You are on page 1of 170

LAPORAN PRAKTIK LABORATORIUM KLINIK KEPERAWATAN

TAHAP V GELOMBANG I STASE KOMUNITAS


DI BANJAR OONGAN, KELUHARAN TONJA, DENPASAR UTARA
01 S.D 10 AGUSTUS 2018

OLEH
KELOMPOK 10 – 16

DOSEN PEMBIMBING
Ni Wayan Sunia Dewi,S.Kep.,M.Kes
Dewa Putu Arwidiana,S.Kep.,Ns.,MAP
Ns. Nurul Faidah, S.Kep.,M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI


PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang
berjudul “Laporan Praktik Laboratorium Klinik Keperawatan Tahap V
Gelombang I Stase Komunitas di Banjar Oongan, Keluharan Tonja, Denpasar
Utara” tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas PLKK Stase
Komunitas, Program Studi Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Wira Medika Bali.
Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan khususnya kepada
Ibu Ni Wayan Sunia Dewi, S.Kep., M.Kes., Bapak Dewa Putu Arwidiana, S.Kep.,
Ns., MAP., dan Ibu Ns. Nurul Faidah, S.Kep., M.Kes., selaku Clinical Teacher
(CT) / Pembimbing akademik, PUSKESMAS I Denpasar Utara selaku Clinical
Instructor (CI), warga dan tokoh masyarakat Banjar Oongan, Kelurahan Tonja
Denpasar Utara, serta kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan di dalam
laporan ini. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan penyusunan laporan ini.

Denpasar, Agustus 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka dibutuhkan
perawatan kesehatan masyarakat, dimana perawatan kesehatan masyarakat itu
sendiri adalah bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara kesehatan
masyarakat dan perawatan yang didukung peran serta masyarakat dan
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan
tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh,
melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia
secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,
saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan
interest yang sama (WHO). Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat
yang optimal maka dibutuhkan perawatan kesehatan masyarakat, dimana
perawatan kesehatan masyarakat itu sendiri adalah bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara kesehatan masyarakat dan perawatan yang
didukung peran serta masyarakat dan mengutamakan pelayanan promotif dan
preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh, melalui proses keperawatan untuk
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam
upaya kesehatan. Peningkatan peran serta masyarakat bertujuan meningkatkan
dukungan masyarakat dalam berbagai upaya kesehatan serta mendorong
kemandirian dalam memecahkan masalah kesehatan.
Survei mawas diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan
pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat
dibawah bimbingan petugas kesehatan atau perawat di desa ( Depkes RI, 2007).
Tujuan survei mawas diri adalah masyarakat lebih mengenal kesehatan yang ada
di desa dan menimbulkan minat atau kesadaran untuk mengetahui masalah
kesehatan dan pentingnya permasalahan tersebut untuk diatasi.
Salah satu pusat kesehatan masyarakat yang ada di Kota Denpasar adalah
Puskesmas I Denpasar Utara. Banjar Oongan, Kelurahan Tonja merupakan
daerah binaan dari Puskesmas I Denpasar Utara.

Survey mawas diri dilakukan di Kelurahan Tonja khususnya di Banjar


Oongan yang dilaksanakan pada tanggal 03 s/d 06 Agustus 2018. Pengkajian Commented [u1]: RIIL tanggal pengkajian???

dilakukan dengan cara wawancara mengisi kuesioner, observasi dan windshield


survey. Banjar Oongan secara keseluruhan terdiri dari 250 KK terdiri dari 750
orang penduduk asli dan 150 orang penduduk pendadang, dalam pengkajian
kami menggunakan rumus oleh slovin (Steph Ellen, eHow Blog, 2010) dan
didapatkan sample data sebanyak 104 KK dengan 412 jiwa.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan pengalaman praktik klinik keperawatan komunitas,
mahasiswa mampu merancang asuhan keperawatan komunitas pada setiap
area pelayanan keperawatan di komunitas.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi status geografi Banjar Oongan Desa Tonja
b. Mengidentifikasi status sosial ekonomi masyarakat di Banjar Oongan
c. Mengidentifikasi status kesehatan masyarakat Banjar Oongan
d. Menganalisa hasil pendataan/survey keperawatan komunitas
e. Merumuskan masalah keperawatan komunitas
f. Membuat perencanaan keperawatan komunitas/Plan Of Action (POA)

C. Metode Penulisan
Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data dan penyusunan
laporan ini adalah wawancara dan observasi kepada 104 KK, wawancara
kepada tokoh masyarakat dan kepala Puskesmas I Denpasar Utara serta
wawancara dan observasi dilingkungan masyarakat dan sekolah.
1. Windshield Survey
Melakukan observasi/pengamatan di lingkungan di seluruh Banjar Oongan,
untuk mengetahui bagaimana kondisi lingkungan, ketersediaan selokan,
fasilitas jasa (seperti warung, bengkel, laundry, penjual pulsa, dll),
kelengkapan listrik, fasilitas dusun (kulkul, balai desa,pengeras suara, dll).
2. Wawancara
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung kepada
masyarakat, tokoh masyarakat, dan kepala sekolah SD.
3. Observasi
Pengumpulan data dilakukan dengan cara melihat langsung masalah yang
ada di lapangan. Data yang didapat yaitu data fisik, tingkah laku dan
keadaan lingkungan.
4. Media Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan kepada 104 Kepala Keluarga secara langsung
ke lapangan untuk mendapatkan data dengan menggunakan media angket,
lembar observasi dan lembar wawancara.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENYAJIAN DATA PENGKAJIAN


1. Data Geografi

a. Lokasi :
1) Provinsi : Bali
2) Kecamatan : Denpasar Utara
3) Kelurahan : Tonja
4) Banjar : Oongan

Denah Lokasi
b. Windshiel Survey
Kondisi lingkungan Banjar Oongan, Desa Tonja berdasarkan
pengamatan kelompok kami, terdapat beberapa gang-gang kecil dengan
kelayakan kondisi baik dan ada yang menggunakan vapingserta 1 jalan
utama dengan nama jalan Noja Saraswati. Banjar Oongan memiliki Balai
Banjar yang berada di Jalan utama, tepat berlokasi di tengah-tengah
penduduk banjar Oongan kondisi Balai Banjar bersih.

Di Banjar Oongan terdapat sarana transportasi umum seperti gojek,


grab, dll, penduduknya lebih banyak menggunakan sarana transportasi
pribadi dan terdapat petunjuk jalan atau rambu-rambu lalu lintas. Tidak
terdapat fasilitas kesehatan di banjar Oongan, fasilitas kesehatan terdekat
terdapat praktek doker umum di banjar Sengguan Tonja dan Rumah Sakit
Bakti Rahayu di jalan Nangka Selatan. Untuk pelayanan seperti
posyandu balita dan posyandu lansia, sudah terlaksana dan peran dari
masing-masing kader sudah berfungsi secara efektif.Banjar Oongan
dekat SDN 1 Tonja sekitar kurang lebih 500 meter dri pusat banjar.
Banjar Oongn juga terdapat beberapa toko dan warung-warung kecil
yang dimiliki oleh warga Banjar Oongan. Di Sepanjang jalan Banjar
Oongan terdapat selokan yang kurang bersih.

Di Daerah Banjar Oongan juga terdapat sungai yang biasa di sebut


dengan DAM Oongan berlokasi di sebelah Timur Banjar, seluruh
permukiman warga Banjar Oongan sudah terjangkau aliran listrik,
terjangkau PDAM dan jarak rumah satu dengan yang lainnya saling
berdekatan. Alat-alat komunikasi yang dipergunakan di Banjar Oongan
yaitu kulkul banjar yang berlokasi di balai banjar, speaker (pengeras
suara) yang terletak di balai banjar , sepanduk berlokasi di banjar Oongan
serta alat komunikasi yang dimiliki oleh masing-masing warga berupa
handphone. Untuk tempat pertemuan di banjar yaitu mempergunakan
Balai Banjar. Pelayanan jasa yang terdapat di Banjar Oongan yaitu
terdapat, penjual pulsa, bengkel kendaraan bermotor. Jarak rumah
penduduk ke pelayanan kesehatan terdekat kurang lebih 5 kilometer dari
pusat banjar.
2. Wawancara Commented [u2]: ????

1. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan tokoh masyarakat


Bapak I Nyoman Suwandita selaku Kepala Lingkungan Banjar
Oongan, di Banjar Oongan bahwa penduduk yang tinggal di Banjar
Oongan yang beberapa diantaranya merupakan penduduk pendatang
sejumlah 150 orang (15%) dan penduduk penetap sejumlah 750 orang
(85%). Banjar Oongan dibatasi oleh Banjar Dukuh di sebeleh tenggara,
Banjar Sengguan di sebelah barat, Banjar Kedaton di sebelah utara,
Banjar Tege di sebelah selatan, dan di sebelah timur merupakan
perbatasan kecataman Depasar Timur dengan Denpasar Utara. Banjar
Oongan terdiri dari 250 KK, dalam pengkajian kami menggunakan
rumus oleh slovin (Steph Ellen, eHow Blog, 2010) dan didapatkan
sample data sebanyak 104 KK dengan 412 jiwa. Dimana mayoritas
pekerjaan penduduk adalah pelajar di perongkat pertama dan di susul
pekerja swasta.
2. Di wilayah Banjar Oongan untuk saat ini SDM kesehatan seperti Perwat
dan Bidan tidak membuka peraktek mandiri, Banjar Oongan sudah
terdapat wadah perkumpulan remaja (STT) dimana jumlah remaja yang
ada yaitu kurang lebih 105 jiwa yang terdiri dari remaja dengan
penduduk asli Banjar Peninjoan.
3. Di Banjar Oongan kebijakan yang terkait kesehatan masyarakat harus
memiliki jaminan kesehatan seperti KIS maupun BPJS dan masyarakat
juga diwajibkan membuang sampah di tempat yang telah disediakan
pada pukul 16.00 WITA
4. Selama ini keamanan di Banjar Oongan terjaga dengan adanya pecalang
di setiap tempat. Media informasi yang sering dimanfaatkan
masyarakat adalah kulkul, speaker yang berada di banjar serta alat
komunikasi berupa handphone yang dimiliki oleh masing-masing
warga. Apabila terdapat informasi yang bersifat penting (urgent) akan
diberitahukan lewat sinoman dan sinoman tersebut yang akan
menginformasikan langsung kerumah-rumah warga.
5. Orang-orang yang berpengaruh dalam penyampaian informasi adalah
sinoman. Sinoman itu sendiri dipilih dari warga yang menetap di Banjar
Oongan. Sedikit atau banyaknya informasi yang didapatkan warga
tergantung dari penyampaian sinoman tersebut. Dalam penanganan
musibah kebakaran di Banjar Oongan pertama dilakukan oleh tokoh
masyarakat adalah membunyikan kentongan, membantu menyiram
dengan air dan menghubungi pemadam kebakaran. Dalam mengatasi
polusi udara, air dan tanah di Banjar Peninjoan dilakukan dengan
melakukan penghijauan, tidak membakar sampah di area terbuka, serta
terdapat penampungan limbah rumah tangga.
6. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan tokoh masyarakat
Ibu I Ni Wayan Nariasih selaku Ketua PKK dan selaku kader di
Banjar Oongan, Tidak terdapat masalah kesehatan yang terlalu
mengancam yang dirasakan oleh masyarakat, biasanya yang sering
dialami di Banjar Oongan adalah penyakit yang pada umumnya
mengenai setiap individu, seperti batuk, pilek, demam.
7. Di Banjar Oongan dalam kurun waktu 6 bulan terakhir tidak pernah
terjadi KLB ( Kejadian Luar Biasa) Jika terdapat KLB maka kepala
lingkungan sendiri berkoordinasi dengan petugas puskesmas yang
langsung kemasyarakat untuk mengkaji apa yang terjadi di banjar lalu
melakukan pengobatan di tempat dan sekaligus melakukan penyuluhan.
Jika terdapat KLB maka masyarakat turut serta dalam penanggulangan
dimulai dari menjaga kebersihan, fogging, serta gotong royong jika ada
kegiatan besar di Banjar.
8. Posyandu balita pada Banjar Oongan dilaksanakan rutin tiap bulan pada
minggu kedua dan Posyandu lansia rutin dilakukan setiap bulan sekali
pada minggu ke dua serta senam dilakukan setiap hari sabtu/minggu.
Sudah memiliki kader yang berperan aktif dalam penyelenggaraan
posyandu balita dan lansia, yang didampingi oleh petugas puskesmas.
terkecuali apabila terdapat hambatan seperti Upacara Agama tidak
dilakukannya senam lansia.
DATA DEMOGRAFI
1. KOMPOSISI KELUARGA

DATA DEMOGRAFI BERDASARKAN USIA


70 65
62
58 0-5 th
60
53 6-11 th
50 12-16 th
44 43
17-25 th
40
34
30 26-35 th
30
23 36-45 th

20 46-55 th
56-65 th
10
>65 th
0

Gambar 1.1
Distribusi frekuensi Demografi kependudukan berdasarkan usia
di Wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja, Denpasar Utara,Tahun 2018

