You are on page 1of 7

BAB III

Asuhan Keperawatan Pada Klien Uretritis

Kasus

Seorang wanita muda berusia 20 tahun dirawat di ruang penyakit dalam sebuah Rumah Sakit,
pada hasil pemeriksaan ditemukan bahwa pasien mengeluh nyeri pada area pinggang yang
tidak terhankan, dan kencing berdarah, gatal-gatal pada area kemaluan, pusing, demam, pada
pemeriksaan fisik ditemukan hematuria, , mengeluh nyeri pada area suprapubik, disuria, suhu:
38 C, Nadi : 90x/menit, Respirasi : 18x/menit, pada pemeriksaan laboratorium terjadi peni
gkatan leukosit, CBC dan culture didapatkan adanya gonokokus dan stafilokokus, pasien
menggunakan kontrasepsi IUD dan riwayat melakukan sex bebas. Seorang perawat
berkalaborasi dengan dokter untuk pemberian therapy antibiotic ceptriaxone. Perawat juga
membuat analisis perjalanan penyakit untuk mengidentifikasi tindakan keperawatan
selanjutnya dilihat dari sisi fisiologi mikrobiologi, parasitologi, patologi, patofisiologi, dan
farmakologi sistem perkemih

3.1 Pengkajian

a. Identitas Klien

Nama : Tidak terkaji

Usia : 20 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Tidak terkaji

b. Keluhan Utama

mengeluh nyeri pinggang yang tidak tertahankan dan kencing berdarah, gatal-gatal pada area
kemaluan, pusing, demam

c. Riwayat Penyakit Sekarang

mengeluh nyeri pada area pinggang yang tidak terhankan, dan kencing berdarah, gatal-gatal
pada area kemaluan, pusing, demam, pada pemeriksaan fisik ditemukan hematuria, , mengeluh
nyeri pada area suprapubik, disuria
d. Riwayat penyakit dahulu

Tidak terrkaji, tetapi pasien menggunakan kontrasepsi IUD dan riwayat melakukan sex bebas.

e. Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak terrkaji

f. Pola fungsi kesehatan

1. Pola persepsi dan tataklasana hidup sehat

pasien menggunakan kontrasepsi IUD dan riwayat melakukan sex bebas.

2. Pola nutrisi dan metabolisme


Tidak terkaji
3. Pola eliminasi
kencing berdarah, disuria

g. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum

a. Kesadaran : Tidak mengalami penurunan kesadaran

b. TTV : Suhu 38 C, Nadi : 90x/menit, Respirasi : 18x/menit

2. Pemeriksaan integumen : tidak terkaji

3. Pemeruksaan dada : Tidak terkaji

4. Pemeriksaan Abdomen : Tidak terkaji

5. Pemeriksaan genetalia : kemerahan

h. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium terjadi penigkatan leukosit, CBC dan culture didapatkan adanya
gonokokus dan stafilokokus

I. Terapi obat

Therapy antibiotic ceptriaxone.


Analisa Data

Symptom Etiologi Masalah


DS : nyeri pinggang Bakteri gonokokos masuk ke Gangguan rasa nyaman nyeri,
yang tak tertahankan uretra
DS : Nyeri pada
suprapubik Menempel
DS : Disuria di uretelum uretra

Uretritis

Mengeluarkan endotoksin

Bakteri berkoloni

Jaringan teritasi

Terjadi perlukaan

Nyeri

DO : Suhu 380 C Uretritis Hipertermi

Mengeluarkan endotoksin

Proses pagosit

Pengeluaran firogen

Merangsang hipotalamus

Prostaglanin meningkat
Hipertermi
DS : klien mengeluh Bakteri berkembang biak di Perubahan eliminasi urine
kencing berdarah uretritis
DO : adanya gonokokus
dan stafilokokus, Jaringan teriritasi
leukosit meningkat
Terjadi perlukaan

Hematuria

Perubahan eliminasi urine


Infeksi

3.2 Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri b/d proses peradangan pada uretra

