Professional Documents
Culture Documents
JOINT VENTURE
Istilah venture pada mulanya diterapkan untuk memikul bersama atas tanggungjawab
yang mempunyai resiko besar/berbahaya yang meliputi pengiriman barang-barang dengan
kapal ke pelabuhan-pelabuhan yang jauh dan melanjutkan pengiriman barang-barang ke
tujuan-tujuan tertentu.
Istilah venture sekarang banyak dipakai untuk proyek-proyek yang ruang lingkupnya
terbatas dan sifatnya sementara. Istilah venture dapat diterapkan kepada pengiriman barang-
barang ke luar negeri dan penjualan barang-barang tertentu, seperti misalnya logam-logam
bekas, penjualan tanah, pembelian dan penjualan surat-surat berharga atau pengusahaan dan
pengeboran minyak dan lain-lain.
Single venture, adalah pengusahaan suatu proyek tertentu yang dilakukan oleh satu unit
tertentu. Dalam hal ini cukup dibentuk suatu rekening tersendiri yang disebutnya "Venture
Account", dengan mendebit bila terjadi biaya dan mengkredit bila diperoleh pendapatan atau
keuntungan
Joint venture, adalah kerjasama di antara dua orang/badan usaha atau lebih untuk
mengusahakan usaha tertentu. Dalam joint venture ini waktunya terbatas.
Akuntsnsi untuk Joint verture yang diselenggarakan secara terpisah dari pembukuan
masing-masing anggota
Dalam hal ini semua aktivitas Joint Venture akan diikhtisarkan dalam buku masing-masing
anggota. Masing-masing anggota harus mempunyai rekening Joint venture pada buku-
bukunya. Rekening Joint Venture didebit untuk semua biaya-biaya, dan dikredit untuk semua
pendapatan-pendapatan dari joint venture. Saldo kredit atau sebaliknya di dalam rekening
joint venture merupakan laba atau sebaliknya rugi joint venture tersebut. Setiap anggota juga
menyelenggarakan rekening-rekening dengan setiap anggota lainnya yang menunjukkan hak
penyertaannya di dalam usaha bersama melalui joint venture tersebut.
Apabila sampai dengan akhir periode akuntansi, suatu persetujuan joint venture belum
bisa diakhiri, untuk keperluan penutupan buku-buku masing-masing partner, maka perlu ada
perhitungan laba (rugi) joint venture.
Menurut ketentuannya joint venture baru dapat menghitung rugi laba, apabila usaha
yang menjadi obyeknya sudah selesai. Hal ini bisa sepenuhnya dilakukan bagi mereka
(biasanya perseorangan) yang secara spekulasi melakukan usaha bersama atau joint venture
itu. Tetapi apabila joint venture diadakan di antara pengusaha-pengusaha/perusahaan yang
sudah memiliki pembukuan yang teratur, maka pada tiap-tiap akhir periode akuntansi perlu
keterangan yang lengkap tentang hasil-hasil operasi
perusahaan seluruhnya, termasuk adanya joint venture dengan pihak lain. Persoalan tutup
buku di dalam joint venture yang pembukuannya diselenggarakan secara terpisah, dapat
dilakukan tanpa mengalami kesulitan apapun. Akan tetapi dalam hal pembukuan
diselenggarakan tidak secara terpisah khususnya bagi anggota-anggota selain managing
partner merupakan persoalan tersendiri
INISIASI IV JOINT VENTURE
INISIASI IV
JOINT VENTURE
· Awalnya istilah “venture” diterapkan untuk memikul bersama atas tanggung jawab yang mempunyai
risiko besar yang meliputi pengiriman barang-barang dengan kapal ke pelabuhan-pelabuhan yang jauh
dan melanjutkan pengiriman barang-barang ke tujuan-tujuan tertentu.
· Sekarang istilah “venture” digunakan untuk proyek-proyek yang ruang lingkupnya terbatas dan
sifatnya sementara.
Berikut adalah contoh dari penerapan kedua metode akutansi pada joint venture:
Riko, Nanda dan Mani sepakat untuk mengadakan suatu kerjasama dalam suatu usaha joint venture
pada tanggal 1 Oktober – 31 Desember 2000 dengan ketentuan sbb:
Riko dan Mani menyerahkan barang dagang sebagai penyertaan seharga Rp3.000,00 dan
Rp4.500,00. Dan Nanda menyerahkan uang tunai sebesar Rp2.500,00.
Mani ditunjuk sebagai pimpinan yang akan menyampaikan laporan-laporan yang
berhubungan dengan transaksi-transaksi atas nama joint venture.
31 Desember 2000
Pembagian Laba-rugi: Penjualan 16 Investasi Investasi Investasi
R N M .000 patungan 790 patungan 780 patungan 2.420
Total R/L Laba Laba Laba
Komisi 1.6 16.000 patungan 790 patungan 780 patungan 2.42
00 1.600 0
Bunga R/L 3.
modal 60* 50* 90* 990
200 Modal
Sisa 730 730 73 Riko 790
0 2.190 Modal
790 780 2.42 Nanda 780
0 3.990 Modal
Mani 2.420
Transaksi-transaksi Buku-buku joint Buku-buku Riko Buku-buku Buku-buku Mani
venture (R) Nanda (N) (M)
* 8% x 3/12 x 3.000
* 8% x 3/12 x 2.500
* 8% x 3/12 x 4.500
Transaksi-transaksi Buku-buku Riko (R) Buku-buku Nanda (N) Buku-buku Mani (M)
1 Oktober 2000
Investasi barang dagang oleh Usaha patungan 7.500 Usaha patungan 7.500 Usaha patungan 7.500
Riko dan Mani masing-masing Barang Riko 3.0 Riko 3.00
Rp3.000,00 dan Rp4.500,00 dg 3.000 00 0
Mani 4.5 Mani 4.5 Barang dg 4.500
00 00
Investasi uang tunai oleh Nanda Mani 2.50 Mani 2.50 Usaha patungan-
sebesar Rp2.500,00 0 0 kas 2.500
(Dikirim ke Mani sebagai Nanda 2.5 Kas 2.5 Nanda
pimpinan) 00 00 2.500
Penghapusan piutang dagang Usaha patungan 100 Usaha patungan 100 Usaha
Rp100,00 Mani 10 Mani 10 patungan 100
0 0 Usaha patungan-
piutang 100
Pembayaran macam-macam Usaha patungan 4.400 Usaha patungan 4.400 Usaha
biaya usaha Rp4.400,00 Mani Mani patungan 4.400
4.400 4.400 Usaha patungan-
kas 4.400
Pembayaran wesel bayar Usaha patungan-wesel
Rp1.000,00 bayar 1.000
Usaha patungan-
kas 1.000
Transaksi-transaksi Buku-buku Riko (R) Buku-buku Nanda (N) Buku-buku Mani (M)
31 Desember 2000
Pembagian Laba-rugi: Usaha patungan 3.990 Usaha patungan 3.990 Usaha patungan 3.990
R N M Laba usaha Laba usaha Laba usaha
Total patungan 790 patungan 780 patungan 2.420
Komisi 1.600 Nanda Riko Riko
1.600 780 790 790
Bunga Mani Mani Nanda
modal 60* 50* 90* 200 2.420 2.420 780
Sisa 730 730 730
2.190
790 780 2.420
3.990
* 8% x 3/12 x 3.000
* 8% x 3/12 x 2.500
* 8% x 3/12 x 4.500