Professional Documents
Culture Documents
Visi - Misi
• Visi :
– Menjadikan Program Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana sebagai lembaga pendidikan kedokteran yang
mampu menghasilkan lulusan yang unggul, mandiri, professional dan
berbudaya serta mempunyai daya saing di tingkat nasional dan internasional
pada tahun 2025.
• Berdasarkan visi diatas yang dimaksud dengan unggul, mandiri, dan
berbudaya adalah sebagai berikut.
1. Unggul: SDM yang memiliki kompetensi tinggi, daya saing dan bijaksana
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk
meningkatkan martabat bangsa dan negara serta kemanusiaan pada
umumnya (cakra widya prawartana).
2. Mandiri: SDM yang memiliki kepribadian yang tangguh dan kemampuan
berinteraksi dengan lingkungan yang berkembang secara dinamis.
3. Berbudaya: SDM yang memiliki kepekaan dan ketajaman nurani serta
mampu memanfaatkan nilai-nilai luhur budaya lokal yang bersifat universal
untuk berinteraksi di masyarakat.
Visi - Misi
• Misi Umum
– Mewujudkan PPDS I Ilmu Kedokteran Jiwa FK UNUD sebagai
program studi yang melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi
berlandaskan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta nilai budaya.
• Misi khusus
– Meningkatkan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat bertaraf nasional dan internasional,
berlandaskan budaya, moral, dan integritas yang tinggi sesuai
dengan tuntutan masyarakat.
– Mewujudkan program studi yang mandiri dan profesional dalam
pengelolaan dan pengembangan institusi serta mempunyai tata
kelola yang baik (good corporate governance)
1
20/03/2018
MODUL ANTIPSIKOTIK
(PSIKOFARMAKA)
Penyaji : dr. Fransiskus Tommy
Herlimus Pembimbing :
dr. Lely Setyawati, SpKJ(K)
Psikofarmakologi
• Penggunaan obat salah satu modalitas
keberhasilan terapi disamping psikoterapi
• Tidak dapat disederhanakan bahwa satu
diagnosis diterapi dengan satu obat tertentu
• Aspek yang perlu dipertimbangkan : jenis
obat, cara pemberian, ekonomi dan keluarga
• Antipsikotik, antidepresan, antiansietas,
antimanik (mood stabilizer)
4
2
20/03/2018
Antipsikotik
• Dahulu disebut major tranquilizer karena efek
sedasi berat, juga disebut neuroleptik karena
kemampuannya untuk membuat kondisi
neurolepsis perlambatan psikomotor,
penarikan emosional, afektif menumpul
• Reserpine (1931) adalah obat pertama yang
menunjukkan efek menekan gejala psikotik
• Phenotiazine pertama kali diujikan pada manusia
tahun 1940 sebagai antihelmintik, antihistamine,
ajuvan anestesi bukan sebagai antipsikotik
Antipsychotics 5
J. G. Csernansky
3
20/03/2018
Current Antipsychotics 7
Gerhard Gross • Mark A. Geyer
Tahun Pemasaran
Antipsikotik
• Chlorpromazine 1952
• Trifluoperazine 1957
• Haloperidol 1959
• Fluphenazine 1959
• Clozapine 1972
• Risperidone 1993
• Olanzapine 1996
• Quetiapine 1997
• Aripiprazole 2002
Antidepressants, Antipsychotics, Anxiolytics
Edited by Helmut Buschmann, José Luis Díaz, Jörg Holenz, Antonio
Párraga, Antoni Torrens and José Miguel Vela 8
4
20/03/2018
Hipotesis Dopamin
Terlalu
banyak Reseptor
Dopamin di Dopamin
otak terlalu
sensitif
Hiperaktivitas
sistem
dopaminergik
Terlalu banyak
reseptor sentral
Dopamin di
otak
Serotonin Target
• 5-HT2A/C : aktivasi pada reseptor ini akan
menyebabkan penurunan aktivitas dendrit
dan synaptic plasticity yang bergantung pada
dendrit berkurang (melalui kanal Na+ dan Ca++)
• Antagonis 5-HT2A : blokade pada prefrontal
korteks dapat mengkoordinasi aktivitas
dopamine dan setoronin yang berguna untuk
mempertahankan fungsi kognitif
Current Antipsychotics 10
Gerhard Gross • Mark A. Geyer
5
20/03/2018
6
20/03/2018
13
14
7
20/03/2018
Berdasarkan potensinya :
• High potent : efektif pada dosis yang kecil (Haloperidol,
Fluphenazine, Trifluoperazine, Perphenazine, Pimozide)
• Low potent : efektif pada dosis yang besar (Chlorpromazine,
Thioridazine, Thiothixene)
15
8
20/03/2018
Efek Samping
ES Cpz Hal Ris Ari Ola Que Clo
Agranulocytosis - - - - - - +
Dislipidemia + - + - +++ - ++
Katarak + - - - - - -
ES = Efek Samping Ris = Risperidone Que = Quetiapine
Cpz = Chlorpromazine Ari = Aripiprazole Clo = Clozapine Hal =
Haloperidol Ola = Olanzapine
Antipsychotics and their Side Effects
17
David M. Gardner and Michael D. Teehan
9
20/03/2018
Hiperprolactinemia - ++ +++ - + - -
Hipotensi + - - - - - -
Infark miokard - - - - - - +
10
20/03/2018
Target Obat
•
Chlorpromazine adalah antipsikotik pertama.
