You are on page 1of 7

MODUL I

PROSEDUR PENGURUSAN IZIN


USAHA PADA PIHAK YANG
A. KOMPETENSI
1. Standar Kompetensi :
Mengelola Usaha Kecil/Mikro
2. Kompetensi Dasar :
Mempersiapkan Pendirian Usaha
3. Indikator :
Izin Usaha

3
MODUL KEWIRAUSAHAAN SMK
KELAS XII SEMESTER GASAL
B. MATERI ( Ringkasan Materi )
Seorang Calon Wirausaha didalam mempersiapkan pendirian usahanya, tidak akan bisa berhasil tanpa
adanya perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan pendirian usaha itu memang sudah seharusnya ada,
walaupun sederhana. Mengapa ? Karena perencanaan usaha yang dibuat secara tertulis merupakan
perangkat yang tepat untuk memudahkan didalam mengendalikan usaha agar pelaksanaan nya fokus.
Perencanaan pendirian usaha merupakan dasar bagi calon wirausaha untuk mendapatkan pengalaman-
pengalaman dan data-data yang tertulis. Fungsi Izin Usaha adalah mengarahkan, mengawasi, serta
melindungi usaha. Pemerintah memberi kemudahan dalam memberi izin Usaha karena dengan
banyaknya usaha maka akan sangat bermanfaat dan membantu pemerintah, antara lain :

 Meningkatkan devisa negara


 Meningkatkan pendapatan daerah
 Mengurangi pengangguran

Adapun perizinan usaha yang harus dimiliki oleh calon wirausaha itu banyak macamnya dan
bergantung pada jenis usaha yang akan dijalankannya. Seperti kita ketahui bahwa untuk usaha
industri pada prinsipnya diperlukan izin-izin usaha, antara lain sebagai berikut.

a. Izin prinsip (IP) adalah suatu persetujuan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda)
setempat untuk mendirikan perusahaan industri.
b. Izin pengguna tanah (IPT) ini dikeluarkan oleh Kantor Agraria Pemda setempat setelah izin
pembebasan tanah itu berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB).
c. Izin mendirikan bangunan (IMB) dikeluarkan oleh Pemda melalui Dinas Pengawassam
Pembangunan Kota (DPPK). Adapun persyaratan untuk mengurus IMB ialah bangunan yang akan
didirikan harus sesuai dengan gambar yang telah disahkan oleh Kepala Dinas, pelaksanaan
pembangunannya tidak boleh mengganggu tempat masyarakat di sekitarnya, dan sebagainya.
d. Izin gangguan dikeluarkan oleh Bagian Undang-undang Gangguan Pemda setempat. Sebelum
mengajukan permohonan izin gangguan, calon wirausaha yang akan mendirikan perusahaan, wajib
memiliki izin RT, RW, clan kelurahan setempat serta mendapat persetujuan tidak keberatan dari
tetangga terdekat.
Adapun persyaratan penting yang
harus dipenuhi oleh calon
wirausaha jika akan mendirikan
perusahaan yaitu:
 tempat usaha dan pekarangan
harus selalu bersih;
 diesel atau mesin-mesin tidak
bising, pondasi bangunan harus
kuat menahan getaran;
 menyediakan sarana pengamanan,
seperti alat pemadaman
kebakaran, obat-obatan;
 buka usaha hanya pada j am
tertentu dan tidak mengganggu
masyarakat di sekitarnya;
 memiliki Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP).

4
MODUL KEWIRAUSAHAAN SMK
KELAS XII SEMESTER GASAL
Perizinan Usaha

Perizinan usaha adalah alat atau instrumen untuk membina, mengarahkan,


mengawasi, dan menerbitkan penerbitan usaha. Mengenai persiapan pendirian
usaha berdasarkan proposal usaha ada 6 hal yang perlu dipersiapkan dalam
mempersiapkan pendirian usaha, yaitu pengurusan izin usaha, penentuan tempat
atau lokasi usaha, pengadaan fasilitas produksi dan bahan baku produksi,
perekrutan dan penepatan SDM ( Sumber Daya Manusia ), dan persiapan
administrasi usaha.

