You are on page 1of 7

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perhitungan Nilai Recovery


Angka perolehan (recovery) merupakan perbandingan antara logam
berharga dalam konsentrat dengan berat logam berharga dalam umpan yang
dinyatakan dalam persen (%). Sebagai contoh, untuk perhitungan perolehan nilai
recovery berdasarkan data dalam satu kali peleburan dapat dilihat sebagai berikut
dengan menggunakan persamaan 2 dan perhitungan keseluruhan dapat dilihat
pada lampiran I :
Diketahui :
C = 3.310 kg
F = 5.000 kg
f = 72,06%
Ditanya :
R = .....?
Penyelesaian :
𝐶
R = 𝐹.𝑓 𝑥 100 %

3.310 kg
R= x 100 %
5.000 kg x 0,7206
3.310 kg
= x 100 %
3.603 kg
= 91,86 %
Jadi, hasil perhitungan nilai recovery yang didapat berdasarkan data peleburan di
atas adalah 91,86 %.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai recovery yang telah dilakukan diatas,
nilai rata-rata recovery setiap peleburan bijih timah dapat dilihat pada tabel 4.1,
sebagai berikut.

31
32

Tabel 4.1 Data Rata-Rata Recovery Peleburan Bijih Timah

No. Ore (kg) Sn (%) Crude Tin Tin Slag Recovery (%)
(kg) (kg)
1. 5.000 72,06 3.310 6.47 91,86
2. 5.000 71,49 3.367 7.17 94,19
3. 5.000 71,93 3.022 1.10 84,02
4. 5.000 72,16 3.603 3.30 99,86
5. 5.000 72,16 3.302 6.43 91,51
6. 5.000 72,10 3.302 8.88 91,59
7. 5.000 73,38 3.355 70 91,44
8. 5.000 70,89 3.106 5.90 87,62
9. 5.000 71,97 3.264 4.92 90,70
10. 5.000 70,89 3.208 8.37 90,50
11. 5.000 72,03 3.234 9.37 89,79
12. 5.000 72,29 3.404 9.28 94,17
13. 5.000 74,04 3.680 7.66 99,40
14. 5.000 73,97 3.602 1.010 97,39
15. 5.000 73,48 3.301 1.260 89,84
16. 5.000 74,16 3.588 4.55 96,76
17. 5.000 70,90 3.354 9.75 94,61
18. 5.000 73,81 3.624 7.08 98,19
19. 5.000 71,20 3.164 5.05 88,87
20. 5.000 70,19 3.185 7.26 90,75
21. 5.000 71,75 3.250 6.24 90,59
22. 5.000 71,93 3.202 7.14 89,03
23. 5.000 71,75 3.220 7.88 89,75
24. 5.000 70,19 3.135 6.76 89,32
25. 5.000 73,35 3.403 5.29 92,78
33

Berdasarkan data Tabel 4.1 dan perhitungan nilai rata-rata recovery yang
sudah dilakukan dituangkan dalam bentuk grafik yaitu sebagai berikut :
105

100

95

90

85

80

75
Smelt 1
Smelt 2
Smelt 3
Smelt 4
Smelt 5
Smelt 6
Smelt 7
Smelt 8
Smelt 9
Smelt 10
Smelt 11
Smelt 12
Smelt 13
Smelt 14
Smelt 15
Smelt 16
Smelt 17
Smelt 18
Smelt 19
Smelt 20
Smelt 21
Smelt 22
Smelt 23
Smelt 24
Smelt 25
Nilai Recovery