Bekerja sebagai antagonis post sinaps dari
D1/2/3/4, 5-HT1/2, Histamine H1, α1/2-adrenergic
dan acetylcholine muscarinic M1/2
• Trifluoperazine bekerja sebagai antagonis post
sinaps D1/2, α1-adrenergic, menekan
pengeluaran hormone hipotalamus dan
menekan reticular activating system
https://www.drugbank.ca/drugs/ 20
11
20/03/2018
Current Antipsychotics
23
Gerhard Gross • Mark A. Geyer
12
20/03/2018
27
13
20/03/2018
14
20/03/2018
Dosis Ekuivalen
Generik Dosis Ekuivalen
Haloperidol 2 mg
Chlorpromazine 100 mg
Risperidone 2 mg
Olanzapine 5 mg
Trifluoperazine 2 mg
Quetiapine 75 mg
Clozapine 50 mg
Aripiprazole 7.5 mg
Haloperidol (Lactate) 2 mg
Haloperidol (Depot) 30 mg/28 hari
Fluphenazine (Depot) 2.5 mg/21 hari
Risperidone (Depot) 25 mg/14 hari
Chlorpromazine equivalent doses for the newer atypical antipsychotics. Journal of Clinical Psychiatry 64:663-667
Practice Guideline for the Treatment of Patients with Schizophrenia. American Journal of Psychiatry 154:1-63 30
Kelebihan Dosis
• Keracunan dengan antipsikotik jarang
fatal, dengan pengecualian mesoridazine
dan thioridazine
• Efek mematikan dari mesoridazine dan
thioridazine berhubungan dengan induksi
ventricular tachyarrhythmias
15
20/03/2018
Ketidak Patuhan
• Komorbid dengan penyalahgunaan zat
• Gangguan kognitif (memori kerja, atensi, belajar
hal baru, fleksibilitas kognitif)
• Lupa
• Tilikan yang kurang (ketidaktahuan terhadap
sedang kekurangannya, konsekuensi dari
gangguan, dan kebutuhan akan pengobatan)
• Gejala negatif
• Kurangnya dukungan sosial
Current Antipsychotics 32
Gerhard Gross • Mark A. Geyer
16
20/03/2018
TERIMA KASIH
34
17
20/03/2018
36
37
18
20/03/2018
38
39
19
20/03/2018
40
41
20
20/03/2018
42
43
21
20/03/2018
kejang
• Most antipsychotics are associated with electroencephalographic (EEG)
abnormalities, a lowering of the seizure threshold, and an increased risk of
seizure induction at therapeutic doses. The most commonly reported
seizure type with antipsychotics is generalized tonic–clonic. Myoclonic
seizures without loss of consciousness or with subsequent progression to
generalized tonic–clonic seizures are also linked to clozapine treatment
• Antipsychotic-induced seizures appear to be relatively uncommon in
patients lacking risk factors. In patients not known to be at risk of seizures,
the incidence of a first unprovoked seizure with antipsychotics is similar to
that of the general population, estimated to be 0.073–0.086%
44
45
22
20/03/2018
• Anticholinergic
– Common adverse effects include dry mouth, blurred vision,
constipation, urinary retention, and cognitive impairment, such
as memory difficulties, confusion, and delirium
– Other less common effects include tachycardia or paradoxical
bradycardia, acute closed-angle glaucoma, paralytic ileus, bowel
obstruction, psychosis, and sweating impairment with
associated hyperthermia
46
47
23
20/03/2018
48
49
24
20/03/2018
50
51
25
20/03/2018
52
53
26
20/03/2018
54
55
27
20/03/2018
Gejala negative
mesokortikal
Gejala kognitif Jaras talamus Sistem relay informasi
Afektif
tuberoinfundibular hiperprolaktinemia
56
28