You are on page 1of 15

Nama : Sharmanurfina Farsyadillah

Kelas : X MIA 2

NARKOTIKA

A. Pengertian Narkotika

1.Kurniawan (2008)

Narkoba ialah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti
perasaan, pikiran, suasana hati dan perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik
dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya.

2. Jackobus (2005)

Narkoba ialah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis ataupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi bahkan sampai menghilangkan rasa nyeri dan
dapat menimbulkan ketergantungan.

3. Ghoodse (2002)

Narkoba ialah zat kimia yang dibutuhkan untuk merawat kesehatan, saat zat tersebut
masuk kedalam organ tubuh maka akan terjadi satu atau lebih perubahan fungsi
didalam tubuh. Lalu dilanjutkan lagi dengan ketergantungan secara fisik dan psikis
pada tubuh, sehingga jika zat tersebut dihentikan pengkonsumsiannya maka akan
terjadi gangguan secara fisik dan psikis.

4. Wresniwiro (1999

Narkoba ialah zat atau obat yang dapat menimbulkan akibat ketidak sadaran atau
pembiusan, karena zat-zat tersebut akan bekerja dengan mempengaruhi saraf sentral.

B. Jenis – Jenis Narkotika

1.Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, sintesis atau semi sintesis yang menimbulkan pengaruh bagi
penggunanya yakni hilangnya rasa sakit, pembiusan, adanya rangsangan
semangat, berhalusinasi dan dapat menyebabkan ketergantungan. Macam-
macam narkotik antara lain...
 Ganja (Canabis) adalah tanaman yang mengandung kanabioid
psikoaktif dan dapat menimbulkan ketagihan serta dapat mengikat
pikiran. Efek yang ditimbulkan dalam tubuh kita adalah meningkatnya
denyut nadi, kehilangan konsentrasi, keseimbangan menurun, depresi,
timbulnya ketakutan, rasa panik, dan berhalusinasi. Ganja dikenal
dengan sebutan mariyuana
 Opium (Opiad) adalah tanaman yang mengandung kurang lebih 20
alkaloid opium. Opium memiliki berbagai nama yakni opiad atau
opioid. Opium berasal dari jus dan bunga opium (papaver
somniverum) dan opium disuling untuk membuat heroin, morfin, dan
kodein. Opium digunakan dalam ilmu kesehatan yakni untuk
menghilangkan rasa sakit (batuk, diare dan lain-lain), tetapi banyak
yang menyalahgunakan yang menimbulkan gejala-gejala seperti
perasaan menjadi tenang dan bahagia, mengantuk, malas bergerak,
bicara madel dan lain-lain.
 Kokain (shabu-shabu) adalah tanaman Erythroxylon coca dari amerika
selatan yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Kokain
merupakan zat digunakan dalam ilmu kedokteran seperti untuk
mempebedahan mata, dan tenggorakan dikarenakan adanya efek
vasokonstriksinya. Gejala yang dapat terjadi bagi pemakainya adalah
banyak bicara dan meningkatnya kewaspadaan, penyumbatan
pembuluh darah, berkeringat dan mudah berkelahi, kejang-kejang dan
tekanan darah meningkat.

2. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun
sintesis bukan narkotika, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh
terhadap susun saraf pusat, yang menyebabkan munculnya berubahan pada
aktivitas mental dan perilaku. Jenis-Jenis Psikotropika antara lain....

1.Zat Penenang adalah zat yang dapat membuat perasaaan seseorang


menjadi tenang atau santai. Contoh obat penenang adalah valium yang ada
pada obat tidur. Gejala yang ditimbulkan bila disalahgunakan adalah
adanya gangguan pada otak, bimbang, cemas, dan rasa takut.

2.Zat Psikostimulat adalah suatu zat yang disebut amfetamin yang dapat
dibuat menjadi ekstasi dan shabu-shabu . Efek dari Psikostimulat
menimbulkan kerusakan pada hati, saluran darah, dan jantung.