Gambar 4.3 Grafik Nilai Rata-Rata Recovery Peleburan Bijih Timah

Berdasarkan grafik nilai rata-rata recovery di atas, diketahui pada


peleburan ke 4 (Smelt 4) merupakan nilai recovery tertinggi mencapai 99,86 %
dan nilai recovery terendah terlihat pada peleburan ke 3 (Smelt 3) mencapai 84,02
%. Dari hasil perhitungan ini dimungkinkan penyebab terjadinya perbedaan setiap
nilai recovery terletak pada jumlah logam berharga dalam konsentrat yang
dihasilkan belum sebanding dengan berat logam berharga dalam setiap feed pada
tanur peleburan. Untuk diketahui konsentrat yang dihasilkan pada peleburan ke 4
(smelt 4) lebih besar yaitu mencapai 3.603 kg dibandingkan dengan jumlah
konsentrat yang dihasilkan pada peleburan ke 3 (smelt 3) yang mencapai 3.022 kg,
sehingga dari data terlihat nilai recovery pada peleburan ke 4 (smelt 4) lebih baik
dari pada peleburan ke 3 (smelt 3).

4.2 Perhitungan Material Balance


Berdasarkan data rata-rata peleburan bijih timah (Tabel 4.1), perhitungan
nilai material balance dapat diketahui dengan menggunaakan persamaan 4.
34

Contoh perhitungan data rata-rata peleburan akan dijabarkan dengan perhitungan


sebagai berikut dan untuk perhitungan keseluruhan dapat dilihat pada lampiran II :
1. Diketahui :
F = 5.000 kg
f = 72,06 %
C = 3.310
c = 0,90
T = 6.47 kg
t = 0.20
Penyelesaian :
F .f = C.c + T.t
(5.000 𝑘𝑔 . 0,7206) = (3.310 𝑘𝑔 . 0,90) + (6.47 𝑘𝑔 . 0,20)
3.603 𝑘𝑔 = 2.979 𝑘𝑔 + 129,4 𝑘𝑔
3.603 𝑘𝑔 = 3.108,4 𝑘𝑔
3.603 𝑘𝑔 − 3.108,4 𝑘𝑔 = 494,6 𝑘𝑔
494,6 𝑘𝑔
× 100 % = 13,727 % ≈ 13,72 %
3.603 𝑘𝑔
Dari perhitungan di atas dapat diketahui selisih dari jumlah feed yang masuk
dengan tin slag yang didapat sebesar 494,6 kg. Selisih yang didapat merupakan
kehilangan material yang terjadi pada peleburan atau dapat diketahui kehilangan
material yang terjadi sebesar 13,72 %. Jadi, hasil perhitungan material balance
dikatakan tidak seimbang. Dapat dimungkinkan tidak seimbangannya material
yang terjadi disebabkan karena jumlah konsentrat yang dihasilkan tidak sama
dengan jumlah feed yang masuk pada tanur peleburan.
Berdasarkan perhitungan nilai material balance yang sudah dilakukan,
pesentase kehilangan material yang terjadi pada setiap peleburan bijih timah dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 4.2 Data Rata-Rata Material Balance Peleburan Bijih Timah
Kadar Kadar Persentase
Ore Sn Crude Tin Recovery
No. Crude Tin Kehilangan
Tin Slag
(kg) (%) Tin Slag (%) Material (%)
(kg) (kg)
(%) (%)
1. 5.000 72,06 3.310 0,90 6.47 0,20 91,86 13,72
35