2.Gangguan perubahan eliminasi urine b/d proses peradangan pada saluran kemih

3. Hipertermi b/d proses peradangan

4. Infeksi b/d adanya bakteri pada saluran kemih

3.3 Intervensi Keperawatan

No DX Tujuan Intervensi Rasional


1 Setelah dilakukan a. Kaji intensitas, lokasi, dan a. Rasa sakit yang
tindakan keperawatan faktor yang memperberat hebat menandakan
3x24jam pasien merasa atau memperingan nyeri adanya infeksi
nyaman dan nyerinya
berkurang dengan KH b.Memberikan
a. Pasien mengatakan kesempatan untuk
/tidak ada keluhan nyeri b. Jelaskan penyebab nyeri pemberian analgesik
pada saat berkemih dan dsn pentingnys melsporkan
nyeri pada pinnggang ke staf terhadap perubahan
berkurang kejadian / karakteristik nyeri c.Meningkatkan
b. kandung kemih tidak relaksasi,
tegang c. Berikan tindakan nyaman menurunkan
c. Pasien nampak tenang tegangan otot,
d. Ekspresi wajah meningkatkan
tenang koping
d. Klien dapat
istirahat dengant
d. Berikan waktu istirahat tenang dan dapat
yang cukup dan tingakat merelaksasikan otot-
aktivitas yang dapat di otot
toleran e. Untuk membantu
klien dalam
e. Anjurkan minum banyak berkemih
2-3 liter jika tidak ada kontra f. Analgesik
indikasi memblok lintasan
f. Kolaborasi dengan dokter nyeri
untuk pemberian analgesik
2 Setelah dilakukan a. Ukur dan catat urine a. Untuk mengetahui
tindakan keperawatan setiap kali berkemih adanya perubahan
selama 3x24jam pasien warna
dapat eliminasi dengan b. Anjurkan untuk berkemih b.Untuk mencegah
baik, dengan KH : setiap 2- 3 jam terjadinya
a. Klien tidak kesulitan penumpukan urine
dalam berkemih dalam vesika urinaria
a. tidak ada rasa sakit c. Palpasi kandung kemih
pada saat berkemih tiap 4 jam
c. Untuk mengetahui
adanya distensi
kandung kemih

d. Bantu klien mendapatkan d. Supaya klien tidak


posisi berkemih sukar untuk
berkemih
3 Setelah dilakukan a. Kaji suhu tubuh klien a. Untuk pemberian
tindakan keperawatan tindakan selanjutnya
2x24jam infeksi klien
dapat teratasi sehingga b.Anjurkan untuk memakai b. Baju yang
tidak ada hipertermi baju yang tipis ( menyerap menyerap keringat
dengan KH : keringat) mempercepat dan
Suhu tubuh klien normal mempermudah
penyembuhan suhu
tubuh yang tinggi,
c. Berikan Kompres hangat dan dapat
mempercepat proses
penguapan panas
c. Kompres hangat
mampu menurunkan
suhu tubuh agar suhu
tubuh klien kembali
normal
d. Kolaborasi dengan dokter d. Obat antipiretik
untuk pemberian obat dapat menetralkan
antipiretik panas suu tubuh dan
membantu antibody
melawan infeksi
4 Setelah dilakukan a. Kaji suhu tubuh pasien a. Tanda vital
tindakan keperawatan setiap 4jam dan lapor jika menandakan adanya
selama 3x24 jam pasien suhu di atas 38,5o c perubahan di dalam
memperlihatkan tidak tubuh
adanya infeksi dengan
KH b. Untuk mengetahui
a. Tanda vital daam btas b. Catat kraktristik urin indikasi kemajuan
normal atau penyimpangan
b. cultur urin negatif dari hasil yang
tidak terdapatnya diharpakan
bakteri c. Untuk mencegah
c. Urine berwarna c. Anjurkan pasien untuk stasiss urin
normal minum 2-3 liter jika tidak
ada kontra indikasi d. Mengetahui
d. Monitor pemeriksaan seberapa jauh efek
ulang urine kultur dan pengobatan terhadap
sensivitas untuk keadaan penderita
menentukan respon terapi
e. Untuk mencegah
e. Anjurkan pasien untuk adanya distensi
mengosongkan kandung kandung kemih
kemih secara komplit setiap
kali kemih
f. Untuk menjaga
f. Berikan perawatan kebersihan dan
parineal, pertahankan agar menghindari bakteri
tetap bersih dan kering yang membuat
infeksi

You might also like