmad, S.Si.T,, M. Kes Karbohidrat 30 Pendahuluan 59 Keburuban Karbohidrat 32 Pengettian Vitamin 59 Jsu Kesehatan yang Jenis dan Klasifikasi Vitamin 60 Berhubungan dengan Karbohidrat 32 Penyerapan Vitamin 62 Ringkasan 34 Transportasi Vitamin 2 Glosarium 34 Penyimpanan Vitamin Dafiar Singkatan 35 dalam Tubuh 66 + Dafiar Pustaka 36 Ekskresi Vitamin 66 Daftar Ii Bab 7 Bab 8 Bagian 2 Bab 9 Bioavailabilitas Vitamin Fungsi Vitamin Dampale Defisiensi Vitamin Dampale Kelebihan Viearnin Sumber Vitamin Kebutuhan Vieamin Ringkasan Glosarium Daftar Singkaran Daftar Pustaka Mineral Dr. Made Darawati, §.TP, M.Sc Pendahuluan Mineral Makro ineral Mikro Ringkasan Glosarium Daftar Singkatan Daftar Pustaka Air Novian Swasono Hedi, SST; MPH Pendahuluan Pengertian Air Fungsi dan Kebucuhan Air Air Minum Distribusi Air dalam Tubuh Dampak Kekurangan dan Kelebihan Air Ringkasan Glosarium Dafiar Singkatan Daftar Pustaka Penilaian Status Gizi Penilaian Status gaanie dr, Maria Poppy Herlianty. M.Epid. Pendahuluan Penilaian Klinis Berfokus Gizi Riwayat Medis Terkait Gizi Pemetiksaan Fisik Berfokus Gizi Manfaat dan Indikasi Pemeriksaan Fisik Keunggulan dan Kelemahan Pemeriksaan Fisk Klasifikasi dan Interpretasi Pemeriksaan Fisik Ringkasan Glosarium Daftar Singkatan Daftar Pustaka 66 68 2 5 7 7 81 82 82 83 84 87 95 96 7 98, 99 99 100 100 101 102 103 104 104 105 107 108 108 108 108 109 109 118 ug 122 122 125, 125 Bab 10 Penilaian Status Giri Secara Biokimia Manjilala, S. Ge, M. Git Pendahuluan Penilsian Biokimia Zat Gizi Makro Penilaian Biokimia Zat Giai Mikro Ringkasan Glosarium Dafiar Singkaran Daftar Pustaka Bab 11 Penilaian Status Gizi Secara Antropometti Dewa Nyoman Supariase, MPS Pendahuluan Antropomersi Ringkasan Glosarium Daftar Singkaran Dafar Pustaka Bab 12 Survei Konsumsi Makanan Dr, Fazi Aras, SKM, M.Kes Pendahuluan Survei Konsumsi Makanan Tajuan Survei Konsumsi Makanan Metode Pengukuran Kesalahan dalam Pengukuran Konsumsi Makanan Penggunaan Merode Sutvei Konsumsi Makanan i Berbagai Penelitian Ringkasan Glosarium Dafiar Singkatan Daftar Pustaka 126 126 126 129 130 13 131 132 133 133 133 138 138 139 139 140 140 141 143 143, 154 154 155 155 156 157 Bagian3 Gizi dalam Daur Kehidupan 159 Bab 13 Giri Remaja Dr Susetyoroati, DON, M.Kes Pendahuluan Penilaian Status Gizi Kebuuhan Gizi ‘Masalah Gizi dan Kesehatan pada Masa Remaja Ringkasan Glosatium Daftar Singkatan Daftar Pustaka 160 160 161 162 165 167 167 168 169 | Bab 14 Bab 15 Bab 16 Bab 17 Giai Ibu Hamil Dr, Made Danawati, $.TP, M.Sc Pendahuluan Karakteristik Kehamilan Permasalahan Git pada [bu Hamil Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil Rekomendasi WHO Tentang Perawatan Antenatal Ibu Hamil Dafiar Singkatan Dafiar Pustaka Gizi Bayi dan Balita Dr: Suscyowari, DON, M.Kes Pendahuluan Penilaian Status Gizi Bayi ddan Balita Kebutuhan Gizi pada Bayi dan Balita Pemberian Makanan ‘Masalah Gizi pada Bayi dan Balita Ringlasen Glosariurn Dafiar Singkatan Dafiar Pustaka Giri pada Anak Usia Sekolah Prof, Dodi Briawan PPendahuluan Masalah Gizi pada Anak Sekolah Kebucuhan Giai uncuk Anak Sekolah iti Seimbang uneule Anak Sekolah Pangan Jajanan Anak Sekolah (JAS) Anemia dan Kecerdasan ‘Anak Sekolah Ringkasan Glosatium Daftar Pastaka aa Alina Hieni, SKM, MPH ~ Usia Dewasa Pemantauan Seatus Gizi Usia Dewasa 170 170 170 172 174 179 179 180 181 181 182 182 182 184 187 189) 190 191 191 192 194 194 194 197 198 202 204 206 207 207 209 209 Daftar isi_ xix Faktor yang Memengarubi Konsumsi Pangan Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Giai Usia Dewasa Kecukupan Gizi Usia Dewasa Keseimbangan Energi Usia Dewase Permasalahan Gizi Usia Dewasa Ringkasan Glosarium Dafear Singkatan Daftar Pustaka Bagian4 Pedoman Gizi Bab 18 Pedoman Giri Scbagai Instrumen Pendidikan 210 21 212 213 215 218 218 219 219 221 222 Dr. Kun Avistiati Susiloreni, SKM, M.Kes Pendahuluan Pengembangan Pedoman Gizi Berdasarkan PGBP Mempromosikan Kebiasaan Makan Makanan Sehat Pedoman Gizi unrule Pendidikan Gizi Ringkasan Glosacium Daftar Singkatan Daftar Pustaka Bab 19 Pedoman Giti di Mancanegara dan Indonesia Prof, Dr. Hardinsyab, MS Pendahuluan Pedoman Giai Dasar Pertimbangan Perumusan Pedoman Gizi Pesan Gizi dalam Pedoman iti di Berbagai Negara Empat Schat Lima Sempurna Disempurnakan Menjadi Gizi Seimbang Ringkasan Glosarium Daftar Singkaran Dafiar Pustaka 22 222 23 224 226 226 27 27 28 228 29 229 29 230 21 239 241 242 242 243 xx_Daftar tsi Bagian5 GiziKlinik 245 (Obesitas pada Masa Anale Anak 282 Putofisiologi Obesitas 283 Bab 20 Interaksi Oba dan Makanan 246 Eriologi Obesitas 283 Iskandar Zulkarnain MSe Dampak Obesias 286 Pendahuluan 246 Pencegahan Obesitas 288 Risiko Interaksi Obac-Makanan 247 Penaralaksanzan Obesitas 290 Pengeruh Makanan Penatalaksanaan Terapi Giti “Tethadap Obat 248 pada Obesitas 292 Penatalaksanaan Inceraksi Contoh Memu 299 (Obat dan Makanan 253 Ringkasan 302 ‘Manfaat Meminimalkan Glosarium 303 Interaksi Obar-Makanan 254 Daftar Singkatan 305 Ringkasan 255 Daftar Pustaka 305 Glosariam 255 2 ee Session deg Beb24 Aswan Gizi pada Hipertensi 308 eB 26 Martalena Br Purba, MCN, PhD Pendahuluan 308 Bab 21 Pangan Fungsional dan Patolsiolog! Hipereensi 308 ‘Kesehatan Masyarakat 257 Penycbab dan Dampal Dr. Judiono, MPS Hiperrensi 310 Pendahuluan 257 Hubungan Status Gizi Definisi Pangan Fungsional 257 dan Asupan Lemak Persyaratan Pangan Fungsional 259 dengan Hipertensi 310 ‘Aneka Ragam Pangan Fungsional 259 Hubungan Asupan Natrium Keuntungan Adanya dan Kalium dengan Hipertensi 311 Komponen Aleit 262 Pengaturan Gizi pada Hipertensi 311 Ringkasen 268 Poses Asuhan Gisi Terstandar Glosarium 269 (PAGT) pada Penderita Daftar Singkatan 270 Hipercensi 312 Daftar Pustaka a1 Ringkasan 314 Bab 22 Penatalaksanaan Gizi Buruk 272 en elias as Magilalena, 1 Mes Daftar Pustaka 316 Pendahuluan 2m Pengertian Gizi Buruk 272 Bab 25 Asuhan Gizi pada Penyebab Gizi Buruk 272 Penyakit Ginjal Kronik 318 Tanda dan Gejala Klinis Triyani Kresnatean, DON, M.Kes, RD ‘Anak Gizi Buruk m3 Pendahuluan 318 ‘Terapi Gizi pada Anak Pengkalian Gizi Pasien Giri Barule 274 Penyakit Ginjal Kronik 319 Pembuatan Formula 276 Diagnosis Gizi 321 ‘Therapeutic Feeding Center Intervensi Gizi 321 (TFC) 7 Contoh Ment 325 Ringkasan 27 Mineral pada Penyalee Glosarium 278 Ginjal Kronik (PGK) 307 Daftar Singkatan 279 Monitoring dan Evaluasi 328 Daftar Puscaka 279 Ringkasan 328 Bab 23 Penatalaksanaan Diet Obesitas 280 eace — _ ‘Ni Komang Wiardari, SST, M.Kes afin Pur 330 Pendahuluan 280 Obesitas 