You are on page 1of 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN “MZ” DENGAN LUKA BAKAR

(COMBUSTIO) DI RUANG BURN UNIT RSUP SANGLAH DENPASAR


PADA TANGGAL 28 SEPTEMBER – 1 OKTOBER 2015
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Senin, 28 September 2015 pada pukul 14.00
WITA di Ruang Burn Unit RSUP Sanglah Denpasar. Klien masuk rumah
sakit pada tanggal 21 September 2015. Data diperoleh melalui sumber data
klien, keluarga klien , dan catatan medis no RM 15047259 yang dilakukan
dengan metode wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik.
I. Identitas Diri Klien
Nama : MZ
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai PLN
Tanggal Masuk RS : 21 September 2015
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Kawin
Suku : Indonesia
Alamat : Jalan Padma , Penatih , Denpasar
Sumber Informasi : Keluarga klien dan rekam medic
Diagnosa Medis : Combustio Grade II AB 15 % dan Combustio
Grade III AB 1 %
KELUHAN UTAMA
Saat pengkajian klien mengeluh nyeri dan panas pada daerah luka
pada wajah, dada , tangan , dan pahanya.

RIWAYAT PENYAKIT
Pada tanggal 21 Agustus 2015 jam 10.00 pagi, ketika sedang bekerja
di gardu listrik di daerah Kargo, tidak di sangka ia tersengat listrik saat
bekerja dan klien pingsan masih tergantung diatas tidak sampai jatuh. Lalu
oleh temannya, klien di bawa ke RS Bali Med. Klien langsung ditangani
oleh perawat dan dokter. Untuk perawatan lebih khusus, klien pun dirujuk
ke RSUP Sanglah Denpasar. Pukul 13.00 wita klien tiba di UGD RSUP
Sanglah Denpasar dan langsung ditangani oleh perawat UGD.
Sesampainya di UGD RSUP Sanglah pasien diberikan terapi resusitasi
cairan sebanyak 1800 cc pada 8 jam pertama , dan 1800 cc pada 16 jam
kedua. Dokter pun menyarankan klien untuk rawat inap. Klien diterima di
Ruang Burn Unit pukul 16.00 wita.
1. Keluarga terdekat yang dapat dihubungi (orang tua, wali, suami,
istri, dan lain – lain)
Nama : MS
Umur : 39 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai PLN
Agama : Hindu
Status Perkawinan : Sudah Kawin
Suku : Bali
Alamat : Br. Aung , Mambal
Hubungan dengan klien : Teman kerja
2. Alergi :
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi terhadap
apapun.
3. Kebiasaan :
Klien mengatakan mempunyai riwayat kebiasaan merokok ,
biasanya dalan sehari klien bisa merokok 1 bungkus , klien juga
mempunyai kebiasaan minum kopi serta minum-minuman
beralkohol
4. Obat – obatan :
Klien mengatakan tidak ada mengkonsumsi obat sebelum masuk
rumah sakit , namun setelah MRS klien mengkonsumsi obat yang
diberikan di rumah sakit.
5. Pola Nutrisi :
Frekuensi/porsi makan :
Saat pengkajian klien mengatakan sebelum MRS tidak mengalami
kesulitan untuk makan, klien biasanya makan 3-4 kali sehari
dengan porsi yang cukup, biasanya satu porsi makanan terdiri dari
1 piring nasi, daging/ikan dan sayur-sayuran.
Setelah masuk rumah sakit klien makan 3 kali sehari sesuai
makanan yang diberikan dari rumah sakit , klien di bantu makan
oleh keluarga atau terkadang dibantu oleh perawat jaga
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 162 cm
Jenis Makanan :
Nasi, sayur, tempe , abon
Makanan yang disukai :
Klien mengatakan makanan yang disukai adalah nasi goreng ,
klien juga mengatakan dirinya suka makan bakso.
Makanan tidak disukai :
Klien mengatakan menyukai semua makanan.
Makanan pantangan :
Klien mengatakan tidak mempunyai makanan pantangan atau
makanan yang tidak boleh dimakan.
Nafsu makan :
Klien mengatakan sebelum dan sesudah masuk rumah sakit nafsu
makan baik atau tidak mengalami penurunan. Klien mampu
menghabiskan porsi makan yang diberikan dirumah sakit.
Perubahan BB 3 bulan terakhir :
Klien mengatakan berat badannya dalam tiga bulan terakhir tidak
mengalami perubahan.