Interpretasi:
Secara demografis kependudukan dapat dilihat bahwa dari 104 KK (412 jiwa) yang
dikaji mayoritas penduduk Banjar Oongan berada pada rentang umur 46-55th
sebanyak 65 jiwa sedangkan minoritas penduduknya berada pada rentang usia 0-5
th sebanyak 23 jiwa.
DATA DEMOGRAFI BERDASARKAN JENIS
KELAMIN
210
209
209
208
207
206
PEREMPUAN
205
LAKI-LAKI
204
203
203
202
201
200

Gambar 1.2
Distribusi frekuensi Demografi kependudukan berdasarkan jenis kelamin
di Wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja, Denpasar Utara,Tahun 2018

Interpretasi:
Secara demografis kependudukan dapat dilihat bahwa dari 104 KK (412 jiwa) yang
dikaji, mayoritas penduduk Banjar Oongan yaitu berjenis kelamin perempuan
sebanyak 209 jiwa
DATA DEMOGRAFI BERDASARKAN TINGKAT
PENDIDIKAN
200
TDK SKL
180 172
BLM SKL
160
TK
140
SD
120 SMP
100 SMA

80 D1
68
D2
60
43
D3
40 27 31
26
D4 / S1
20 7 11
5 3 2 S2
0

Gambar 1.3
Distribusi frekuensi Demografi kependudukan berdasarkan tingkat pendidikan
di Wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja, Denpasar Utara,Tahun 2018

Interpretasi:
Secara demografis kependudukan dapat dilihat bahwa dari 104 KK (412 jiwa) yang
dikaji, mayoritas tingkat pendidikan penduduk Banjar Oongan adalah tamatan
SMA sebanyak 172 jiwa dan minoritas yaitu pendidikan S2 sebanyak 2 jiwa
Commented [u3]: Mayor, minor???
DATA DEMOGRAFI BERDASARKAN
PEKERJAAN
140
123 TIDAK BEKERJA
120 BURUH
100 IRT
100
WIRASWASTA

80 PEGAWAI SWASTA
PNS
60 55
PENSIUN
42 41 PELAJAR
40
PELAUT

20 10 13 16 GURU

1 4 2 PETANI
0

Gambar 1.4
Distribusi frekuensi Demografi kependudukan berdasarkan pekerjaan
di Wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja, Denpasar Utara,Tahun 2018

Interpretasi:
Secara demografis kependudukan dapat dilihat bahwa dari 104 KK (412 jiwa) yang
dikaji, mayoritas pekerjaan penduduk Banjar Oongan adalah pelajar sebanyak 123
jiwa dan minoritas penduduknya sebagai pelaut sebanyak 1 jiwa.

Commented [u4]:
DATA DEMOGRAFI BERDASARKAN AGAMA
400 369
350

300
HINDU
250
ISLAM
200
KATHOLIK
150
KRISTEN
100

50 32
7 4
0

Gambar 1.5
Distribusi frekuensi Demografi kependudukan berdasarkan Agama
di Wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja, Denpasar Utara,Tahun 2018

Interpretasi:
Secara demografis kependudukan dapat dilihat bahwa dari 104 KK (412 jiwa) yang
dikaji, mayoritas penduduk Banjar OOngan beragama Hindu sebanyak 369 jiwa
dan minoritas beragama Kristen sebanyak 4 jiwa.
2. LINGKUNGAN FISIK
Data Subjektif

CUCI TANGAN YANG BENAR


Ya Tidak

26
25%

78
75%

Gambar 2.1
Demografi Kependudukan berdasarkan cara mencuci tangan yang benar
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik,dapat dilihat bahwa dari 104 KKyang dikaji, mayoritas
penduduk Banjar Oongan yaitu 78 KK (75%) sudah menerapkan cuci tangan yang
benar dan sisanya tidak.
CARA MENCUCI TANGAN
Air mengalir Sabun, air mengalir

5
6%

73
94%

Gambar 2.2
Demografi Kependudukan berdasarkan cara mencuci tangan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat bahwa dari 78 KK yang sudah menerapkan cuci
tangan yang benar, mayoritas penduduk Banjar Oongan yang menggunakan sabun,
air mengalir untuk mencuci tangan sebanyak 73 KK (94%) dan sisanya tidak.
SUMBER AIR SEHARI - HARI
PDAM Sumur

15
14%

89
86%

Gambar 2.3
Demografi Kependudukan berdasarkan sumber air untuk keperluan sehari-hari
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat bahwa dari 104 KK yang dikaj, mayoritas
penduduk Banjar Oongan sumber air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari
adalah PDAM sebanyak 89 KK (86%) dan sisanya tidak.
SUMBER AIR MINUM
PDAM Sumur Air mineral Air sungai

6 12
6% 11%
6
6%

80
77%

Gambar 2.3
Demografi Kependudukan berdasarkan sumber air minum
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Plah berasal dari ada lingkungan fisik, dapat dilihat bahwa dari 104 KK yang dikaji
mayoritas penduduk Banjar Oongan sumber air minum berasal dari air mineral
sebanyak 80 KK (77%) dan minoritas berasal dari air sumur dan air sungai sebanya
masing-masing 6 KK (6%)
KETERSEDIAAN AIR BERSIH
YA

104
100%

Gambar 2.4
Demografi Kependudukan berdasarkan ketersediaan air bersih yang dimiliki
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi :
Dari hasil observasi, distribusi keluarga berdasarkan Ketersediaan Air Bersih di
Wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja, Denpasar Utara, dari 104 KK, keseluruhan
keluarga telah memiliki ketersediaan air bersih di lingkungan rumah mereka.
JARAK ANTARA SUMUR DAN SEPTIC TANK
< 10 meter > 10 meter

4
21%

15
79%

Gambar 2.5
Demografi Kependudukan berdasarkan jarak antara sumur dan septic tank
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi

Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji mayoritas penduduk
Banjar Oongan jarak antara sumur dan septi tank adalah >10 meter sebanyak 15
KK (79%) dan sisanya tidak.
CARA MENGOLAH LIMBAH AIR DAPUR
Dibuang ke selokan Dibuang ke halaman Dibiarkan menggenang Dibuatkan lubang

44
42%

57
55%

12
1%
2%

Gambar 2.6
Demografi Kependudukan berdasarkan cara mengolah limbah air dapur
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi

Pada lingkungan fisik,dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji mayoritas penduduk
Banjar Oongan, mengelola limbah dapur adalah dengan cara dibuang ke selokan
sebanyak 57 KK (55%) dan minoritas dibiarkan menggenang sebanyak 1 KK (1%)
Commented [u5]: mayoritas
CARA MENGOLAH LIMBAH AIR KAMAR MANDI
Dibuang ke selokan Dibuatkan lubang

44
42%

60
58%

Gambar 2.7
Demografi Kependudukan berdasarkan cara mengolah limbah air kamar mandi
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik,dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji mayoritas penduduk
Banjar Oongan, mengelola limbah air kamar mandi adalah dengan cara dibuatkan
lubang sebanyak 60 KK (58%) dan sisanya tidak
SPAL TERTUTUP
Ya Tidak

5
9%

52
91%

Gambar 2.8
Demografi Kependudukan berdasarkan Saluran Pembuangan Air Limbah tertutup
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 57 KK yang mempunyai SPAL
mayoritas penduduk Banjar Oongan dengan SPAL tertutup sebanyak 52 KK
(91%) dan sisanya tidak.
SPAL LANCAR
Ya

57
100%

Gambar 2.9
Demografi Kependudukan berdasarkan Saluran Pembuangan Air Limbah lancar
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 57 KK yang memiliki Saluran
Pembuangan Air Limbah (SPAL) sebanyak 57 KK (100%) lancar.
CARA MENGOLAH SAMPAH
Dikubur Dibakar Diangkut petugas Dibiarkan saja

11 7
1%
1% 7%

95
91%

Gambar 2.10
Demografi Kependudukan berdasarkan cara mengolah sampah
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji, mayoritas
penduduk Banjar Oongan cara mengolah sampah adalah dengan diangkut
petigas sebanyak 95 KK (91%) dan minoritas sampah dikubur dan dibiarkan
saja sebanyak masing-masing 1 KK (1%)
SAMPAH YANG TERTUTUP
YA TIDAK

45
43%
59
57%

Gambar 2.11
Demografi Kependudukan berdasarkan sampah yang tertutup
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji, mayoritas
penduduk Banjar Oongan mempunyai sampah yang tertutup sebanyak 59
KK (57%) dan sisanya tidak.
WAKTU MENCUCI TANGAN
Sebelum & setelah makan Sebelum & setelah ke kamar mandi Setiap saat DLL

1
1% 19
18%

7
7%

77
74%

Gambar 2.12
Demografi Kependudukan berdasarkan waktu cuci tangan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji, mayoritas
penduduk Banjar Oongan waktu mencuci tangan adalah setiap saat
sebanyak 77 KK (74%) dan minoritas DLL sebanyak 1 KK (1%).
TEMPAT BAB
WC/Jamban Keluarga WC Umum

2
2%

102
98%

Gambar 2.13
Demografi Kependudukan berdasarkan tempat BAB
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji, mayoritas
penduduk Banjar Oongan tempat BAB adalah WC/ jamban keluarga
sebanyak 102 KK (98%) dan sisanya tidak
ADANYA JAMBAN/ WC KELUARGA
YA TIDAK

2
2%

102
98%

Gambar 2.14
Demografi Kependudukan berdasarkan adanya jamban / WC keluarga
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji, mayoritas
penduduk Banjar Oongan yang memiliki jamban / WC keluarga sebanyak
102 KK (98%) dan sisanya tidak.
WC BERSIH & BERFUNGSI BAIK
YA TIDAK

6
6%

98
94%

Gambar 2.15
Demografi Kependudukan berdasarkan WC bersih & berfungsi baik
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji, mayoritas
penduduk Banjar Oongan yang memiliki WC bersih dan berfungsi baik
sebanyak 98 KK (94%) dan sianya tidak.
KEBIASAAN MANDI
< 2 kali > 2 kali Lain - lain

2 5
2% 5%

97
93%

Gambar 2.16
Demografi Kependudukan berdasarkan kebiasaan mandi
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji, mayoritas
kebiasaan mandi penduduk Banjar Oongan yaitu >2kali sebanyak 97KK
(93%) dan minoritas lain-lain sebanyak 2 KK (2%)
KEBIASAAN KELUARGA MENGGUNAKAN HANDUK
Sendiri - sendiri Bersama - sama

1
1%

103
99%

Gambar 2.17
Demografi Kependudukan berdasarkan kebiasaan keluarga menggunakan handuk
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji, mayoritas
kebiasaan keluarga menggunakan handuk penduduk Banjar Oongan adalah
sendiri-sendiri sebanyak 103 KK (99%) dan sisanya tidak.
MEMBERSIHKAN TEMPAT PENAMPUNGAN AIR
< 1 kali seminggu > seminggu Lain - lain

13
13%

16
15%

75
72%

Gambar 2.18
Demografi Kependudukan berdasarkan membersihkan tempat penampungan air
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji, mayoritas
penduduk Banjar Oongan membersihkan tempat penampungan air <1 kali
seminggu sebanyak 75 KK (72%) dan minoritas lain-lain sebanyak 13 KK
(13%).
ADANYA BARANG BEKAS/PENAMPUNGAN
AIR
YA TIDAK

14
13%

90
87%

Gambar 2.19
Demografi Kependudukan berdasarkan adanya barang bekas / penampungan air
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji, mayoritas
penduduk Banjar Oongan tidak memiliki barang bekas / penampungan air
sebanyak 90 KK (87%) dan sisanya tidak.
PETUGAS PEMERIKSA JENTIK NYAMUK
Ya Tidak

1
1%

103
99%

Gambar 2.20
Demografi Kependudukan berdasarkan petugas pemeriksaan jentik nyamuk
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji, mayoritas
penduduk Banjar Oongan ,petugas melakukan pemeriksaan jentik nyamuk
yaitu sebanyak 103 KK (99%) dan sisanya tidak.
ADANYA JENTIK NYAMUK
Ya Tidak

4
4%

100
96%

Gambar 2.21
Demografi Kependudukan berdasarkan adanya jentik nyamuk
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji, mayoritas
penduduk Banjar Oongan tidak terdapat jentik nyamuk sebanyak 100 KK
(96%) dan sisanya tidak.
ANGGOTA KELUARGA YANG MEROKOK
Ya Tidak

48
46%
56
54%

Gambar 2.22
Demografi Kependudukan berdasarkan anggota keluarga yang merokok
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji, mayoritas
penduduk Banjar Oongan yang anggota keluarga tidak merokok sebanyak
56 KK (54%) dan sisanya tidak.
LANTAI RUMAH YANG DI UBIN
Ya Tidak

2
2%

102
98%

Gambar 2.23
Demografi Kependudukan berdasarkan anggota lantai rumah yang di ubin
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji, mayoritas
penduduk Banjar Oongan mempunyai lantai rumah yang di ubin sebanyak
102 KK (98%) dan sisanya tidak.
KONDISI RUMAH BERSIH
Ya Tidak