280 = Daftarisi_ xxi Bab 26 Asuhan Gizi pada Glosarium 370 Diabetes Melitus 331 Daftar Singkatan 370 Eiik Sulistyowati, SST, S.Ge, M.Kes Daftar Pustaka aA acoey 333 Bagian6 Manajemen Makanan Bloslieae Po Massal 373 Glosarium 340 insir i Bab 30 Prinsip Manajemen Daftar Singkatan 340 Pens ‘Makanan Daftar Pustaka 341 bias = 374 Bab 27 Penatalaksanaan Diet Bachyar Bakri, SKM, M.Kes. Penyakic Jantung 342 Pendahuluan 374 Rosidah Inayati, SST., S.Gz, MM., RD ‘Tujuan Penyclenggaraan Pendahuiluan 342 Makanan Massa 374 Penyakie Jantung 342 Klasifikasi Penyelenggaraan Diagnosis Gizi 343 ‘Makanan Massal 375 Penatalaksanaan Diet 345 ‘Menu pada Penyelenggaraan Interaksi Obar dan Makanan 347 ‘Makanan Massal 375 Contoh Menus Diee Ketenagaan Penyelenggaraan Penyakit Jantung 347 Malanan 377 Ringkasan 348 ‘Standar Penyelenggaraan Glserinm: 349 ‘Makanan 377 Daftar Singkatan 349 Perencanaan Kebutuhan Daftar Pustaka 350 Bahan Makanan 378 Bab 28 Penatalaksanaan Dit Kanker 351 hihi Ari Wijayanti, DON, MPH, RD Manajemen Penerimaan dan Pendahuluan 351 Penyaluran Bahan Makanan 380 Penycbab Kanker 351 ‘Manajemen Penyimpanan ‘Manajemen | 352 Bahan Makanan 381 Skrining Gizi 352 ‘Manajemen Persiapan dan Nutrition Care Process (NCP) 353 ‘Pengolahan Bahan Makanan 383 Ringkasan 356 ‘Manajemen Distribusi dan Glosarium 357 ‘Transportasi Makanan 384 Daftar Singkatan 357 Ringkasan 387 Daftar Pustaka 358 Glosarium 388 Bab 29 Penatalaksanaan Diet HIV-AIDS 359 Daftar Singleatan see Rai Ngardita, SKM, M Kes ae ae ae. Pendahuluan 359 Bab 31 Sanitasi dan Keamanan Patofisiologi, Etiologi, Makanan Massal dan HACCP 389 can Klasifikasi 359 Tits Sari Kuswma, 8 Gz, M.P Epidemiologi AIDS 360 Pendahuluan 389) Stadium Klinis HIV/AIDS 360 Pengertian 389 Diagnosis 361 Keracunan Makanan ‘Hubungan Gizi Kurang, (Foodborne Mlness) 390 dengan HIV/AIDS 361 Sanitasi Makanan 391 ‘Asuban Gizi pada Anak 3620 Hazard Analysis Critical * Asuhan Giai pada Dewasa 363 Control Point (HACCP) 392 Asuhan Gizi pada Ibu Hamil Ringkasan 398 dan Menyasu 367 Glosarium 398 Ringkasan 368 Daftar Singkatan 400 ‘Daftar Pustaka 400 xxii_Daftar isi Bab 32 Pelayanan Giri Rumah Sakit 401 Gin Sut Latha/Perandingan 38 Ruliana, SST; M. M.Kes, RD Gizi Setelah Latihan _ 89 Tendibiliag 401 Pentingnya Kehadiran Abli Gizi 439 Keen 402 Ringkasan 440 “Tara Laksana Pelayanan Giti Glosarinet 40 Rumah Sakie 402 Dafiar Pustaka 4a Pelayanan Gisi Rawat Jalan 405 Penyelenggarzan Malanan 496-«Baglan7 Masyoralot = Penyuluhan Gizi dan Promosi Babs6 — Peceacniitanr Gat 444 Kesehatan Rumah Sakic 408 : I Desoa Nyoman Supariass, MPS Penelitian dan Pengembangan 7 Taaboisae dt ea Gizi Terapan 09 ecertanl Gi a igetian Perencanaan Gi Soe 409 Dolcimen Perencanaan Glosarium 410 Program Gi 2s Die Sines Ee “Tahap Perencanaan Gi 446 pees, a Evaluasi Perencanaan Gizi 452 Bab 33 Gini Tenaga Kerja 413 Ringkasan 454 Dewi Sri Sumardilah, SKM, M.Kes Glosarium 455 Pendahuluan 413 DafenSinglaan 455 Beberapa Pengertian 413. Daftar Pustaka 456 Gizi dan Produkcivicas Kerja 414 Ba37 Pendidikan dan Advokasi ici 457 Cae Dr. Nurul Musibab, SP M.Kes i Indonesia aa eee, a7 Kebucuhan Gini Tenaga Kerja 417 eaten ae Penyelenggarean Makan Paaara = Bagi Tenaga Kerja ee Kajian Pencegaban'Siunting Penyusunan Menu untuk pada Baducs Scbogai Ce = Bahan Advokasi Gizi 462 rh oa or eran Abli Gai dalam Glosarium 424 4 Daftar Singkatan 424 ree denis AD pa am Glosarium 465 Bab 34 Gizi Anak Sekolah 26 Daftar Singkaran 465 Dr. Tiurma Sinaga, MPSA Daftar Pustaka 466 Pendidikan: 426 Bab 38 ——Pengembangan Media wise a Pendidikan Gizi 467 da P Masalah Gizi Anak Sekolah 427 eee es Perbaikan Gizi Anak Sekolah 428 eee, a Kantin atau Warung Sekolah 429 Padidien 4 Kebutuhan Gizi Anak Sekolah 430 Ghat! ii a = Daftar Singkatan 472 oe Daftar Pustaka a7 Daftar Singkatan 432 Daftar Pustaka 433 Bab39——- Monitoring dan Evaluasi Bab 35 “Giri Olahraga 34 eigen, Muay Kaswari, SPd, MS! Seecne Hie Froese MES, e —t Pendahuluan 473 Pendahuluan 434 ae a Perkembangan Gizi Olabraga 434 a qe: : jjuan Monitoring dan Evaluasi 474 God Shounen a Monitoring dan Brabus 474 | Bab 40 Bab 41 Tujuan Monitoring dan Bvaluasi Program Giri Ringkasan Glosarium Dafiar Singkatan Daftar Pustaka Kebijakan dan Program Gizi Masyarakat Indonesia. Jr, Doddy lewardy, MA Pendahuluan Arti Kebijakan dalam Konteks Gizi Masyarakat Perkembangan Kebijakan Program Gizi Faktor yang Memengaruhi i Kebijakan Program Giti di Masyarakat Kebijakan Program Gisi 2017 Ringkasan Glosarium Dafiar Singkaran Daftar Pustaka Surveilans Gizi Nils Aria Zulfianto, MS Pendahuluan Pengertian ‘Manfaat Surveilans Gizi ‘Tujuan Surveilans Gizi Fungsi dan Ruang Lingkup Prinsip Dasar ‘Merode Pengguna Informasi Indikator Pelaksanaan Surveilans Git di Indonesia Pemantauan Status Gizi Ringkasan Glosarium Daftar Singkaran Daftar Pustaka in8 Penelitian dan Wirausaha Gizi Penelitian Gizi di Indonesia a7 478 478 479 479 480 480 480 481 482 486 488 489 489 490 41 491 491 492 492 492 493 493 493 494 494 495 495 496 496 496 497 498 Prof deh. M. Rizal Martua Damani, MRepSc, PhD Pendahuluan ‘Tantangan dan Masilah Gizi iTingkat Global Beban Gizi Ganda di Indonesia 498 498 500 Bab 43 Bab 44 Bab 45 Daftarisi_ xxiii ‘Agenda Penelitian Global di Bidang Gizi ‘Agenda Penelitian Gizi di Indonesia Ringkasan Glosarium Daftar Singkatan Daftar Pustaka Aplikasi Statistika dalam Penelitian Gizi 500 501 503 504 505 505 506 Prof In Dadang Sukandar, M.Se PhD Pendahuluan Statistica dalam Penentuan Status Giri Secara Antropometti Statistika dalam Pengukuran Asupan dan Kecukupan Gizi ‘Sampling Pendugaan Paramecer Hipotesis Seatistiea Asosiasi, Korelasi, dan Regresi Statistika Non-Paramecrik Rancangan Percobean Probabilistik dan Dererministie Program Matematis Ringkasan Glosacium Dafar Singkatan Daftar Pustaka Peluang dan Manajemen Usaha di Bidang Gizi Bastianus Daddy Riyadi, SKM, MM Pendabuluan Kewirausahaan ‘Teknik dan Strategi Pemasaran Manajemen Usaha Bidang Gizi Glosarium Daftar Singkatan Daftar Pustaka Pengalaman Mendirikan Katering Diet Dian Handayani, SKM, M.Kes, PhD Pendahuluan Katering Diet Cara Mendirikan Usaha Katering Dier Alir Kerja Karering Dice Kendala dalam Pengelolaan Katering Dier Ringkasan Glosarium 506 507 508 509 510 510 Su 512 512 514 514 515 516 516 517 517 520 534 544 544 545 545, 546 546 546 547 550 551 552 553 xxiv_Daftarisi Daftar Singkaran 553 Bab48 —-Hukum dan Pratile Daftar Pustaka 553 ‘Tenaga Giai di Indonesia 573 I Dewa Nyoman Supariasa, MPS Bagian9 UjiKompetensi dan eee 3 