You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM

SALURAN TRANSMISI
PERCOBAAN 1
“ATENUASI SALURAN TRANSMISI”

NAJIBUL ADIB
3.33.17.1.14
KELAS TK-2B

PROGRAM STUDI D III TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2018
1. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan percobaan yang akan dicapai Mahasiswa yaitu sebagai berikut :
a. Mahasiswa dapat melakukan pemasangan kabel Coaxial dengan efektif dan efisien
b. Mahasiswa dapat memahami kerja dari saluran transmisi
c. Mahasiswa dapat mendefinisikan apa itu Atenuasi Saluran Transmisi

2. Landasan Teori
a. Kabel Coaxial
Kabel Coaxial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor.
Pusatnya berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh
kawat berselaput konduktor. Jenis kabel ini biasa digunakan untuk jaringan dengan
bandwith yang tinggi. Kabel coaxial mempunyai pengalir tembaga di tengah (centre core).
Lapisan plastik (dielectric insulator) yang mengelilingi tembaga berfungsi sebagai penebat
di antara tembaga dan “metal shielded“. Lapisan metal berfungsi untuk menghalang
sembarang gangguan luar dari lampu kalimantang, motors, and perlatan elektonik lain.
Lapisan paling luar adalah lapisan plastik yang disebut Jacket plastic. Lapisan ini berfungsi
seperti jaket yaitu sebagai pelindung bagian terluar, Coaxial biasa disebut juga BNC
(Bayonet Naur Connector) kabel ini sering digunakan untuk kabel antena tv dan sering juga
digunakan pada jaringan LAN.

b. Attenuasi
Attenuation mengacu pada pelemahan sinyal selama ia berjalan melalui kabel. Ia
kadang disebut sebagai roll off. Selama sinyal mengalir melalui kawat, gelombang kotaknya
berubah bentuk sejauh ia mengalir. Jadi, attenuasi sebenarnya adalah fungsi dari panjang
kabel. Jika sinyal mengalir terlalu jauh,ia bisa menurun kualitasnya sehingga stasiun
penerimanya tidak mampu lagi menginterpretasikannya dan komunikasi akan gagal.
Dalam arti lain atenuasi adalah melemahnya sinyal yang diakibatkan oleh adanya jarak
yang semakin jauh yang harus ditempuh oleh suatu sinyal dan juga oleh karena makin
tingginya frekuensi sinyal tersebut. Apabila sebuah sinyal dilewatkan suatu medium
seringkali mengalami berbagai perlakuan dari medium (kanal) yang dilaluinya. Ada satu
mekanisme dimana sinyal yang melewati suatu medium mengalami pelemahan energi yang
selanjutnya dikenal sebagai atenuasi (pelemahan atau redaman) sinyal.
3. Alat dan Bahan yang Digunakan
Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum :
1. Kabel Coaxial
2. Konektor BNC
3. Toolset
4. Spectrum Analyzer
5. Function Generator

4. Langkah Percobaan
1. Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan pastikan semua alat dan bahan berada
dalam keadaan yang baik.
2. Kupas kulit kabel (Plastic Jacket) sekitar 1 cm, sehingga lapisan Metallic Shield
(Lapisan Metal) kelihatan dan hai – hati agar tidak memotong kawat serabut dibagian
dalamnya.
3. Kawat serabut ditekuk kebelakang dan buang “bounded aluminium” sehingga
“Dielectric Insulator” atau lapisan plastik dapat terlihat.
4. Potonglah ujung Dielectric Insulator sekitar 1.5 mm. Sehingga inti kabel “Centre Core”
dapat terlihat.
5. Lakukanlah solderan sedikit pada ujung inti kabel sehingg serabut dari kabel tersebut
tidak terpisah – pisah.
6. Masukkanlah inti kabel pada lubang konektor BNC dengan baik dan benar.
7. Pastikan bahwa tembaga kabel menyentuh ujung lubang dari konektor BNC.
8. Lakukanlah jepitan pada stang kabel di konektor BNC menggunakan tang jepit agar
kabel coaxial tidak bergerak dan tahan terhadap tarikan.
9. Kemudian lakukan solderan pada hasil jepitan tadi agar lebih kuat.
10. Pasanglah selang konektor BNC searah jarum jam.
11. Lakukan pengukuran dengan menggunakan Spectrum Analyzer untuk mencari
dayanya.
12. Catat hasilnya pada tabel
5. Data Hasil Percobaan
Frekuensi Daya Amplitudo Gambar
(dBM)

