You are on page 1of 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN DEMENSIA

POKOK BAHASAN : Demensia ( Pikun )

SUB POKOK BAHASAN :


1. Pengertian Demensia ( Pikun )
2. Gejala Demensia ( Pikun )
3. Penyebab Demensia ( Pikun )
4. Ciri-ciri mudah lupa
5. Cara agar tidak cepat pikun

SASARAN : Tn. A
TEMPAT : Rumah Tn. A
HARI/TANGGAL : Senin, 10 Februari 2012
WAKTU : 1 x 30 menit
PENYULUH : desi

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit, diharapkan Tn. A
dapat memahami tentang demensia/pikun.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah dilakukan penyuluhan / pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit,
diharapkan Tn.A yang mengalami demensia/pikun mampu:
1. Menjelaskan pengertian Demensia /Pikun
2. Menyebutkan gejala Demensia/Pikun
3. Menyebutkan penyebab Demensia/Pikun
4. Menyebutkan ciri-ciri mudah lupa
5. Menjelaskan cara agar tidak cepat pikun

C. MATERI
Terlampir

D. METODE
Ceramah dan tanya jawab

E. KEGIATAN

No. Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran Waktu


1. Pembukaan 1. Salam Menjawab salam dan 5
2. Menyampaikan tujuan mendengarkan menit
2. Inti Menjelaskan pengertian Demensia Mendengarakan dan 25
/Pikun, Menyebutkan gejala bertanya jika ada menit
Demensia/Pikun, Menyebutkan yang kurang jelas
penyebab Demensia/Pikun,
Menyebutkan ciri-ciri mudah lupa,
Menjelaskan cara agar tidak cepat
pikun.
3. Penutup 1. Mengevaluasi Menjawab 5
2. Menarik kesimpulan pertanyaan dari menit
penyuluh

F. METODE
Leaflet

G. PENILAIAN DAN EVALUASI


1. Kognitif : Tn. A mampu menyebutkan pengertian Demensia /Pikun, Menyebutkan gejala
Demensia/Pikun, Menyebutkan penyebab Demensia/Pikun, Menyebutkan ciri-
ciri mudah lupa, Menjelaskan cara agar tidak cepat pikun.
2. Afektif : Tn. A mampu menerima dan menunjukkan sikap menerima penjelasan dari
penyuluh.

H. REFERENSI

Christopher, M . 2007. Pikun dan Pelupa. Jakarta : Dian Rakyat

Copel, L. 2007. Kesehatan Jiwa dan Psikiatri. Jakarta ; EGC

Darmojo, B. 1999. Geriatri. Jakarta: FKUI

Kusuma, W. 1997. Kedaruratan Psikiatri dalam Praktek. Jakarta : Profesional Book’s

Nurviandari, K. 2007. Mengenal Demensia pada Lanjut Usia. www.komnaslansia.co.id


( 27 Juni 2008)

Subaidah, M. 2008. Demensia. www.mitrakeluarga.com ( 27 Juni 2008)

Yatim, F. 2003. Pikun ( Demensia) , Penyakit Alzheimer, dan Sejenisnya. Jakarta:Pustaka Populer Obor
http://www.e-psikologi.com/ gangguan psikologi dan perilaku pada dimensia, 2002
MATERI

A. Pengertian Demensia ( Pikun )

Secara harfiahPikun atau demensia yaitu de yang berarti kehilangan dan mensia yang
berarti jiwa (Yatim, 2003). Secara umum, menurut Subaidah (2008) pikun merupakan
suatu penurunan intelektual yg diserati gangguan pengamatan hingga hilangnya daya
ingat yang sangat mengganggu dalam aktivitas sehari-hari.
Demensia adalah sindroma klinik yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan
ingatan/memori sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-hari (
Brocklehurst and Allen, 1987 Cit. Boedhi Darmojo, 1999). Dimensia merupakan
sindroma yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi kognitif tanpa gangguan
kesadaran ( Kusuma, 1997).

