You are on page 1of 16

CITY LIBRARY IN VIIPURI, FINLANDIA

DESIGNED BY ALVAR AALTO

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Rudyanto Soesilo MSA
AM. Subakti Darmawan MBldg

DISUSUN OLEH :
HELENA ITA CAHYA C. 15.A1.0115

FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN, PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
THE ARCHITECT ALVAR AALTO

Alvar Aalto atau lengkapnya asli Hugo Alvar Henrik Aalto adalah salah seorang arsitek
dan designer dari Finlandia. Di dilahirkan pada 3 Februari 1898 di Kuortane, sebuah kota di
Finlandia dan meninggal pada 11 Mei 1976 di Helsinki.
Semasa hidupnya, Alvar Aalto tidak hanya mendisain rumah dan bangunan, tapi ia juga
mendisain furniture dan glassware. ayahnya, Johan Henrik Aalto adalah seorang surveyor tanah-
tanah di Finlandia, ibunya Selly Matilda adalah seorang kepala kantor pos. Pada tahun 1916, ia
mendaftarkan diri untuk belajar arsitektur di Universitas Teknologi Helsinki, dan lulus pada tahun
1921.
Kronologi & Karir Alvar Aalto
1. Pada Tahun 1920, pada masa awal kariernya Alvar Aalto menjadi arsitek pertama yang
tidak lagi terikat pada pengaruh budaya National Romantic dalam karyanya. Hal itu terlihat
pada gedung yang dirancangnya yakni gedung perkumpulan pekerja (Wokers Club) di
Jyvaskyla (1924-1925).
2. Tahun 1930, berkembang dengan rancangan yang disebut International Style dan
menerapkan konsep Form Follow Function dari arsitektur Functionalism.
3. Pada tahun 40-an Aalto cenderung bergaya Modern Kontemporer, terlihat pada karya-
karyanya yakni Baker House, Cambridge, Massachusetts (1947-1951).
4. Pada tahun 1948 Aalto menggunakan konsep keharmonisan dalam bentuk dan komposisi
pada karya rancangannya National Pension Bank.
5. Pengaruh Frank Lloyd Wright dan Le Corbusier cukup besar pada rancangan Aalto. Hal
ini terlihat pada penggunaan bata merah exposed pada hampir semua bangunannya. Dan
dalam penggunaan jendela berbentuk pita (ribbon window) pada beberapa karya
rancangannya.
Masa antara tahun 1950 hingga meninggal (1976), merupakan masa puncak karirnya sebagai
arsitek, merancang sejumlah bangunan penting dengan berbagai fungsi antara lain gereja, kampus,
kantor, perumahan, pusat kebudayaan, pabrik dan lain-lain di berbagai Negara. Aalto mendesain
500 gedung-gedung individu, tepatnya 300 untuk yang telah dibangun, terutama di Finlandia. Ia
juga membangun beberapa bangunan di USA, Jerman, Italia dan Perancis.

Alvar Aalto, Arsitek sekaligus Desainer ini, ia lebih mengusung tema dan gaya modern dan
minimalis. Gaya desainnya juga tidak lepas dari peran istrinya yang berprofesi sebagai arsitek
yang lebih berkonsentrasi pada rancangan-rancangan yang detail seperti interior design, furniture,
lampu, glassware, dan lain sebagainya.

Alvar Aalto terkenal dengan pendekatan humanistic untuk modernism ia berusaha memuaskan
kriteria sosial dan psikologi. Aalto juga mengembangkan sendiri pendekatan fungsional yang erat
sejajar dengan arsitek Deutscher Werkbund dari periode yang sama.Alvar Aalto mempunyai
konsep dualistis mengenai penciptaan arsitektur. Menurutnya, arsitektur memerlukan waktu yang
lama untuk berkembang dan perkembangannya dapat terjadi pada dua tempat yang berbeda.
VYBORG LIBRARY IN VYBORG, FINLANDIA
DESIGNED BY ALVAR AALTO

Pada awal karirnya, Aalto lebih menitikberatkan pada fungsi dan gaya klasik, biasa disebut
National Romaticsm (mediteranian), yang menjadi identitasnya. Salah satu karyanya pada masa
awal karirnya tersebut adalah Vyborg Library (gambar 1dan 2).

