You are on page 1of 4

Trip to bogor part two

Melanjutkan cerita sebelumnya, kami bertiga tiba di bogor jam 11.30 wib. Saat itu kami tidak
langsung menuju penginapan tapi langsung berkunjung ke kebun raya bogor. Kebun raya
bogor terletak di seberang terminal bus damri baranang siang. Keadaan bogor saat kami tiba
terbilang ramai dan macet karena bertepatan dengan weekand. Saran ya kalo ma ke bogor
lebih baik jangan pada saat weekand. Untuk sampai ke kebun raya bogor dari terminal
baranang siang kita bisa jalan aja, keluar dari terminal baranang siang terus jalan ke depan
kampus IPB nanti bakalan ada tempat penyebrangan orang tapi bawah tanah. Kebayangkan
gimana jadinya kalo hujan deras airnya kira-kira masuk sana tidak ya???

Oke lanjut….
Untuk masuk ke kebun raya bogor kita akan dikenakan tarif sebesar RP. 50.000/org. harga
tersebut beda lagi kalo kalian membawa kendaraan pribadi. Setelah masuk kalian lihat saja
papan petunjuk arah yang sudah ada, papan tersebut sudah menjelaskan detail tempat di
seluruh kebun raya bogor. Sayangnya saya dan teman saya tidak sempat mengelilingi seluruh
kebun raya bogor karena keterbatasan tenaga. Ya kita kehabisan energi karena belum
istirahat, belum makan siang dan membawa beban berat selama berkeliling kebun raya
bogor. Kaki rasanya pegel linu mau lepas, dengkul rasanya sakit dan nyeri. Tapi ya pengalaman
yang di dapat tidak sia-sia toh.

Karena sudah Lelah akhirnya kami memutuskan untuk berangkat ke penginapan untuk
istirahat dan makan siang. Oh ya selama perjalanan ini kami selalu menggunakan go-car dari
aplikasi go-jek. Jarak tempuh dari kebun raya bogor ke penginapan cukup jauh ternyata.
Terhitung 30 menit perjalanan. Kita menyewa dua kamar, satu kamar untuk teman saya yang
cowok dan kamar satu lagi untuk saya dan teman saya yang cewek. Harga penginapannya
untuk satu malam kena biaya sebesar RP. 175.000/malam. Termasuk mahal tidak ya, kurang
paham juga. Karena penginapan ini kos-kosan jadi ya mungkin itu tarif wajarnya. Tiba di
penginapan kita beristirahat sejenak dan lanjut makan siang. Setelahnya kami tidak
melanjutkan perjalanan lagi atau istilahnya keliling bogor karena tenaga udah habis dan Lelah.
Malam hari di bogor kita juga tidak pergi jauh dari penginapan sekedar mencari makan malam
di dekat penginapan. Setelahnya lanjut belajar untuk persiapan tes.

Esok hari tertera di jadwal tes di mulai pukul 8.00 WIB. Namun kenyataannya tesnya jadi
ngaret mulainya jam 10.00 WIB selesai tes pukul 12.30 WIB. Setelah tes kita lanjut makan
siang dan mencari ole-ole khas bogor yakni Kue Talas Bogor atau SANGKURIANG talas bogor.
Kami selesai makan dan belanja ole-ole jam 13.30 WIB tiba di penginapan jam 14.00. di
penginapan kami beres-beres barang bawaan dan shalat dzuhur. Selesai semunya jam 15.00
WIB. asal kalian tau ya kami hanya menginap satu malam di bogor dan jam 18.00 WIB kami
sudah harus ada di bandara karena jam 18.20 WIB pesawat sudah take off. Perjalanan dari
bogor-jakarta itu membutuhkan waktu 2 jam kalo tidak macet tapi ALLAHU AKBAR kami sama
sekali tidak ingat mengenai hal ini. Bahwasannya kami berangkat dari bogor-jakarta itu hari
minggu??????? Ada apa dengan hari minggu????????????

Lanjut Part 3 yaaaa… see you

Trip to bogor part three


Bogor adalah kota yang umumnya diserbu warga Jakarta untuk menikmati weekend. biasanya
jumat sore atau sabtu pagi mereka berangkat ke bogor dan sore minggunya mereka pulang
lagi ke daerah asalnya karena senin sudah harus kerja. Dan itulah faktanya bahwa lewat tol
sekalipun tak ada jaminan dapat sampai tepat waktu dari bogor ke Jakarta. Bogor-jakarta
waktu tempuhnya 2 jam tapi saat weekend waktu tempuhnya jadi tak terduga bisa 3 jam atau
lebih.