8
8%

96
92%

Gambar 2.24
Demografi Kependudukan berdasarkan kondisi rumah bersih
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji, mayoritas
penduduk Banjar Oongan memiliki kondisi rumah yang bersih sebanyak 96
KK (92%) dan sisanya tidak.
ADANYA KANDANG HEWAN PELIHARAAN
Ya Tidak

45
43%

59
57%

Gambar 2.25
Demografi Kependudukan berdasarkan adanya kandang hewan peliharaan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji, mayoritas
penduduk Banjar Oongan yang memiliki kandang hewan peliharaan
sebanyak 59 KK (57%) dan sisanya tidak.
KONDISI KANDANG BERSIH
Ya Tidak

4
7%

55
93%

Gambar 2.26
Demografi Kependudukan berdasarkan kondisi kandang bersih
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 59 KK yang mempunyai kandang,
mayoritas penduduk Banjar Oongan dengan kondisi kandang bersih
sebanyak 55 KK (93%) dan sisanya tidak.
JARAK KANDANG DENGAN TEMPAT TIDUR ATAU
BERMUKIM >10 M
Ya Tidak

6
10%

53
90%

Gambar 2.27
Demografi Kependudukan berdasarkan jarak kandang dengan tempat tidur atau bermukim
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 59 KK yang mempunyai kandang,
mayoritas penduduk Banjar Oongan yang jarak kandang dengan tampat
tidur atau bermukim >10 meter sebanyak 53 KK (90%) dan sisanya tidak.
PEKARANGAN RINDANG
Ya Tidak

29
28%

75
72%

Gambar 2.28
Demografi Kependudukan berdasarkan perkarangan rindang
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 104 KK yang mempunyai kandang,
mayoritas penduduk Banjar Oongan yang memiliki pekarangan yang
rindang sebanyak 75 KK (72%) dan sisanya tidak.
BATAS ANTARA RUANGAN / TEMPAT TIDUR
1
1%

ya
tidak

101
99%

Gambar 2.29
Demografi Kependudukan berdasarkan batas antar ruangan / tempat tidur
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas penduduk
Banjar Oongan memiliki batas antara ruangan / tempat tidur sebanyak 101
KK (99%) dan sisanya tidak.
4 JARAK ANTARA RUMAH > 5 M
4%

100
96%

YA TIDAK

Gambar 2.30
Demografi Kependudukan berdasarkan jarak antar rumah
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lingkungan fisik, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas penduduk
Banjar Oongan yang memiliki jarak antar rumah > 5 meter sebanyak 100
KK (96%) dan sisanya tidak.
PENYULUHAN KESEHATAN
Pernah Tidak Pernah

30
29%

74
71%

Gambar 2.31
Demografi Kependudukan berdasarkan penyuluhan kesehatan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada penyuluhan kesehatan dan sosial, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas
penduduk Banjar Oongan yang pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan
sebanyak 74 KK (71%) dan sisanya tidak.
TEMPAT BEROBAT SAAT SAKIT
Puskesmas Dokter Praktek Bidan praktek swasta Rumah sakit

19
18%

40
39%

41
4 39%
4%

Gambar 2.32
Demografi Kependudukan berdasarkan tempat berobat saat sakit
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada penyuluhan kesehatan dan sosial, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas
penduduk Banjar Oongan tempat berobat saat sakit adalah dokter praktek
sebanyak 41 KK (39%) dan minoritas berobat ke bidan praktek swasta
sebanyak 4 KK (4%).
PELAYANAN KESEHATAN YANG MUDAH DI JANGKAU
Ya Tidak

2
2%

102
98%

Gambar 2.33
Demografi Kependudukan berdasarkan pelayanan kesehatan yang mudah di jangkau
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada penyuluhan kesehatan dan sosial, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas
penduduk Banjar Oongan mengatakan bahwa pelayanan kesehatan mudah
dijangkau sebanyak 102 KK (98%) dan sisanya tidak.
TRANSPORTASI YANG DIGUNAKAN
Sepeda Motor Mobil Lain-lain

2
14 2%
13%

88
85%

Gambar 2.33
Demografi Kependudukan berdasarkan transportasi yang digunakan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada penyuluhan kesehatan dan sosial, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas
penduduk Banjar Oongan menggunakan sepeda motor untuk transportasi
yang digunakan untuk mencapai pelayanan kesehatan sebanyak 88 KK
(85%) dan minoritas menggunakan lain-lain sebanyak 2 KK (2%).
RATA-RATA PENGHASILAN
< Rp. 500.000,00 Rp. 500.000,00 -Rp. 1.500.000,00
> Rp. 1.500.000,00 -Rp. 2.363.000,00 > Rp. 2.363.000,00

1
1% 16
15%

54
52%
33
32%

Gambar 2.34
Demografi Kependudukan berdasarkan transportasi yang digunakan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada ekonomi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas penduduk Banjar
Oongan memiliki penghasilan > Rp 2.363.000,00 sebanyak 54 KK (52%)
dan minoritas berpenghasilan < Rp500.000,00 sebanyak 1 KK (1%).
RATA-RATA PENGELUARAN
< Rp. 500.000,00 Rp. 500.000,00 -Rp. 1.500.000,00
> Rp. 1.500.000,00 -Rp. 2.363.000,00 > Rp. 2.363.000,00

3
3% 16
15%

50
48%

35
34%

Gambar 2.35
Demografi Kependudukan berdasarkan transportasi yang digunakan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada ekonomi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas penduduk Banjar
Oongan rata-rata pengeluarannya > Rp 2.363.000,00 sebanyak 50 KK
(48%) dan minoritas berpengluaran < Rp 500.000,00 sebanyak 3 KK (3%).
JAMINAN KESEHATAN
Ya Tidak

15
14%

89
86%

Gambar 2.36
Demografi Kependudukan jaminan kesehatan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada ekonomi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas penduduk Banjar
Oongan memiliki jaminan kesehatan sebanyak 89 KK (86%) dan sisanya
tidak.
ASURANSI
Pemerintah (JKN, KIS, BPJS, ASKES) Swasta (Jiwa Sraya, Prudential, Dll)

7
8%

82
92%

Gambar 2.37
Demografi Kependudukan berdasarkan asuransi
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada ekonomi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas penduduk Banjar
Oongan memiliki jaminan kesehatan sebanyak 89 KK (86%) dan sisanya
tidak.
MEMILIKI TABUNGAN
Ya Tidak

40
38%

64
62%

Gambar 2.38
Demografi Kependudukan berdasarkan memiliki tabungan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada ekonomi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas penduduk Banjar
Oongan yang memiliki tabungan sebanyak 64 KK (62%) dan sisanya tidak.
BANTUAN DARI PIHAK LAIN
YA TIDAK

15
14%

89
86%

Gambar 2.39
Demografi Kependudukan berdasarkan mendapatkan bantuan pihak lain dalam pemeliharaan
kesehatan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada ekonomi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas penduduk Banjar
Oongan yang tidak mendapatkan pemeliharaan kesehatan dari pihak lain
sebanyak 89 KK (86%) dan sisanya dapat
BANTUAN DARI PIHAK
Pemerintah Swasta Lainnya

3
20%

7
47%

5
33%

Gambar 2.40
Demografi Kependudukan berdasarkan bantuan pemeliharaan kesehatan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada ekonomi, dapat dilihat dari 15 KK yang mendapaktkan bantuan dari
pihak lain mayoritas penduduk Banjar Oongan mendapatkan bantuan dari
pemerintahan sebanyak 7 KK (47%) dan minoritas dari pihak lain sebanyak
3 KK (20%).
Sistem Keamanan
0
0%

Ya
tidak

104
100%

Gambar 2.41
Demografi Kependudukan berdasarkan sistem keamanan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada keamanan dan transportasi, dapat dilihat dari 104 KK tidak memiliki
sistem keamanan seperti pos kamling sebanyak 104 KK (100%).
TINGKAT KRIMINALITAS
Tinggi Rendah

0%

100%

Gambar 2.41
Demografi Kependudukan berdasarkan tingkat kriminalitas
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada keamanan dan transportasi, dapat dilihat dari 104 KK penduduk
Banjar Oongan mengatakan tingkat kriminalitas rendah sebanyak 104 KK
(100%).
BISA MENANGULANGI KEBAKARAN
Ya Tidak

13
13%

91
87%

Gambar 2.42
Demografi Kependudukan berdasarkan dapat menanggulangi kebakaran
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada keamanan dan transportasi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas
penduduk Banjar Oongan dapat menanggulangi kebakaran sebanyak 91 KK
(87%) dan sisanya tidak.
CARA MENANGGULANGI
Memanggil Pemadam Meminta bantuan warga sekitar Dan Lain-lain

8
9%

38
42%

45
49%

Gambar 2.43
Demografi Kependudukan berdasarkan cara menanggulangi kebakaran
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada keamanan dan transportasi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas
penduduk Banjar Oongan cara menanggulangi kebakaran dengan meminta
warga sekitar sebanyak 45 KK (49%) dan minoritas dan lain-lain sebanyak
8 KK (9%)
MENDAPAT PELATIHAN PENANGGULANGAN
BENCANA
YA TIDAK

32
31%

72
69%

Gambar 2.44
Demografi Kependudukan berdasarkan mendapat pelatihan penanggulangan bencana
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada keamanan dan transportasi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas
penduduk Banjar Oongan tidak mendapatkan pelatihan penanggulangan
bencana sebanyak 72 K (69%) dan sisanya tidak.
PENANGGULANGAN BENCANA
Penangulangan banjir penangulangan gempa bumi lain-lain

4
31%
6
46%

3
23%

Gambar 2.45
Demografi Kependudukan berdasarkan pelatihan penanggulangan bencana
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada keamanan dan transportasi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas
penduduk Banjar Oongan mendapatkan pelatihan penanggulangan bencana
adalah lain-lain sebanyak 6 KK (46%) dan minoritas mendapatkan pelatihan
penanggulangan gempa bumi sebanyak 3 KK (23%).

PENANGGULANGAN POLUSI UDARA, AIR


TANAH
Ya Tidak

6
6%

98
94%
Gambar 2.46
Demografi Kependudukan berdasarkan penanggulangan polusi udara, air tanah
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada keamanan dan transportasi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas
penduduk Banjar Oongan tidak mendapatkan penanggulangan polusi udara,
air tanah sebanyak 98 KK (94%) dan sisanya tidak.

KONDISI JALAN MEMADAI


YA TIDAK

18
17%

86
83%

Gambar 2.47
Demografi Kependudukan kondisi jalan memadai
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada keamanan dan transportasi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas
penduduk Banjar Oongan mengatakan kondisi jalan memadai sebanyak 86
KK (83%) dan sisanya tidak.
KONDISI LUAR RUMAH BERSIH
YA TIDAK

8
8%

96
92%

Gambar 2.48
Demografi Kependudukan berdasarkan kondisi luar rumah bersih
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada keamanan dan transportasi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas
penduduk Banjar Oongan mengatakan kondisi luar rumah bersih sebanyak
96 KK (92%) dan sisanya tidak.
SUDAH MENGGUNAKAN SARANA
TRANSPORTASI YANG ADA
YA TIDAK

5
5%

99
95%

Gambar 2.49
Demografi Kependudukan berdasarkan penggunaan sarana transportasi yang ada
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada keamanan dan transportasi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas
penduduk Banjar Oongan yang sudah menggunakan sarana transportasi
yang ada sebanyak 99 KK (95%) dan sisanya tidak.
TRANSPORTASI YANG DIGUNAKAN
SEHARI-HARI
MOTOR MOBIL DAN LAIN-LAIN

6 1
6%1%

92
93%

Gambar 2.50
Demografi Kependudukan berdasarkan transportasi yang digunakan sehari-hari
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada keamanan dan transportasi, dapat dilihat dari 99 KK yang sudah
menggunakan sarana transportasi yang ada, mayoritas penduduk Banjar
Oongan yang menggunakan motor sebanyak 92 KK (93%) dan minoritas
menggunakan tranpostasi dan lain-lain sebanyak 1 KK (1%).

KEBIJAKAN TERKAIT KESEHATAN


YA TIDAK

43
41%

61
59%
Gambar 2.51
Demografi Kependudukan berdasarkan kebijakan terkait kesehatan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada politik dan pemerintahan, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas
penduduk Banjar Oongan mengatakan tidak ada kebijakan yang terkait
kesehatan sebanyak 61 KK (59%) dan sisanya tidak.

KETERSEDIAAN SPANDUK ATAU BALIHO


KESEHATAN
YA TIDAK

37
36%

67
64%

Gambar 2.51
Demografi Kependudukan berdasarkan ketersediaan spanduk atau baliho kesehatan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.
Interpretasi
Pada politik dan pemerintahan, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas
penduduk Banjar Oongan mengatakan tidak ada ketersediaan spanduk atau
baliho kesehatan sebanyak 67 KK (64%) dan sisanya tidak.

