Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Glaukoma berasal dari kata Yunani “glaukos” yang berarti hijau kebiruan yang
memberikan kesan warna pupil pada penderita glaukoma.1 Glaukoma adalah suatu neuropati
optik multifaktorial dengan karakteristik remodelling jaringan konektif saraf optik disertai
kerusakan lapangan pandang dengan atau tanpa peningkatan tekanan intra okular.1,2 Tekanan
intra okular merupakan faktor risiko utama untuk terjadinya glaukoma. Glaukoma dapat
disebabkan meningkatnya produksi aquous humor oleh badan siliar atau terganggunya
pengeluaran aquos humor karna kelainan sistem drainase di daerah sudut bilik mata (glaukoma
sudut terbuka) atau terganggunya akses aquos humor ke sistem drainase (glaukoma sudut
tertutup).3
Glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua terbanyak setelah katarak di seluruh
dunia. Kebutaan yang disebabkan oleh glaukoma besifat irreversible atau bersifat permanen.
Berdasarkan data WHO 2010, diperkirakan sebanyak 3.2 juta orang mengalami kebutaan akibat
glukoma.1 Pada tahun 2020 jumlah kebutaan akibat glaukoma diperkirakan meningkat menjadi
11,4 juta. Jumlah pasien glaukoma diperkirakan juga mengalami peningkatan, yaitu dari 60,5
juta (2010) menjadi 79,6 juta (2020).4
Glaukoma akut adalah glaukoma yang terjadi karena peningkatan tekanan intra okuler
yang tinggi secara tiba-tiba. Glaukoma akut dapat terjadi secara primer, yaitu pada mata yang
memiliki bakat bawaan berupa sudut bilik mata depan yang sempit pada kedua mata, maupun
secara sekunder, yaitu akibat penyakit mata lainnya.
Glaukoma primer sudut tertutup didapatkan pada 10-15% kasus ras kulit putih. Penelitian
yang dilakukan oleh Cheng dkk tahun 2014 pada orang dewasa di Asia didapatkan keseluruhan
prevalensi dari glaukoma primer sudut tertutup adalah 0,75%, dengan 0,66% pada kelompok
Asia Tenggara, 0,46% kelompok India, 1,10% kelompok China, dan 0,97% pada kelompok
Timur Tengah.5
Glaukoma sudut tertutup primer akut merupakan kompetensi 3B, sehingga perlu bagi
dokter umum untuk mengetahui diagnosis dan tatalaksana awal sebelum rujukan. Berdasaran hal
tersebut penulis tertarik untuk mengulas tentang glaukoma sudut tertutup primer akut.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut
mengenai glaukoma akut.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Clinical Science Session ini adalah untuk mengetahui anatomi mata,
fisiologi drainase aquos humor, definisi, epidemiologi, klasifikasi, etiologi, patogenesis, gejala
klinik, diagnosis, dan penatalaksanaan dari glaukoma sudut tertutup primer akut.
1.3 Batasan Masalah
CSS ini akan membahas definisi, epidemiologi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi,
diagnosis, pemeriksaan penunjang, tatalaksana dari glaukoma akut.
1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan CSS ini merupakan studi kepustakaan yang merujuk ke beberapa
literatur.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA