Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Dengan Batu Ginjal dapat terselesaikan. Makalah ini saya susun berdasarkan
beberapa sumber dari buku dan internet. Adapun tujuan pembuatan makalah ini
diantaranya untuk memenuhi tugas Keperawatan Medikal Bedah .. Selain itu
makalah ini kami susun dengan harapan dapat memberikan manfaat untuk
pembaca dalam memahami definisi, penyeba, tanda gejala dan penatalaksanaan
medis pada pasien dengan Batu Ginjal.
Oleh sebab itu saya harapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca
untuk perbaikan kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, terutama bagi Mahasiswa Keperawatan.
Blitar, 17,September,2018
DAFTAR ISI
Kata Pengantari........................................................................................................
Daftar Isi..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
A. Latar belakang..............................................................................................
B. Tujuan..........................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................
A. Definisi.........................................................................................................
B. Tanda dan Gejala..........................................................................................
C. Penatalaksanaan Medis................................................................................
D. Patofisiologi.................................................................................................
E. Pathway........................................................................................................
F. Masalah Keperawatan
BAB III KASUS
G. Pengkajian....................................................................................................
H. Analisa Data.................................................................................................
I.Prioritas Diagnosa.............................................................................................
J. Perencanaan
K. Implementasi dan Evaluasi..........................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan......................................................................................................
B. Saran............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Batu ginjal merupakan batu saluran kemih (urolithiasis), sudah dikenal
sejak zaman Babilonia dan Mesir kuno dengan diketemukannya batu pada
kandung kemih mummi. Batu saluran kemih dapat diketemukan sepanjang
saluran kemih mulai dari sistem kaliks ginjal, pielum, ureter, kandung kemih
dan uretra. Batu ini mungkin terbentuk di di ginjal kemudian turun ke saluran
kemih bagian bawah atau memang terbentuk di saluran kemih bagian bawah
karena adanya stasis urine seperti pada batu kandung kemih (VU) karena
hiperplasia prostat atau batu uretra yang terbentu di dalam divertikel uretra.
Batu ginjal adalah batu yang terbentuk di tubuli ginjal kemudian berada di
kaliks, infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh
kaliks ginjal dan merupakan batu slauran kemih yang paling sering terjadi
Penyakit batu saluran kemih menyebar di seluruh dunia dengan perbedaan di
negara berkembang banyak ditemukan batu buli-buli sedangkan di negara maju
lebih banyak dijumpai batu saluran kemih bagian atas (gunjal dan ureter),
perbedaan ini dipengaruhi status gizi dan mobilitas aktivitas sehari-hari. Angka
prevalensi rata-rata di seluruh dunia adalah 1-12 % penduduk menderita batu
saluran kemih.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat mengidentifikasi konsep asuhan keperawatan pada klien
dengan batu ginjal meliputi: definisi batu ginjal , penyebab batu ginjal ,
tanda dan gejala batu ginjal , patofisiologi batu ginjal dan masalah yang
biasa muncul pada klien dengan batu ginjal .
b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi asuhan pada klien dengan batu ginjal
meliputi pengkajian, analisa data, prioritas diagnose, rencana keperawatan
dan evaluasi.
c. Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan keperawatan peda klien dengan
batu ginjal meliputi pengkajian, analisa data, prioritas diagnose, rencana
keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Batu ginjal adalah batu yang terbentuk di tubuli ginjal kemudian berada
di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis serta
seluruh kaliks ginjal dan merupakan batu slauran kemih yang paling sering
terjadi (Purnomo, 2000, hal. 68-69)
Batu ginjal atau kalkulus adalah batu yang terdapat di saluran kemih,
batu yang sering dijumpai tersusun dari Kristal-kristal kalsium (Elizabeth J.
Corwin, 2009). Batu ginjal atau kalkulus adalah bentuk deposit mineral,
paling umum oksalat Ca2+ dan fosfat Ca2+, namun asam urat dan Kristal juga
pembentuk batu dalam saluran kemih, batu ini umumnya ditemukan pada
pelvis dan kalik ginjal (Marilynn E. Doenges dkk, 1999)
B. Tanda dan Gejala
a. Nyeri. Sering bersifat kolik atau ritmik, terutama bila batu terletak di
ureter atau dibawah. Nyeri dapat terjadi secara hebat tergantung dari
lokasi letak batu
b. Batu di ginjal dapat menimbulkan obstruksi atau infeksi
c. Hematuria. Disebabkan oleh iritasi dan cidera struktur ginjal yang disertai
batu
d. penurunan pengeluaran urin
e. terjadi obstruksi aliran pengenceran urin karena kemampuan ginjal
memekatkan urin terganggu oleh pembengkakan yang terjadi disekitar
kapiler peritubulus
C.