Jam 15.00 wib kami harus sudah berangkat ke Jakarta, seperti waktu berangkat ke bogor kami
berencana akan naik damri. Jadilah kami ke terminal baranang siang untuk membeli tiket.
Luar biasa damri berangkat jam 16.00 wib, karena keburu waktu akhirnya kami memutuskan
untuk bernegosiasi dengan agen penjualan tiket untuk mengurungkan pembelian tiket kami.
Sebenarnya tiket yang dibeli tidak bisa ditukar kembali tapi berkat jurus memelas yang
dikeluarkan oleh teman saya jadilah tiket bisa di urungkan. Agar lebih cepat sampai akhirnya
kami mencoba memesan go car dengan harapan ada driver yang bersedia mengantar kami ke
bandara soetta. Alhamdulillah dapat drivernya, setelah deal akhirnya kita berangkat ke
Jakarta naik go car dengan biaya yang harus dibayarkan sebesar RP. 225.000. Subhanallah
sepanjang jalan hujan deras, jelaslah macet tambah parah. Driver kami sudah berusaha
ngebut untuk tiba di bandara soetta secepat mungkin.
sepanjang perjalanan kami berdoa semoga pesawat belum take off. Jam sudah menunjukkan
pukul 18.40 wib jelaslah pesawat sudah take off tapi kami tidak putus asa masih berpikir
positif bahwa pesawat akan delay karena cuaca. Jam 19.00 wib kami sampai di bandara, terus
berpikir positif pesawat belum berangkat, turun dari mobil saya dan teman saya Amalia
berlari menuju customer service untuk menanyakan jadwal ke berangkatan pesawat ke
Palembang. Dan customer service bilang pesawat belum take off lalu kami di persilahkan pergi
ke terminal keberangkatan untuk memastikan. Berlarilah kami ke bagian keberangkatan. Itu
real seperti cerita di FTV yang lari-larian disepanjang koridor bandara.

Tiba di bagian keberangkatan teman saya yang cowok sudah menurunkan barang dari mobil.
Perlu kalian tau nih ya driver go car nya masih nungguin karena kasihan melihat kami yang
sudah kebingungan. Alhasil setelah bertanya di bagian ke berangkatan ternyata pesawat
sudah siap lepas landas dan tidak mungkin untuk berhenti (ya kali angkot bisa berenti
semaunya). Dan ternyata pesawat ke Palembang memang delay, tapi sayangnya setiba kami
di bandara pesawat sudah siap untuk take off. Ya allah sudah putus asa, bukan main sedihnya
karena tidak bisa pulang.

Ya karena kami sudah menebak hal buruk yang akan terjadi atas keterlambatan kami ke
bandara. Akhirnya kami memutuskan beralih ke plan B, menginap satu malam di dekat
bandara. Galau bukan main karena uang sudah tipis, sudah habis untuk perjalanan.
Alhamdulillah saya masih ada simpanan uang di ATM saya sebesar satu juta. Jadilah malam
itu kami menginap di hotel sekitaran bandara dengan biasa RP. 100.000/malam. Untuk
keberangkatan esok hari kami putuskan menelpon orangtua untuk membayar tiket pesawat
kami. Luar biasa penerbangan besok kena biaya kurang lebih RP. 700.000, ya Allah biaya tak
terduga yang terbilang besar.

Kalian tau sepanjang kebingungan kami, kami selalu di temani oleh driver go car yang kami
pesan dari bogor. Masya allah driver ini dengan penuh suka rela mengantar kami mencari
penginapan, berkeliling mencari mesin atm untuk menarik uang. Dari beliau juga lah kami
diberikan rekomendasi tempat menginap murah. Kata mas drivernya tidak usah pesan dari
traveloka langsung saja menuju penginapan yang ini karena biayanya tidak terlalu mahal.
Bersyukurnya kami bertemu driver sebaik beliau. Terima kasih mas driver, terima kasih
banyak sudah menyelamatkan kami. Bersyukur sekali rasanya masih dipertemukan dengan
orang baik seperti beliau.

Sampai di penginapan kami hanya saling melihat satu sama lain, mau nangis, tertawa atau
marah karena kecerobahan kami. Pusing, mual, letih semua dirasakan. Tenaga habis karena
seharian stress memikirkan nasib yang tidak bisa pulang. Tapi hal tersebut bukanlah masalah
besar karena banyak hikmah yang bisa kami peroleh dari perjalanan ini. Kami sudah dewasa
jadi tentu harus ada jalan keluar yang kami ambil dalam menghadapi masalah tersebut. Besok
pesawat kami berangkat pukul 07.00 wib. Kami sudah keluar dari penginapan setelah shalat
shubuh karena kami trauma terlambat lagi. Alhamdulillah kami pulang dengan selamat
sampai di Palembang. Satu jam perjalanan terasa cepat sekali karena kami benar-benar ingin
pulang.

Itulah pengalaman saya saat melakukan perjalanan Bersama teman-teman saya. Terlihat
bodoh tapi itulah yang Namanya perjalanan kadang tidak bisa ditebak. Pengalaman yang
mengesankan dan kocak. Perjalanan ke bogor membuat aku semakin akrab dengan teman-
teman ku ini. Di saat seperti itulah sebenarnya pertemanan diuji, sifat asli akan keluar, tapi
aku bersyukur teman-teman ku adalah teman yang luar biasa, tetap sabar walau berada
dalam kondisi yang menyebalkan. Perjalanan ini akan menjadi perjalanan yang tak
terlupakan. Pertama kali melakukan perjalanan sendiri, pertama kali naik pesawat, pertama
kali juga ketinggalan pesawat. Perjalanan yang luar biasa untuk saya, orang yang baru
pertama kali melakukan perjalanan jauh tanpa pemandu.

Sekian cerita saya, semoga menghibur dan menginspirasi kalian para reader. Menginspirasi
kalian agar tidak ceroboh dalam perjalanan, hahaha

See you for the next story,

Bye-bye
Wassallammuallaikum warohmatuallahi wabarokatu

You might also like