3.Zat Halusinogenetik. Contoh zat halusinogenetik adalah lyseric Acid


Diethylamide (LSD). Zat Halusinogenetik menimbulkan halusinasi,
ketakutan berlebih dan gangguan pada otak

3. Zat Adiktif
Zat Adiktif adalah obat dan bahan-bahan lainnya yang menimbulkan kerja
biologi, ketergantungan, dan ketagihan bila dikonsumsi organisme hidup
termasuk manusia. Zat adiktif jika dihentikan akan menimbulkan efek yang
luar biasa atau sakit. Zat adiktif tidak tergolong narkotik dan psikotropika,
tetapi zat adiktif menimbulkan ketagihan, zat adiktif antara lain minuman
keras, kopi, dan rokok.

Nikotin adalah senyawa organic alkaloid yang pada umumnya


mengandung hidrogen, karbon, dan biasanya juga terdapat oksigen. Nikotin
dapat menimbulkan berbagai gangguan jika terlalu banyak
menggunakannya seperti gangguan pernapasan jantung dan paru-paru serta
dapat mengubah susunan DNA sel sperma yang, sehingga janin yang
dikandungnya dapat berisiko cacat.

 Alkohol adalah senyawa organik turunan dari senyawa alkana dengan


gugus OH. Alkohol masuk dalam kategori Zat adiktif. Alkohol dapat
menyebabkan kerusakan sistem pencernaan, kerusakan hati, jantung,
ginjal, gangguan usus, timbulnya depresi dan hilangnya ingatan serta
dapat mempengaruhi kesuburan pria dan wanita dalam memperoleh
keturunan.
 Kafein adalah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal yang
berbentuk kristal dan memiliki rasa pahit. Kafein bekerja sebagai obat
perangsang psikoaktif dan diuretik ringan. Kafein sering ditemukan
pada kopi, yang digunakan sebagai komposisi obat penyebuhan flu dan
sakit kepala dan mencegah timbulnya rasa ngantuk. Ketergantungan
pada kafein dapat menyebabkan rasa cemas dan gangguan pada
jantung.
 Solvent. Contoh solvent adalah zat perekat dan bensin yang dihirup
baunya . Solvent menimbulkan infeksi tenggorokan, gangguan fungsi
kerja otak, gangguan pernafasan, dan kerusakan pada hati dan ginjal.

C. Penggolongan Narkotika

1 . NARKOTIKA

1.1 Pengertian Narkotika

Menurut UU Narkotika No 35 Tahun 2009, narkotika di definisikan


sebagai zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

1.2 Penggolongan Narkotika

Dalam UU No 35 Tahun 2009, narkotika digolongkan kedalam tiga


golongan:
1.2.1 Narkotika Golongan I
Narkotika golongan satu hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta
mempunyai potensi sangat tinggimengakibatkan ketergantungan
Contoh: Heroin, Kokain, Daun Kokain, Opium, Ganja, Jicing, Katinon,
MDMDA/Ecstasy, dan lebih dari 65 macam jenis lainnya.
1.2.2 Narkotika Golongan II
Narkotika golongan dua, berkhasiat untuk pengobatan digunakan sebagai
pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh: Morfin, Petidin, Fentanil, Metadon, Dll.
1.2.3 Narkotika golongan III
Narkotika golongan tiga adalah narkotika yang memiliki daya adiktif
ringan, tetapi bermanfaat dan berkhasiat untuk pengobatan dan
penelitian.Golongan 3 narkotika ini banyak digunakan dalam terapi dan/atau
untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
ringan mengakibatkan ketergantungan
Contoh: Codein, Buprenorfin, Etilmorfina, Kodeina, Nikokodina, Polkodina,
Propiram, dan ada 13 (tiga belas) macam termasuk beberapa campuran
lainnya.

2. PSIKOTROPIKA

2.1 Pengertian Psikotropika


Psikotropika adalah zat atau obat,baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotik yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan
prilaku (Daris, 2008).