Sertifikasi 555 Tenaga Kesehatan dan Git 574 7 c Kode Exik Profesi Gizi 377 Bab 46 UjiKompetensiTenaga Gini 556 Peron Peresg Balai oy, Rilecine Terkait Gizi 578 cae 556 Praketik Tenaga Gizi 579 Deer Ea 556 ‘Malpraik 581 Pentingnya Pelaksanaan Ringkasan a Uji Kompetensi 597 Clee 562 eee eee Dafear Singkaran 584 Uji Komperensi Tenaga Gini 558 Dahir Ste Bacasan Ketkutsertaan : ‘Uji Kompetensi Tenaga Gizi 558 Lampiran A 585 Merode dan Materi Uji Eanpiean 597 Kompetensi Tenaga Giei 558 ‘Wakeu dan Pembiayaan Uji ‘Lampiran C 599 Kompetensi MahasiswaGizi 561 Lampiran D 600 Inmplementasi Uji Kompetensi 561 7 Uji Kompetens Sebagat Lampiran E 602 Persiapan Menghadapi Era MEA 562 Indeks 605 Ringkasan 562 Glosarium 563 Dafiar Singkatan 563 Daftar Pustaka 564 Bab 47 Sertifikasi Profesi Gizi 565 Dr Minarto, MPS Pendahuluan 565 Sistem Pendidikan Giri 566 Prosedur Registrasi Tenaga Gizi 567 Ringkasan 370 Glosarium S71 Daftar Singkaran 572 Daftar Pustaka 572 46 UJI KOMPETENSI TENAGA GIZI Dr. Rimbawan PENDAHULUAN Uji kompetensi merupakan suatu instrumen yang diguna- an untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan silap yang diperlukan uncuk suacu pekerjaan atau profesi tertencu. Uji kompetensi adalah proses peailaian, balk teknis maupun nor-telenis melalui pengumpulan buksi yang relevan unuk menentukan apakah seseorang kom- peten atau belurm kompeten pada suatu unit kompetensi atau kualifasi tercencu (BNSP, 2009). Uji kompetensi dikembangkan dengan tujuan uncuke rmenetapkan serifikasi di dalam suara pekerjaan, misalnya setelah mendapatkan kelulusan dari uji kemperensi, seorang nutrisionis akan_memperoleh sertifikac kom- petensi atau sertifikar profesi yang selanjutnya dapat di- gunakan uncuk memperoleh Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Tein Praktik (SIP) yang dipetlukan uncuk praktik kegizian sebagai cenaga Kesehatan di selurub wwilayah Indonesia, Menurut Peraruran Menristekdikt No. 12 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan, uj kampetensi adalah proses pengukuran capaian kemampuan dan peri- laku mahasiswa pada perguruan tinggi yang menyeleng- garakan pendidikan tinggi bidang keseharan. ‘Adana uji kompetensi bidang gizi diharapkan mam- pu meningkarkan kualias pelayanan keschatan bagi ‘masyarakat, dan juge sebagai tolok ukur keberhasilan pembelajaran yang dilalui oleh peserca didik dalam swat instcasi pendidikan bidang gizi. Uji kompetensi dapac ddjadian sebagai salah sau sarana untuk meningkatkan Yeualtas tenaga Kesehatan dari wakns ke wakt sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan. ‘Uji kompetens juga merupakan suatu tahapan proses dalam rangka implementasi Sistem Penjaminan Mucu Incernal (SPMI) pada institusi pendidikcan tinggi gi, baile untuk pendidikan vokasi, akademik, atau pun profes. ‘Agar muti lulusan berkualitas dan memiliki daya saing, dliperiukan standardisasi mutu lulusan. Dengan demikian, uiji kompetensi, khususnya di bidang gizi, perlu di- implementastkan dengan bait dan terjamin mutunya sebagai bagian dari proses evaluasi pembelajaran_ yang terintegrasi dalam sistem pendidikan DASAR HUKUM Pentingnya Kompetensi bagi tenaga gti di Indonesg dilakukan berdasarkan amanat Undang-Undang (UU), No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendiclikan Nasional UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan UU No, 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, Peracuran yang erkait dengan. pengskuan kompetens dituliskan pada Permendikbud No. 83 Tahun 2013 tentang Sertifikasi Kompetensi, Permenkes No. 46 Tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan sera Permenes No. 26'Tahun 2013 tentang Pekerjaan dan Prakcik Tenaga Giz. Sclain itu, ada Peracuran bersama Menteri Kesehacan Ri dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 36 Tahun 2013 tentang Uji Kompetensi bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi Bidang Kescharan yang, sclanjucnya diikuci dengan diterbitkannya Peraturan Mentistekdilai No. 12 Tahun 2016 tentang ‘Tata Cara Pelaksanaan Uji ‘Kompetensi Mahasiswa Bidang Kesehatan ‘Merujuk pada Permendikbud No. 83 Tahun 2013 yang selanjucnya dinyacakan pada Permenristekdikti No. 12 Tahun 2016, uji kompetensi dilaksanakan sebagai exit exam yang dilaksanakan pada tahap akhit pendidikan, Meskipun peserta uji kompecensi yang, tidak lulus dapat ‘mengikuci kembali ji kompetensi pada periode selanjue anya (sebagai peserta retaker), implementasi ji kempetensi pada masa ekhir pendidilan akan mengurangi dampak negatifdai banyalenya jumlah retaker Karena persiapan uf kompetensi akan dilakukan langsung di bawah tanggeng- jawab institusi pendidikan. Pelaksanaan ji komperenst perlu segera diwajudkan sebagai langkah pencegaban terhadap prakik tenaga keschatan secara legal, schings? laualitas pelayanan kesehatan akan semakin baik. Dalam peraturan Menistekdiksi No. 12 Tahun 2016 disebutkan bahwa penyelenggaraan uji_ komperens! bertujuan untuk menghasilkan Iulusan yang kompett sesuai dengan standar komperensi kerja. Uji komperens| bagi mahasiswa merupakan bagian dari penilaian basil belajar. Selanjutnya diseburkan bahwa peserta yang !ulus ‘uji-kompetensi berhak memperoleh sertfikat kemperens! atau sertifikat profesi yang diterbitkan olch Pergurt@® Tinggi bekerja sama dengan organisasi profesi 556 ‘Uji Kompetensi dilaksanakan olch perguruan tinggi bekerja sama dengan organisasi profesi seperti PERSAGI, lembaga pelatihan atau lembaga sertfikasi yang ter- akseditasiseperci Lembage Pengembangan Uji Kompecensi (LPUK) dan dilskukan dengan cerlebih dahulu. mem- bentuk Panitia Uji Kompetensi Nasional. Sehubungan dengan ira, dalam rangkamenjalankan amanah Permentistekdikti No. 12 Tahun 2016 tetsebut dan terlaksananya uji kompetensi dengan baik, perlu disusun Petunjuk Teknis agar pimpinan Instieusi dapat lebih memahami latar belakang, arah Kebijakan dan teknis pelaksanaan sistem uji kompetensi Persiapan pelaksanaan Uji Kompetensi Gizi melibat- kan berbagai pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan dan pengelolaan bidang pendidikan, keprofesian dan te- naga kesehatan seperti Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Kesehatan, Organisesi Profesi Giai (PERSAGD, Asosiasi Institusi Pendidikan ‘Tinggi Gizi (AIPGD serta Institusi Penyelenggara Pen didikan Tinggi Gizi, Ketecibatan multipibak ini sebagai salah saru bukti bahwva kualieas lulusan cenaga gizi menjadi tanggung jawab bersama. Untuk itu, sebagai salah sar sarana peningkatan kualitas mura SDM