Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
2.1 Teori
2.1.1 Definisi Audit
Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu
organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang
kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah
untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau
berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan
diterima. Pengertian audit menurut PSAK (Pernyataan Standar Audit Keuangan)
adalah suatu proses sistematik yang bertujuan untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti yang dikumpulkan atas pernyataan atau asersi tentang aksi-
aksi ekonomi, kejadian-kejadian dan melihat tingkat hubungan antara pernyataan
atau asersi dan kenyataan, serta mengomunikasikan hasilnya kepada yang
berkepentingan.
Menurut William F. Meisser, Jr (Auditing and Assurance Service, A
Systematic Approach, 2003:8) audit adalah proses yang sistematik dengan tujuan
mengevaluasi bukti mengenai tindakan dan kejadian ekonomi untuk memastikan
tingkat kesesuaian antara penugasan dan kriteria yang telah ditetapkan, hasil dari
penugasan tersebut dikomunikasikan kepada pihak pengguna yang
berkepentingan.
Menurut A Statement of Basic Auditing Concepts, audit adalah suatu proses
sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai
asersi tentang berbagai tindakan atau kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat
kesesuaian antara asersi tersebut.
Menurut Mulyadi (2014:9) audit adalah : Suatu proses sistematik untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-
pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk
menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai
yang berkepentingan.
Dari definisi audit tersebut bahwa suatu proses pengumpulan dan
pengevaluasian bahan bukti mengenai informasi yang didapat dengan segala
kriteria yang telah ditentukan, pemeriksaan juga harus dilakukan oleh seorang
yang berkompeten dalam bidang audit.
2.1.2 Definisi Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan,
dipakai, dimiliki, atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan konsumen. Sebuah produk haruslah relevan dengan kebutuhan
konsumen, dimana konsumen dapat menggunakan produk tersebut dan merasa
puas.
3
H. Djaslim Saladin, SE seorang ahli ilmu marketing indonesia yang juga
penulis buku mengemukakan beberapa pengertian produk dalam bukunya yang
berjudul Unsur-unsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran (2003:45),
beliau membagi pengertian produk dalam tiga pengertian yaitu:
2.2 Pembahasan
4
bagus yang dijual paling mahal. Kini beberapa produsen berhasil melihat peluang
pada segmen ini dimana mulai munculnya produk gula bermerek seperti Gulaku
yang kini sangat laris diminati oleh konsumen kelas menengah keatas. Kenapa
Gulaku laku? Karena dengan diberikannya merek, produsen memberikan jaminan
kualitas atas merek tersebut, kapanpun kita beli baik hari ini ataupun 3 bulan lagi,
tentunya kita akan mendapatkan kualitas yang relatif sama. Yang paling penting
dari pemberian merek ini adalah produsen kini dapat menjualnya dengan harga
yang lebih tinggi bagi konsumen yang mencari kualitas.
Merek adalah sebuah identitas dari suatu produk, dimana dia hidup laksana
manusia, mulai dari kecil/bayi sampai besar. Bukan pula hal yang tabu bagi
kalangan marketer untuk mengubah ataupun menyegarkan kembali merek mereka
jika memang diperlukan. Akan tetapi biasanya penyegaran merek ini berkaitan
erat dengan adanya perubahan proposisi produk ataupun adanya inovasi baru
seperti yang telah saya jelaskan di topik Marketing Basic
(http://www.marketingpractice.net/p/marketing-basic-hi-there.html).
Elemen-elemen Penting Pada Merek
Merek memiliki beberapa elemen penting sebagai tanda yang memudahkan
konsumen untuk mengenalinya, antara lain:
1. Nama > Nama adalah elemen yang paling penting dari semuanya. Dalam
penentuan nama sebuah merek penting untuk mempertimbangkan asosiasi target
konsumen terhadap merek baik dari segi kualitas, proposisi, maupun hal lainnya
yang kita ingin konsumen untuk mendapatkan asosiasi tersebut.
2. Logo > logo juga merupakan bagian penting dari merek dimana dengan adanya
logo akan lebih mempermudah merek kita dikenali oleh konsumen. Selain itu,
juga sebagai pembeda terhadap merek lain yang mungkin secara nama tidaklah
jauh berbeda. Logo dapat berupa sebuah tambahan identitas grafis ataupun
semudah menggunakan nama merek sebagai logo.
3. Warna > warna juga berguna untuk memudahkan konsumen mengenali
identitas suatu produk. Kita tentu tahu jika ada produsen telekomunikasi selular
menggunakan warna serba merah dalam setiap event-event ataupun iklannya
pastilah itu Telkomsel. Kalau kuning pastilah itu Mentari. Warna merek umumnya
melekat ataupun menjadi bagian dari logo, sebagai pemberi ambience untuk
memperkuat branding.
5
memaksimalkan penjualan dan keuntungan dari kategori merchandise. Tujuan
utamanya untukmemaksimalkan penjualan dan keuntungan dari seluruh kategori,
bukan hanya merek tertentusaja. Category management dapat membantu
konsumen ketika akan memilih ataupun membelibarang. Selain itu, category
management juga dapat mencuri perhatian konsumen dalam sebuahbisnis retail
ketika pebisnis dapat memanfaatkannya dengan kreatif. Category
managementberkaitan terhadap penempatan barang, pengelompokan, dan
penataannya dalam pusatperbelanjaan
Kategori yang ada dalam sebuah retail adalah berdasarkan dari bagaimana
konsumen membeli produk dan bukan berdasarkan apa yang pihak retail pikirkan.