2.2 Penggolongan Psikotropika


Menurut Undang-undang Negara No. 5 tahun 1997 psikotropika
digolongkan ke dalam 4 golongan. Psikotropika golongan I dan II kemudian
dikelompokan ke dalam narkotika golongan I menurut Undang-undang No. 35
tahun 2009.
2.2.1 Psikotropika Golongan I
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan
dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat
mengakibatkan sindrom ketergantungan.
contoh: golongan I adalah brolamfetamin dan mekatinona.
2.2.2 Psikotropika Golongan II
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam
terapi, dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Contoh: golongan II adalah amfetamin dan sekobarbital.
2.2.3 Psikotropika Golongan III
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam
terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta berpotensi sedang
mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Contoh: obat yang termasuk dalam golongan ini diantaranya amobarbital,
pentazozin, dan pentobarbital.
2.2.4 Psikotropika Golongan IV
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam
terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Contoh: obat yang termasuk dalam golongan ini diantaranya
alprazolam, diazepam, fenobarbital, klobazam, dan klordiazepoksida.

D. Dampak

Narkotika
Narkotika adalah zat sintetis maupun semi sintetis yang dihasilkan
tanaman atau lainnya yang dapat berdampak pada penurunan atau perubahan
kesadaran dan hilangnya rasa nyeri. Zat ini dapat menimbulkan
ketergantungan pada penggunanya.

Adapun jenis dari narkotika adalah :

1. Morfin

Morfin berasal dari kata morpheus ( dewa mimpi ) adalah alkaloid analgesik
yang sangat kuat yang ditemukan pada opium. Zat ini bekerja langsung pada
sistem saraf pusat sebagai penghilang rasa sakit.
Gejala fisik pengguna :

 Pupil mata menyempit


 Melambatnya denyut nadi
 Tekanan darah menurun
 Suhu badan menurun
 Mengalami kelemahan pada otot, akan tetapi jika sudah kecanduan
akan mengalami kejang otot.

Efek samping pemakaian :

 Menurunnya kesadaran pengguna


 Menimbulkan euforia
 Kebingungan
 Berkeringat
 Dapat menyebabkan pingsan, dan jantung berdebar-debar
 Menimbulkan gelisah, dan perubahan suasana hati
 Mulut kering dan warna muka berubah
 Mengalami kejang lambung
 Produksi air seni berkurang
 Mengakibatkan gangguan menstruasi dan impotensi

2. Heroin / putaw

Heroin dihasilkan dari pengolahan morfin secara kimiawi. Akan tetapi,


reaksi yang ditimbulkan heroin menjadi lebih kuat dari pada morfin itu
sendiri, sehingga mengakibatkan zat ini sangat mudah menembus ke otak.

Gejala atau efek yang ditemukan pada pengguna hampir sama dengan
pengguna morfin, yaitu :

 Melambatnya denyut nadi


 Tekanan darah menurun
 Otot menjadi lemas
 Pupil mengecil
 Hilang kepercayaan diri
 Suka menyendiri
 Seringkali berdampak kriminal, misalnya berbohong, menipu
 Kesulitan saat buang air besar
 Sering tidur
 Kemerahan dan rasa gatal pada hidung
 Gangguan bicara (cadel)

3. Ganja / Kanabis / mariyuana


Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya
yang menghasilkan serat, kandungan zat narkotika terdapat pada bijinya.
Narkotika ini dapat membuat si pemakai mengalami euforia (rasa senang yang
berkepanjangan tanpa sebab).

Tumbuhan ini telah dikenal manusia sejak lama, seratnya digunakan sebagai
bahan pembuat kantung, dan bijinya digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan minyak.

Awalnya, tanaman ini hanya ditemukan di negara-negara beriklim tropis.


Namun belakangan ini, di negara-negara beriklim dingin pun telah banyak
membudidayakan tanaman ini, yaitu dengan cara dikembangkan di rumah
kaca.

Efek / gejala yang terlihat dari pecandu ganja adalah :

 Denyut nadi dan jantung lebih cepat


 Mulut dan tenggorokan terasa kering
 Sulit dalam mengingat
 Sulit diajak berkomunikasi
 Kadang-kadang terlihat agresif
 Mengalami gangguan tidur
 Sering merasa gelisah
 Berkeringat
 Nafsu makan bertambah
 Sering berfantasi
 Euforia

4. Kokain

Kokain merupakan berasal dari tanaman Erythroxylon coca di Amerika


Selatan. Biasanya daun tanaman ini dimanfaatkan untuk mendapatkan efek
stimulan, yaitu dengan cara dikunyah. Kokain dapat memicu metabolisme
sel menjadi sangat cepat.