B. Gejala Demensia ( Pikun )


Gejala demensia menurut Christopher ( 2002) yaitu :
1. Kehilangan ingatan
Gejala ini merupakan gejala umum dari demensia, dan ingatan mengenai kejadian-
kejadian baru yang pertama-tama terkena dampaknya. Kemampuan untuk menyimpan
informasi baru mengalami kemunduran karena perubahan dalam otak yang terjadi
2. Disorientasi
Hilangnya kemampuan untuk mengarahkan diri pada tujuan atau waktu tertentu.
Banyak penderita demensia menunjukkan tanda disorientasi, dimana mereka berada
dan kadang keluyuran keluar rumah dan tersesat.
3. Perubahan kepribadian dan perilaku
Kepribadian pada sebagian penderita tampak tetap sama tapi yang lainnya
menunjukkan perubahan yang menyolok. Penarikan diri secara sosial dan hilangnya
minat terhadap kegiatan merupakan hal biasa. Mereka cenderung menjadi pendengki
dan cemas.
4. Kehilangan kemampuan praktis
Sulit berkonsentrasi adalah salah satu ciri demensia. Para penderita mengalami
kesulitan dalam melakukan tindakan yang sebelumnya dapat dilakukan dengan mudah.
5. Kesulitan berkomunikasi
Pada tahap awal demensia orang mengalami kesulitan menemukan kata yang tepat
untuk diucapkan. Kemampuan nonverbal seperti sentuhan dan ekspresi wajah sangat
penting untuk merawat orang yang mengalami demensia.
C. Penyebab Demensia ( Pikun )
Penyebab demensia/pikun menurut Copel ( 2007) yaitu :
1. Tumor pada begian otak
2. Trauma kepala
3. Kelainan jantung dan pembuluh
4. Penyakit Psikiatri
5. Kelainan metabolik ( kekurangan vitamin, kelainan hormon endokrin, kekurangan
oksigen )
6. Obat-obatan dan racun ( alkohol, radiasi, logam berat, dan sebagainya)
7. Alzheimar
8. Parkinson
Menurut Budhi Darmojo (1999) penyebab demensia yaitu :

1. Keadaan yang secara potensial reversible atau bisa dihentikan


a. Intoksikasi ( obat, termasuk alkohol dan lain-lain)
b. Infeksi susunan saraf pusat
c. Gangguan metabolik
d. Gangguan nutrisi
e. Gangguan vaskuler
f. Lesi desak ruang
g. Hidrosefalus bertekanan normal
h. Depresi
2. Penyakit degeneratif progesif
a. Tanpa gejala neurologik lain
1) Penyakit Alzheimer
2) Penyakit Pick
b. Dengan gangguan neurologik yang prominen
1) Penyakit Parkinson
2) Penyakit Huntington
3) Kelumpuhan supranuklear progesif
4) Penyakit degeneratif lain yang jarang didapat

D. Ciri-ciri Mudah Lupa


Dengan bertambahnya usia, kemampuan memori menurun secara wajar. Menurut
Nurviandari ( 2007) Ciri-ciri mudah lupa antara lain :
1. Mudah lupa nama benda, nama orang dan sebagainya
2. Terdapat gangguan dalam mengingat kembali atau recall
3. Terdapat gangguan dalam mengambil kembali informasi yang telah tersimpan
dalam
memori
4. Tidak ada gangguan dalam mengenal kembali sesuatu, apabila diberi isyarat.
5. Lebih sering menjabarkan bentuk atau fungsi daripada menyebutkan namanya
E. Cara Agar Tidak Cepat Pikun
Kusuma ( 1997 ) Cara-cara agar tidak cepat pikun yaitu :
1. Latih Pikiran
a. Belajar memainkan alat—alat music
b. Bermain catur, puzzle, dan TTS
c. Bergaul dengan teman-teman
d. Menekuni hobi baru, seperti melukis, dan membuat kerajinan
e. Membaca buku dan mendengarkan berita
2. Latih Fisik
a. Jadikan olahraga menjadi kegiatan yang menyenangkan
b. Minimal 30 menit sehari
c. Mulai dari tingkatan yang paling ringan misalnya jalan kaki, naik tangga,
atau bersepeda.
3. Makan Sehat
a. Makan makanan yg mengandung antioksidan ( vit A, C, E ) seperti jeruk, brokoli,
bayam, wortel, ubi, stroberi, tomat
4. Hindari Alkohol, Rokok dan Zat Terlarang
5. Atasi Stres
a. Luangkan waktu untuk diri sendiri, gunakan untuk menarik napas dalam-dalam dan
rileks
b. Menerima hidup apa adanya
c. Kurangi aktivitas yang berat
d. Jaga kepala agar jangan sampai trauma atau terjatuh
e. Konsultasi rutin saat timbul gejala pelupa, monitor tekanan darah, kolesterol, gula
darah, kendalikan agar selalu dalam keadaan normal

You might also like