6. Pola Eliminasi :
a. Buang air besar
Saat pengkajian klien mengatakan sebelum dan sesudah
MRS tidak mengalami kesulitan untuk BAB. Sebelum
MRS klien BAB setiap satu hari sekali dengan konsistensi
lembek dan berwarna kecoklatan. Namun setelah MRS
klien mengalami kesulitan BAB.
Frekuensi : 2-3 hari sekali
Waktu : Pagi hari atau malam hari
Warna : Kuning
Konsistensi : Lembek
Penggunaan Pencahar :Tidak ada
b. Buang air kecil
Saat pengkajian klien mengatakan sebelum MRS tidak
mengalami kesulitan untuk BAK. Klien BAK biasanya 3-4
kali dalam sehari dengan urine tiap berkemih kurang lebih
400 cc. Namun setelah masuk rumah sakit klien
mengatakan BAK 7-8 dengan frekuensi yang tidak tetap.
Klien tampak terpasang kateter , urine tampung pada saat
pengkajian 400 cc (dari jam 12.00 – 15.00) di dalam urine
bag.
Frekuensi : 7-8 kali dalam sehari
Warna : Pekat
Bau : Bau khas urin
7. Pola Tidur dan Istirahat :
Saat pengkajian sebelum masuk rumah sakit klien mengatakan
tidur kurang lebih 10 jam/hari dengan kualitas yang baik, namun
setelah MRS klien mengatakan sulit untuk tidur karena nyeri di
bagian yang terkena luka bakar. Terutama di bagian wajah sehingga
membuat klien susah untuk tidur. Klien tidur kurang lebih 7
jam/hari.
Waktu tidur (jam) : Pukul 22.00 sampai 06.00 WITA
Lama tidur / hari : ± 7 jam / hari , tetapi klien
mengatakan pada saat dia tertidur sering terbangun akibat nyeri di
daerah luka.
Kebiasaan pengantar tidur : klien mengatakan sebelum tidur
tidak mempunyai kebiasaan khusus untuk pengantar tidurnya,
namun klien mempunyai kebiasaan mematikan lampu sebelum
tidur.
Kebiasaan saat tidur : klien mengatakan tidak mempunyai
kebiasaan saat tidur seperti
mendengkur, mengigau dan lain-
lain.
Kesulitan dalam hal tidur : klien mengatakan tidak mempunyai
kesulitan saat menjelang tidur.
Klien akan tertidur jika sudah
waktunya.

8. Pola Aktivitas dan latihan :


a. Kegiatan dalam pekerjaan :
Saat pengkajian klien mengatakan sebelum masuk rumah
sakit kegiatan sehari-hari klien adalah menjadi pegawai PLN
atau tukang listrik.
Namun setelah masuk rumah sakit klien hanya terbaring
lemas ditempat tidurnya.
b. Olah raga :
Saat pengkajian sebelum masuk rumah sakit klien
mengatakan tidak mempunyai kebiasaan olahraga. Klien
lebih suka berkumpul-kumpul dengan teman-temannya dari
pada olah raga.
Namun setelah masuk rumah sakit klien tidak mampu untuk
beranjak lagi dari tempat tidurnya klien hanya terbaring
lemas ditempat tidurnya.
c. Kegiatan di waktu luang:
Saat pengkajian sebelum masuk rumah sakit klien
mengatakan lebih suka menghabiskan waktu luang dikostnya
dengan duduk-duduk dan bersantai bersama teman-temannya.
Namun setelah masuk rumah sakit jika ada waktu luang klien
hanya mengobrol dengan temannya dan memilih untuk tidur
atau beristirahat.
d. Kesulitan/keluhan dalam hal :
Saat pengkajian sebelum masuk rumah sakit klien
mengatakan tidak mengalami kesulitan dalam hal apapun
namun semenjak masuk rumah sakit klien mengatakan
kesulitan dalam menggerakkan tubuh, mandi, berhajat, dan
mengenakan pakaian karena luka yang ada di bagian
tubuhnya akan terasa nyeri.
9. Pola Kerja :
a. Jenis pekerjaan :
Klien mengatakan bekerja sebagai PLN sudah lama , kurang
lebih 7 bulan.
b. Jumlah jam kerja : klien mengatakan biasanya pergi
untuk bekerja dari jam 07.00 – 13.00 WITA. Tetapi biasanya
klien hanya akan bekerja jika ada panggilan dari atasannya.
c. Lamanya : ± 6 jam
d. Jadwal kerja :-
I. Riwayat Keluarga
Genogram :

