You are on page 1of 7

Bioproses Assigment

(Jurnal Resume)

Factors Influencing The Production Of


Endopolysaccharide And
Exopolysaccharide From Ganoderma applanatum

Disusun Oleh :

Adinda Dwi Lestari 161710101029

THP - B

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

JEMBER

2018
1. Jenis dan sifat mikroorganisme

Ganoderma applanatum adalah jamur basidomycete milik keluarga


Polyporaceae. Jamur tahunan ini tumbuh di berbagai pohon yang sudah mati,
misalnya pohon gugur terutama oak, maple, elm, willow, pohon gum, dan
magnolia. (Solomon P. Wasser, 2005)

Gambar 1. Genedorma Applanatum

Sifat :

a) Jamur ini dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk anti-kanker,


anti-tumor, anti-virus, dan immuno-stimulasi.
b) Merupakan tumbuhan tallus, karena belum mempunyai akar, batang, dan
daun.
c) Hidup pada tempat yang lembab dan tidak menyukai cahaya matahari.
d) Hidup di pepohonan yang sudah lapuk atau mati.
e) Struktur tubuh tediri dari hifa yang bersekat.
f) Miselium mengandung polisakarida anti-tumor.

2. Jenis dan sifat metabolit

Metabolit yang dihasilkan adalah jenis polisakarida yang berupa


eksopolisakarida dan endopolisakarida.

Sifat :
a) Memiliki aktivitas biologis yang beragam, termasuk aktivitas anti-tumor
dan immuno-modulasi.
b) Berat molekul endopolisakarida dipengaruhi oleh komposisi gula media
kultur dan lama waktu kultivasi.
c) Produksinya dipengaruhi oleh suhu, konsentrasi karbon, dan periode
kultur.
d) Endopolisakarida lebih banyak diproduksi dalam fase kematian,
sedangkan eksopolisakarida lebih banyak diproduksi dalam fase
pertumbuhan stasioner.

3. Lokasi produk metabolit?

Metabolit yang dihasilkan adalah jenis polisakarida yang berupa


eksopolisakarida dan endopolisakarida. Lokasi produk metabolit yaitu :

a) Eksopolisakarida adalah polisakarida yang diproduksi di dalam sel dan


kemudian dikeluarkan.
b) Endopolisakarida adalah polisakarida yang diproduksi di dalam sel.

4. Faktor apa yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba ?


a) Dekstrin dan mannose
Dekstrin dan mannose, dapat meningkatkan pertumbuhan miselium dan
kepadatan miselium G. applanatum. Dari 10 sumber karbon, mannose
dapat meningkatkan pembentukan G. Applanatum dengan diameter paling
besar (64,3 mm). (Jeong et al. 2005) melaporkan bahwa sumber karbon
yang optimal untuk pertumbuhan G. applanatum adalah glukosa.
(Jayasinghe et al. 2008) melaporkan bahwa dekstrin adalah sumber
karbon terbaik untuk pertumbuhan miselia G. Lucidum.
b) Suhu
G. Applanatum tumbuh pada suhu berkisar antara 10°C - 35°C, jamur
ditumbuhkan pada PDA selama 6 hari.
c) Periode pertumbuhan
Ganoderma applanatum ditumbahkan selama 4-24 hari. Ganoderma
applanatum mencapai fase stasioner setelah 8 hari dan fase kematian
setelah 12 hari. Biomassa sel mencapai hasil tertinggi setelah 8 hari.
d) Sumber karbon terendam airlift bioreaktor
Biomassa miselium dipengaruhi oleh jenis bioreaktor dan aerasi atau laju
agitasi. Produksi miselia polisakarida dari Ganoderma applanatum sangat
cocok ditumbuhkan dalam jenis loop airlift bioreaktor. Volume miselium
mencapai hasil tertinggi setelah 7 hari dalam fermentor. Kandungan
oksigen menurun setelah 6 hari dalam pertumbuhan. Dalam jenis loop
eksternal airlift bioreaktor, Ganoderma applanatum mencapai tahap
stagnasi setelah hari ke-7 di dalam fermenotor. Sumber karbon meliputi
fruktosa, glukosa dan maltosa menghasilkan biomassa tertinggi.
e) Konsentrasi glukosa
Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi karbohidrat dalam media,
miselia Ganoderma applanatum yang dibudidayakan bawah konsentrasi
karbon yang berbeda mulai dari 10 sampai 80 gr/l. Wu et al menunjukkan
bahwa peningkatan karbon / nitrogen (C / N) rasio medium menyebabkan
pengurangan baik TDF dan kitin dalam miselium Pleurotus umbi-reium,
tetapi meningkatkan dalam isi glukan.