Efek / gejala yang timbul dari pemakaian kokain adalah :

 Dapat memberikan efek kegembiraan yang berlebihan bagi si


pengguna
 Sering merasa gelisah
 Menurunnya berat badan
 Timbul masalah pada kulit
 Mengalami gangguan pernafasan
 Sering kejang-kejang
 Sering mengeluarkan dahak
 Mengalami emfisema ( kerusakan pada paru-paru)
 Turunnya selera makan
 Mengalami paranoid
 Mengalami gangguan penglihatan
 Sering merasa kebingungan

5. LSD atau Lysergic Acid / Acid / Trips / Tabs

Adalah jenis narkotika yang tergolong halusinogen. Biasanya berbentuk


lembaran kertas kecil, kapsul, atau pil.

Efek yang ditimbulkan

Efek / gejala yang biasa terlihat dari si pemakai adalah :

 Sering berhalusinasi mengenai berbagai kejadian, tempat, warna, dan


waktu
 Sering terobsesi dengan apa yang ada dalam halusinasinya
 Sering juga mengalami paranoid akibat hal-hal yang dihalusinasikannya
 Denyut jantung dan tekanan darahnya meningkat
 Diafragma mata melebar
 Mengalami demam
 Sering depresi dan merasa pusing
 Memiliki rasa panik dan takut yang berlebihan
 Mengalami gangguan persepsi.

6. Opiat / opium

Adalah zat berbentuk bubuk yang dihasilkan oleh tanaman yang


bernama papaver somniferum. Kandungan morfin dalam bubuk ini biasa
digunakan untuk menghilangkan rasa sakit.

Adapun efek / gejala yang timbul dari narkotika jenis ini antara lain :

 Memiliki semangat yang tinggi


 Sering merasa waktu berjalan begitu lambat
 Merasa pusing / mabuk
 Birahi meningkat
 Timbul masalah kulit di bagian mulut dan leher
 Sering merasa sibuk sendiri

7. Kodein

Adalah sejenis obat batuk yang biasa digunakan / diresepkan oleh dokter,
namun obat ini memiliki efek ketergantungan bagi si pengguna.

Efek / gejalanya antara lain :


 Mengalami euforia
 Sering mengalami gatal-gatal
 Mengalami mual dan muntah
 Mudah mengantuk
 Mulut terasa kering
 Mengalami hipotensi
 Mengalami depresi
 Sering sembelit
 Mengalami depresi saluran pernafasan

8. Metadon

Efek yang ditimbulkan oleh narkotika ini adalah seperti heroin.

Adapun efek / gejalanya antara lain :

 Mengalami sembelit
 Sering mengantuk tetapi tidak bisa tidur
 Pada wanita hamil dapat mengalami keguguran / bayi premature
 Mengalami koma

9. Barbiturat

Biasa digunakan sebagai obat tidur. Cara kerjanya mempengaruhi


sistem syaraf. Efek dari mengkonsumsi barbiturat dapat terlihat 3 hingga 6
jam.

Efek dan gejalanya :

 Sering sembrono
 Euforia
 Sering merasa kebingungan
 Mengalami pingsan
 Mengalami masalah pernafasan

Psikontropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis yang
memiliki Khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan
perilaku penggunanya.

Jenis Psikontropika :

1. Ekstasi
Adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat yang dapat
mengakibatkan penggunanya menjadi sangat aktif. Ekstasi dapat berbentuk
tablet, pil, serta serbuk.

Efek yang timbul dari penggunanya antara lain :

 Timbulnya euforia
 Mengalami mual
 Dehidrasi
 Timbul percaya diri yang berlebih
 Sering merasa kebingungan
 Meningkatnya denyut jantung, suhu tubuh, dan tekanan darah
 Mengalami pusing, bahkan pingsan
 Terganggunya daya ingat dan jika dipakai dalam jangka panjang dapat
merusak otak
 Mengalami gangguan mental

2. Sabu-sabu

Merupakan zat yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit yang


parah, seperti gangguan hiperaktivitas kekurangan perhatian atau narkolepsi.