a. Aktivitas atau istirahat : pekerjaan monoton, keterbatasan aktivitas atau
imobilisasi
b. Sirkulasi : peningkatan tekanan darah, peningkatan nadi, kulit hangat dan
kemerahan , pucat
c. Eliminasi : riwayat ISK kronis, obstruksi sebelum kalkulus, penurunan
haluaran urin, kandung kemih penuh, rasa terbakar, dorongan berkemih
meningkat, diare, oliguria, hematuria, piuria, perubahan pola berkemih
d. Makanan dan cairan : mual muntah, nyeri tekan abdomen, diet tinggi
piurin, kalsium oksalat dan fosfat, ketidakcukupan pemasukan cairan,
kurang nya minum yang cukup, distensi abdominal, penurunan bising
usus.
e. Nyeri : akut nyeri berat, nyeri kolik. Lokasi tergantung pada lokasi batu,
perilaku distraksi, nyeri tekan pada ginjal saat di palpasi
f. Keamanan : riwayat penggunaan alkohol, demam, menggigil
D. Penatalaksanaan Medis
a. peningkatan asupan cairan meningkatkan aliran urin dan membantu
mendorong adanya batu
b. modifikasi makanan yang dapat mengurangi kadar pembentuk batu bila
kadungan batu teridentifikasi
c. ubah pH urin sedemikian untuk meningkatkan pemecahan batu
d. litotripsi (terapi gelombang kejut) ekstrakorporeal/ di luar tubuh atau
terapi laser yang digunakan untuk memecah batu
e. Bila diperlukan lakukan tindakan bedah untuk mengangkat batu yang
besar atau untuk meningkatkan setelah disekitar batu untuk mengatasi
obstruksi
1. Fatofisiologi
F. Pathway
E. Masalah keperawatan
A. Uraian Kasus
Tn.K 58 thn datang ke rumah sakit pada tanggal 2 Agustus 2012
diantar oleh keluarganya,dengan keluhan sudah hampir 1 bln pasien sering
merasakan nyeri pada daerah punggung bagian belakang dengan skala nyeri
7, pasien mengatakan bahwa nyeri sering dirasakan saat pasien melakukan
aktivitas yang berat dengan lama 5-10 menit setiap melakukan aktivitas berat,
pasien juga mengatakan bahwa saat BAK terasa sangat nyeri seperti tertusuk-
tusuk dan terbakar sehingga pasien merasa takut untuk melakukan BAK,
Pasien mengatakan saat BAK urin yang dikeluarkan hanya sedikit . Pasien
juga mengatakan bahwa sebelumnya pola makan pasien tidak begitu
teratur,pasien sering mengkonsumsi makanan sejenis sea food, dan memiliki
kebiasaan sedikit mengkonsumsi air putih, pasien mengatakan sejak sakit
pasien sering merasa haus, pasien juga mengatakan akhir-akhir ini sering
mual dan muntah.. Pasien mengatakan merasa cemas dengan keadaan
penyakitnya dan mengatakan takut tidak akan sembuh seperti keadaan
normal.
Saat dilakukan pengkajian didapatkan TTV : TD : 130/90 mmHg,
nadi : 90x/mnt, suhu : 37,50C , RR : 24 x/mnt, turgor kulit tidak elastic ,
mukosa bibir tampak kering dan pasien terlihat pucat dan lemah.
Setelah dilakukan tes laboratorium didapatkan hasil bahwa terdapat
penumpukan cairan kristaloid (zat kapur ) pada kandung kemuh (VU)
pasien.pasien terpasang kateter urin untuk membantu proses pengeluaran urin
(BAK ).