dan pemenuhan amanat undang-undang, uji kompetensi penting untuk dilaksanakan, PENTINGNYA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI Dalam upaya menjamin mutu pendidikan tinggi bidang keeseharan, sesuai amanah UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pemerineah telah menyelenggaraken sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi bidang ke- sehatan, yang salah satu. kebijakan utamanya adalah pe- ayelenggaraan uji kompetensi secara nasional. Bidang keesehatan yang telah menjalankan uji kompetensi secara nasional hingga tahun 2015 adalah ledokcran, kedokter- an gigi, Keperawaran, kebidanan, dan ners, sedangkan untuk bidang Kesehatan lainnya termasuk gizi sedang dalam persiapan. ‘Uji kompetensi nasional ini diharapkan dapat me- agurangi disparitas kualitas lulusan pendidikan bidang keschatan, Uji kompetensi menjadi bagian dari upaya standardisasi registrasi dan izin praktie bagi tenaga kkeschatan yang akan memberikan pelayanan keschatan di Indonesia. Uji kompetenst diharapkan mampu menyaring tenaga keschatan Indonesia yang kompeten untuk mem- berikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh kepada ‘masyarakat. Tentunnya hal ini juga disertai dengan menjaga prinsip utama, yaitu keselamatan pasien. Dari sisi pen- didikan, uji kompetensi diharapkan dapat mendorong, pperbaikan kusikulum dan proses pembelajaran pada insti- tusi penyelenggara pendidikan cinggi bidang keschatan, Hal ini juga merupakan dasar pembinaan muru pen- Bab 46 Uji KompetensiTenaga Gizi_ 557 didikan bidang kescharan yang menjadi tanggung jawab Kementerian dan stakeholder tera. Pengembangan dan implementasi_uji kompetensi bidang Kesehatan dilakukan secara bertahap uncuk seciap bidang, Sebagai contoh, sistem uji kompetensi nasional uuncule bidang kedokteran telah mendapatkan pengakuan (recognicion) ‘internasional dasi konsultan_internasional Banke Dunia, Karena itu, sistem uji kompetensi nasional bidang kedokteran diadopsi uncuk pengembangan sistem ‘ji komperensi bidang keseharan lain eermasuk gizi. Dalam upaya melakukan diseminasi pralcike baik implerencasiuji kompetensi nasional di Indonesia kepada rmasyatakar internasional, dan untuk mendapatkan reko- ‘mendasi penyempurnaan standar uji kompetensi hingga memenuhi standar global, Kemenrstekdieci elah mem- fasilicasi publikasi intemnasional terkait hasil evaluasi uji kompetensi bidang kedokreran; dan bidang keperawatan, kebidanan, dan nets, Publikasi ilmish mengenai analiss hail uji kompetensi periode 2014-2015 telah dilakukan pada bulan Maret 2016 dengan mengangkat tema “Development of Institutional Feedback based on National Examination’, dan hasil monitoring dan evaluasi imple- mentasi ji komperensi bidang keschatan tahun 2015 de- ‘ngan mengangkat tema “Competence-baved Examination to Strengshen Quality of Health Higher Education and Healobcare ‘System in Indonesia’, di Occawa dan di ANZAHPE Conference, Australia. Selanjuenya, dibtarapkan hasil eva- luasi implementasi uji kompetensi semua bidang dapat ‘menghasilkan lebih banyak publikasi ilmiah, yang. pada akhir dapat memberikan umpan balik ke institusi pen- didikan. Dengan demikian, ctra baik tenaga kesehatan di Indonesia semakin dikenal dan disetarakan dengan tenaga kkeschatan yang berasal dari berbagai negara lain Sehubungan dengan upaya peningkatan mutu ji kompetensi secara berkelanjutan, Kemenristckdikti me- lalui DirektoratJenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan bbekerja sama dengan berbagai seakeboldercetkait memiliki tanggung jawab untuk melakukan penguatan mutu standar uji (soul, sumber daya manusia, sarana/prasarana, dan sistem kelembagaan, serra kepanitiaan) sceara berkesinambungan. Selain irs, hasil uji kompetensi juga ‘akan menjadi dasar pembinaan program studi bidang kkeschatan, dan menentukan kuota penerimaan mahasiswa baru program studi tersebut. Uneuk ieu, diperlukan kerja sama yang erat dari berbagai stakeholder pendidikan tinggi Kesehatan, utamanya asosiasi instirusi pendidikan dan organisasi profes. Dalam Permentistekdikti No. 12 Tahun 2016 di- sebutian bahwa peserta ufi kompecensi berasal dati maha- siswa yang telah menempuh pendidikan vokasi dan profesi. Meskipun demikian, uncuk tenaga zi berdasarkan pada Peraruran Menteti Kesehatan No. 26 Tahun 2013 tentang Peayelenggaraan dan Prakeike Tenaga Gizi 558 _limu Gizk Teori dan Aplikasi disebutkan bahwa kualifikasi tenaga gizi meliputi lulusan diploma tiga, diploma empat, sarjana gizi dan pendidisan profesi dan telah lulus uji kompetensi dan teregistrasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Karena ju, naskah akademike mengenai ti kompetensi yang relah disepakati oleh PERSAGI dan AIPGI menyebuckan pahwa ji kompetensi gizi dilakukan secara multistraca untuk pendidikan vokasi, akademik dan profesi, yaita Diploma Ill, Diploma IV, Sarjana, dan Pendidikan Profesi. Tajuan dari uji komperensi gizi secara umum adalah untuk menghasilian tenaga gizi yang komperen sesuai dengan standar komperensi lulusan dan capaian pembelajaran program gir sesuai dengan strata pendidikan yang telah ditempuh mahasiswa. Adapun cujuan Ichususnya terdiri tas: 1. Uji kompetensi dirujukan untuk menjamin Julusan pendidilan tinggi gizi yang kompeten dan terstandar secata nasional schingga daparmelindungi masyarakat 2. Uji komperensi untuk menguji pengerahuan dan kketerampilan sebagai dasar untuk prakcik kegizian dan mendorong pembelajaran sepanjang hayat 3. Uji kompetensi sebagai metode asesmen kompetensi dalam pengelolsan pasien yang aman dan cfekcif dalam pelayanan giri pada masyarakar 4, Untuk menila sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai dasar untuk melakukan praktike kegizianl pelayanan gizt 5, Memberikan umpan balikt proses pendidikan pada program Diploma IIL Gizi, Diploma IV Giz, Sarjana Giti, dan Profesi Gizi 6 Memantau mutu program Diploma Il Gizi, Diploma IV Giz, Sarjana Gi, dan Profesi Gizi ‘Tujuan mulia ini akan dapat terlaksana apabila di- dukung oleh berbagai pihak. Dengan demikian, semua stakeholder rerkait harus sling bekerja sama_untuk menyukseskan dan saling mengorcksi schingga uji kom- petensi tenaga gizi dapar terlaksana dan berjalan dengan bail sesuai dengan tujuan mulianys. PERSYARATAN PESERTA UJ! KOMPETENS! TENAGA GIZI Uji Kompetensi tenaga gizi berlaku bagi semua calon renaga gizi dengan persyaratan sebagai berikur. 