1 MHz -53,1 +13

50 MHz -42,6 -7

70 MHz -40,3 -7
100 MHz -40,4 -7

150 MHz -33,4 -7

200 MHz -34,2 -7

6. Analisis Data
Pada setiap system telekomunikasi, selalu memiliki kelemahan-kelemahan. Salah satu
kelemahan dalam system telekomunikasi adalah kelemahan dalam proses transmisinya.
Beberapa hal yang sering menjadi masalah dalam proses transmisidata maupun voice adalah
attenuasi. Attenuation mengacu pada pelemahan sinyal selama ia berjalan melalui kabel. Ia
kadang disebut sebagai roll off. Selama sinyal mengalir melalui kawat,gelombang kotaknya
berubah bentuk sejauh ia mengalir. Jadi, attenuasi sebenarnya adalah fungsi dari panjang
kabel. Jika sinyal mengalir terlalu jauh,ia bisa menurun kualitasnya sehingga stasiun
penerimanya tidak mampu lagi menginterpretasikannya dan komunikasi akan gagal.Untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan itu, maka transmisi dirancang dengan memperhatikan
beberapa hal.Yang pertama sinyal yang diterima harus mempunyai kekuatan yang cukup
sehingga penerima dapat mendeteksi dan mengartikan sinyal tersebut. Yang kedua sinyal
harus mencapai suatu level yang cukup tinggi daripada noise agar diterima tanpa error. Dan
juga attenuation adalah suatu fungsi dari frekuensi sehingga diperlukan suatu penguat
frekuensi.
Pada sistem komunikasi manapun, sinyal yang diterima akan selalu berbeda dari sinyal
yang dikirim. Pada sinyal analog, hal ini berarti dihasilkan variasi modifikasi random yang
menurunkan kualitas sinyal. Pada sinyal digital, yaitu terjadinya bit error artinya binary '1'
akan menjadi binary '0' dan sebaliknya. Apabila sebuah sinyal dilewatkan suatu medium
seringkali mengalamiberbagai perlakuan dari medium (kanal) yang dilaluinya. Ada satu
mekanisme dimana sinyal yang melewati suatu medium mengalami pelemahan energi
yangselanjutnya dikenal sebagai atenuasi (pelemahan atau redaman) sinyal. Dalam bentuk
operasi matematik sebagai pendekatannya, peristiwa ini dapatdiberikan sebagai berikut:
 y(t) = att x(t)

Dalam hal ini nilai att < 1 yang merupakan konstanta pelemahan yang terjadi.Kejadian ini
sering muncul pada sistem transmisi, dan munculnya konstanta pelemahan ini dihasilkan
oleh berbagai proses yang cukup komplek dalam suatu media transmisi. Bentuk diagram
blok dari sebuah operasi pernguatan sinyal dapat diberikan pada gambar berikut :

Besarnya nilai konstanta sinyal amp >1, dan penguatan sinyal seringkali dinyataklan dalam
besaran deci Bell, yang didefinisikan sebagai:

 amp_dB = 10 log(output/ input)

Dalam domain waktu, bentuk sinyal asli dan setelah mengalami penguatan adalah seperti
gambar berikut.
7. Kesimpulan
a. Kabel Coaxial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor.
Pusatnya berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi
oleh kawat berselaput konduktor.
b. Serabut kawat luar tidak boleh bersentuhan deng an serabut kawat dalam,
karena akan terjadi “korslet”.
c. Semakin besar nilai frekuensi maka semakin besar pula nilai attenuasinya sejalan
dengan makin panjangnnya kabel koaksial.

You might also like