KETERSEDIAAN MEDIA KOMUNIKASI MASSAL


1
YA TIDAK
1%

103
99%

Gambar 2.52
Demografi Kependudukan berdasarkan ketersediaan media komunikasi massal
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada komunikasi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas penduduk Banjar
Oongan mengatakan ada ketersediaan media komunikasi missal sebanyak
103 KK (99%) dan sisanya tidak.
ALAT KOMUNIKASI YANG DIGUNAKAN
KULKUL PENGERAS SUARA DLL

9
2 9%
2%

92
89%

Gambar 2.53
Demografi Kependudukan berdasarkan alat komunikasi yang digunakan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada komunikasi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas penduduk Banjar
Oongan yang menggunakan kulkul sebagai alat komunikasi yang digunakan
sebanyak 92 KK (89%) dan minoritas menggunakan pengeras suara
sebanyak 2 KK (2%).
KETERSEDIAAN MEDIA INFORMASI
KESEHATAN
YA TIDAK

12
12%

92
88%

Gambar 2.54
Demografi Kependudukan berdasarkan ketersediaan media informasi kesehatan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada komunikasi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas penduduk Banjar
Oongan yang mengatakan ada ketersediaan media informasi kesehatan
sebanyak 92 KK (88%) dan sisanya tidak.
MEDIA PENYAMPAIAN INFORMASI
KESEHATAN
RADIO KORAN/MAJALAH TELEVISI DLL

25 24
24% 23%

3
3%

52
50%

Gambar 2.55
Demografi Kependudukan berdasarkan media penyampaian informasi kesehatan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada komunikasi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas penduduk Banjar
Oongan penyampaian media komunikasi melalui televise sebanyak 52 KK
(50%) dan minoritas melalui koran / majalah sebanyak 3 KK (3%).
PEMANFAATAN MEDIA INFORMASI
KESEHATAN
YA TIDAK

8
8%

96
92%

Gambar 2.56
Demografi Kependudukan berdasarkan pemanfaatan media informasi kesehatan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada komunikasi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas penduduk Banjar
Oongan memanfaatkan media informasi kesehatan sebanyak 96 KK (92%)
dan sisanya tidak.
ADANYA ORANG YANG BERPENGARUH
DALAM PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN
YA TIDAK

17
16%

87
84%

Gambar 2.57
Demografi Kependudukan berdasarkan orang yang erpengaruh dalam pemberian informasi
kesehatan di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada komunikasi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas penduduk Banjar
Oongan mengatakan ada orang yang berpengaruh dalam pemberian
informasi kesehatan sebanyak 87 KK (84%) dan sisanya tidak.
TOKOH YANG BERPENGARUH DALAM
PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN
ANGGOTA KELUARGA KADER KEPALA DUSUN PUSKESMAS DLL

2
2%
21
24% 33
38%

17
20%
14
16%

Gambar 2.58
Demografi Kependudukan berdasarkan orang tokoh yang berpengaruh dalam pemberian
informasi kesehatan di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada komunikasi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas penduduk Banjar
Oongan yang berpengaruh dalam pemberian informasi kesehatan adalah
anggota keluarga sebanyak 33 KK (38%) dan minoritas adalah DLL
sebanyak 2 KK (2%).
KETERSEDIAAN TEMPAT REKREASI
YA TIDAK

42
40%

62
60%

Gambar 2.59
Demografi Kependudukan berdasarkan orang ketersediaan tempat rekreasi di wilayah Banjar
Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada rekreasi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas penduduk Banjar
Oongan mengatakan tidak terdapat ketersediaan tempat rekreasi sebanyak
62 KK (60%) dan sisanya tidak.
WAKTU REKREASI
SETIAP MINGGU SETIAP BULAN SAAT LIBUR SEKOLAH PADA SAAT TERTENTU

29
28%

61
59% 9
8%
5
5%

Gambar 2.60
Demografi Kependudukan berdasarkan waktu rekreasi
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada rekreasi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas penduduk Banjar
Oongan mengatakan waktu rekreasi pada saat tertentu sebanyak 61 KK
(59%) dan minoritas waktu rekreasi saat libur sekolah sebanyak 5 KK (5%).

TEMPAT REKREASI
PANTAI TAMAN KEBUN RAYA DLL

31
30% 37
36%

13
12%
23
22%
Gambar 2.61
Demografi Kependudukan berdasarkan tempat rekreasi
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada rekreasi, dapat dilihat dari 104 KK mayoritas penduduk Banjar
Oongan berekreasi ke pantai sebanyak 37 KK (36%) dan minoritas ke kebun
raya sebanyak 13 KK ( 12%).

ADANYA BAYI / BALITA


YA TIDAK

21
20%

83
80%

Gambar 2.62
Demografi Kependudukan berdasarkan adanya bayi / balita di wilayah Banjar Oongan, Desa
Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada bayi, dapat dilihat dari 104 KK penduduk Banjar Oongan yang
memiliki bayi / balita sebanyak 21 KK dan sisanya tidak.
USIA BAYI / BALITA
>28 HARI - 6 BULAN >6 BULAN - 11 BULAN >1 TAHUN - 3 TAHUN

2
10%
2
11%

15
79%

Gambar 2.62
Demografi Kependudukan berdasarkan usia bayi / balita di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja
Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada bayi, dapat dilihat dari 21 jiwa yang dikaji di Banjar Oongan mayoritas
usia bayi / balita adalah >1 tahun – 3 tahun sebanyak 15 jiwa (79%) dan
minoritas berusia >6 bulan – 11 bulan sebanyak 2 KK (11%)
USIA BAYI DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF
0 - 6 BULAN

4
100%

Gambar 2.63
Demografi Kependudukan berdasarkan usia bayi diberikan ASI ekslusif di wilayah Banjar
Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi :

Pada bayi, dari 4 jiwa bayi yang berusia 0-6 bulan di Banjar Oongan sebanyak 4
jiwa (100%) mendapatkan ASI sampai usia 6 bulan
MAKANAN TAMBAHAN SELAIN ASI
YA

2
100%

Gambar 2.64
Demografi Kependudukan berdasarkan makanan tambahan selain ASI pada bayi di wilayah
Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi :

Pada bayi, dari total 2 jiwa yang berumur 0 – 6 bulan di Banjar Oongan sebanyak
2 jiwa (100%) mendapatkan makanan tambahan selain ASI.
USIA ANAK MULAI DIBERI SUSU FORMULA
Sejak Lahir 2 Bulan 4 Bulan 6 Bulan Lain-lain

2
9% 1
5%
2
9%
10
48%

6
29%

Gambar 2.65
Demografi Kependudukan berdasarkan usia anak mulai diberi susu formula
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada bayi, dapat dilihat dari 21 jiwa yang dikaji di Banjar Oongan mayoritas
usia bayi / balita yang mulai diberi susu formulasejak lahir sebanyak 10 KK
(48%) dan minoritas diberikan usia 2 bulan sebanyak 1 jiwa (5%)

MAKANAN TAMBAHAN SELAIN ASI

< 6 Bulan > 6 Bulan Lain-lain

4
19% 6
29%

11
52%
Gambar 2.65
Demografi Kependudukan berdasarkan usia anak mulai diberi susu formula
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada bayi, dapat dilihat dari 21 jiwa yang dikaji di Banjar Oongan mayoritas
usia bayi / balita yang mulai diberi susu formulasejak lahir sebanyak 10 KK
(48%) dan minoritas diberikan usia 2 bulan sebanyak 1 jiwa (5%)

MELAKUKAN PENIMBANGAN BERAT BADAN

Sebulan Sekali 2 Bulan Sekali > 2 Bulan

1
5%
4
19%

16
76%

Gambar 2.66
Demografi Kependudukan berdasarkan melakukan penimbangan berat badan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada bayi, dapat dilihat dari 21 jiwa yang dikaji di Banjar Oongan mayoritas
yang melakukan penimbangan berat badan yaitu pada sebulan sekali
sebanyak 16 KK (76%) dan minoritas melauannya >2 bulan sebanyak 1 KK
(5%).
RUTIN DIAJAK KE POSYANDU
Ya Tidak Pernah Kadang-kadang

1
2 5%
9%

18
86%

Gambar 2.67
Demografi Kependudukan berdasarkan rutin diajak ke posyandu
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada bayi, dapat dilihat dari 21 jiwa yang dikaji di Banjar Oongan mayoritas
rutin bayi / balita yang diajak ke posyandu sebanyak 18 KK (86%) dan
minoritas tidak pernah mengajak ke posyandu sebanyak 1 KK
(5%)
Mendapat Imunisasi
0
0%

ya
tidak

21
100%

Gambar 2.68
Demografi Kependudukan berdasarkan mendapat imunisasi
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada bayi, dapat dilihat dari 21 jiwa yang dikaji di Banjar Oongan yang
mendapat imunisasi sebanyak 21 jiwa (100%).
JENIS IMUNISASI
0-7 hari (Hepatitis B/HB0) 2-3 bulan (BCG)
1 bulan (DPT, Polio 1) 2 bulan (DPT/ HB 1, Polio 2 )
3 bulan (DPT/HB 2, Polio 3) 4 bulan (DPT/ HB 3, Polio 4)
9 bulan (Campak) > 10 bulan imunisasi lengkap

2
0
10%
0% 4
19%
0
15 0%
71%

Gambar 2.69
Demografi Kependudukan berdasarkan jenis imunisasi
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada bayi, dapat dilihat dari 21 jiwa yang dikaji di Banjar Oongan mayoritas
mendapatkan jenis imunisasi > 10 bulan imunisasi lengakap sebanyak 15
jiwa (71%) dan minoritas mendapatkan 0-7 hari (Hepatitis B / HB0)
sebanyak 2 jiwa (10%).
IMUNISASI SESUAI UMUR
YA

21
100%

Gambar 2.70
Demografi Kependudukan berdasarkan imunisasi sesuai umur di wilayah Banjar Oongan, Desa
Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada bayi, dapat dilihat dari 21 jiwa yang dikaji di Banjar Oongan bahwa
sudah melakukan imunisasi sesuai umur sebanyak 21 jiwa (100%).
PANTAUAN BERAT BADAN DAN STATUS GIZI
BALITA
YA

21
100%

Gambar 2.71
Demografi Kependudukan berdasarkan pantauan berat badan dan status gizi balita di wilayah
Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada bayi, dapat dilihat dari 21 jiwa yang dikaji di Banjar Oongan yang
memantau berat badan dan status gizi balita sebanyak 21 jiwa (100%)
ADANYA REMAJA

YA
TIDAK

105
100%

Gambar 2.71
Demografi Kependudukan berdasarkan adanya remaja di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja
Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada remaja, dapat dilihat dari 104 KK di Banjar Oongan terdapat remaja
sebanyak 105 jiwa (100%)
REMAJA MENGIKUTI KEGIATAN KELOMPOK
Ya Tidak

52 53
50% 50%

Gambar 2.72
Demografi Kependudukan berdasarkan remaja yang mengikuti kegiatan kelompok di wilayah
Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada remaja, dapat dilihat dari 105 jiwa di Banjar Oongan mayoritas yang
mengikuti kegiatan kelompok sebanyak 53 jiwa (50%) dan sisanya tidak
MENDAPATKAN PENYULUHAN KESEHATAN
Ya Tidak

25
24%

80
76%

Gambar 2.73
Demografi Kependudukan berdasarkan remaja yang mendapatkan penyuluhan kesehatan di
wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada remaja, dapat dilihat dari 105 jiwa di Banjar Oongan mayoritas yang
mendapatkan penyuluhan kesehatan sebanyak 80 jiwa (76%) dan sisanya
tidak.
JENIS PENYULUHAN KESEHATAN REMAJA

PHBS
35 Reproduksi
40
33%
38% HIV
TBC
Rabies
Narkoba
30 Lain-lain
29%

Gambar 2.74
Demografi Kependudukan berdasarkan jenis penyuluhan yang di dapat remaja
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada remaja, dapat dilihat dari 105 jiwa di Banjar Oongan mayoritas yang
mendapat penyuluhan kesehatan HIV sebanyak 40 jiwa (38%) dan
minoritas mendapatkan penyuluhan TBC sebanyak 30 jiwa (29%)
YANG DILAKUKAN REMAJA SAAT MENGATASI
MASALAH

25 Membicarakan dengan
24% keluarga/orang tua
Membicarakan dengan
teman / kelompok sebaya
Mencari kesibukan

80 Dibiarkan saja
76%

Gambar 2.75
Demografi Kependudukan berdasarkan yang dilakukan remaja saat mengatasi masalah
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada remaja, dapat dilihat dari 105 jiwa di Banjar Oongan mayoritas remaja
saat mengatasi masalah yaitu dengan membicarakan dengan keluarga /
orang tua dan sisanya tidak.
GANGGUAN YANG DIALAMI REMAJA
PEREMPUAN
Dysminorea nyeri haid Gangguan Reproduki Gangguan Kulit Lain-lain

46
100%

Gambar 2.76
Demografi Kependudukan berdasarkan gangguan yang dialami remaja perempuan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada remaja, dapat dilihat dari 105 jiwa di Banjar Oongan dengan jumlah
remaja perempuan 46 jiwa mengalami gangguan lain-lain sebanyak 46 jiwa
(100%).
REMAJA YANG MEROKOK
Ya Tidak

50
48% 55
52%

Gambar 2.77
Demografi Kependudukan berdasarkan remaja yang merokok
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada remaja, dapat dilihat dari 105 jiwa di Banjar Oongan mayoritas remaja
yang merokok sebanyak 55 jiwa (55%) dan sisanya tidak.
REMAJA YANG MENGKONSUMSI
ALKOHOL

30
29%
Ya
Tidak
75
71%

Gambar 2.78
Demografi Kependudukan berdasarkan remaja yang mengkonsumsi alkohol
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada remaja, dapat dilihat dari 105 jiwa di Banjar Oongan mayoritas remaja
tidak mengkonsumsi alkohol sebanyak 75 jiwa (71%) dan sisanya tidak.

