Professional Documents
Culture Documents
7.1. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan memahmi cara pemeriksaan dye penetrant.
2. Memahami cara pembersihan specimen dari penetrant.
3. Memahami prinsif dasar kapilaritas dye penetrant
4. Mengetahui cara menganalisa hasil dye penetrant
74
BAB VII PENGUJIAN DYE PENETRANT KELOMPOK 2
disinari dengan sinar ultraviolet. Sama halnya dengan phosphor apabila kena cahaya
makin bersinar atau menimbulkan cahaya yang akan menunjukan letak retakkan
material. Cara ini biasanya digunakan untuk material atau barang-barang yang lebih
membutuhkan sensitifitas lebih tinggi, missal : baling-baling pesawat.
2. Penetran non Fluoresen
Yaitu pengujian ini dapat dilakukan langsung secara visual langsung tanpa
bantuan sinar ultraviolet. Cairan ini berwarna merah yang mengandung zat warna yang
memiliki sifat kontras yang tinggi pada ruangan terang. Dan cara kedua ini yang paling
banyak digunakan karena dalam pemakaiannya paling mudah dan efisien.
Kelebihan Liquid Penetrant Testing adalah :
1. Portable, mudah dibawa kemana saja
2. Murah
3. Efisien
4. Tidak merusak.
Kekurangan Liquid Penetrant Testing adalah :
1. Hanya mendeteksi permukaan benda uji saja
2. Harus membersihkan permukaan benda uji dengan teliti terlebih dahulu
3. Tidak bersih, menimbulkan kotoran
4. Dipengaruhi oleh variabel selama proses pengujian dilangsungkan seperti : suhu,
permukaan spesimen, pencahayaan dan kondisi lingkungan sekitar.
Syarat-syarat cairan penetrant :
a. Mampu masuk lubang/bukaan yang sangat halus
b. Mampu menempel /tinggal pada bukaan/lubang yang dangkal
c. Tidak mudah menguap
d. Mudah dibersihkan dari permukaan
e. Tahan terhadap pemucatan
f. Tidak bersifat korosif
g. Tidak berbau
h. Tidak beracun
i. Stabil selama disimpan
j. Mampu tampil dengan cepat dari lubang ke permukaan setelah diberikan developer
KETERANGAN :
A = Pada gambar A terlihat bahwa material yang sudah dibersihkan disemprot secara
merata dengan penetran dipermukaan materian tersebut, biarkan penetran masuk
kedalam celah material biarkan selama 5 -10 menit (Dwell Time).
B = Setelah itu bersihkan penetran dengan kain, namun semprotkan terlebih dahulu
cleaner pada kain agar penetran yang menempel pada permukaan lebih bersih. Jadi
penetran yang tersisa hanya pada celah apabila terdapat retak.
C = Kemudian setelah itu semprotkan developer pada permukaan material tersebut dan
diamkan beberapa saat.
D = Apabila terdapat indikasi keretakan maka cairan penetran yang yang masuk kedalam
celah tersebut akan terlihat dikarenakan daya kapilaritas, dalam hal ini berat jenis
developer lebih ringan dari pada penetran jadi cairan developer akan mengisi pada
celah tersebut sedangkan cairan penetran akan naik keatas permukaan.
Bersihkan spesimen
Bersihkan penetrant
Kesimpulan
7.7. Kesimpulan
1. Pada hasil pengecekan terdapat beberapa cacat retakan yang di hasilkan.
2. Pengecekan Dye penetrant menggunakan prinsif kapilaritas.
3. Pelebaran bekas penetran pada devlover menunjukan kedalaman dari permukaan
specimen yang crack atau retak.