Professional Documents
Culture Documents
2.1 Defenisi
Berasal dari kata : enchepalo (otak), pathy (gangguan). Yang menggambarkan fungsi
dan struktur otak yang abnormal.
Ensefalopati adalah istilah yang di gunakan untuk menjelaskan kelainan fungsi otak
menyeluruh yang dapat akut/kronik, progesif/statis
Ensefalopati tidak mengacu pada penyakit tunggal, melainkan untuk sindrom
disfungsi otak global.
Ensefalopati adalah disfungsi kortikal yang memiliki karakteristik perjalanan akut
hingga sub akut (jam hingga bebrapa hari), secara nyata terdapat fluktuasi dari
tingkat kesadaran, atensi minimal, halusinasi dan delusi yang sering dan perubahan
tingkat aktivitas psikomotor (secara umum meningkat, akan tetapi dapat munurun)
2.2 Klasifikasi
Beberapa contoh jenis ensefalopati :
1. Ensefalopati mitokondria
Gangguan metabolic yang di sebabkan oleh disfungsi dari DNA mitokondria.
Dapat mempengaruhi banyak system tubuh, terutama otak dan system saraf.
Pelindung Otak :
2.4 Etiologi
1. Kelainan dalam struktur anatomi listrik dan fungsi kimia dapat menyebabkan fungsi
mental berubah dan ensefalopati
2. Keracunan jaringan otak dan sel-sel juga dapat mempengaruhi fungsi. Racun ini dapat
di produksi dalam tubuh, misalnya dari hati/gagal ginjal, atau mungkin sengaja
(keracunan alcohol/penyalahgunaan narkoba) atau tidak sengaja tertelan (keracunan
karbon monoksida, obat-obatan, zat beracun)
3. Ensefalopati mungkin karena cacat lahir (kelainan genetic yang meyebabkan struktur
otak yang abnormal/aktivitas kimia dengan gejala yang di temukan pada saat lahir)
Beberapa contoh penyebab lain ensefalopati :
Hal tersebut dapat kita lihat bahwa adanya gangguan mental, hilangnya fungsi kognitif,
ketidakmampuan untuk berkosentrasi, lesu, kesadaran menurun pada pasien dengan
ensefalopati.
Ensefalopati mungkin juga dikarenakan cacat lahir (kelainan genetic yang meyebabkan
struktur otak yang abnormal/aktivitas kimia dengan gejala yang di temukan pada saat lahir).
2.7 Komplikasi
Komplikasi encephalopathy bervariasi dari tidak ada menjadi gangguan mental yang
mendalam yang menyebabkan kematian. Komplikasi dapat mirip dalam beberapa kasus.
Selain itu, banyak peneliti menganggap ensefalopati sendiri menjadi komplikasi yang timbul
dari masalah kesehatan utama atau diagnosis utama.
Komplikasi tergantung pada penyebab utama dari ensefalopati dan dapat diilustrasikan
dengan mengutip beberapa contoh dari berbagai penyebab :
Anoksia jangka pendek (biasanya kurang dari dua menit): terapi oksigen
Anoksia jangka panjang: rehabilitasi
Toksisitas alkohol jangka pendek: cairan IV atau ada terapi
Penyalahgunaan alkohol jangka panjang (sirosis atau gagal hati kronis): laktulosa
oral, diet rendah protein, antibiotic
Ensefalopati uremik (karena gagal ginjal): memperbaiki penyebab fisiologis yang
mendasari, dialisis, transplantasi ginjal
Diabetic encephalopathy: mengelola glukosa untuk mengobati hipoglikemia,
penghapusan glukosa darah untuk mengobati hiperglikemia
Hipo-atau hipertensi ensefalopati: obat untuk meningkatkan (untuk hipotensi) atau
mengurangi (untuk hipertensi) tekanan darah
2.9 Pemeriksaan penunjang
Lumbal pungsi (pemeriksaan CSS)
Cairan warna jernih
Glukosa normal
Leukosit meningkat
Tekanan Intra Kranial meningkat
CT Scan/ MRI
Membantu melokalisasi lesi, melihat ukuran/ letak ventrikel, hematom, daerah cerebral,
hemoragic, atau tumor.
Rencana Keperawatan
NOC :
1 Kaji status neurologi setiap 2
– Risk control
Resiko Injuri : Jatuh jam
b.d aktivitas kejang, Tujuan :
penurunan 2. Pertahankan keamanan pasien
NOC :
– Joint Movement
: Active
– Mobility level
Kerusakan mobilitas
Tujuan :
fisik b.d kelemahan
umum, defisit Gangguan mobilitas 1 Kaji kemampuan mobilisasi
neurologic fisik teratasi
Data Pendukung : 2. Alih posisi pasien setiap 2 jam
Kriteria Hasil :
– Pasien 3. Lakukan massage bagian
mengatakan lemah, – Pasien dapat tubuh yang tertekan
tangan dan kaki mempertahankan
tidak dapat mobilisasinya secara 4. Lakukan ROM passive
digerakkan optimal
5. Monitor Tromboemboli,
– Kekuatan otot – Integritas kulit utuh konstipasi
kurang
– Tidak terjadi 6. Konsul pada ahli fisioterapi
– Kontraktur, kontraktur jika diperlukan
3
Daftar Pustaka
1. http://ebdosama.blogspot.co.id/2009/03/ensefalitis-adalah-peradangan-
akut-otak.html
2. Mattqin, Arif. (2011) . Asuhan keperawatan klien dengan gangguan
sistem persarafan. Salemba Medika : Jakarta
3. Mattqin, Arif. (2008) . Asuhan keperawatan klien dengan gangguan
sistem persarafan. Salemba Medika : Jakarta
4. Arif, Mansur. (2000). Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jilid
2. Jakarta : Media Aesculapius
5. Wilkinson M, R. Aren Nanchy ,. Buku Saku Diagnosis Keperawatan
NANDA NIC NOC Edisi 9. EGC : Jakarta