Jenis Alkohol
Arak Beer Tuak Wine Lain-lain

10
33%

20
67%
Gambar 2.78
Demografi Kependudukan berdasarkan remaja yang mengkonsumsi alkohol
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

. Interpretasi
Pada remaja, dapat dilihat dari 30 jiwa remaja yang mengkonsumsi alcohol
di Banjar Oongan mayoritas remaja mengkonsumsi alcohol jenis beer
sebanyak 20 jiwa (67%) dan sisanya tidak.

PEMANFAATAN PELAYANAN PKPR


Ya Tidak

11
10%

94
90%

Gambar 2.79
Demografi Kependudukan berdasarkan pemanfaatan pelayanan PKPR
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

. Interpretasi
Pada remaja, dapat dilihat dari 105 jiwa remaja di Banjar Oongan mayoritas
remaja yang tidak memafaatan pelayanan PKPR sebanyak 94 jiwa (90%)
dan sisanya tidak.
USIA REMAJA PUTRI MULAI MENARCH
< 12 tahun 12 tahun/lebih

22
24 48%
52%

Gambar 2.80
Demografi Kependudukan berdasarkan usia remaja putrid mulai menarch
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

. Interpretasi
Pada remaja, dapat dilihat dari 46 jiwa remaja putri di Banjar Oongan
mayoritas remaja putrid yang mulai menarch 12 tahun / lebih sebanyak 24
jiwa (52%) dan sisanya tidak.
KELUHAN MENSTRUASI PADA REMAJA
Ya Tidak Pernah

46
100%

Gambar 2.81
Demografi Kependudukan berdasarkan keluhan menstruasi pada remaja
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

. Interpretasi
Pada remaja, dapat dilihat dari 46 jiwa remaja putri di Banjar Oongan tidak
pernah mengalami keluhan pada saat menstruasi sebanyak 46 jiwa (100%).
VAKSINASI PENCEGAHAN KANKER
SERVIKS PADA REMAJA PUTRI

22
48% Ya
24
52% Tidak

Gambar 2.82
Demografi Kependudukan berdasarkan vaksinasi penegahan kanker serviks pada remaja putri
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

. Interpretasi
Pada remaja, dapat dilihat dari 46 jiwa remaja putri di Banjar Oongan
mayoritas remaja putrid yang tidak melakukan vasinasi penegahan kanker
seviks sebanyak 24 jiwa (52%) dan sisanya melakukan
PEMERIKSAAN SADARI PADA REMAJA
PUTRI

12
26%

Ya
Tidak

34
74%

Gambar 2.83
Demografi Kependudukan berdasarkan pemeriksaan sadari pada remaja putri
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

. Interpretasi
Pada remaja, dapat dilihat dari 46 jiwa remaja putri di Banjar Oongan
mayoritas tidak melakukan pemeriksaan sadari sebanya 34 jiwa (74%) dan
sisanya melakukan.
JUMLAH IBU HAMIL
YA TIDAK

2
9%

21
91%

Gambar 2.84
Demografi Kependudukan berdasarkan jumlah ibu hamil
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada ibu hamil, dapat dilihat dari 23 pasangan PUS di banjar Oongan yang
terdapat ibu hamil sebanyak 2 jiwa (9%) dan sisanya tidak
KEHAMILAN KEBERAPA
KEDUA DLL

1 1
50% 50%

Gambar 2.85
Demografi Kependudukan berdasarkan jumlah kehamilan berapa ibu hamil
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada ibu hamil, dapat dilihat dari 2 jiwa yang dikaji di banjar
Oonganterdapat 1 jiwa kehamilan kedua dan sisanya tidak
KEPEMILIKAN BUKU KIA PADA IBU HAMIL
YA

2
100%

Gambar 2.86
Demografi Kependudukan berdasarkan kepemilikan buku KIA pada ibu hamil
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada ibu hamil, dapat dilihat dari 2 jiwa yang dikaji di banjar Oongan
terdapat 2 jiwa yang memiliki buku KIA
MEMBAWA BUKU KIA SAAT PEMERIKSAAN
KEHAMILAN
YA

2
100%

Gambar 2.87
Demografi Kependudukan berdasarkan ibu hamil membawa buku KIA pada saat pemeriksaan
kehamilan di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada ibu hamil, dapat dilihat dari 2 jiwa yang dikaji di banjar Oongan
terdapat 2 jiwa yang membawa buku KIA pada saat pemeriksaan kehamilan
PEMERIKSAAN IBU HAMIL
bidan praktek dokter spesialis

1 1
50% 50%

Gambar 2.88
Demografi Kependudukan berdasarkan pemeriksaan ibu hamil
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada ibu hamil, dapat dilihat dari 2 jiwa yang dikaji di banjar Oongan
terdapat 1 jiwa (50%)di periksa oleh bidan praktek sedangkan 1 jiwa (50%)
di periksa oleh dokter spesialis
KELUHAN IBU SELAMA MASA KEHAMILAN
Mual lain-lain

1 1
50% 50%

Gambar 2.89
Demografi Kependudukan berdasarkan keluhan ibu selama masa kehamilan ibu hamil
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada ibu hamil, dapat dilihat dari 2 jiwa yang dikaji di banjar Oongan
terdapat 1 jiwa (50%) mengeluh mual sedangkan 1 jiwa (50%) mengeluh
lain-lain.
IMUNISASI PADA IBU HAMIL
ya tidak

1 1
50% 50%

Gambar 2.90
Demografi Kependudukan berdasarkan imunisasi pada ibu hamil
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada ibu hamil, dapat dilihat dari 2 jiwa yang dikaji di banjar Oongan
terdapat 1 jiwa (50%) mendapatkan imunisasi sedangkan 1 jiwa (50%) tidak
mendapatkan imunisasi
IMUNISASI : TETANUS
1

1
100%

Gambar 2.91
Demografi Kependudukan berdasarkan imunisasi tetanus ibu hamil
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada ibu hamil, dapat dilihat dari 1 jiwa yang dikaji di banjar Oongan
terdapat 1 jiwa (100%) mendapatkan imunisasi
PEMERIKSAAN VCT
ya tidak

1 1
50% 50%

Gambar 2.92
Demografi Kependudukan berdasarkan pemeriksaan VCT ibu hamil
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada ibu hamil, dapat dilihat dari 2 jiwa yang dikaji di banjar Oongan
terdapat 1 jiwa (50%) mendapatkan pemeriksaan VCT sedangkan 1 jiwa
(50%) tidak
RENCANA IBU HAMIL MELAKUKAN
PERSALINAN
Klinik Bersalin Rumah Sakit

1 1
50% 50%

Gambar 2.93
Demografi Kependudukan berdasarkan rencana ibu hamil melakukan persalinan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada ibu hamil, dapat dilihat dari 2 jiwa yang dikaji di banjar Oongan
terdapat 1 jiwa (50%) merencana akan melahirkan di klinik bersalin
sedangkan 1 jiwa (50%) merencana akan melahirklan di rumah sakit.
Pemeriksaan kehamilan

Ya

2
100%

Gambar 2.94
Demografi Kependudukan berdasarkan pemeriksaan ibu hamil
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada ibu hamil, dapat dilihat dari 2 jiwa yang dikaji di banjar Oongan
terdapat 2 jiwa (100%) sudah rutin memeriksakan kehamilannya
Imunisasi Tetanous toxoid

1 1
50% 50%

YA TIDAK

Gambar 2.95
Demografi Kependudukan berdasarkan imunisasi Tetanous toxoid padaibu hamil
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada ibu hamil, dapat dilihat dari 2 jiwa yang dikaji di banjar Oongan
terdapat 1 jiwa (50%) mendapatkan imunisasi Tetanous toxoid sedangkan 1
jiwa (50%) tidak
ANAK YANG DI RENCANAKAN
1 anak 2 anak > 2 anak

3
4%
16
25%

46
71%

Gambar 2.96
Demografi Kependudukan berdasarkan anak yang di rencanakan oleh PUS
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Pasangan Usia Subur, dapat dilihat dari 65 jiwa yang dikaji di banjar
Oongan mayoritas merencanakan mepunyai 2 anak sebanyak46 jiwa (71%)
dan minoritas merencanakan mempunyai 1 anak sebanyak 3 jiwa (4%)
Pasangan menggunakan alat
kontrasepsi

10
15%

Ya
Tidak

57
85%

Gambar 2.97
Demografi Kependudukan berdasarkan pasangan menggunakan alat kontrasepsi
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Pasangan Usia Subur, dapat dilihat dari 67 jiwa yang dikaji di banjar
Oongan 57 jiwa (85%) menggunakan alat kontrasepsi dan sisanya tidak
Keluhan Menggunakan Alat
Kontrasepsi

4
7%

Ya
Tidak

53
93%

Gambar 2.98
Demografi Kependudukan berdasarkan keluhan selama memakai alat kontrasepsi
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Pasangan Usia Subur, dapat dilihat dari 57 jiwa yang dikaji di banjar
Oongan 53 jiwa (93%) tidak mempunyai keluhanan dan sisanya tidak
PUS yang Sudah Melakukan
Screening

13
19%

Ya
Tidak

54
81%

Gambar 2.99
Demografi Kependudukan berdasarkan PUS yang sudah melakukan screening
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Pasangan Usia Subur, dapat dilihat dari 67 jiwa yang dikaji di banjar
Oongan 53 jiwa (80%) tidak melakukan screening dan sisanya tidak
Pemeriksaan SADARI pada PUS

4
6%

Ya
Tidak

63
94%

Gambar 2.100
Demografi Kependudukan berdasarkan Pemeriksaan SADARI pada PUS
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Pasangan Usia Subur, dapat dilihat dari 67 jiwa yang dikaji di banjar
Oongan 63 jiwa (94%) sudah melakukan pemeriksaan SADARI dan sisanya
tidak
JUMLAH LANSIA
ya tidak

0
0%

49
100%

Gambar 2.101
Demografi Kependudukan berdasarkan jumlah lansia
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lansia,dapat dilihat bahwa dari 104 KK penduduk di banjar oongan terdapat
lansia sebanyak 49 jiwa
MASALAH YANG SERING DITEMUKAN

2
6% 4 GANGGUAN IMOBILISASI (TIRAH BARING)
12%
14
43% GANGGUAN INSTABILITAS (RESIKO JATUH)
6
18%

7 GANGGUAN INKONTINENSIA (PENGELUARAN


21% URINE)

GANGGUAN INFEKSI

GANGGUAN PENGLIHATAN DAN PENDENGARAN

Gambar 2.102
Demografi Kependudukan berdasarkanmasalah yang sering ditemukan pada lansia
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada masalah yang sering ditemukan pada lansia dapatdilihat bahwa dari 49 jiwa
lansia penduduk di banjar oongan mayoritas ditemukan masalah penglihatan dan
pendengaran sebanyak 14 jiwa (43%) dan minoritas ditemukan masalah gangguan
imobilisasi sebanyak 2 jiwa (6%).