1. Lulusanpendidikan Diploma Ill, Diploma TV, Sarjana, dan Profesi Gizi yang telah menyelesaikan pendidikannya yang dibuleikan dengan jjazah atau surat keterangan lulus dari Pimpinan Institusi sesuai kkecentuan yang betlak 2. Memenuhi persyaratan administra sebagaimana yang ditetapkan olch Panitia Nasional Uji Kompetensi Giz Persyaracan khusus bagi peserta reesker 2, Telah mengikuti program pembimbingan dlibuktikan dengan surat keterangan dari insta, pendidikan pelaksana program pembimbingsn b. Belum melampaui batas maksimal keikutseraan ‘ji kompetensitenaga gizi sebanyak 3 kal. BATASAN KEIKUTSERTAAN UJI KOMPETENSI TENAGA GIZI Uji kompetensi tenaga giti diperuntukkan bagi semua calon tenaga gizi lulusan Diploma I, Diploma tv, Sarjana, dan Profesi Gisi dengan ketentuan sebagai berikut. 1. Peserta yang belum lulus pada uji kompetensi venaga gizi pada periode uji tertentu tidak diperkenankan tuncuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi Tenaga Gi. 2, Peserta yang belum Lulus pada uji kompetensi tenaga gizi pada periode ui certentu divajbkan mengikuti Uji Kompetensi pada periode uji selanjuenya hingga dinyacakan lulus. METODE DAN MATERI UJI KOMPETENSI TENAGA GIZI Materi uji kompetensi tenaga giri merujulk pada Standar Komperensi Giai iap jenjang pendidikan yang diterapkan olch PERSAGI dan AIPGI. Kompetensi gi berdasirkan Kepmenkes No. 374/MENKES/SK/IIN/2007 tentang standar profesi giei dibagi dalam tiga bidang, yaitu gizt Idinis (clinical nusrsion), penyelenggaraan dan produksi makanan (food service and food production), dan giti rmasyarakat (community nutrition), Sclanjutnya ketiga komperens rersebur dibagi menjadi tujuh area komperensi yang sesuai dengan standar kompetensi gigi, yaiou: 1. Landasan ilmiah ilme gi 2. Asuhan giri individu dan kelompok 3. Manajemen program dan pelayanan pangan dan git! 4, Manajemen sistem penyelenggarsan makanan 5. Etika, moral, dan profesional gizi 6. Komunikasi efektif 7. Penclitian rerapan. Uji kompetensi cenage ici dlilaksanakan dengan rmenggunakan metode yang tepat dalam menguji stkap (ctirude), pengetahuan (knowledge), dan keablian (sill Metode Uji Kompetensi Tenaga Gizi ‘Uji kompetensi tenaga gizi dilaksanakan dengan meng sgunakan metode Paper-Based Tex (PBT) dan sclanjueny? dapat dikembangkan ke Computer-Based Tat (CBT) sesuai dengan perkembangan IPTEKS dan kebijaka? yang berlaku. Materi Uji Kompetensi Diploma II! Gizi Cetak biru (blueprint) uji PBT Diploma IIL Gizi dibagi ‘menjadi lima tinjauan sebagai berikut. 1, Tinjauan 1: Area kompetensi Diploma Ill Gizi Aspek yang dinilai dalam tinjauan ini melipuci a, Landasan ilmiah ilmu gizi (5-109). Aspek ini terkait dengan ilmu pangan dan komposisi gi rmakanan (food science and nutrient composition of food’ iow gink dan ilmu-ilmu cetlait(omerition ‘and supporting science). b. Asuhan gizi individu dan kelompok (30- 40%). Aspek ini mencakup penapisan dan penghajian (sreening and asessmeni), diagnosis, perencanaan dan intervensi (plenning and intervention), serca pemantauan dan penilaian (monitoring and evaluation) ¢.Manajemen program dan pelayanan pangan dan gizi (15-20%). Aspek ini mencakup sumber daya manusia (human resources), keuangan dan sarana prasarana (finance and materiah), pe masaran produk dan pelayanan (marketing products and service), seta privsip-ptinsip dan fungsi manajemen (management principles and fictions). d. “Manajemen sistem penyelenggarean_makanan (15-20%). Aspek ini _mencakup _pengem- bangan menu (menu development), manajemen pengadaan dan penerimaan (procurement and supply management), produksi, distribusi dan pelayanan makanan (feed production, distribution ‘and service), serta sanitasi, keamanan, dan peralatan (sanitation, safes and equipement ce. Buika, moral, dan profesional gii (eka profesi) (510%). £ Komunikasi efektif’ (prinsip edukasi dan training) (5-10%). Aspek ini mencakup peng- lkajian dan perencanaan (asesment and planning), dan pelaksanaan dan penilaian (implementation and evaluation. g Penelitian terapan (5-10%). Aspek ini men- cakup jenis dan rancangan penelitian (2ypes of rexearch and research design), anaisis statistika, interpretasi_hasil_ dan penerapan (statistical valuation, interpretation, and application), sexta proses dan penelitian mur pelayanan pangan ddan gisi (quality procenes and researc), 2. Tinjauan 2: Kognitif (20-30%), psikomotor (procedurat knowledge) (40-60%), dan koggitif (10 20%). 3. Tinjauan 3: Recall (10-20%) dan application (70~ 90%}. 4, Tinjauan 4: Pengkajian (15-20%), analisis/diagnosis gizi (510%), perencanaan (10-15%), implementasi Bab 46 Uji KompetensiTenaga Giei_559 (35-50%), monitoring dan evaluasi (20-30%), dan dokumentasi (510%). 5. Tinjauan 5: Individu (penyakit defisiensi dan rmalnutrisi, penyakit degeneratif, kasus bedah) (30— 40%), komunitas (bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, anak sekolah, remaja pekerja, usia lanjuc, dan atlet) (30-40%), dan masyarakar (20-30%). Cera birw (blucprine) uji PBT Diploma IV Gizi dibagi menjadi lima tinjauan sebagai berikut. 1, Tinjawan 1: Area kompetensi Diploma TV Gi. Aspek yang dinilai dalam tinjauan ini meliput: a. Landasan ilmiah ilmu gti (510%). Aspek ini terkait dengan ilmu pangan dan komposisi gizi makanan (food science and nutrient composition of ‘foods imu gizi dan ilmu-ilinu cerkait (nutrition and supporting science). b. Asuhan gizi individu dan kelompok (@5- 40%). Aspek ini mencakup —penapisan dan pengkajian (ioreening and asessmens), diagnosis, perencanaan dan intervensi (planning and incervention), dan pemantauan dan _penilaian (monitoring and evaluation). Manajemen program dan pelayanan pangan dan gizi (10-159). Aspek ini_mencakup sumber daya manusia (human resources), Keuangan dan sarana prasarana (finance and materi), pemasaran produk ddan pelayanan (marketing products and services), dan prinsip-prinsip dan fungsi manajemen (management principles and function. d.-Manajemen sistem penyelenggaraan makanan (15 2096). Aspek ini mencakup pengembangan menu (menue development), manajemen pengadaan dan penerimaan (procurement and supply management), produksi, distribusi dan pelayanan makanan (food production, discribution and service), dan sanitasi, Kkeamanan dan peralatan (sanitasion, safety and equipement). ¢. Erika, moral, dan profesional gi (evika profes) (5 10%). £ Komunikasi efektif (prinsip edukasi dan craining) (5-109). Aspek ini mencakup pengkajian dan perencansan (assessment and planning), dan pelaksanaan dan penilaian (implementation and evaluation). & Pendlitian terapan (510%). Aspek ini mencakup - jenis dan rancangan penelitian (types of research and research design), analisis statistika, interpretai hasil dan penerapan (statistical evaluation, interpretation, and application), sexta proses dan penelitian mucu pelayanan pangan dan gizi (quality proceses and research). 