Hemostatis rutin
Masa protombin 12,7 11-17 dtk
APTT 32,6 30-40 dtk
Kimia
Protein total:
Protein total 7,3 6-8 g/dl
Albumen 3,9 3,5-5 g/dl
Globulin 3,4 1,5-3,5 g/dl
Fosfatase alkali 125 35-135 µ/L
SGOT 19 10-36 µ/L
SGPT 20 10-45 µ/L
Gamma GT 26 7-40 µ/L
Trigliserida 67 < 150 mg/dl
HDL kolesterol 50 > 40 mg/dl
LDL kolesterol 139 < 120 mg/dl
Natrium 136 145-147 mmol/L
Kalium 4,0 3,5-5,5 mmol/L
Klorida 99 94-111 mmol/L
Asam urat 4,6 P: 3,4-7,0 mmol/L
W: 2,4-5,7
Sero imunologi
PSA 6,5 < 4,0 ng/ml
Urinalisa
Urin lemgkap:
Warna : keruh
Kekeruhan : Keruh
Mikroskopik
Sedimen :
Sel ephitel + Positif
Leukosit 25-30 0-5 /LPB
Erytrosit > 100 0-1 /LPB
Silinder Negatif Negatif
Kristal Negatif positif
Bakteri ++ positif
Masa protombin 14,7 dtk
APTT 38,4 dtk
Kimia:
Ureum 56 10-50 mg/dl
Kreatinin 1,3 0,6-1,2 mg/dl
B. Pengkajian keperawatan
Nama Perawat : Perawat B
Tanggal Pengkajian : 2 Agustus 2012
Jam Pengkajian : 08.00 wib
1. Biodata :
Identitas Klien
Nama : Tn. K
Umur : 58 tahun
Alamat : Jl. Kapas No.7 Blok A Sleman
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Status perkawinan : sudah kawin
Suku : Jawa
Tanggal MRS : 2 Agustus 2012
Diagnosa masuk : Gagal Ginjal Akut
Penanggung Jawab
Nama : Ny.I
Umur : 33 tahun
Alamat : Jl. Kapas No.7 Blok A Sleman
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan klien : Istri
2. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada bagian punggung.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang ke RS dengan keluhan merasa nyeri pada punggung.
Nyeri dirasakan saat klien melakukan aktivitas yang berat dengan lama
5-10 menit setiap melakukan aktivitas berat, pasien juga mengatakan
bahwa saat BAK terasa sangat nyeri seperti tertusuk-tusuk dan
terbakar sehingga pasien merasa takut untuk melakukan BAK.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien tidak memiliki riwayat operasi sebelumnya.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga seperti
DM dan hipertensi.
4. Genogram
Ket :
Perempuan
Laki-laki
Klien
Meninggal
Tinggal dalam satu rumah
4. Nutrisi
BB : 55kg, TB : 170cm, LiLa :12
A : antropometri,IMT : BB/(TB)2 = 55 kg/(1,7)2 = 19,0
B : Biokimia. Hb = 13gr/dl.
C : Klinik : Klien tidak nampak pucat dan lemah dan tidak mengalami
penurunan BB.
D : Diet klien mengatakan dalam sehari makan 3x/hari
6. Oksigenasi
klien tidak menggunakan alat bantu pernafasan, suhu : 37,5 0C , RR :
24 x/mnt.
7. Eliminasi fekal/bowel
BAB klien dilakukan dengan normal, warna kuning kecoklatan, bau
khas feses, dan tidak terdapat darah dalam feses.
8. Eliminasi urin
Klien BAK sehari sebanyak 8x sehari dengan sekali BAK sebanyak
300ml, warna urin kuning jernih, berbau khas urin dan tidak ada darah
dalam urin.
9. Sensori, persepsi dan kognitif
Klien tidak menggunakan alat bantu kacamata dan klien juga tidak
menggunakan alat bantu pendengaran.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Compos Mentis
b. TTV : TD : 120/90 mmHg, nadi : 90x/mnt, suhu : 37,5 0C , RR : 24
x/mnt Pemeriksaan kepala
Pada kepala berbentuk mesochepal, rambut klien tidak rontok, tidak
ada lesi pada kulit kepala, tidak berketombe, dan tidak terdapat nyeri
tekan pada kepala klien.
c. Pemeriksaan muka
Muka klien terlihat pucat, tidak lesi pada wajah klien.
d. Pemeriksaan mata
Bentuk mata simetris, sclera non ikterik, kornea jernih, pupilnya
ishokor, konjungtiva anemis, palpebra edema.
e. Pemeriksaan hidung
Hidung klien berbentuk simetris, tulang hidung tidak septum deviasi,
tidak ada lesi, tidak terdapat hematom, tidak ada polip dan epistaksis.
f. Pemeriksaan mulut
turgor kulit pucat, mukosa bibir tampak kering dan pasien terlihat
pucat
g.
h. Pemeriksaa leher klien
Tidak ada pembesaran thyroid, tidak ada kaku kuduk, reflek menelan
baik.
i. Pemeriksaan dada
Dada klien simetris, klien terlihat sesak nafas, ronkhi (-), tidak terlihat
retraksi interkosta.
j. Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : warna kulit coklat, tidak ada lesi
Auskultasi : peristaltik usus 15 kali
Palpasi : Saat dipalpasi tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : terdengar timpani
k. Pemeriksaan ekstremitas
Tidak terjadi pembengkakan pada ekstremitas klien dan tidak ada
tanda kelemahan otot.
a. Atas : Kekuatan otot
Capilary refil 1detik
Akral : hangat
b. Bawah : Kekuatan otot.
