Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obat merupakan bahan atau paduan bahan yang dapat kita gunakan
penyakit, yang dapat pula memberi racun. Dimana obat ini memberikan 2
Kliren obat (klirens tubuh, klirens tubuh total atau ClT) menganggap
apalagi apoteker. Dimana jika terjadi gangguan pada proses ini pasti akan
mengakibatkan efek yang tidak diinginkan yaitu efek toksik atau over
dosis.
Jika Sesuatu yang masuk di dalam tubuh pasti akan keluar setelah
melalui proses, begitu juga dengan obat. Eliminasi yang terjadi pada obat
itu ada di metabolism dan di ekskresi. Dimana jika obat dimetabolisme dan
kalau obat yang tidak dapat lagi dimetabolisme (dipakai lagi) maka akan di
maupun availibillitas obat di dalam tubuh, karena kita mau lihat seberapa
lama maupun seberapa banyak obat yang tersedia di dalam tubuh agar
kita bisa memberikan lagi obat pada jam keberapa. Bagaimana orang
yang memiliki gangguan ginjal maupun orang tu lansia. Apa hal-hal yang
bisa kita pertimbangkan untuk mereka. Atau bagaimana desain obat kita
Oleh karena itu, kita lakukan percobaan ini, untuk mengetahui atau
melihat berapa banyak obat yang berada di dalam urin dan mengambil
tidak.
B. Maksud Percobaan
C. Tujuan Percobaan
D. Prinsip percobaan
obat Paracetamol® dosis tunggal melalui rute oral dan diambil urin dengan
interval 10’, 20’, 30’, 40’, 50’. Kemudian hasil pengambilan urine diukur
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
oleh kedua ginjal kiri dan kanan setiap menitnya dan dalam 2 jam
dihasilkan sekitar 120 cc urin yang akan mengisi kandung kemih. Saat
masih bisa ditahan jika volumenya masih berkisar dibawah 150 cc.
(Sheerwood, 2011)
Komposisi urin terdiri dari 95% air dan mengandung zat terlarut. Di
dalam urin terkandung bermacam – macam zat, antara lain (1) zat sisa
pembongkaran protein seperti urea, asam ureat, dan amoniak, (2) zat
warna empedu yang memberikan warna kuning pada urin, (3) garam,
terutama NaCl, dan (4) zat – zat yang berlebihan dikomsumsi, misalnya
vitamin C, dan obat – obatan serta juga kelebihan zat yang yang
Urin merupakan larutan kompleks yang terdiri dari sebagian besar air
( 96%) air dan sebagian kecil zat terlarut ( 4%) yang dihasilkan oleh ginjal,
darah dalam glomerulus yang mengandung air, garam, gula, urea dan
zat bermolekul besar (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat
glomerulus (urin primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat seperti glukosa,
zat dalam urin primer yang masih berguna akan direabsorbsi yang
dihasilkan filtrat tubulus (urin sekunder) dengan kadar urea yang tinggi.
menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsorbsi aktif
ion Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+. Selanjutnya akan disalurkan ke
relative lipid dari bentuk ionik dan nonionik dan yang mengikat protein
absorpsi obat ke dalam sirkulasi umum serta pengukuran dari obat yang
bentuk utuh atau bentuk aktif merupakan cara eliminasi obat melalui
(Gunawan, 2007).
glomerulus atau proses aktif seperti sekresi tubular proksimal. Obat juga
walau eliminasi obat juga dapat terjadi di seluruh bagian tubuh. Ginjal
garam dan air, ginjal mengekskresi kelebihan elektrolit, cairan dan produk-
tubuh. Disamping itu, ginjal mempunyai dua fungsi endokrin: (1) sekresi
urin, yang mengatur tekanan darah; dan (2) sekresi eritropetin, yang
Kliren obat (klirens tubuh, klirens tubuh total atau ClT) menganggap
pengganti gambar laju eliminasi obat dalam jumlah obat yang dibersihkan
persatuan aktu (misal, mg/ menit) klirens obat digambarkan dalam istilah
volume cairan yang dibersihkan dari obat persatuan waktu (misal, mL/
RM/BM : C8H9NO2/151,16
Mardjono, 1971)
2009)
Manusia
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mammalia
Ordo : Rodentia.
spektrofotometer.
B. Cara Kerja
3. Diambil urin pada selang waktu pada jam 10, 20, 30 , 40, 50
4. Disentrifuge
A. Hasil
Log Du`᷉`- Du
t (jam) Du (mg) Du kumulatif Du`᷉`- Du kumulatif
kumulatif
1 35 35 705 2,848
6 70 740 0 -
Keterangan :
t(2) = 35 + 80 = 115
a = 3,232
b = -0,244
r = -0.9357776566
K = -b . 2,3
= -(-0,244 x 2,3)
= 0,561 jam-1
0,693 0,693
t½ = = = 1,235 𝑗𝑎𝑚
𝐾 0,561
𝐾
𝐶𝑙 =
𝐶𝑝𝑜
0,561
𝐶𝑙 =
𝑎𝑛𝑡𝑖𝑙𝑜𝑔 3,232
0,561
=
1706,082
Jadi, tiap jam sebanyak 3,288 𝑥 10-4 L/jam obat yg tereliminasi dari tubuh.
Kliren obat (klirens tubuh, klirens tubuh total atau ClT) menganggap
ketika itu juga obat mengalami eliminasi. Adapun untuk ekskresi banyak
Pada percobaan ini, kita melihat obat diekskresi melalui urin. dimana
pengumpulan.
hingga diperoleh 6 sampel urin yang diambil pada jam ke 10, 20, 30, 40,
= 0,561 𝑗𝑎𝑚-1 , waktu paruh (t½) = 1,235 𝑗𝑎𝑚, dan klirens (Cl) = 3,288 𝑥 10-
4 L/jam.
A. Kesimpulan
B. Saran
Ethel, S. 2003. “Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula”. EGC Penerbit Buku
Kedokteran. Jakarta.
Neal, Michael .J. 2006. “At Glance Farmakologi Medis edisi Lima” Penerbit
Erlangga : Jakarta.
Skema Kerja
Diambil urin pada selang waktu pada jam 10, 20, 30 , 40, 50