Prosedur Pengurusan Izin Usaha

Prosedur atau langkah-langkah dalam mendirikan usaha berbadan hukum,


antara lain membuat SITU ( Surat Izin Tempat Usaha ) , membuat SIUP ( Surat
Izin Usaha Perdagangan) , membuat NPWP ( Nomor Induk Wajib Pajak),
membuat TDP (Tanda Daftar Perusahaan), membuat nomor rekening bank atas
nama perusahaa, membuat AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

1. Membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU)

Surat Izin Tempat Usaha (SITU) merupakan pemberian izin tempat usaha
kepada seseorang atau badan usaha yang tidak menimbulkan gangguan atau
kerusakan lingkungan di lokasi tertentu. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) harus
diperpanjang atau didaftarkan setiap lima tahun sekali.

Langkah-langkah untuk mendapatkan Surat Izin Tempat Usaha (SITU), yaitu


sebagai berikut :

 Membuat surat izin tetangga


 Membuat surat keterangan domisili perusahaan

Dokumen yang diperlukan untuk membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU),
antara lain :

1. Fotocopy KTP permohonan


2. Foto permohonan ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 buah
3. Formulir isian lengkap dan sudah ditandatangani
4. Fotocopy pelunasan PBB tahun berjalan
5. Fotocopy IMB ( Izin Mendirikan Bangunan )
6. Fotocopy sertifikat tanah atau akta tanah
7. Denah lokasi tempat usaha
8. Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga ( Izin Tetangga ) yang
diketahui RT / RW
9. Izin sewa atau kontrak
10. Surat keterangan domisili perusahaan
11. Fotocopy akta pendirian perusahaan dari notaries
12. Berita acara pemeriksaan lapangan

5
MODUL KEWIRAUSAHAAN SMK
KELAS XII SEMESTER GASAL
2. Membuat Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Berdasarkan peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 36/M-


DAG/PER/9/2007 tantang penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan, Surat Izin
Usaha Perdagangan ( SIUP ) adalah surat izin untuk dapat melakukan kegiatan
usaha perdagangan yang dikeluarkan instansi Pemerintah melalui Dinas
Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan tempat atau domisili perusahaan.
SIUP dapat di berikan kepada para wirausaha baik perseorangan, CV, PT,
BUMN, firma, ataupun koperasi.
SIUP dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
 SIUP Kecil
 SIUP Menengah
 SIUP Besar

Proseder permohonan SIUP


 Permohonan SIUP menengah dan SIUP kecil
 Permohonan SIUP besar

Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengurusan Surat Izin Usaha


Perdagangan (SIUP) antara lain :
1. Fotocopy akta notaris pendirian perusahaan
2. Fotocopy SK Pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
3. Fotocopy NPWP
4. Fotocopy KTP pemilik
5. Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha ( SITU )
6. Fotocopy Kartu Keluarga
7. Fotocopy surat keterangan domisili perusahaan
8. Fotocopy surat kontrak atau sewa
9. Foto direktur utama atau pimpinan perusahaan ukuran 3 x 4
10. Neraca perusahaan

3. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP )

Sudah menjadi ketetapan pemerintah bahwa setiap wajib pajak baik individu
maupun pemilik perusahaan harus mempunyai Nomor Induk Wajib Pajak
( NPWP ) . Apabila omset penjualan mulai berkembang dan terus meningkat
dalam jumlah tertentu diwajibkan mendaftarkan perusahaan sebagai Pengusaha
Kena Pajak ( PKP ) dan akan diberikan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak ( NPPKP ). Wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri ke Kantor
Pelayanan Pajak akan dikenakan sanksi pidana sesuai pasal 39 Undang-Undang
No. 16 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No.6 Tahun
1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

6
MODUL KEWIRAUSAHAAN SMK
KELAS XII SEMESTER GASAL
4. Membuat Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) adalah daftar catatan resmi sebagai bukti
bahwa perusahaan atau badan usaha telah melakukan wajib daftar perusahaan
sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tantang wajib
daftar. Berdasarkan pasal 38 KUHD ( Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang ) , akta pendirian perusahaan yang memuat anggaran dasar yang sudah
mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia, harus didaftarkan di Panitera Pengadilan Negara sesuai domisili
perusahaan, kemudian diumumkan melalui Berita Negara.