= Laki-laki

= Perempuan

= Klien

= Meninggal
= Tinggal serumah

II. Riwayat Lingkungan


Kebersihan Lingkungan : saat pengkajian lingkungan kamar klien tampak
bersih
Bahaya : Tidak ada tampak adanya bahaya disekitar
lingkungan klien
Polusi : Tidak ada polusi

III. Aspek Psikososial :


1. Pola piker dan persepsi
a. Alat bantu yang digunakan :
Klien tidak menggunakan alat bantu seperti kaca mata dan alat bantu
pendengaran
a Kesulitan yang dialami :
Saat pengkajian sebelum masuk rumah sakit klien mengatakan tidak
ada kesulitan yang dialami klien saat ini seperti sering pusing ,
menurunnya sensitifitas terhadap panas atau dingin atau kesulitan untuk
membaca dan menulis. Namun setelah masuk rumah sakit klien sering
mengeluh pusing berputar terkadang juga nyeri yang dirasakan pada
bagian tubuh yang terkena luka bakar, sehingga pasien terhambat untuk
bergerak.
2. Persepsi diri
Hal yang dipikirkan saat ini :
Klien mengatakan hal yang dipikirkan saat ini mengenai luka bakar yang
ada di beberapa bagian tubuhnya, klien juga mengatakan mengenai proses
penyembuhan luka bakar tersebut.

Harapan setelah menjalani perawatan :


Klien mengatakan harapannya setelah menjalani perawatan adalah tidak
lagi mengalami penyakit seperti ini. Klien juga mengatakan ingin
melakukan aktivitas sehari-hari kembali.
Perubahan yang dirasakan setelah sakit
Perubahan yang dirasakan klienn setelah sakit yaitu klien merasa gelisah
karena kondisinya saat ini, klien juga tidak dapat menjalankan
aktivitasnya sehari-hari seperti biasanya, kondisi klien menjadi sangat
lemah dan harus beristirahat di tempat tidur.
3. Suasana hati :
Saat pengkajian sebelum masuk rumah sakit suasana hati klien tenang-
tenang saja , namun setelah masuk rumah sakit klien mengatakan gelisah
akibat luka yang ada di beberapa bagian tubuhnya.
4. Hubungan komunikasi:
a. Bicara
Saat pengkajian pengucapan kata-kata klien saat berbicara kurang jelas
dan perawat terkadang mengulang kata-kata yang dikatakan saat akan
berkomunikasi dengan klien. Bahasa sehari-hari yang digunakan klien
adalah Bahasa Indonesia dan Jawa.
b. Tempat tinggal
Saat pengkajian klien mengatakan tinggal dirumah kost bersama teman-
temannya.
c. Kehidupan keluarga
 Adat istiadat yang dianut :
Saat pengkajian sebelum masuk rumah sakit klien mengatakan
tidak begitu mengikuti adat istiadat yang ada di rumahnya.
Orang tua klien menyuruh klien untuk mengikuti pesantren ,
tetapi klien tidak mau ikut.
 Pembuatan keputusan dalam keluarga :
Klien mengatakan pengambilan keputusan dilakukan secara
musyawarah bersama anggota keluarga
 Pola komunikasi :
Klien mampu berkomunikasi dengan keluarga, dokter, perawat
maupun tim medis lainnya namun pengucapan kata-kata klien
kurang jelas tetapi masih bisa dimengerti.
 Keuangan ;
Klien mengatakan keuangan dalam keluarganya sudah cukup
memadai
 Kesulitan dalam keluarga :
Klien mengatakan hubungan klien dengan orang tua,, sanak
saudara, maupun orang lain baik, tidak ada kesulitan
5. Kebiasaan seksual
a. Gangguan hubungan seksual :
Saat pengkajian sebelum dan sesudah masuk rumah sakit klien
mengatakan tidak ada gangguan hubungan seksual yang dialaminya
b. Pemahaman terhadap fungsi seksual :
Klien mengatakan belum begitu paham mengenai fungsi seksual.
6. Pertahanan koping
a. Pengambilan keputusan
Saat pengkajian klien mengatakan pengambilan keputusan dalam
keluarganya dilakukan secara bermusyawarah..
b. Yang disukai tentang diri sendiri :
Saat pengkajian klien mengatakan bangga bisa bekerja di luar daerah
tempat tinggalnya. Sehingga klien bisa mengenal daerah selain di
tempat tinggalnya.
c. Yang ingin dirubah dari kehidupan :
Klien mengatakan hal yang ingin diubahnya yaitu lebih berhati-hati dan
menjaga kesehatan dengan baik.
d. Yang dilakukan jika sedang stress :
Klien mengatakan jika sedang stress biasanya pergi keluar rumah dan
berkumpul bersama teman-temannya.
7. System nilai kepercayaan
a. Siapa atau apa yang menjadi sumber kekuatan:
Klien mengatakan sumber kekuatan klien adalah kepercayaannya
terhadap Tuhan
b. Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda :
Ya, klien mengatakan dengan memiliki kepercayaan terhadap Tuhan
akan membantu proses penyembuhan. Klien juga mengatakan penyakit
yang dialaminya sekarang murni karena kecelakaan bukan karena ilmu
gaib.
c. Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan:
Klien mengatakan biasa melakukan shollat tiga waktu.
d. Kegiatan Agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di
rumah sakit :
Klien mengatakan bahwa selama berada dirumah klien hanya bisa
berdoa dalam hati karena keterbatasan luka yang ada ditubuhnya.

