Professional Documents
Culture Documents
ISSN 2338-0454
ABSTRAK
Lumbung adalah bangunan tradisional Bali yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan
padi. Lumbung dapat dibedakan menjadi empat jenis. Antara lain: Jineng, Kelumpu,Gelebeg, dan
Kelingking. Perwujudan arsitektur lumbung dipengaruhi oleh fungsi yang mewadahinya dan
status sosial ekonomi masayarakat setempat. Bangunan Lumbung bukan hanya tanggap
terhadap iklim dan lingkungan tetapi yang penting diingat adalah dari segi waktu. Sebelum
ditemukannya bibit unggul, waktu panen bisa mencapai 6 bulan, dan persediaan bahan pangan
harus memenuhi waktu tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi varian arsitektur
lumbung pada aspek wujud, struktur, dan material yang digunakan. Metode yang digunakan
dalam menganalisis adalah rasionalistik kualitatif.
9|P age
disekitar lumbung digunakan sebagai dan selasar ruang penyimpanan terbuat
tempat berkumpul dan tempat dari bahan gedeg anyaman bambu atau
menjemur padi. Lumbung juga papan kayu, atap bangunan umumnya
berfungsi sebagai tempat memuja Dewi dari alang-alang atau bahan lain yang
Sri sebagai dewa kemakmuran. Fungsi ditentukan dari iklim setempat.
lumbung lainnya adalah sebagai tempat
melaksanakan kerja-kerja sosial dalam 3. Gelebeg
kehidupan beradat dan beragama. Serupa dengan jineng, berdenah
segi empat dengan atap pelana
KAJIAN LITERATUR lengkung, dan memiliki 6 sampai 8
Lumbung adalah bangunan kolom. Tempat menyimpanan padi di
tradisional Bali yang berfungsi sebagai bawah atap sampai dengan bagian atas
tempat untuk menyimpan padi. bale, dengan dinding papan atau bambu
Lumbung dapat dibedakan menjadi 4 dari bale sampai bertemu atap. Pintu
jenis menurut bentuknya, yaitu: masuk untuk menyimpan padi searah
dengan panjang bangunan dari sisi
1. Jineng bagian atas. Gelebeg ada yang
Bangunan penyimpanan padi dilengkapi dengan gelagar sebagai
dengan denah persegi empat, memiliki pemisah ruang bawah balai sampai kea
4 kolom, dengan atap pelana lengkung, tap. Ruang bagian atas digunakan untuk
letak jineng umumnya berdekatan menyimpan bibit padi.
dengan paon, sehingga ruang bale
jineng dapat difungsikan sebagai 4. Kelingking
perluasan dari kegiatan paon. Jineng Merupakan lumbung padi yang
jika dilihat dari struktur dan menggandakan dimensi atau luas ruang
konstruksinya merupakan bangunan kelumpu. Pola ruang, bentuk, dan
bertingkat, dengan ruang penyimpanan struktur serupa dengan kelumpu. Sesuai
padi diatas. Langki kepala tiang dengan dengan fungsi aslinya sebagai tempat
lantai selasar terbatas sisi dalam atap menyimpan padi dengan beban cukup
lengkung, dan balai di bagian bawah berat, maka dimensi disesuaikan
untuk tempat duduk, istirahat, atau dengan pembebanan, stabilitas, dan
tempat bekerja. Sesuai dengan fungsi estetika. Batu sendi alas tiang dan
aslinya dan adanya ruang bertingkat, pondasi (jongkok asu) ukurannya lebih
maka konstruksi jineng dibuat dengan besar dibandingkan lumbung tradisional
kolom yang cukup besar, bukan hanya Bali tipe lainnya.
satu rai seperti umumnya bangunan
tradisional bali lainnya. Pengunaan bahan untuk pondasi,
bebaturan, menggunakan batu alam
2. Klumpu mengambil jenis-jenis batuan setempat.
Bangunan dengan denah Desa yang memiliki kali yang berbatu
berbentuk segi empat dengan empat basalt digunakan batu tersebut untuk
atau enam kolom (tiang), dengan atap bangunan begitu juga dengan desa yang
pelana dari atas bale-bale sampai ke menghasilkan batu kapur atau padas
atap. Padi dimasukkan ke ruang
penyimpanan dari sisi samping Penggunaan bahan untuk tiang
bangunan. Namun, terdapat juga saka dan keperluan kayu lainnya
kelumpu yang memiliki pintu di atas menggunakan bahan-bahan yang ada di
bangunan, dan untuk memasukkan padi daerah disekitar. Sedangkan untuk
ke dalam ruang penyimpanan harus bahan atap dipegunungan penghasil
menggunakan bantuan tangga. Dinding bambu memakai sirap bambu, di pantai
yang banyak kebun kelapa di pakai daun
10 | P a g e
kelapa sebagai atap. Di bukit atau
daratan tegal alang-alang, perumahan,
dan pembangunan lainnya
menggunakan alang-alang sebagai
penutup atap.
a. Tata Letak
12 | P a g e
b. Perwujudan
13 | P a g e
a. Tata Letak :
14 | P a g e
bangunan yang terlindung dari struktur
atap.
15 | P a g e
KESIMPULAN yang perekonomiannya lebih
Pada dasarnya jenis lumbung mapan.
memiliki kemiripan atau kesamaan
fungsi dan struktur, yaitu : Dari penjabaran di atas ternyata
penyebab desain lumbung mampu
Klumpu : umumnya memiliki atap menanggulangi masalah iklim dan
berbentuk segitiga dan memiki lingkungan terlihat dari system struktur
dinding pada bagian selasarnya atap kampiah yang mampu menjaga
sehingga tertutup kelembaban dan pengaruh hujan,
Kelingking : sebutan yang Struktur bale yang didalamnya terdapat
digunakan untuk klumpu yang sambungan anti gempa dan anti
memiliki ukuran yang lebih besar, binatang liar serta struktur bebaturan
namun Pola ruang, struktur, dan yang disebut jongkok asu, yang kokoh
bentuk kelingking serupa dengan menahan beban mati misalnya padi
kelumpu, biasanya terdapat pada atau hasil panen lainnya.
keluarga kerajaan seperti puri.
Jineng : umumnya memiliki atap REFERENSI
segitiga namun sedikit melengkung
dan tidak terdapat dinding pada Gelebet, I Nyoman, dkk. 2002.
bagian selasarnya sehingga Arsitektur Tradisional Daerah Bali.
biasanya digunakan sebagai Denpasar: Badan Pengembangan
tempat duduk atau penyimpanan. Kebudayaan dan pariwisata Deputi
Gelebeg : sebutan yang digunakan Bidang Pelestarian dan
untuk jineng yang memiliki ukuran Pengembangan Budaya Bagian
lebih besar dan daya tampung Proyek Pengkajian dan Pemanfaatan
lebih banyak, namun Pola ruang, Sejarah dan Tradisi Bali.
struktur, dan bentuk Gelebeg
sangat mirip dengan jineng, Mayu, Ida Bagus. 1986. Arsitektur
biasanya terdapat pada keluarga Tradisional Daerah Bali. Denpasar.
16 | P a g e