Efek yang ditimbulkan

 Jantung berdebar-debar
 Naiknya suhu tubuh
 Mengalami insomnia
 Timbul euforia
 Nafsu makan menghilang
 Kekurangan kalsium
 Mengalami depresi yang berkepanjangan

3. Sedatif – hipnotik

Efek penggunaannya antara lain :

 Sulit mengendalikan diri


 Menjadi acuh
 Mengalami gangguan konsentrasi
 Mengalami kebingungan
 Euforia
 Kalau berjalan menjadi sempoyongan
 Mengalami slurred speech ( berbicara sambil menelan )

4. Nipam
Adalah sejenis pil koplo yang dikonsumsi untuk mengurangi anseitas.
Biasanya digunakan secara bersamaan dengan minuman beralkohol yang
sebenarnya dapat beresiko bahaya bagi penggunanya.

Ciri pengguna pil ini adalah :

 Mengalami cadel saat berbicara


 Jalan sempoyongan
 Wajah menjadi kemerahan
 Menjadi banyak bicara
 Kurang fokus
 Turunnya kesadaran

5. Angel Dust (PCP/ phencyclidine)

Angel dust termasuk halusinogen. Zat ini dikonsumsi sebagai


sampingan oleh pengguna narkoba terutama di Amerika Serikat.

Efek yang ditimbulkan :

 Sering berhalusinasi
 Gangguan fungsi motorik
 Meningkatnya detak jantung
 Suhu tubuh meningkat

6. Speed

Speed atau biasa disebut methamphetamine merupakan stimulan sistem


saraf pusat yang kuat dan adiktif. Obat ini berbentuk bubuk dan berwarna
putih, tidak berbau, dan berasa pahit. Cara kerja obat ini adalah dengan
merangsang sel-sel otak, meningkatkan mood dan gerakan tubuh.
Methamphetamine merupakan stimulan yang kuat dan tahan lama karena
mampu menembus sistem saraf pusat lebih mudah daripada amfetamin. Cara
pemakaiannya bisa dicampurkan pada rokok, dihisap, ataupun disuntikkan

Efek dari pemakaian :

 Menjadi hiperaktif
 Banyak bicara
 Nafsu makan menurun
 Libido meningkat
 Meningkatnya denyut jantung, suhu tubuh dan tekanan darah
 Pupil mata melebar
 Insomnia
 Tangan gemetar (tremor)
 Sering gugu
 Cepat marah
 Sering mengalami kebingungan dan cemas
 Sering berhalusinasi

7. Demerol

Adalah sejenis narkoba yang digunakan sebagai penghilang rasa sakit dan
nyeri.

Jika over dosis, bbat ini dapat berakibat kematian bagi penggunanya. Bagi
penderita asma dilarang keras mengkonsumsinya. Obat ini juga memberikan
efek kecanduan.

Ciri / efek yang ditimbulkan jika kecanduan obat ini adalah :

 Melambatnya sistem pernafasan dan detak jantung


 Mengantuk
 Kelemahan pada otot
 Berkeringat
 Gangguan pada pupil
 Pingsan

Zat Adiktif
Zat Adiktif merupakan zat yang berbahaya, yang diperoleh dari bahan-
bahan alamiah baik semi sintetis maupun sintetis. Zat ini dipakai sebagai
pengganti morfin atau kokain yang bekerja mengganggu sistem syaraf pusat.
Contoh zat adiktif : lem, aceton, ether dan sebagainya.

Yang tergolong dalam jenis narkoba ini antara lain :

1. Alkohol / etanol

alkohol adalah senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil yang terikat
pada atom karbon. Alkohol biasanya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
obat. Ia juga bisa berfungsi sebagai zat pengawet.

Efek / gejala bagi pemakai :

 Teler / mabuk
 Menyebabkan kegagalan pernapasan akut seperti yang terjadi pada bahaya
formalin.
 Menghilangkan kesadaran
 Dapat mengakibatkan kematian
2. Nikotin

Nikotin adalah senyawa kimia yang dihasilkan secara alami oleh


tumbuh-tumbuhan sejenis suku terung-terungan seperti tembakau dan tomat.
Nikotin merupakan salah satu racun saraf. Jenis zat ini biasanya digunakan
untuk bahan baku pembuatan insektisida.