Commented [u6]: ini diagram seperti jam dinding, saya


sudah jelaskan saat bimbingan, jika 0 tidak ada yg memilih
jangan dibuat didiagram di excel.Perbaiki.
PENYAKIT YANG SEDANG DIALAMI LANSIA

6
15%
RHEUMATIC
3 14
36% BATUK
8%
HIPERTENSI
3
KATARAK
8%
KENCING MANIS
LAIN-LAIN
7
18% 6
15%

Gambar 2.103
Demografi Kependudukan berdasarkanpenyakityang sedang dialami lansia
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada penyakit yang sedangdialamilansia dapat dilihat bahwa dari 49 jiwa lansia
penduduk di banjar oongan mayoritas ditemukan penyakit rheumatic sebanyak 14
jiwa (36%) dan minoritas menderita penyakit katarak sebanyak 3 jiwa (8%).
UPAYA YANG DILAKUKAN DALAM
MENGATASI MASALAH
2 10 BEROBAT KE SARANA
0%
5% 3% KESEHATAN
BEROBAT KE NON MEDIS
/ ALTERNATIF
DIOBATI SENDIRI

LAIN - LAIN
36
92%

Gambar 2.104
Demografi Kependudukan berdasarkan masalah yang sering ditemukan pada lansia
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada upaya yang dilakukan dalam mengatasi masalah pada lansia dapat dilihat
bahwa dari 49 jiwa lansia penduduk di banjar oongan mayoritas berobatke sarana
kesehatan sebanyak 36 jiwa (92%) dan minoritas berobat ke non medis sebanyak 2
jiwa (5%).
KEGIATAN YANG DILAKUKAN PADA WAKTU
SENGGANG

6 6 DIAM SAJA / TIDUR -


12% 12% TIDURAN
BERKEBUN / PEKERJAAN
RUMAH
12 MENGASUH CUCU
14 25%
29%
MEJAITAN

LAIN - LAIN
11
22%

Gambar 2.105
Demografi Kependudukan berdasarkankegiatan yang dilakukan pada waktu sengga
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Padalansia, kegiatan yang dilakukan pada waktu senggang dapat dilihat bahwa dari
49 jiwa lansia penduduk di banjar oongan mayoritas mejaitan sebanyak 14 jiwa
(29%) dan minoritas diam saja/tidur-tiduran sebanyak 6 jiwa(12%) dan lain-lain
sebanyak 6 jiwa (12%).
WADAH YANG DIPERLUKAN LANSIA
POSYANDU LANSIA ARISAN LANSIA

1
2%

48
98%

Gambar 2.106
Demografi Kependudukan berdasarkanwadah yang diperlukan lansia
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lansia, wadah yang diperlukan lansia dapat dilihat bahwa dari 49 jiwa lansia
penduduk di banjar oongan mayoritas memilih posyandu lansia sebanyak 48 jiwa
(98%) dan sisanya tidak.
ADANYA POSYANDU LANSIA
YA TIDAK

8
16%

41
84%

Gambar 2.107
Demografi Kependudukan berdasarkanadanya posyandu lansia
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lansia, adanya posyandu lansia dapat dilihat bahwa dari 49 jiwa lansia
penduduk di banjar oongan mayoritas mengatakan adanya posyandu lansia
sebanyak 41 jiwa (84%) dan sisanya tidak.
KEAKTIFAN POSYANDU LANSIA
YA TIDAK

8
20%

33
80%

Gambar 2.108
Demografi Kependudukan berdasarkankeaktifan posyandu lansia
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada lansia, keaktifan posyandu lansia dapat dilihat bahwa dari 49 jiwa lansia
penduduk di banjar oongan mayoritas aktif mengikuti posyandu lansia sebanyak 33
jiwa (80%) dan sisanya tidak.
PERLU DIBENTUKNYA POSYANDU LANSIA
ya tidak

8
100%

Gambar 2.109
Demografi Kependudukan berdasarkan Perlunya Dibentuknya Posyandu Lansia
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Lansia, dapat dilihat dari 8 jiwa yang dikaji di banjar Oongan 8 jiwa
(100%) mengatakan perlu dibentuk posyandu lansia
PENCAHAYAAN YANG CUKUP UNTUK
LANSIA
ya tidak

3
38%

5
62%

Gambar 2.110
Demografi Kependudukan berdasarkan pencahayaan yang cukup untuk lansia
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Lansia, dapat dilihat dari 8 jiwa yang dikaji di banjar Oongan
mayoritas lansia mendapatkan pencahayaan yang cukup sebanyak 5 KK
(62%) dan sisanya tidak.
KELUARGA YANG SUDAH MENYAJIKAN
MAKANAN DENGAN GIZI SEIMBANG
ya tidak

4
4%

100
96%

Gambar 2.111
Demografi Kependudukan berdasarkan keluarga yang menyajikan makanan bergizi
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Gizi, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji di banjar Oongan
mayoritas keluarga sudah menyajikan makanan yang bergizi seimbang
sebanyak 100 KK (96%) dan sisanya tidak.
MENCUCI BAHAN
Tidak MAKANAN
2
2%

Ya
101
98%

Gambar 2.112
Demografi Kependudukan berdasarkan cara mencuci bahan makanan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Gizi, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji di banjar Oongan
mayoritas keluarga sudah mencuci bahan makanan sebanyak 101 KK (98%)
dan sisanya tidak.
CARA MENCUCI SAYUR
Cuci baru dipotong Dipotong kemudian dicuci Lain-lain

1
1%

47
46% 55
53%

Gambar 2.113
Demografi Kependudukan berdasarkan cara mencuci sayur
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Gizi, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji di banjar Oongan
mayoritas keluarga mencuci sayuran dengan cara mencuci baru dipotong
sebanyak 55 KK (53%) dan minoritas dengan cara lain-lain sebanyak 1 KK
(1%).
AIR YANG DIKONSUSMSI OLEH KELUARGA
Air dimasak atau direbus dahulu Air kemasan atau aqua Air yang tidak dimasak

1
1%
25
24%

77
75%

Gambar 2.114
Demografi Kependudukan berdasarkan air yang dikonsumsi oleh keluarga
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Gizi, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji di banjar Oongan
mayoritas air yang dikonsumsi keluarga adalah air kemasan atau aqua
sebanyak 77 KK (75%) dan minoritas mengkonsumsi air yang tidak
dimasak sebanyak 1 KK (1%).
MENGKONSUMSI GARAM BERYODIUM
Ya Tidak

26
26%

75
74%

Gambar 2.115
Demografi Kependudukan berdasarkan mengkonsumsi garam beryodium
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Gizi, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji di banjar Oongan
mayoritas keluarga mengkonsumsi garam yang beryodium sebanyak 75 KK
(74%) dan sisanya tidak.
MENYAJIKAN MAKANAN DIATAS MEJA
MAKAN
Tertutup Terbuka

2
2%

102
98%

Gambar 2.116
Demografi Kependudukan berdasarkan cara menyajikan makanan diatas meja
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Gizi, dapat dilihat dari 104 KK yang dikaji di banjar Oongan
mayoritas keluarga menyajikan makanan diatas meja dengan cara tertutup
sebanyak 102 KK (98%) dan sisanya tidak.
ANGGOTA KELUARGA YANG SAKIT SELAMA 6
BULAN TERAKHIR
Ya Tidak

29
28%

75
72%

Gambar 2.117
Demografi Kependudukan berdasarkan jumlah anggota keluarga yang sakit selama 6 bulan
terakhir di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Penanggulangan Penyakit Menular, dapat dilihat dari 104 KK
penduduk Banjar Oongan mayoritas tidak keluarga yang sakit selama 6
bulan terakhir sebanyak 75 KK (72%) dan sisanya iya.
PENYAKIT YANG BIASANYA / SERING
DIDERITA KELUARGA
Diare DB Demam Penyakit mata Batuk Pilek Lain-lain

8 3
8% 3%
1
30
1%
32 28%
30%

1
1%
30
29%

Gambar 2.118
Demografi Kependudukan berdasarkan penyakit yang biasanya diderita keluarga
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Penanggulangan Penyakit Menular, dapat dilihat dari 104 KK
penduduk Banjar Oongan mayoritas penyakit yang sering diderita keluarga
adalah pilek sebanyak 32 KK (30%) dan minoritas penyakit yang diderita
adalah DB sebanyak 1 KK (1%).
ANGGOTA YANG MENDERITA BATUK
BERDAHAK

tidak

104
100%

Gambar 2.119
Demografi Kependudukan berdasarkan anggota yang menderita batuk berdahak
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Penanggulangan Penyakit Menular, dapat dilihat dari 104 KK
penduduk Banjar Oongan mayoritas keluarga tidak ada yang menderita
batuk berdahak sebanyak 104 KK (100%) .
yang pernah didiagnosis TB
Tidak Ya

104
100%

Gambar 2.120
Demografi Kependudukan berdasarkan anggota yang terdiagnosis TB
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Penanggulangan Penyakit Menular, dapat dilihat dari 104 KK
penduduk Banjar Oongan mayoritas keluarga tidak ada yang terdiagnosis
TB sebanyak 104 KK (100%).
MENINGGAL 6 BULAN TERAKHIR
ya tidak

1
1%

103
99%

Gambar 2.121
Demografi Kependudukan berdasarkan anggota yang meninggal 6 bulan terakhir
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Penanggulangan Penyakit Menular, dapat dilihat dari 104 KK
penduduk Banjar Oongan mayoritas keluarga ttidak ada yang meninggal 6
bulan terakhir sebanyak 103 KK (99%) dan sisanya iya.
DBD dalam 3 bulan terakhir
Ya Tidak

2
2%

102
98%

Gambar 2.122
Demografi Kependudukan berdasarkan anggota yang terkena DBD 3 bulan terakhir
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Penanggulangan Penyakit Menular, dapat dilihat dari 104 KK
penduduk Banjar Oongan mayoritas keluarga tidak ada yang terkena DBD
3 bulan terakhir sebanyak 102 KK (98%) dan sisanya iya.
jenis penyakit
DM Asthma Epilepsi Lain-lain

13
16 35%
43%

1 7
3% 19%

Gambar 2.123
Demografi Kependudukan berdasarkan jenispenyakit yang pernah diderita keluarga di wilayah
Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Penanggulangan Tidak Penyakit Menular, dapat dilihat dari 104 KK
penduduk Banjar Oongan mayoritas keluarga mengalami penyakit lain-lain
(rheumatic) sebanyak 16 KK (43%) dan minoritas penyakit epilepsy
sebanyak 1 KK (3%).
PENYAKIT TIDAK MENULAR
hipertensi stroke batu ginjal lain - lain

10
31%

18
56%
1
3% 3
10%

Gambar 2.124
Demografi Kependudukan berdasarkan jenispenyakit tidak menular yang pernah diderita
keluarga di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Penanggulangan Tidak Penyakit Menular, dapat dilihat dari 104 KK
penduduk Banjar Oongan mayoritas keluarga mengalami penyakit tidak
menular seperti hipertensi sebanyak 18 KK (56%) dan minoritas menderita
batu ginjal sebanyak 1 KK (3%).
Penderita hipertensi setiap jiwa 18
4%

394
96%

YA TIDAK

Gambar 2.125
Demografi Kependudukan berdasarkan penderita hipertensi di wilayah Banjar Oongan, Desa
Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Penanggulangan Tidak Penyakit Menular, dapat dilihat dari 412 jiwa
penduduk Banjar Oongan mayoritas keluarga tidak ada yang menderita
hipertensi sebanyak 394 jiwa (96%) dan sisanya iya.
teratur mengkonsumsi obat HT
YA Tidak

7
39%

11
61%

Gambar 2.126
Demografi Kependudukan berdasarkan penderita hipertensi teratur mengkonsumsi HT
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Penanggulangan Tidak Penyakit Menular, dapat dilihat dari 18 jiwa
penduduk Banjar Oongan yang mengalami hipertensi mayoritas penduduk
teratur mengkonsumsi obat HT sebanyak 11 jiwa (61%) dan sisanya tidak.
Pengukuran tekanan darah

18
100%

YA TIDAK

Gambar 2.127
Demografi Kependudukan berdasarkan pengukuran tekanan darah
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Penanggulangan Tidak Penyakit Menular, dapat dilihat dari 18 jiwa
penduduk Banjar Oongan yang mengalami hipertensi mayoritas penduduk
melakukan pengukuran tekanan darah sebanyak 18 jiwa (100%).
Hasil Pengukuran

18
24%

58
76%

HIPER NORMAL

Gambar 2.128
Demografi Kependudukan berdasarkan hasil pengukuran
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Penanggulangan Tidak Penyakit Menular, dapat dilihat dari 76 jiwa
penduduk Banjar Oongan mayoritas penduduk memiliki tekanan darah
normal sebanyak 58 jiwa (76%).
MEMINUM OBAT TERATUR
Ya Tidak

7
39%

11
61%

Gambar 2.129
Demografi Kependudukan berdasarkan meminum obat teratur
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Penanggulangan Tidak Penyakit Menular, dapat dilihat dari 18 jiwa
penduduk Banjar Oongan yang mengalami hipertensi mayoritas penduduk
teratur mengkonsumsi obat sebanyak 11 jiwa (61%) dan sisanya tidak.
pemeriksan dan pengambilan obat
Puskesmas Klinik Dokter Umum Lain-lain

4
6 22%
33%

2
11%

6
34%

Gambar 2.130
Demografi Kependudukan berdasarkan pemeriksaan dan pengambilan obat
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Penanggulangan Tidak Penyakit Menular, dapat dilihat dari 18 jiwa
penduduk Banjar Oongan yang mengalami hipertensi mayoritas penduduk
memeriksa dan mengambil obat di dokter umum sebanyak 6 jiwa (34%) dan
sianya di tempat lain.
Pemeriksaan Kesehatan 6 bulan <

49
47%
55
53%

YA TIDAK

Gambar 2.131
Demografi Kependudukan berdasarkan pemeriksaan kesehatan 6 bulan terakhir
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
PadaScreening Kesehatan, dapat dilihat dari 104 KK penduduk Banjar
Oongan mayoritas keluarga melakukan pemeriksaan 6 bulan terakhir
sebanyak 55 kk (53%) dan sisanya tidak.
Pemeriksaan Kesehatan

7
13%
6
11%
1
2%

41
74%

GD AU KOL TD

Gambar 2.132
Demografi Kependudukan berdasarkan pemeriksaan kesehatan
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Screening Kesahatan, dapat dilihat dari 55 KK penduduk Banjar
Oongan yang memeriksa kesehatan mayoritas keluarga memeriksa tekanan
darah sebanyak 41 KK (74%) dan sisanya memeriksa yang lain.
MENGALAMI GANGGUAN JIWA
YA TIDAK 2
2%

410
98%

Gambar 2.133
Demografi Kependudukan berdasarkan penduduk yang mengalami gangguan jiwa
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Kesehatan Jiwa, dapat dilihat dari 412 jiwa penduduk Banjar Oongan
mayoritas tidak ada yang mengalami gangguan jiwa sebanyak 410 jiwa
(98%) dan sisanya iya.
Rutunitas minum obat

2
100%

YA TIDAK

Gambar 2.134
Demografi Kependudukan berdasarkan penduduk yang mengalami gangguan jiwa rutinitas
minum obat
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Kesehatan Jiwa, dapat dilihat dari 2 jiwa penduduk Banjar Oongan
yang mengalami gangguan jiwa mayoritas tidak ada rutinitas
mengkonsumsi obat sebanyak 2 jiwa (100%).
Rutinitas Kontrol

2
100%

YA TIDAK

Gambar 2.135
Demografi Kependudukan berdasarkan penduduk yang mengalami gangguan jiwa rutinitas
kontrol
di wilayah Banjar Oongan, Desa Tonja Denpasar Utara pada tahun 2018.