560 3. llmu Gizi:Teori dan Aplikasi Tinjauan 2: Kognitif (20-30%), _ psikomocor (procedural knowledge) (45-60%), dan kognitif (15 30%). Tinjauan 3: Recall (10-30%) dan application (70— 90%). Tinjauan 4: Penglajian (10-20%), analisis/diegnosis gizi (5-109), perencanaan (10-15%), implementasi (35-40%), monitoring dan evaluasi (15-254), dan dokumentasi (50-10%). Tinjauan 5: Individu (penyakit defisiensi dan ‘malnutrisi, penyakic degeneratif, kasus bedah) (10 30%), komunitas (bayi, balita, bu hamil, ibu menyusui, anak sekolah, remaja pekerja, usia lanjut, an atler) (40-45%), dan masyarakat (30-459). Materi Uji Kompetensi Sarjana Gizi Cerak biru (blueprint) uji PBT Sarjana Gizi dibagi menjadi lima tinjauan sebagai berikuct. 1 Tinjauan 1: Area kompetensi Sarjana Gizi. Aspek yang diniai dalam tinjauan ini meliputis ‘@ Landasan ilmiah ilmu gizi (20-30%). Aspek ini terkait dengan ilmu pangan dan komposisi gici makanan (food science and nutrient composition of food) ita gint dan. ilmu-ilmu terktic (nutrition and supporting science). b, Asuhan gi individu dan kelompok (20- 30%). Aspe ini mencakup penapisan dan pengkajian (screning and assessment), diagnosis, Petencanaan dan intervensi (planning and intervention), dan pemantauan dan penilaian (monitoring and evaluation) © Manajemen program dan pelayanan pangan dan gizi (10-15%). Aspek ini mencakup sumber aya manusia (fwman rsoarce), keuangan dan sarana prasarana (finance and material), Pemasaran produk dan pelayanan (mantering products and service), dan prinsip-prinsip dan fngsi manajemen (management principles and functions dd, Manajemen sistem penyelenggaraan_makanan (10-15%). Aspek ini mencaknp pengem- bangin menu (menu development), manajemen pengadaan dan penerimaan (procurement and supply management), produksi, distribusi dan pelayanan makanan (food production, distribution and service, dan sanitasi, keamanan dan pperalatan (sanitation, safety, and equipement). © Erika, moral, dan profesional gii (etka profesi) (5-109) f Komunikasi efektif (prinsip edukasi dan tuaining) (5-109). Aspek ini mencakup peng- ajian dan perencanaan (asesment and planning), dan pelaksanaan dan peniligy implementation and evaluation). g Penelitian terapan (510%). Aspek ini men cakup jenis dan rancangan penelitian ( research and research design), anaisis vate incerpretasi hasil dan penerapan (staisigg) ‘evaluation, interpretation, and application), serra proses dan penelitian mutu pelayanan pangan dan gizi quality process and research). Tinjauan 2; Kognitif (45-55%), psikomotoe (procedural knowledge) (25-35%), dan kogniti (15 30%) Tinjauan 3: Recall (10-30%) dan application (70 90%) Tinjauan 4: Pengkajian (10-20%), analisis/diagnosi givi (15~20%), perencanaan (10-159), implementa (25-35%), monitoring dan evaluasi (15-25%), dan dokumentasi (510%). Tinjauan 5: Individu (penyakie defisiensi dan mal- nnutrsi, penyakit degeneracif, kasus bedah) (10 30%), komunitas (bayi, anak usia di bawah lima tahun/balita,ibu hamil, ibu menyusui, anak sekolah, remaja pekerja, usia lanjut, dan arler) (40-4596), dan masyarakat (30-45%) ‘Materi Uji Kompetensi Profesi Gizi Cerak biu (blueprint) uji PBT Profesi Gii dibagi menjadi enam tinjauan sebagai berikut. 15 Tinjauan 1: Area kompetensi Profesi Gizi. Aspel ‘yang dinilai dalam tinjauan ini melipusi a. Landasan ilmiah ilmu gizi (510%). Aspek int terkait dengan ilmu pangan dan komposisi gi smakanan (food science and nutrient composition of foods) im gizi dam ilmu-ilma terkait (rueition ‘and supporting sciences) b, Asuhan gizi individu dan kelompok (40— 45%). Aspek ini mencakup penapisan dan pengkajian (screening and assessment), diagnosis, perencanaan dan intervensi (planning and intervention), dan pemancauan dan penilaian (monitoring and evaluation). © Manajemen program dan pelayanan pangan dan gizi (10-15%). Aspek ini mencakup sumbet aya manusia (buoman resource), keuangan dan sarana prasarana (finance and material, pe masaran produk dan_pelayanan (marketing products and services), dan prinsip-prinsip dan ~ fungsi manajemen (management principles atd factions). d. “Manajemen sistem penyelenggaraan makanan (10-15%). Aspek ini mencakup pengem- bangan menu (mens development), manajemer pengadaan dan penerimaan (procurement and supply management), produksi, distribusi dan pelayanan makanan (food production, distribuaion and servic), dan sanitasi, keamanan dan per- alatan (sanitation, safety and equipement). . Etika, moral, dan profesional gizi (etika profes) (5-10%). £ Komunikasi efekcif (prinsip edukasi dan train- ing) (510%). Aspek ini mencakup pengkajian dan perencanaan (asesment and planning), dan pelaksanaan dan penilaian (implementation and evaluation) g. Penelitian terapan (510%). Aspek ini men- cakup jenis dan rancangan penelitian (pes of research and research design), analisis statistika, ineerpretasihasil dan penerapan (statistical evaluation, interpretation, and application), seria proses dan penelitian mutu pelayanan pangan dan giei (qualisy proceses and research). Tinjauan 2: Kognitif (20-30%), _psikomotor (procedural knowledge 40-60%), dan kognitif (20— 30%), ‘Tinjauan 3: Recall (10-30%) dan application (70— 90%). Tinjauan 4: Pengkajian (10-20%), analisisl diagnosis gizi(25~30%), perencanaan (10-15%), implementasi (25-35%), monitoring dan evaluasi (5-10%), dan dokumentasi (510%). Tinjauan 5: Individu (penyakit defisiensi_ dan malnutrisi, penyakit degeneratf, kasus bedah) (40— 60%), komunicas (bayi, balita, ibu hamily ibu ‘menyusui, anak sekolah, remaja pekerja, usia lanjuc, dan atlet) (30-40%), dan masyarakat (10-20%). Tinjauan 6: Tindakan layanan Kesehatan yang dilakukan promotif (5~10%), preventif (510%), ‘kuratif (40-60%), dan rehabilicaif (30-40%). WAKTU DAN PEMBIAYAAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA GIZI Pelaksanaan uji kompetensi gizi diharapkan mulai telaksana pads tahun 2016. Uji kompetensi tenaga gizi dilaksanakan secara periodike dengan pembiayaan yang disesuaikan dengan keburuhan meliputi proses persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasisesuai kebijakan yang berlaku. Pembiayazn uji kompetensi akan dibebankan kepada peserta uji dan bukan merupakan bagian dari ‘pembiayzanpendidikan. Pembayaran