Gambar Viipori Library


Sumber : Jones, CorylLaRue, 1962, Architecture at Rice University. Houston, Texas. Page 10
Gambar Viipori Library
Sumber : Jones, CorylLaRue, 1962, Architecture at Rice University. Houston, Texas. Page 11

Vyborg Library (Finlandia: Viipurin kirjasto) adalah sebuah perpustakaan di Vyborg,


Finlandia, dibangun pada masa kedaulatan Finlandia (1918 sampai 1940-1944), sebelum kota
Finlandia Viipuri dianeksasi oleh bekas Uni Soviet dan nama Finlandia yang diubah menjadi
Vyborg oleh otoritas politik Uni Soviet.

Bangunan, yang dibangun 1927-1935, adalah desain bangunan yang diakui dunia
internasional sebagai salah satu contoh utama dari desain arsitektur fungsionalis tahun 1920-an
(gambar 3). Perpustakaan ini dianggap sebagai salah satu manifestasi pertama dari "modernisme
regional". Hal ini terutama karena langit-langit berbentuk gelombang di auditorium,. Aalto
berpendapat, bentuk tersebut didasarkan pada studi akustik. Pada proses penyelesaiannya
perpustakaan ini dikenal sebagai perpustakaan Viipuri, tapi setelah Perang Dunia Kedua dan
aneksasi Soviet, perpustakaan berganti nama menjadi Nadezhda Krupskaya Municipal Library.

Saat ini perpustakaan secara resmi dikenal sebagai Perpustakaan pusat kota Alvar Aalto.
Proyek restorasi perpustakaan berlangsung hampir dua dekade dari tahun 1994 sampai akhir tahun
2013.
Gambar Vyborg Library
Sumber : Jones, CorylLaRue, 1962, Architecture at Rice University. Houston, Texas. Page 11

Gaya humanistic yang dimiliki Alto sangat terlihat pada bangunan ini. Hal ini dapat dilihat
dari penggunaan material, warna yang hangat, dan garis-garis yang khas. Setiap bagian di Vyborg
Library memiliki hal-hal yang menarik. Mulai dari lantai bawah yang memiliki tangga
Switchbacks yang menuju ke lantai dua. Dari tangga itu kita dapat melihat pemandangan sekitar
saat siang dan malam.

Alvar Aalto memberikan warna beda untuk arsitektur modern. Aalto memadukan aspek
modern yang kental dengan fungsionalitas ruang, bangunan tanpa ornamen, bentuk geometris dan
kontras antara ruang kolektif yang besar dan ruang individu dengan keharmonisan dan
kedinamisan ruang dalam yang tidak terlalu kaku dengan material beton ciri khas dari bangunan
modern. Aalto merancang interior bangunan karyanya dengan material serba kayu, mulai dari
furniture, penutup lantai, plafond dan aksen-aksen bagian ruangan lainnya, menggunakan aksen
kayu sehingga menimbulkan kesan yang santai dan nyaman saat berada didalam bangunan
tersebut, serta menghilangkan kesan kaku pada bagian eksterior bangunannya.
Menggunakan material beton
sebagai konstruksi dinding di
bangunan ini

bangunan tanpa ornamen,


bentuk geometris dan kontras
antara ruang kolektif yang
besar
Permainan bentuk di jendela
kaca ini menunjukkan ciri
yang tegas

Membuka ruang supaya menyatukan


kembali interaksi antara manusia dan
alam sekitar
Penerapan jendela-jendela full supaya menjangkau
alam sekitar dengan mudah dan menyatukan interaksi
manusia dengan alam sekitar

Pada bangunan ini dimunculkan pentingnya sentuhan humanistic dalam sebuah bangunan,
kebutuhan manusia akan interaksi sosial yang terkait langsung dengan alam.Bangunan ini tidak terlepas
dari faktor alam dan manusia. Fungsinya adalah untuk membawa alam dekat dengan manusia. Di bangunan
ini di desain oleh Alva Aalto yang peduli akan hubungan arsitektur dengan manusia, hubungan arsitektur
dengan lingkungan sekitar, dan hubungan manusia dengan alam.