Interpretasi
Pada Kesehatan Jiwa, dapat dilihat dari 2 jiwa penduduk Banjar Oongan
yang mengalami gangguan jiwa mayoritas tidak ada rutinitas control ke
dokter sebanyak 2 jiwa (100%).
ANALISA DATA
1. DATA FOKUS
Data Subjektif Data Objektif
1. Dari 105 orang remaja yang terkaji, 1. Dari 104 KK yang terkaji, terdapat 8 %
terdapat 46 remaja putri, dimana (8 KK) dengan kondisi rumah secara
mayoritas sebesar 52 % (24 remaja umum tidak bersih
putri) tidak mendapatkan vaksinasi 2. Dari 104 KK yang terkaji , terdapat
pencegahan kanker serviks tempat sampah yang terbuka adalah 45
2. Dari 65 pasangan usia subur, sebesar KK ( 43% )
80% (53 jiwa) belum pernah melakukan 3. Dari 104 KK yang terkaji, terdapat
screening kanker serviks. SPAL (Saluran Pembuangan Air
3. Dari 65 pasangan usia subur, sebesar Limbah) yang terbuka sebanyak 5 KK
6% (4 jiwa) belum pernah melakukan (9%)
SADARI secara rutin. 4. Dari 59 KK yang memiliki hewan
4. Dari 65 pasangan usia subur yang peliharaan, terdapat 7% (4 KK) yang
menggunakan alat kontrasepsi memiliki kondisi kandang tidak bersih
sebanyak 34 pasangan, didapatkan 5. Dari 59 KK yang memiliki hewan
sebesar 7% (4 jiwa) memiliki keluhan peliharaan, sebanyak 10% (6 KK)
selama menggunakan alat kontrasepsi, memiliki jarak kandang dengan tempat
yaitu : BB naik, haid tidak teratur, mual tidur <10 meter
dan keputihan. 6. Dari 104 KK yang terkaji, sebanyak
5. Dari 104 KK mayoritas yang mencuci 90% (90KK) tidak memiliki tempat
sayur lalu di potong 53% (55KK) dan penampungan air dan barang bekas
yang minoritas 1 % melakukan dengan
cara yang lain.
6. Dari 49 lansia yang terkaji, mayoritas
lansia mengalami gangguan
penglihatan dan pendengaran sebanyak
43% (14 jiwa) dan 6% (2 jiwa)
mengalami gangguan imobilisasi.
7. Dari 39 lansia yang mengeluhkan
masalah kesehatan, terdapat mayoritas
lansia mengalami penyakit rheumatic Commented [u7]: idem
sebanyak 36% (14 jiwa) dan 18% (7
jiwa) mengalami penyakit hipertensi
8. Dari 49 lansia yang terkaji terdapat
lansia yang menggunakan waktu
sengang dengan diam saja/tidur-tiduran
sebanyak 12% (6 jiwa)
9. Dari 49 lansia yang terkaji, yang tidak
aktif mengikuti posyandu lansia yaitu
sebanyak 20% (8 jiwa)

10. Dari 104 KK yang terkaji, 30 KK (29%)


penyakit yang sering diderita keluarga
adalah diare
11. Dari 104 KK yang terkaji, 7 KK (7%)
penyakit yang dimiliki keluarga adalah
asthma.
12. Dari 412 jiwa yang terkaji, sebanyak
56% (18 jiwa) mengalami hipertensi
dan sebanyak 10% mengalami stroke
13. Dari 18 jiwa yang mengalami
hipertensi, sebanyak 39% (7 jiwa) tidak
meminum obat hipertensi secara teratur
14. Dari 104 KK yang terkaji, sebanyak 7
KK (7%) membakar sampah
15. Dari 19 KK penduduk yang terkaji
menggunakan sumur, mayoritas yang
jarak sumur dan resapan septic tank <10
meter adalah 4 KK (21%).
16. Dari 104 KK yang terkaji penduduk
yang membuang limbah air dapur ke
selokan sebanyak 57 KK (55%) dan
dibiarkan menggenang sebanyak 1 KK
(1%)
17. Dari 104 KK yang terkaji 64 KK (32%)
membuang limbah kamar mandi ke
selokan sebanya 44 KK (42%)
18. Dari 104 KK yang terkaji, 30 KK (29%)
penyakit yang sering diderita keluarga
adalah diare
19. Dari 104 KK yang terkaji, terdapat 54%
(56 KK) mengatakan anggota
keluarganya merokok
20. Dari 56 KK yang merokok, anggota
keluarga yang merokok diluar ruangan
sebesar 87% (49 KK) sedangkan yang
merokok didalam ruangan sebesar 16%
(9 KK)
21. Dari 105 orang remaja yang terkaji
sebesar 52% ( 55 orang ) yang merokok
22. Dari 104 KK yang terkaji, 7 KK (7%)
penyakit yang dimiliki keluarga adalah
asthma
23. Dari 105 orang remaja yang terkaji,
10% (11 orang ) remaja yang
mengkonsumsi alkohol.
24. (11 orang ) remaja yang mengkonsumsi
alkohol, 33% (10 orang ) jenis alkohol
yang dikonsumsi adalah tuak,
sedangkan 67% (20 orang) jenis
alkohol yang dikonsumsi adalah beer
2. ANALISA MASALAH

No Data Masalah
1. DS : Ketidakefektifan
1. Dari 105 orang remaja yang terkaji, terdapat 46 Pemeliharaan Kesehatan
remaja putri, dimana mayoritas sebesar 52 %
(24 remaja putri) tidak mendapatkan vaksinasi
pencegahan kanker serviks
2. Dari 65 pasangan usia subur, sebesar 80% (53
jiwa) belum pernah melakukan screening
kanker serviks.
3. Dari 65 pasangan usia subur, sebesar 43% (28
jiwa) belum pernah melakukan SADARI
secara rutin.
4. Dari 65 pasangan usia subur yang
menggunakan alat kontrasepsi sebanyak 34
pasangan, didapatkan sebesar 7% (4 jiwa)
memiliki keluhan selama menggunakan alat
kontrasepsi, yaitu : BB naik, haid tidak teratur,
mual dan keputihan.
5. Dari 104 KK mayoritas yang mencuci sayur
lalu di potong 53% (55KK) dan yang minoritas
1 % melakukan dengan cara yang lain.
6. Dari 49 lansia yang terkaji, mayoritas lansia
mengalami gangguan penglihatan dan
pendengaran sebanyak 43% (14 jiwa) dan 6%
(2 jiwa) mengalami gangguan imobilisasi.
7. Dari 39 lansia yang mengeluhkan masalah
kesehatan, terdapat mayoritas lansia
mengalami penyakit rheumatic sebanyak 36% Commented [u8]: idem
(14 jiwa) dan 18% (7 jiwa) mengalami
penyakit hipertensi
8. Dari 49 lansia yang terkaji terdapat lansia yang
menggunakan waktu sengang dengan diam
saja/tidur-tiduran sebanyak 12% (6 jiwa)
9. Dari 49 lansia yang terkaji, yang tidak aktif
mengikuti posyandu lansia yaitu sebanyak 20%
(8 jiwa)

10. Dari 104 KK yang terkaji, 30 KK (29%)


penyakit yang sering diderita keluarga adalah
diare
11. Dari 104 KK yang terkaji, 7 KK (7%) penyakit
yang dimiliki keluarga adalah asthma.
12. Dari 412 jiwa yang terkaji, sebanyak 56% (18
jiwa) mengalami hipertensi dan sebanyak 10%
mengalami stroke
13. Dari 18 jiwa yang mengalami hipertensi,
sebanyak 39% (7 jiwa) tidak meminum obat
hipertensi secara teratur

DO :
1. Dari 104 KK yang terkaji, terdapat 8 % (8 KK)
dengan kondisi rumah secara umum tidak
bersih
2. Dari 104 KK yang terkaji , terdapat tempat
sampah yang terbuka adalah 45 KK ( 43% )
3. Dari 104 KK yang terkaji, terdapat SPAL
(Saluran Pembuangan Air Limbah) yang
terbuka sebanyak 5 KK (9%)
4. Dari 59 KK yang memiliki hewan peliharaan,
terdapat 7% (4 KK) yang memiliki kondisi
kandang tidak bersih
5. Dari 59 KK yang memiliki hewan peliharaan,
sebanyak 10% (6 KK) memiliki jarak kandang
dengan tempat tidur <10 meter

2. DS : Perilaku Kesehatan
1. Dari 104 KK yang terkaji, sebanyak 7 KK (7%) Cenderung Berisiko
membakar sampah
2. Dari 19 KK penduduk yang terkaji
menggunakan sumur, mayoritas yang jarak
sumur dan resapan septic tank <10 meter
adalah 4 KK (21%).
3. Dari 104 KK yang terkaji penduduk yang
membuang limbah air dapur ke selokan
sebanyak 57 KK (55%) dan dibiarkan
menggenang sebanyak 1 KK (1%)
4. Dari 104 KK yang terkaji 64 KK (32%)
membuang limbah kamar mandi ke selokan
sebanya 44 KK (42%)
5. Dari 104 KK yang terkaji, 30 KK (29%)
penyakit yang sering diderita keluarga adalah
diare
6. Dari 104 KK yang terkaji, terdapat 54% (56
KK) mengatakan anggota keluarganya
merokok
7. Dari 56 KK yang merokok, anggota keluarga
yang merokok diluar ruangan sebesar 87% (49
KK) sedangkan yang merokok didalam
ruangan sebesar 16% (9 KK)
8. Dari 105 orang remaja yang terkaji sebesar
52% ( 55 orang ) yang merokok
9. Dari 104 KK yang terkaji, 7 KK (7%) penyakit
yang dimiliki keluarga adalah asthma
10. Dari 105 orang remaja yang terkaji, 10% (11
orang ) remaja yang mengkonsumsi alkohol.
11. (11 orang ) remaja yang mengkonsumsi
alkohol, 33% (10 orang ) jenis alkohol yang
dikonsumsi adalah tuak, sedangkan 67% (20
orang) jenis alkohol yang dikonsumsi adalah
beer

DO :
1. Dari 104 KK yang terkaji, terdapat 8 % (8 KK)
dengan kondisi rumah secara umum tidak
bersih
2. Dari 104 KK yang terkaji , terdapat tempat
sampah yang terbuka adalah 45 KK ( 43% )
3. Dari 104 KK yang terkaji, terdapat SPAL
(Saluran Pembuangan Air Limbah) yang
terbuka sebanyak 5 KK (9%)
4. Dari 59 KK yang memiliki hewan peliharaan,
terdapat 7% (4 KK) yang memiliki kondisi
kandang tidak bersih
5. Dari 59 KK yang memiliki hewan peliharaan,
sebanyak 10% (6 KK) memiliki jarak kandang
dengan tempat tidur <10 meter
6. Dari 104 KK yang terkaji, sebanyak 90%
(90KK) tidak memiliki tempat penampungan
air dan barang bekas

Penepisan Masalah / Scoring


Sifat masalah Kemungkinan Potensi Menonjolnya Total
masalah dapat masalah masalah
dirubah untuk
dicegah
No Masalah
Wellness = 3 Mudah = 2 Tinggi = 3 Segera = 2
Aktual = 3 Sebagian = 1 Cukup = 2 Tidak perlu = 1
Resiko = 2 Tidak dapat = 0 Rendah = 1 Tidak dirasakan = 0
Potensial = 1
Bobot 1 Bobot 2 Bobot 1 Bobot 1
Ketidakefektifan
1 pemeliharaan
kesehatan
Perilaku kesehatan
2
cenderung berisiko