2. 5.000 71,49 3.367 0,90 7.17 0,20 94,19 11,21


3. 5.000 71,93 3.022 0,90 1.10 0,20 84,02 23,76
4. 5.000 72,16 3.603 0,90 3.30 0,20 99,86 8,29
5. 5.000 72,16 3.302 0,90 6.43 0,20 91,51 14,06
6. 5.000 72,10 3.302 0,90 8.88 0,20 91,59 12,63
7. 5.000 73,38 3.355 0,90 70 0,20 91,44 17,32
8. 5.000 70,89 3.106 0,90 5.90 0,20 87,62 21,13
9. 5.000 71,97 3.264 0,90 4.92 0,20 90,70 15,63
10. 5.000 70,89 3.208 0,90 8.37 0,20 90,50 13,82
11. 5.000 72,03 3.234 0,90 9.37 0,20 89,79 13,98
12. 5.000 72,29 3.404 0,90 9.28 0,20 94,17 10,12
13. 5.000 74,04 3.680 0,90 7.66 0,20 99,40 6,39
14. 5.000 73,97 3.602 0,90 1.010 0,20 97,39 6,88
15. 5.000 73,48 3.301 0,90 1.260 0,20 89,84 10,30
16. 5.000 74,16 3.588 0,90 4.55 0,20 96,76 10,45
17. 5.000 70,90 3.354 0,90 9.75 0,20 94,61 9,34
18. 5.000 73,81 3.624 0,90 7.08 0,20 98,19 7,61
19. 5.000 71,20 3.164 0,90 5.05 0,20 88,87 17,17
20. 5.000 70,19 3.185 0,90 7.26 0,20 90,75 14,18
21. 5.000 71,75 3.250 0,90 6.24 0,20 90,59 14,98
22. 5.000 71,93 3.202 0,90 7.14 0,20 89,03 15,90
23. 5.000 71,75 3.220 0,90 7.88 0,20 89,75 14,82
24. 5.000 70,19 3.135 0,90 6.76 0,20 89,32 7,73
25. 5.000 73,35 3.403 0,90 5.29 0,20 92,78 13,65

Berdasarkan data Tabel 4.2 dan perhitungan material balance yang sudah
dilakukan, analisis material balance berdasarkan nilai rata-rata recovery
peleburan dituangkan dalam bentuk grafik yaitu sebagai berikut :
36

25.00%

20.00%

15.00%

10.00%

5.00%

0.00%
Smelt 1
Smelt 2
Smelt 3
Smelt 4
Smelt 5
Smelt 6
Smelt 7
Smelt 8
Smelt 9
Smelt 10
Smelt 11
Smelt 12
Smelt 13
Smelt 14
Smelt 15
Smelt 16
Smelt 17
Smelt 18
Smelt 19
Smelt 20
Smelt 21
Smelt 22
Smelt 23
Smelt 24
Smelt 25
Persen Kehilangan Material Pada Peleburan Bijih Timah

Gambar 4.2 Grafik Kehilangan Material Pada Peleburan Bijih Timah

4.3 Analisis Perhitungan Material Balance


Berdasarkan hasil perhitungan material balance dimungkinkan bahwa
pengaruh yang menyebabkan perbedaan kehilangan material tidak hanya pada
kadar Sn atau nilai recovery masing-masing feed, namun juga pada jumlah
konsentrat yang dihasilkan, semakin besar jumlah konsentrat yang dihasilkan
maka semakin kecil kehilangan material yang terjadi dan sebaliknya semakin
kecil jumlah konsentrat yang dihasilkan maka semakin besar kehilangan material
yang terjadi. Diketahui kehilangan material tertinggi terjadi pada peleburan ke 3
sebesar 23,76 % dan yang terendah terjadi pada peleburan ke 13 sebesar 6,39 %
dan jumlah konsentrat yang dihasilkan pada peleburan ke 13 sebesar 3.680
dibandingkan jumlah konsentrat yang dihasilkan pada peleburan ke 3 sebesar
3.022 kg, sehingga perhitungan material balance peleburan ke 13 lebih baik dari
pada peleburan ke 3.
Berdasarkan perhitungan material balance dan pembahasan di atas, hasil
yang didapatkan menunjukkan bahwa terjadi ketidak seimbangan material yang
masuk dan juga material yang didapat setelah proses peleburan. Hal ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi, diantaranya :
37

 Kehilangan logam cair yang ikut menempel dan masuk pada celah bagian
dalam tanur.
 Kehilangan feed yang ikut terbang melalui cerobong asap pada tanur
menuju dust collector.
 Kehilangan logam cair yang ikut terbawa oleh slag.

You might also like