IV. Pengkajian Fisik


A. Vital sign
Tekanan darah : 130/70 mmHg
Suhu : 37,60C
Nadi : 90 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
B. Kesadaran : Apatis GCS : 15
Eye :4
Motorik : 6
Verbal : 5
C. Keadaan umum :
 Sakit/nyeri : klien mengatakan merasa nyeri pada seluruh daerah luka
bakar di tubuhnya. Kualitas nyeri tajam, lama nyeri kurang lebih 5
menit. Skala nyeri yang dirasakan klien 4 dari (0-10) skala nyeri yang
diberikan. Klien merasa nyeri ketika menggerakkan tubuhnya.
Nyeri di daerah : Nyeri pada seluruh bagian tubuh yang luka , daerah
wajah , dada bagian atas , telapak tangan , paha bagian kiri.
 Status gizi : Normal
BB : 60 kg TB : 162 cm
 Sikap : Gelisah , menahan nyeri.
 Personal hygiene : Penampilan umum klien tampak kotor
 Orientasi waktu/tempat/orang : Baik
D. Pemeriksaan Fisik Head To Toe
1. Kepala
 Bentuk : Mesochepale
 Lesi/luka : Terdapat luka jaritan di kepala sebelah kiri akibat
luka bakar , seluruh wajah hampir terkena luka bakar.
2. Rambut
 Warna : Hitam dan panjang
 Kelainan : tidak rontok atau berketombe
3. Mata
 Penglihatan : Normal
 Sclera : Tidak ikterik
 Konjungtiva : Anemis (pucat)
 Pupil : Normal
 Kelainan : Tidak ada kelainan pada penglihatan klien
 Data tambahan : Mata klien mengikuti arah yang
ditunjukkan perawat : lateral, lateral keatas, medial atas, medial
bawah lateral bawah.
4. Hidung
 Penghidu : Normal , klien masih bisa mencium
bau-bauan.
 Secret/darah/polip : Tidak terdapat sekret, darah, atau
polip pada hidung klien
 Tarikan cuping hidung : Tidak ada tarikan cuping hidung
saat klien bernapas
5. Telinga
 Pendengaran : Pendengaran klien normal
 Skret/cairan/darah : Tidak terdapat sekret, cairan, atau darah
pada telinga klien
6. Mulut dan Gigi
 Bibir : bibir klien tampak kering dan
terbakar , terdapat luka didaerah sekitar bibir.
 Mulut dan tenggorokan : Normal
 Gigi : Gigi klien tampak kotor.
7. Leher
 Pembesaran tyroid : Tidak terdapat pembesaran tyroid
 Lesi : Tidak terdapat lesi
 Nadi karotis : Teraba nadi karotis
 Pembesaran limfoid : Tidak terdapat pembesaran limfoid
8. Thorax
 Jantung : 1. Nadi : 90x/menit, 2. Kekuatan : Kuat
3. Irama :Teratur
 Paru : 1. Frekuensi nafas : Teratur
2. Kualitas : Normal
3. Suara nafas : Vesikuler
4. Batuk : Tidak
5. Sumbatan jalan nafas : Tidak ada sumbatan jalan
napas
 Retraksi dada : Tidak ada
 Pada dada atas klien terdapat luka bakar.
9. Abdomen
 Peristaltic usus : Ada, 8 kali/menit
 Kembung : Tidak
 Nyeri tekan : Ada , pada bagian ulu hati.
 Ascites : Tidak
10. Genetalia
 Pimosis : Tidak
 Alat bantu : Terpasang Dower Kateter yang digunakan untuk
membantu kencing.
 Kelainan : Tidak