5. Faktor yang mempengaruhi produksi metabolisme


a) Karakteristik berat molekul EPS dari G. Applanatum
Berat molekul endopolisakarida dengan menggunakan glukosa atau
maltosa lebih tinggi dari 2000 kDa, dibandingkan dengan laktosa, sukrosa
atau fruktosa lebih rendah dari 2000 kDa. Hal ini menunjukkan bahwa
berat molekul endopolisakarida dipengaruhi oleh komposisi gula.
Glukosa atau maltosa mungkin lebih mudah digunakan daripada sumber
karbon lainnya untuk biosintesis endopolisakarida karena glukosa
merupakan komponen gula utama. Perubahan berat molekul EPS
(endopolisakarida) juga dipengaruhi oleh periode pertumbuhan. Pada
tahap awal pertumbuhan, berat molekul EPS lebih rendah dari 500 kDa.
Namun, pada fase diam, meningkat menjadi lebih tinggi dari 1000 kDa
dan pada fase kematian, berat molekul meningkat lebih dari 2000 kDa.
Sehingga semakin lama pertumbuhan semakin tinggi berat molekul
biopolimer.
b) Periode pertumbuhan
Periode pertumbuhan yang optimal untuk produksi PPS (polisakarida)
dan EPS (endopolisakarida), G. applanatum ditumbuhkan dalam botol
selama 4-24 hari. Ganoderma applanatum mencapai fase stasioner setelah
8 hari dan mencapai fase kematian setelah 12 hari. Kandungan sel PPS
meningkat seiring dengan lama pertumbuhan, hasil produksi tertinggi
EPS diperoleh setelah 12 hari masa pertumbuhan hingga memasuki fase
kematian. Dengan demikian, produksi EPS dan PPS memiliki waktu yang
berbeda dalam menghasilkan metabolit.
c) Temperatur
Kandungan PPS tertinggi tumbuh pada suhu 10◦C dan cenderung
menurun apabila suhu pertumbuhan meningkat. Sementara itu hasil EPS
meningkat apabila suhu pada pertumbuhan juga meningkat dari suhu 10
hingga 25◦C. Produksi EPS optimal pada Suhu 25 ◦C., dengan demikian
suhu optimal untuk produksi PPS dan EPS berbeda.
d) Konsentrasi glukosa
Semakin tinggi konsentrasi karbohidrat dalam media, EPS akan optimal
dalam produksi. Sebaliknya, PPS akan menurun dengan meningkatnya
konsentrasi karbohidrat dalam media. C / N rasio dalam media dapat
mempengaruhi produksi PPS dan EPS dari Ganoderma Applanatum.
Namun produksi EPS lebih dipengaruhi oleh konsentrasi karbon,
sedangkan PPS lebih dipengaruhi oleh konsentrasi nitrogen.

6. Structure function relationship antara substrat atau produk atau


metabolit dan sifat fungsionalnya

Fungsi produk polisakarida yang berasal dari miselium Ganoderma


applanatum berupa eksopolisakarida dan endopolisakarida adalah sebagai anti-
tumor, anti-virus, dan immuno-stimulasi karena aktivitas biologisnya yang
beragam. Anti-tumor yaitu pencegah tumor dengan pembekuan, anti-virus, serta
sistim stimulasi imun atau pertahanan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

Griffin, D. H. 1994. Chemical requirement for growth. In: Fungal Physiology,


2nd edition, pp.130-157. Wiley Liss. New

Jeong, Y. T., Yang, B. K., Jeong, S. C., Gu, Y. A., Kim, G. N., Jeong, H. and
Song, C. H. 2005. Optimum conditions for the mycelial growth and exo-
biopolymer production by a submerged culture of Elfvingia applanata.
Kor. J. Mycol. News Letter 17:97.

Jayasinghe, C., Imtiaj, A., Hur. H., Lee, G. W., Lee, T. S. and Lee, U. Y. 2008.
Favorable Culture Conditions for Mycelial Growth of Korean Wild
Strains in Ganoderma lucidum. Kor. J. Mycol. 36: 28-33.
Wi Young Lee, Youngki Park, Jin Kwon Ahn, Kang Hyeon K, So Young Park.
2006.Factors influencing the production of endopolysaccharide and
exopolysaccharide from Ganoderma applanatum. Seoul 130-712

Wasser, S.P.; Weis, A.L. Medicinal Mushrooms. Ganoderma lucidum, (Curtis:


Fr.), P. Karst; Nevo, E., Eds.; Peledfus Publ House: Haifa, Israel, 1997;
39.

You might also like