uji_ kompetensi dilakukan oleh instirusi pendidikan ke panitia nasional. Pembiayaan uji kompetensi tenaga gizi terdiri aras dua komponen, yaitu: 1 Biaya nasional. Biaya nasional uji kompetensi yang, dikelola oleh Panitia Nasional Uji Kompetensi ‘Tenaga Giri meliputi: Bab 46 Uji Kompetensi Tenaga Gizi_561 a. Pengembangan dan penyiapan materi uji kompetensi b. Penyiapan prangkat uji kompetensi(berita acara, dafear hadir, kare peserta dl.) ¢ Pembiayaan penggunaan fasilcas tempat uji kompetensi (TUK) dd. Pembiayaan komponen uji (pengawas pusat dan ppengawas lokal) ¢.Pembiayaan pengelolaan hasil uji kompetensi £ Penyusunan Japoran evaluasi pelaksanaan uji comperensi 2. Biaya institusional. Biaya institusional Uji Kom- petensi Tenaga Giei yang dikelola oleh insticusi meliputi: a. Biaya perawaran fasiitas TUK b. Biaya pendukung lainnya yang tidak disediakan ‘oleh panitia Nasional Ujian Komperensi Tenaga Gizi. Biaya uji Kompetensi yang dikelola oleh stitusi disesuaikan dengan saruan unit biaya sesuai peraturan administrasi kenangan masing- masing instiusi dan tidak melebihi_standar sacuan biaya uji kompetensi yang ditentukan ‘oleh panitia nasional IMPLEMENTASI UJI KOMPETENSI Implementasi uji kompetensi yang betmutu perlu terus dikawal schingge diperlukan suaru sistem pemantanan dan evaluasi yang dilakukan secara sinergis oleh berbagai pemilik kebijakan teckait, bale dari ssi profes, insitus pendidikan maupun pemerintah, Seain iu, komplelsias proses persiapan hinge implementasi uji kompetensi ‘menuntut perlunya keberadaan suatu lembaga manditi yang, berfungsi scbagai penjamin mut dalam pengem- bangan strategi, metodologi serta perangkat uji dalam ‘mengevaluasi kompetensi peserta didik dalam hal ini untuk pendidikan Diplom Ill, Diploma IV, Sarjana, dan Profesi Gizi. Panitia Nasional dalam pelaksanaan uji kkompetensi giai berperan sebagai garda terdepan dalam rmenjage kredibiliras penyelenggaraan ui kompetens giz. Dengan demikian, tidak ada unsar kepentingan pribadi atau pun kelompok yang masuk, baik di tingkat nasional, regional maupun global. Sistem penjaminan mucu pendidikan tinggi Kesehatan ddan pelayanan keschatan harus saling berkaican satu sama lain. Idealnya insttusi pendidikan tinggi kesehatan yang berkualitas akan menghasilkan lulusan tenaga keseharan yang berkualitas pula. Uji kompetensi sebagai bagian dari iniplementasi sistem penjaminan mura pendidikan akan dipantau dan dievaluasi oleh berbagai kepentingan baik dati pemilik kebijakan maupun dari pengguna sistem tersebut. Sistem uji kompetensi Gizi merupakan suatu bentuk penjaminan mutu pendidikan yang diharaplan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya 562._llmu Gizi:Teori dan Aplikasi saing. Agar proses penjaminan mutu yang betkclanjutan dapat cerjaga dengan baik, sistem uji kompecensi harus didukung dengan metode pengembangan soal yang terstandar secara nasional berdasarlan pengelaman dari sistem uji komperensi yang telah dikembangkan oleh profes lain atau pun uji komperensi di negara lin, Sistem ujikomperensi renaga gizi layaknya juga didukung dengan adanya pemanfaatan ceknologi dan informasi karena cerdapat database yang bisa. menjadi bahan kajian dan evaluasi. Adanya databaste tersebut akan mempermudah institusi pendidikan atau pun seake- ‘bolder cerkait untulk incrospeksi diri sudah sejauh mana uji kkompetensi dapat berjalan dengan baik serta. apakah ‘ousput yang diharapkan sudah sesuai atau belum. Dengan ddemikian, semua pihak akan terus bahu membahu mem- perbaiki sistem, baik itu sistem uji kompecensi maupuin sistem pembelajaran beserta perangkat_kurikulumnya, Selanjurnya agar akuntabilicas dan cransparansi hes uj komperensi dapat terjaga, hasil uji kompetensi harus ddiumumkan secara transparan sesuai dengan ketentuan ddan jadwal yang telah ditetapkan, UJI KOMPETENS! SEBAGAI PERSIAPAN MENGHADAPI ERA MEA. Uji kompetens! merupakan bentuke implementasi pen- jaminan mutu lulusan Diploma II, Diploma IV, Sarjana, dan Profesi Gizi adalah salah sara usaha untuk mendukung petbaikan kualtas pendidikan Diploma Ill, Diploma IV, Sarjana dan Profesi Gizi, sehingga pada akhimnya akan menghasilkan pelayanan Gizi yang optimal. Hasil uji kompetensi dapat dijadikan sebagai umpan balik bagi pencapaian tingker kompetensi Iulusan sekaligus sebagai ‘valuasi pelaksanaan proses pendidikan, Hal ini selanjue- nya dapar dijadian sebagai upaya perwujadan untuk memberikan pelayanan keschatan yang terbaikt dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat dan sejahtera. Keperilikan serifikar kompetensi sebagat has! day ui Kompetensi menjadi buksi pengekian tercalis ayn kompetensi yang dikuasai oleh seorang renaga kesehansn schingga tidak sembarang orang bisa mengklaim sebuah, keeahian tanpa menunjukkan bukci berupa serifiat kom. petensi. Peraruran Menteri Kesehatan RI No. 26 tahun 2013 mendefinsikan tnaga gi sebagai setiap orang yang telah lulus pendidikan di bidang gist sesuai ketentias peraturan perundang-undangan. Tenage gizi termasul, salah satu dari jenis tenaga Kesehatan dengan wewenang ‘menyclenggarakan pekerjaan dan praktik pelayanan gia sesuai dengan bidang keablian yang dimnilik. Dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), rmobilicas pasar kerja di kawasan ASEAN akan semakin terbuka dan bebas. Hal ini akan berdampak tetbukanya peluang sckaligus persaingan tenaga ketja yang semakin keat ancar negara-negara ASEAN. Orientasi kebutuhan tenaga kerja akan bergeser dari gelar akademis ke kom petensi kerja. Pekerjaasing dan produk dari negara-negara ASEAN berpotensi “menyerbui” Indonesia mengingat Indonesia mempunyaiIuas wilayah dan jummlah penduduk yang rerbesar di ASEAN. Pemerintah dan-masyarakar hharus siap menghadapinya, bahkan wajib- mengambil ‘manfaat dari kesepakatan regional tersebue. Karena it, uj kompetensi menjadi salah satu persiapan yang penting ‘untuk dilakukan, Adanya uj kompetensi-memberikan_kesempacan kepada masyarakac Indonesia uneuk dapat lebih terampil ddan mempunyai keahlian yang diakui dengan sah, Uji kompetensi juga dapat digunakan sebagai upaya seandar- dlisasi tenaga Kesehatan secara nasional dan diharapkan selanjutnya dapat diakui juga di luar negeri. Tencunya perl ada kebijakan khusus bagi tenga Kesehatan Iuar negeri yang akan berprakrik di dalam negeri sehingga pelayanan keschatan tetap berjalan baik dan optimal dan tidak ada pihak yang diragikan. RINGKASAN > Uji kompetens! tenaga gizi sangat penting dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas tenage gizi di indonesia dan sekaligus sebagai wujud kesiapan tenaga gizi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Kondisl ini menguatkan upaya bagi profes! gizi di Indonesia untuk menyiapkan tenaga gizi yang profesional dan berkualitas dengan kemampuan keilmuan/kompetensi yang sesuai dengan standar profesi gizi yang ditetapkan. > Sesuaidengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 26 Tahun 2013 dan No. 36Tahun 2013 serta berdasarkan pada naskah akademik mengenai uji kompetensi yang telah disepakati oleh PERSAGI dan AIPGI, uji kompetensi gizi dilakukan secara multistrata, yaitu untuk pendidikan Diploma Ill, Diploma IV, Sarjana, dan Pendidikan Profesi. Ee Bab 46 Uji KompetensiTenaga Gizi_ 563 > Peraturan Mentistekdlikti No. 12 Tahun 2016 menyebutkan bahwa sebelum uji kompetensi dilaksanakan perlu dibentuk Panitia Uji Kompetensi Nasional yang terdir atas unsur dari dua kementetian tersebut, perguruan tinggi dan organisasi profesi/lemmbaga pelatihan/lembaga sertifikasi yang ditetapkan oleh Menristekdikti. Persiapan penyelenggaraan ujl kompetensi tenaga gizi yang telah dilakukan saat ini melibatkan dua kementerian, yaitu Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekcikti) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes} serta Organisasi Profesi Gizi (PERSAGI) dan Asosiasi Institusi Pendidikan Gizi Indonesia (AIPGI), Penyelenggaraan Uji Kompetensi Gizi diharapkan dapat dimulai pada akhir tahun 2016. GLOSARIUM Ujikompetensi gizi Proses pengukuran capaian kemampuan dan perilaku mahasiswa dan lulusan pendidikan tinggi yang menyelenggerakan pendidikan tinggi bidang gizi Tenaga gizi Setiap orang yang bekerja di bidang gizi dan telah lulus pendidikan di bidang 4izi sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangen Blueprint atau cetak biru _ Seperangkat rambu-rambu instrumen pengembangen alat uji kompetensi gizi Uji Kompetensi gizt Stakeholder atau Segenap pihak yang terkait dengan pelaksanaan uji kompetensi gizi pemilik kepentingan Uji Kompetensi gizi Pendidikan vokasi bidang Pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan gizi, iti rmeliputi program pendidikan Diploma Tiga dan Diploma Empat Giz. Pendidikan akademik Pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengem- bidang giz bbangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni bidang gizi, me- liputi pendidikan Sarjana Gizi Pendidikan profesi bidang Pendidikan setelah_pendidikan sarjana atau sarjana terapan gizi yang gizi mempersiapkan peserta didik untuk memiliki profesi sebagai Dietisien Retaker Peserta ujikompetensigizi yang pernah tidak ulus dan mengikuti ujikempetensi pada periode selanjutnya tanpa ada batas waktu Surat Tanda Registrasi (STR) Buktitertulis yang diberikan Pemerintah kepada Tenaga Gizi yang telah memiliki Tenaga Gizi sertifkat kompetensi sesuai Ketentuan peraturan perundang-undangan Surat lzin Praktik (SIP) Buktitertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan praktik pelayanan Tenaga Gizi gizisecara mandir DAFTAR SINGKATAN Alp ‘Asosiast Institusi Pendidikan Gizi Indon: car Computer-Based Test IPTEKS llmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni LPUK Lembaga Pengembangan Uji Kompetensi MEA Masyarakat Ekonomi ASEAN Per Paper-Based Test PERSAGL Persatuan Anil Giai Indonesia SIP ’ Surat lzn Praktik sR Surat Tanda Registrasi SPM Sistem Penjaminan Mutu Internal TuK Tempat Uji Kompetensi 564 _lImu Gizi-Teori dan Aplikasi DAFTAR PUSTAKA [AIPGI dan PERSAGI] Asosiasi Tnstirasi Pendidikan Gizi Indonesia dan Persatuan Abli Gizi Indonesia. Navkeh ‘Akademik Uji Kompetensi Gizi Mulsi Sraza (D Wl, DIV, SI, dan Profesi Gizi). 2014, Jakarca: AIPGI dan PERSAGL [BNSP] Badan Nasional Sertifikasi Profesi.. Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi Prosi. Kep. 19.2/BNSP/ 11/2009. 2009. Jakarta: Badan Nasional Sertifikasi Profesi. [Kemenristekdik] Kementerian Risec Teknologi. dan Pendidikan Tinggi. Implementast Uji Kompeiensi Nasional Bidang Kesehatan sebagai Langkah Konkrit Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kewehauon. hetp://ristekdikti.go.id/implementasi-uji- kompetensi-nasional-bidang Kesehatan langkah-konkeit-penjaminan-muru-pendidikan- tinggi-kesehatan/ 2016. ([Mendikbud RI] Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Peraruran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 83 tahun 2013 tentang Sertifikat Kompetensi. 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RL [Mendikbud RI] Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Peraruran Menteti Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81 tahun 2014 tentang Tazah, Sertfikat Komperensi, dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi. 2014. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RL {Mendikbud RI] dan [Menkes RI}. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Menteri Keschatan Republik Indonesia. Peraturan Bersama ‘Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan Menteti Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2013 centang Uji Kompetensi bagi Mahasiswa Pergaruan Tinggi Bidang Kesehatan 2013. Jakarta: Kemencerian Kesehatan dan Kementerian Pendididikan dan Kebudayaaan [Menkes RI} Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Keputusan Menceri Kesehatan Republik Indonesig Nomor 374/MENKES/SKITI1/2007 tentang Standar Profesi Gizi. 2007. Jakarta: Kementerian Kesehacan RL [Menkes RI] Menteri Keschatan Republik Indonesia, eraturan Menteri Keschatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan, 2013, Jakarta: Kementerian Kesehatan RL [Menkes RI] Menteri Kesehatan Republi Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No, 26 Tabun 2013 tentang Penyelenggsraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi. 2013. Jakarta Kementerian Keschatan RI. ([Mencistekdikei RI] Menteri Riset, “Teknologi den Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Peraturan Menteci Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2016 rentang Tata Cara Pelaksanaan Uji Komperensi Mahasiswa Bidang Kesehatan, 2016. Jakarta: Kementetian Riset, “Teknologi dan Pendidikan Tinggi Rl. Presiden RI. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2008. Jakarca: Presiden RI. Presiden Ri. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. 2012. Jakarta: Presiden RI Presiden RI. Undang-Undang Republi Indonesia Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. 2014. Jakarta: Presiden RI. eEeeereeerees

You might also like