11. Kulit
 Turgor : Kering , terdapat luka bakar didaerah wajah , dada
bagian atas , paha kiri , serta telapak tangan dengan luas 15 %.
 Laserasi : Tidak terdapat luka sobek disekitar kulit klien
Didaerah : -
Cairan yang keluar : -
 Warna kulit : Normal (sawo matang)
12. Ekstrimitas
 Kekuatan otot : 444 444
444 444
 ROM : Terbatas
 Hemiplegi/parase : Tidak ada
 Akral : Hangat
 CRT :<2 detik
 Edema : Tidak ada
 Terpasang infus RL di tangan sebelah kiri .

V. Data Penunjang
a. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium :

Tgl Test Result Normal Unit

05/10/ WBC 13.8 4.1-11.0 10e3/uL


15 RBC 5.84 4.5- 5.90 10e6/uL
HGB 16.3 13.5-17.5 g/dL
HCT 48.8 41.0-53.0 %
MCV 83.5 80.0-100.0 fL
MCH 28.0 26.0-34.0 pg
MCHC 33.5 31.0-36.0 g/dL
RDW 11.8 11.6-14.8 %
PLT 354 150-440 10e3/uL
MPV 5.97 6.80-10.0 fL
%NEUT 87,8 47.0-80.0 %
%LYMPH 8,74 13.0-40.0 %
%MONO 3,15 2.0-11.0 %
%EOS 0,010 0.0-5.0 %
%BASO 0,251 0-2.00 %
NEUT 12.2 2.5-7.5 10e3/uL
LYMPH 1.21 1.0-4.0 10e3/uL
MONO 0.436 0.1-1.20 10e3/uL
EOS 0.001 0.0-0.50 10e3/uL
BASO 0.035 0.0-0.1 10e3/uL

Pemeriksaan Kimia Klinik

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal


SGOT 75,1 U/L 11 - 33
SGPT 166,1 U/L 11,00 – 50,00
Albumin 3,83 gr/dL 3,40-4,80
BS Acak / Glukosa Acak 131 mg/dL 70,00 –
140,00
BUN 13 mg/dL 8,0 – 23,0
Creatinin 0,88 mg/dL 0,70-1,20
Natrium (Na) 128 mmol/L 136-145
Kalium (K) 4,86 mmol/L 3,50-5,10

Pemeriksaan Immunologi

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal


Procalcitonin 0,37 ng/mL 0 – 0,046
Risiko rendah <0,5
Risiko sedang 0,5 -2,0
Risiko tinggi 2,0 – 10
Risiko sangat tinggi >= 10

b. Program terapi

Nama obat Komposisi Indikasi Dosis


28 September 2015
RL Na (130 mEq/L), Cl Memenuhi kebutuhan 20 tpm
(IV)
(109 mEq/L), Ca (3 cairan dan terapi
mEq), dan laktat (28 hipoglikemia
mEq/L)
Paracetamol Tiap botol mengandung Untuk meredakan rasa 3x1g
setiap 8 jam
Paracetamol 1000 mg sakit, seperti sakit kepala,
(IV)
sakit gigi, sakit pada otot,
dan menurunkan demam
yang menyertai
flu/influenza dan demam
sesudah vaksinasi
Ketorolac Tiap ampul (1 ml) Untuk penatalaksanaan 3 x 30 mg
Setiap 8 jam
mengandung ketorolac nyeri akut yang berat
(IV)
tromethamine 30 mg jangka pendek (< 5 hari)