Bangunan ini mengambil sentuhan humanistic karena hubungan arsitektur dengan manusia, Aalto
menanggapi kebutuhan manusia di tingkat humanistik, dimana ia melakukan pendekatan terhadap masalah
yang dihadapi manusia dengan solusi manusia, menggunakan material alam, dan memperlakukan setiap
desain sebagai sebuah laboratorium riset terhadap masalah yang dihadapi manusia. Hal ini dapat diartikan
bahwa ia sangat memperhatikan terjadinya harmonisasi yang baik antara manusia dengan
bangunan.Berkaitan dengan hal tersebut, Alvar Aalto menanggapi kebingungan terhadap bentuk arsitektur
yang terjadi pada masyarakat di barat, hal ini dikemukakannya di Finnish Architectural Exhibition yang
diselenggarakan di Stockholm. Pertama, adanya kecenderungan terjadinya pengulangan dalam skala besar
dan monoton, seperti pada desain perumahan penduduk pada umumnya. Kedua, kecenderungan ke arah
exhibitionism di dalam konsep desain, namun tidak memperhatikan kualitas untuk hal yang detail. Ketiga,
adalah menanggapi bahayanya konsep gigantism yang dapat menghilangkan hubungan social dalam
masyarakat. AlvarAalto menekankan pentingnya harmoni yang tercipta antara manusia dan bangunan
dengan mengutamakan kualitas sampai pada detail yang terkecil, karena itu terkadang ia tidak mengikuti
konsepsi yang berlaku di dunia barat. Perhatiannya terhadap kualitas dari segala aspek dapat kita ambil
contoh saat ia mendapat penghargaan medali emas pada sebuah ajang tahunanya itu RIBA yang
diselenggarakan di London pada tahun 1957, secara garis besar yang ia kemukakan ialah bahwa standarisasi
yang ia terapkan pada bangunan yang satu tidak berlaku sama pada bangunan yang lain. Ada beberapa
faktor yang harus diperhatikan, seperti tinggi bangunan dan lain hal, terutama dalam hal ini ialah tentang
masalah proporsi manusia terhadap anak tangga itu sendiri maupun kenyamanan saat kita melangkahkan
kaki.Kesimpulan yang dapat kita ambil ialah kenyamanan merupakan salah satu faktor yang mendapat
perhatian dari Alvar Aalto dalam menempatkan segala sesuatunya dengan tepat.

Penggunaan material kayu yang memberikan sifat kenyamanan


dan kelenturan. Dan juga langit-langit berbentuk gelombang
di auditorium,. Aalto berpendapat, bentuk tersebut
didasarkan pada studi akustik
Pengambilan ornament lingkaran untuk mengambil sifat
kontras yang dominan di bangunan ini lebih ke arah garis

Pandangan yang dibuat tembus


hingga ruang luar
Konsep Desain Sketsa dari Alvar Aalto

Pengulangan banyak terjadi di jendela-jendela


Gambar: Denah Lantai Dasar, City Library Viipuri
GreatBuildings.com

Gambar: Denah Lantai 1, City Library Viipuri


GreatBuildings.com
Gambar: Denah Lantai 2, City Library Viipuri
GreatBuildings.com

Gambar: Potongan, City Library Viipuri


GreatBuildings.com
DAFTAR PUSTAKA

"Viipurin Aalto-kirjaston remontti on vihdoin valmis".Helsingin Sanomat (in Finnish). October 10, 2013.

http://www.aalto.com/about-alvar-aalto.html
http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2011/01/10/arsitek-dari-hutan-finland-332044.html
http://architect.architecture.sk/alvar-aalto-architect/alvar-aalto-architect.php

You might also like