Cara Scoring
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria
2. Skor dibagi dengan makna tertinggi dan kalikan dengan bobot

𝑠𝑘𝑜𝑟
× 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡
𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

3. Jumlahkan skor untuk seluruh kriteria


RENCANA KEPERAWATAN

DATA DIAGNOSA INTERVENSI


NOC NIC
DS : Ketidakefektifan 1. Peningkatkan Screening kesehatan
1. Dari 105 orang remaja yang terkaji, Pemeliharaan prilaku Kesehatan
terdapat 46 remaja putri, dimana Kesehatan 2. Mengetahui
mayoritas sebesar 52 % (24 remaja manajemen
putri) tidak mendapatkan vaksinasi penyakit
pencegahan kanker serviks 3. Bertambahnya
2. Dari 65 pasangan usia subur, sebesar pengetahuan
80% (53 jiwa) belum pernah tentang proses
melakukan screening kanker serviks. penyakit
3. Dari 65 pasangan usia subur, sebesar 4. Rutin melakukan
6% (4 jiwa) belum pernah melakukan screening
SADARI secara rutin. kesehatan
4. Dari 65 pasangan usia subur yang 5. Peningkatan
menggunakan alat kontrasepsi pengetahuan
sebanyak 34 pasangan, didapatkan keluarga dalam
sebesar 7% (4 jiwa) memiliki keluhan merawat anggota
selama menggunakan alat kontrasepsi, yang sakit
yaitu : BB naik, haid tidak teratur, 1. Peningkatkan Terapi
mual dan keputihan. prilaku kepatuhan Komplementer
5. Dari 104 KK mayoritas yang mencuci minum obat
sayur lalu di potong 53% (55KK) dan 2. Peningkatkan
yang minoritas 1 % melakukan kemampuan
dengan cara yang lain. keluarga dalam
6. Dari 49 lansia yang terkaji, mayoritas merawat keluarga
lansia mengalami gangguan yang sakit
penglihatan dan pendengaran 3. Peningkatkan
sebanyak 43% (14 jiwa) dan 6% (2 status kesehatan
jiwa) mengalami gangguan 4. Menurunkan
imobilisasi. tingkat morbilitas
7. Dari 39 lansia yang mengeluhkan 1. Peningkatkan Penyuluhan
masalah kesehatan, terdapat mayoritas status kesehatan Kesehatan
lansia mengalami penyakit rheumatic 2. Menurunkan PencegahanCommented [u9]: idem
sebanyak 36% (14 jiwa) dan 18% (7 tingkat morbilitas hipertensi
jiwa) mengalami penyakit hipertensi 3. Bertambahnya
8. Dari 49 lansia yang terkaji terdapat pengetahuan
lansia yang menggunakan waktu tentang proses
sengang dengan diam saja/tidur- penyakit
tiduran sebanyak 12% (6 jiwa) 4. Warga mampu
9. Dari 49 lansia yang terkaji, yang tidak mengaplikasikan
aktif mengikuti posyandu lansia yaitu tentang cara
sebanyak 20% (8 jiwa) mencegah
10. Dari 104 KK yang terkaji, 30 KK hipertensi
(29%) penyakit yang sering diderita
keluarga adalah diare
11. Dari 104 KK yang terkaji, 7 KK (7%)
penyakit yang dimiliki keluarga
adalah asthma.
12. Dari 412 jiwa yang terkaji, sebanyak
56% (18 jiwa) mengalami hipertensi
dan sebanyak 10% mengalami stroke
13. Dari 18 jiwa yang mengalami
hipertensi, sebanyak 39% (7 jiwa)
tidak meminum obat hipertensi secara
teratur

DO :
1. Dari 104 KK yang terkaji, terdapat 8
% (8 KK) dengan kondisi rumah
secara umum tidak bersih
2. Dari 104 KK yang terkaji , terdapat
tempat sampah yang terbuka adalah
45 KK ( 43% )
3. Dari 104 KK yang terkaji, terdapat
SPAL (Saluran Pembuangan Air
Limbah) yang terbuka sebanyak 5 KK
(9%)
4. Dari 59 KK yang memiliki hewan
peliharaan, terdapat 7% (4 KK) yang
memiliki kondisi kandang tidak bersih
5. Dari 59 KK yang memiliki hewan
peliharaan, sebanyak 10% (6 KK)
memiliki jarak kandang dengan
tempat tidur <10 meter

DS : Prilaku kesehatan 1. Kurangi perilaku Penyuluhan


1. Dari 104 KK yang terkaji, sebanyak 7 cenderung beresiko masyarakat dalam Kesehatan Napza,
KK (7%) membakar sampah mengkonsumsi Rokok – Alkohol
2. Dari 19 KK penduduk yang terkaji rokok dan minum
menggunakan sumur, mayoritas yang alkohol
jarak sumur dan resapan septic tank 2. Tingkatkan
<10 meter adalah 4 KK (21%). pengetahuan
3. Dari 104 KK yang terkaji penduduk masyarakat
yang membuang limbah air dapur ke mengenai bahaya
selokan sebanyak 57 KK (55%) dan dari rokok dan
dibiarkan menggenang sebanyak 1 alkohol terhadap
KK (1%) kesehatan
4. Dari 104 KK yang terkaji 64 KK 3. Warga mampu
(32%) membuang limbah kamar mengaplikasikan
tentang cara
mandi ke selokan sebanya 44 KK
menggurangi
(42%)
prilaku merokok
5. Dari 104 KK yang terkaji, 30 KK dan konsumsi
(29%) penyakit yang sering diderita alcohol
keluarga adalah diare 1. Peningkatkan Penyuluhan
6. Dari 104 KK yang terkaji, terdapat status kesehatan PAPSMEAR dan
54% (56 KK) mengatakan anggota 2. Menurunkan Pencegahan Kanker
keluarganya merokok tingkat morbilitas Serviks
7. Dari 56 KK yang merokok, anggota 3. Bertambahnya
keluarga yang merokok diluar pengetahuan
ruangan sebesar 87% (49 KK) tentang proses
sedangkan yang merokok didalam penyakit
ruangan sebesar 16% (9 KK) 4. Warga mampu
8. Dari 105 orang remaja yang terkaji mengaplikasikan
sebesar 52% ( 55 orang ) yang tentang
merokok caramencegah
9. Dari 104 KK yang terkaji, 7 KK (7%) kanker serviks
penyakit yang dimiliki keluarga
adalah asthma
10. Dari 105 orang remaja yang terkaji,
10% (11 orang ) remaja yang
mengkonsumsi alkohol.
11. (11 orang ) remaja yang
mengkonsumsi alkohol, 33% (10
orang ) jenis alkohol yang dikonsumsi
adalah tuak, sedangkan 67% (20
orang) jenis alkohol yang dikonsumsi
adalah beer

DO :
1. Dari 104 KK yang terkaji, terdapat 8
% (8 KK) dengan kondisi rumah
secara umum tidak bersih
2. Dari 104 KK yang terkaji , terdapat
tempat sampah yang terbuka adalah
45 KK ( 43% )
3. Dari 104 KK yang terkaji, terdapat
SPAL (Saluran Pembuangan Air
Limbah) yang terbuka sebanyak 5 KK
(9%)
4. Dari 59 KK yang memiliki hewan
peliharaan, terdapat 7% (4 KK) yang
memiliki kondisi kandang tidak bersih
5. Dari 59 KK yang memiliki hewan
peliharaan, sebanyak 10% (6 KK)
memiliki jarak kandang dengan
tempat tidur <10 meter
6. Dari 104 KK yang terkaji, sebanyak
90% (90KK) tidak memiliki tempat
penampungan air dan barang bekas
Plan of Action

Diagnosis Intervensi Sumber Pe


No Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Media
Keperawatan (NIC) Dana
1. Ketidakefektifan TUM: Skrining Pemeriksaan Masyarakat Minggu, Balai Swadaya  Spygnoma
pemeliharaan Setelah dilakukan kesehatan gratis kesehatan umum 12Agustus Banjar Mahasiswa mometer
Kesehatan tindakan keperawatan (TD, IMT, GD) 2018  Penimbang
selama1 minggu warga Pukul 08.00- Dan kampus an N
Banjar Oongan, Desa selesai (kerjasama)  Meteran S
Tonja dapat mengatur  Stik gula
kesehatan secara baik dan (D
efektif /

TUK:
a. Warga dapat aktif
dalam kegiatan yang
diadakan di banjar
seperti screening
kesehatan/posyandu
b. Warga dapat
membuat keputusan Manajemen Terapi Masyarakat Minggu, 12 Balai Swadaya Alat terapi
yang tepat tentang pengobatan komplementer umum Agustus banjar mahasiswa komplemeter Bap
upaya pengobatan dan 2018
bersedia melakukan Latu husada
perawatan yang baik Pukul 08.00- dan Bangli (P
dan benar. selesai Bali Usada
c. Warga mau
menciptakan sarana
kesehatan kecil
dirumah dengan
pembentukan TOGA

2. Prilaku TUM: Pendidikan Penyuluhan Masyarakat Minggu, Balai Swadaya - LCD (Ku
Kesehatan Kesehatan tentang : umum 12Agustus banjar mahasiswa - Leaflet Dew
Cenderung Setelah dilakukan  Pencegahan 2018 - Powerpoint
Beresiko tindakan keperawatan hipertensi Pukul 08.00-
selama 1 minggu warga selesai
Banjar Oongan, Desa
Tonja dapat mengatasi dan
memodifikasi perilaku
berisiko

TUK :
1. Warga memilih
kegiatan yang mampu Penyuluhan STT Minggu, Balai Swadaya - LCD (Pa
mengurangi risiko tentang : 12Agustus banjar mahasiswa - Leaflet 13)
2. Warga mau  Perilaku 2018 - Powerpoint
mengubah perilaku merokok dan Pukul 19.00-
secara bertahap minum selesai
3. Warga menjaga alcohol
perilaku adaptif guna Penyuluhan Ibu PKK Minggu, Balai Swadaya - LCD
mengurangi perilaku tentang : 19Agustus banjar mahasiswa - Leaflet
maladaptive  Papsmear dan 2018 - Powerpoint (S
Pencegahan Pukul 09.00-
selesai
kanker
serviks
Lampiran

1. Susunan Organisasi
Pembibing Akademik : Ni Wayan Sunia Dewi,S.Kep.,M.Kes
Dewa Putu Arwidiana,S.Kep.,Ns.,MAP
Ns. Nurul Faidah, S.Kep.,M.Kes
Ketua : I Putu Mahendra Nara Adi Wiguna (15.321.2334)
Wakil : Putu Liawan (15.321.2410)
Bendahara : A.A Gd Prayatama Putra (15.321.2267)
Ni Luh Eka Maryati (15.321.2402)
Sekretaris : Putu Dikapayana (15.321.2264)
Ni Nyoman Soma Wati (15.321.2411)
Anggota : Ni wayan Sulistyari (15.321.2260)
Putu Ayu Nika Widyasari (15.321.2262)
Putu Ayu Novelia Kristina Dewi (15.321.2263)
Putu Dya Madiana (15.321.2265)
Putu Monita Mahardani (15.321.2266)
Dewa Ayu Agung Sri Manika Handayni (15.321.2268)
Gilbert satria Andika Suwarno (15.321.2269)
Gusti Ayu Putri Noviani (15.321.2270)
I Gede Nanda Arya Yoga (15.321.2271)
I Gusti Ayu Ngurah Meitriani (15.321.2272)
I Kadek Manik Sudarsana (15.321.2274)
I Komang Jaya Sumyarta (15.321.2275)
I Komang Kariana (15.321.2276)
I Gusti Made Dwi Adi Wiguna (15.321.2273)
Ni Luh Putu Sri Kumala Dewi Sidiarta (15.321.2403)
Ni Luh Sima Setiari Dewi (15.321.2404)
Ni Made Anik Suyanti (15.321.2409)
Ni Made Fitri Darmayani (15.321.2406)
Ni Made Parwati (15.321.2407)
Ni Made Rai Dwi Jayanti (15.321.2408)
Ni Nengah Wiwik Aryanti (15.321.2409)
Ni Nyoman Rai Puspitasari (15.321.2410)
Ni Putu Suartini (15.321.2415)
Ni Wayan Febriyanti (15.321.2417)
Ni Wayan Mirayanti (15.321.2418)
Ni Made Devi Jayengdari (15.321.2249)
Ni Wayan Novi Restianingsih (15.321.2419)
I Made AdityaVashu Dewa (15.321.2330)
Ni Putu Diah Setyawati (15.321.2412)
Rahimah Saputri (15.321.2421)
Ni Komang Heny Sulistiawati (15.321.2424)
I Made Ari Wijaya (15.321.2331)
I Made Dekan Bayu (15.321.2332)
I Putu Wirawan (15.321.2335)
Indah Sari (15.321.2336)
Komang Sri Purnama Dewi (15.321.2338)
2. Foto Kegiatan

You might also like