Sucralfat CI Sucralfate 500 mg / 5 ml Untuk peradangan dan 3 x CI


Setiap 8 jam
tukak pada lambung,
(Enteral)
dengan membentuk lapisan
pelindung pada mukosa
lambung (sitoprotektor)
Vitamin C Tiap tablet mengandung Meningkatkan sistem 2 x 200 mg
Setiap 12 jam
Vitamin C 200 mg kekebalan tubuh,
(IV)
mencegah hipertensi,
suplemen energi

A. ANALISA DATA

No Data fokus Analisis Masalah

1 Data Subjektif : Electric injury Nyeri akut


- Pasien mengeluh nyeri saat
bagian tubuh yang terluka
Luka bakar
digerakkan, nyeri seperti
panas dan perih, skala Biologis
nyeri 4 dari skor 0-10,
Kerusakan kulit
nyeri dirasakan pada
Ujung-ujung saraf
wajah, dada, paha kiri,dan
sensorik teriritasi
telapak tangan yang
terluka. Nyeri bertambah
setiap bagian yang terluka Nyeri
digerakkan

Data Objektif :
- Pasien tampak meringis
ketika badan terluka
(terkena luka
bakar)digerakkan
- TD : 130/70 mmHg
- Nadi : 90 x/menit
- Suhu : 37,60 C
- RR : 20 x/menit
2 Data Subyektif : Electrik injury Kerusakan integritas
-
kulit
Data Obyektif :
Luka bakar
- Tampak adanya luka bakar
didaerah wajah, dada,
Biologis
paha kiri,dan telapak
Kerusakan kulit
tangan dengan kedalaman
luka grade II AB dan luas
14% (kepala 6 %, Thorax
5 %, femur sinistra 3%),
serta grade III dengan luas
1% ( manus dextra 0,5%,
genu sinistra 0,5 %),
warna merah pucat
3 Data Subjektif : Electrik injury Risiko infeksi

- Pasien mengatakan merasa


Luka bakar
panas dan nyeri pada
daerah luka bakar. Biologis

Data Objektif : Kerusakan kulit

- Tampak adanya luka bakar Barrier pertahanan


didaerah wajah, dada, paha tubuh mengalami
kiri dengan kedalaman luka kerusakan
grade II AB dan luas 14% Penurunan pertahan
(kepala 6 %, Thorax 5 %, tubuh
femur sinistra 3%), serta
grade III dengan luas 1%
Risiko infeksi
( manus dextra 0,5%, genu
sinistra 0,5 %), warna
merah pucat
- Suhu tubuh klien naik turun
S = 37,6 C.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH


1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik ditandai dengan :
2) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik
Data Subjektif :
- Pasien mengeluh nyeri saat bagian tubuh yang terluka digerakkan, nyeri seperti
panas dan perih, skala nyeri 4 dari skor 0-10, nyeri dirasakan pada wajah,
dada, paha kiri,dan telapak tangan yang terluka. Nyeri bertambah setiap bagian
yang terluka digerakkan

Data Objektif :
- Pasien tampak meringis ketika badan terluka (terkena luka bakar)digerakkan
- TD : 130/70 mmHg
- Nadi : 90 x/menit
- Suhu : 37,60 C
- RR : 20 x/menit

ditandai dengan :
Data Subyektif :
-
Data Obyektif :
Tampak adanya luka bakar didaerah wajah, dada, paha kiri dengan
kedalaman luka grade II AB dan luas 14% (kepala 6 %, Thorax 5 %,
femur sinistra 3%), serta grade III dengan kedalaman 1% ( manus
dextra 0,5%, genu sinistra 0.5 %), warna merah pucat

3) Risiko infeksi
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan merasa panas dan nyeri pada daerah luka bakar.

Data Objektif :
- Tampak adanya luka bakar didaerah wajah, dada, paha kiri,dan
telapak tangan dengan kedalaman luka grade II AB dan luas 14%
(kepala 6 %, Thorax 5 %, femur sinistra 3%), serta grade III dengan
kedalaman 1% ( manus dextra 0,5%, genu sinistra 0.5 %), warna
merah pucat
- Suhu tubuh klien naik turun
S = 37,6 C.

You might also like