Hal-hal yang perlu di daftarkan


 Akta pendirian perusahaan
 Akta perubahan anggaran dasar dan laporan kepada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia
 Akta perubahan anggaran dasar dan surat persetujuan Mentri Hukum dan
hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Prosedur permohonan Tanda Daftar Perusahaan ( TDP )


1. Permohonan Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) yang berupa PT dan yayasan
harus mendapatkan pengesahaan dan persetujuan akta pendirian perusahaan
dari Menteri Hukum dan hak Asai Manusia terlebih dahulu.
2. Perusahaan mengambil formulir permohonan TDP
3. Perusahaan membayar biaya administrasi pendaftaran TDP sesuai dangan
Surat Keputusan Menteri Perdagangan No.286/Kep/II/85.
4. Petugas kantor pendaftaran perusahaan

Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengurusan Tanda Daftar


Perusahaan (TDP) antara lain:
1. Untuk Perseroan Terbatas (PT), Persekutuan Komanditer (CV) atau Firma
(Fa) dan Koperasi adalah sebagai berikut.
a. Formulir Isian
b. Fotocopy Akta Pendirian Perusahaan
c. Fotocopy Pengesahan Akta
d. Asli dan Fotocopy Pengesahaan Akta Pendirian
e. Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan
f. Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha
g. Nomor Pokok Wajib Pajak
h. Fotocopy SIUP
i. Fotocopy KTP
j. Fotocopy akta Pendirian dan Pengesahan
k. Fotocopy KTP penanggung jawab koperasi
l. Bukti setor biaya administrasi
m. Fotocopy paspor jika pemilik WNA

7
MODUL KEWIRAUSAHAAN SMK
KELAS XII SEMESTER GASAL
2. Perusahaan Perorangan ( PO )
a. Formulr Isian
b. Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan
c. Fotocopy SIUP
d. Fotocopy KTP penanggung jawab
e. Fotocopy NPWP
f. Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha (SIUP)
g. Membuat Nomor Rekening Perusahaan

Sebelum membuat akta pendirian perusahaan, notaris akan menanyakan berapa


presentase saham masing-masing pemilik. Oleh sebab itu harus melakukan hal
berikut ini :
 Membuat nomor rekening atas nama perusahaan
 Melakukan setoran modal
 Menyerahkan bukti setoran

5. Membuat AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

Analisis Mengenai Dampak lingkungan (AMDAL) adalah hasil kajian


mengenai dampak besar dan penting dari suatu kegiatan usaha yang
direncanakan terhadap lingkungan hidup yang digunakan untuk proses
pengambilan keputusan mengenai penyelenggaraan kegiatan usaha di
indonesia. AMDAL digunakan untuk :

1. memberikan masukan terhadap penyusunan rencana pengelolaan dan


pemantauan lingkungan hidup.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat
3. Bahan informasi bagi perencanaan pembangunan wilayah.
4. Membantu proses pengambilan keputusan
5. Memberikan masukan terhadap penyusunan desain

Dasar Hukum AMDAL. Beberapa peraturan yang menjadi dasar hukum


AMDAL adalah:
 Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL
 Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 mengenai Ketentuan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
 Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 mengenai Pengendalian
Pencemaran Air.
 Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 tentang AMDAL.
 Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 mengenai Konversi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistem.
 Surat Menteri Negara Lingkungan Hidup No. B. 2335/MENLH/12/93,
No. B. 2347/MENLH/12/93 mengenai kreteria usaha wajib AMDAL.
 Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 mengenai tata ruang.

8
MODUL KEWIRAUSAHAAN SMK
KELAS XII SEMESTER GASAL
Pedoman Pelaksanaan AMDAL

a. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2006 mengenai


penyusunan AMDAL harus menggunakan pedoman Penyusunan AMDAL.
b. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006
tentang daftar kegiatan wajib AMDAL.
c. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 86 Tahun 2002
d. Kewenangan Penilaian didasarkan Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup no. 40 Tahun 2000 tantang pedoman tata kerja komisi
penilaian AMDAL.

Dokumen Yang Diperlukan Dalam Pengurusan AMDAL


Dalam pengurusan AMDAL, dokumen yang diperlukan adalah fotocopy
NPWP, TDP, KTP, SITU, dan denah lokasi perusahaan yang dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

C. SOAL ( Latihan )
1. Jelaskan tentang pentingnya izin usaha !
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan SITU dan HO !
3. Jelaskan apa saja langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengurusan
SITU !
4. Sebutkan dokumen apa saja yang diperlukan dalam pengurusan SITU !
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan surat izin tetangga !

9
MODUL KEWIRAUSAHAAN SMK
KELAS XII SEMESTER GASAL

You might also like