Adapun efek dari penggunaan nikotin antara lain :

 Meningkatkan denyut jantung


 Meningkatnya kadar gula dalam darah seperti bahaya mengkonsumsi
gorengan secara rutin.
 Menimbulkan efek segar setelah memakainya
 Menimbulkan euforia
 Nafas terasa berat
 Dapat mengakibatkan kanker dan stroke seperti bahaya makan mie instan
terlalu sering.

3. Kafein

Kafein adalah zat adiktif yang bekerja untuk mempengaruhi sistem


metabolisme dan saraf pusat. Kafein digunakan sebagai pengurang rasa lelah
serta untuk mencegah / mengurangi rasa kantuk. Bagi para atlet, kafein biasanya
dapat meningkatkan daya tahan agar kuat dalam berlari. Namun zat ini adalah
penyebab asma dan makanan untuk penderita asam lambung yang harus di
hindari.

Adapun beberapa efek yang ditimbulkan zat ini adalah :

 Saat pengguna mulai menghentikan pemakaian zat ini, maka dapat


menimbulkan pusing, ngantuk, pemarah, serta timbul kecemasan.
 Gangguan mood
 Meningkatnya stress
 Mempercepat rusaknya tulang
 Meningkatkan gula darah
 Meningkatnya tekanan darah
 Meningkatnya detak jantung
 Insomia
 Meningkatkan kadar asam dalam perut
 Mempercepat penuaan dini
 Gangguan prostat

4. Zat desainer
Merupakan zat yang dibuat secara ilegal. Zat ini sangat dilarang
pemerintah untuk dikonsumsi. Zat-zat ini sudah banyak beredar dengan nama
speed ball, Peace pills, crystal, angel dust rocket fuel.

Adapun efek penggunaan zat ini hampir sama dengan efek yang ditimbulkan
oleh penggunaan narkoba jenis yang lainnya.

E. Dasar Hukum

1. UU No. 22 Tahun 1997 tentang narkotika.


2. UU No. 5 Tahun 1997 tentang psikotropika.
3. UU No. 7 tentang pengesahan konvensi PBB tentang peredaran gelap narkotika
dan psikotropika 1988.
4. UU No. 8 Tahun 1996 tentang pengesahan konvensi psikotropika 1971.
2. Aspek hukum narkoba

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1997 Tentang Narkotika

 Pasal 78 Ayat (1) Barang Siapa Tanpa Hak dan Melawan Hukum
 menanam, memelihara, mempunyai dalam persediaan, memiliki atau menguasai
narkoba golongan I dalam bentuk tanaman, atau
 memiliki menyimpan untuk dimiliki atau untuk persediaan atau menguasai narkotika
golongan I bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh)
tahun dan denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah).
 Pasal 81 Ayat (1) Barang Siapa Tanpa Hak dan Melawan Hukum
 membawa, mengirim, mengangkut atau mentransito narkoba golongan I, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 15 tahun (lima belas) tahun dan denda paling banyak
Rp750.000.000,00 (Tujuh ratus lima puluh juta rupiah);
 Membawa, mengirim, mengangkut atau mentransito narkotika golongan II, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah);
 Membawa, mengirim, mengangkut atau mentransito narkotika golongan III, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan denda paling banyak
Rp200.000.000,00 (Dua ratus juta rupiah);
 Pasal 88 Ayat (1) Pecandu Narkotika yang telah cukup umur dan dengan sengaja tidak
melapor diri sebagaimana dimaksud dalam pasal 46 ayat (2) dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp2.000.000,00 (Dua juta
rupiah).
 Pasal 88 Ayat (2) Keluarga pecandu narkotika sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
yang dengan sengaja tidak melaporkan pecandu narkotika tersebut dipidana dengan
pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp1.000.000,00
(Satu juta rupiah).

b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika

 Pasal 37 ayat (1) Pengguna psikotropika yang menderita sindrom ketergantungan


berkewajiban ikut serta dalam pengobatan atau perawatan.
 Pasal 64 ayat (1) Barang siapa yang menghalang-halangi penderita sindrom
ketergantungan untuk menjalani pengobatan dan atau perawatan pada fasilitas
rehabilitasi sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 37, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 (satu) tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp20.000.000,00 (dua
puluh juta rupiah).

You might also like