Capilary refil 1detik
Akral : hangat
c. Analisa Data
Nama klien : Tn.K No.Register : 12012011
Umur : 58 Tahun Diagnosa Medis :
Urolitiasis
Ruang rawat : - Alamat : Jl. Kapas
No.7 Blok A Sleman
No. Data focus Etiologi
E. RENCANA KEPERAWATAN
Nama klien : Tn.K No.Register : 12012011
Umur : 58 Tahun Diagnosa Medis : Urolitiasis
Ruang rawat : - Alamat : Jl. Kapas No.7
Blok A Sleman
Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasionalisasi T
keperawatan
Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan 1. kaji TTV 1. Untuk mengetahui kondisi P
agen injuri keperawatan selama 3 x 242. Kaji skala nyeri, lokasi dan umum pasien
biologis jam , diharapkan nyeri intensitasnya 2. untuk menentukan
berkurang dengan kriteria 3. Ajarkan skala,lokasi,dan
hasil : penggunaan teknik manajemen intensitasnnyerinya.
P : pasien tidak lagi nyeri ( latihan napas3. Mengalihkan perhatian terhadap
merasakan nyeri saat dalam,imajinasi) nyeri, meningkatkan kontrol
berkemih 4. Kalaborasi dengan dokter dalam terhadap nyeri yang mungkin
Q : saat berkemih pasien
pemberian antibiotic berlangsung lama
tidak lagi merasakn nyeri
5. Kalaborasi dengan dokter dalam4. dapat membantu dalam
seperti tertusuk-tusuk, dan
pemberian analgetik sesuai menentukan obat yntuk
terbakar
indikasi membunuh bakteri penyeban
R : pasien tidak lagi
infeksi
mengeluh nyeri dibagian
5. dapat membantu dalam
belakang punggung
S : skala nyeri pasien menentukan obat yang digunakan
berkurang menjadi 3 untuk menghilangkan nyeri.
T:-
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Batu ginjal adalah batu yang terbentuk di tubuli ginjal kemudian berada di
kaliks, infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh
kaliks ginjal dan merupakan batu slauran kemih yang paling sering terjadi
(Purnomo, 2000, hal. 68-69)
Dari pengkajian yang dilakukan pada Tn.K maka diagnosa keperawatan
yang muncul adalah:
1. Nyeri akut b.d agen injuri biologis ditandai dengan
2. Perubahan pola eliminasi urin b.d stimulasi kandung kemih
3. Resiko kekurangan volume cairan b.d mual muntah dan asupan
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa agar dapat meningkatkan pengetahuannya tentang macam-
macam penyakit dan juga meningkatkan kemampuan dalam pembuatan asuhan
keperawatan pada pasien dengan Batu ginjal.
2. Bagi perawat
Diharapkan bagi perawat agar dapat meningkatkan keterampilan dalam
memberikan asuhan keperawatan serta pengetahuannya sehingga dapat
memberikan asuhan keperawatan yang optimal terkhususnya pada pasien dengan
penyakit batu ginjal.
3. Bagi Dunia keperawatan
Diharapkan asuhan keperawatan ini dapat terus diperbaiki kekurangannya
sehingga dapat menambah pengetahuan yang lebih baik bagi dunia keperawatan,
serta dapat diaplikasikan untuk mengembangkan kompetensi dalam keperawatan.
Daftar Pustaka
Purnomo, BB ( 2000), Dasar-dasar Urologi, Sagung Seto, Jakarta
Price & Wilson (1995), Patofisologi-Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Ed.4, EGC,
Jakarta
Mansjoer,A.,Soprohaita.,Wardani,W.I.,Setiowulan,W.,2000.Kapita Selekta Kedokteran
Jilid 2. Media Aesculapius.Jakarta
Smeltzer.C Suzannae, Bare.G Breda.2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi
8.Jakarta.EGC
Santosa,Budi.2005.Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda 2005-2006 Definisi dan
Klasifikasi. Jakarta.Prima Medika