Kebanyakan pihak retail menata produk sesuai dengan merk atau mewakili
produk-produk dari supplier, namun di sisi lain konsumen memilih produk yang
akan dibeli dengan memperhatikan tipe-tipe yang secara subyektif hanya
konsumen yang dapat memahami.
6
Tahapan daur hidup produk digambarkan sebagai berikut:
Keterangan:
1. Tahap perkenalan (introduction).
Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun
volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru
(betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos
yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan
memang harus agfesif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu
distribusi barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.
Beberapa ciri-ciri pada Tahap Perkenalan ini diantaranya adalah :
Produk baru diluncurkan ke Pasar (Market)
Omset penjualan yang masih rendah
Kapasitas produksi masih rendah
Biaya per unit yang masih tinggi
Cash Flow Negatif
Distributor berkemungkinan enggan untuk mengambil produk yang masih
belum terbukti Kualitasnya.
Diperlukannya promosi secara besar-besaran dalam rangka
memperkenalkan produknya (biaya promosi yang tinggi)
Strategi yang sering digunakan dalamTahap Perkenalan (Introduction) :
Mendorong Adopsi pelanggan
Mengeluarkan Biaya yang besar dalam promosi untuk menciptakan
kesadaran pada produk dan juga untuk memberitahukan produk barunya
kepada masyarakat
Menggunakan strategi Harga Peluncuran (skimming) atau Harga Penetrasi
(Penetration)
Distribusi yang terfokus (pada wilayah yang terbatas)
7
2. Tahap pertumbuhan (growth).
Dalam tahap pertumbuhan ini, tahap dimana produk yang diperkenalkan
tersebut sudah dikenal dan diterima oleh konsumen, serta penjualan dan laba akan
meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan
masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang
dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing
sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain
yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah
dengan menurunkan harga jualnya.
Beberapa ciri-ciri pada tahap Pertumbuhan ini adalah :
Memperluas pasar
Omset penjualan yang naik signifikan
Meningkatnya kapasitas produksi
Produk mulai diterima oleh pasar
Cash Flow mulai berubah menjadi Positif
Pasar semakin berkembang, laba juga akan meningkat, namun pesaing-
pesaing baru akan mulai bermunculan
Biaya per unit akan turun ke skala yang ekonomis
Strategi yang sering dilakukan dalam Tahap Pertumbuhan
Membuat iklan yang menciptakan kesadaran akan pemilihan produk dan
memperkuat merek (branding)
Memperbanyak saluran distribusi dan memperluas cakupan distribusi.
Meningkatkan kualitas produk, menambahkan fitur-fitur baru dan gaya
serta memperbanyak model atau varian.
Menurunkan harga produk untuk menarik pembeli dan memperluas
segmen pasar
Masih mengeluarkan biaya yang besar dalam mempromosikan produk dan
mereknya.
8
Kapasitas produksi yang tinggi
Memiliki laba yang besar bagi mereka yang dapat memimpin pasar
Cash Flow akan berada dalam kondisi Positif yang kuat
Pesaing yang lemah dan kalah bersaing akan mulai keluar dari pasar
Harga Produk mulai turun
Strategi yang sering dilakukan dalam Tahap Kedewasaan
Memperbaiki dan memodifikasi Produk dan memperbanyak pilihan
(model, warna, bau, rasa, estetika)
Meninggalkan varian produk yang tidak kuat di pasar.
Kapasitas Produksi pada kondisi yang rasional
Menerapkan harga yang lebih bersaing
Menggunakan Iklan yang persuasif, mempengaruhi konsumen untuk
menggunakan produknya.
Menarik pengguna-pengguna baru
Distribusi yang intensif
Memasuki Segmen pasar yang baru
Repositioning
9
Menurunkan harga uang menjaga daya saingnya
10
masyarakat ditentukan juga oleh beberapa faktor. Riset membuktikan
bahwa semakin besar keuntungan yang didapat, semakin
tinggi dorongan untuk mengadopsi perilaku tertentu. Adopsi inovasi juga
dipengaruhi oleh keyakinan terhadap kemampuan seseorang. Sebelum
seseorang memutuskan untuk mencoba hal baru, orang tersebut biasanya
bertanya pada diri mereka sendiri apakah mereka mampu melakukannya.
Jika seseorang merasa mereka bisa melakukannya, maka mereka akan
cenderung mangadopsi inovasi tersebut. Selain itu, dorongan status juga
menjadi faktor motivasional yang kuat dalam mengadopsi inovasi.
Beberapa orang ingin selalu menjadi pusat perhatian dalam mengadopsi
inovasi baru untuk menunjukkan status sosialnya di hadapan orang lain.
Adopsi inovasi juga dipengaruhi oleh nilai yang dimiliki individu tersebut
serta persepsi dirinya. Jika sebuah inovasi dianggapnya menyimpang atau
tidak sesuai dengan nilai yang ia anut, maka ia tidak akan mengadopsinya.
Semakin besar pengorbanan yang dikeluarkan untuk mengadopsi sebuah
inovasi, semakin kecil tingkat adopsinya.
11
inovasi. Namun bukan berarti setelah melakukan pengambilan keputusan
ini lantas menutup kemungkinan terdapat perubahan dalam pengadopsian.
4. Tahap implementasi: Seseorang mulai menggunakan inovasi sambil
mempelajari lebih jauh tentang inovasi tersebut.
5. Tahap konfirmasi: Setelah sebuah keputusan dibuat, seseorang kemudian
akan mencari pembenaran atas keputusan mereka. Apakah inovasi tersebut
diadopsi ataupun tidak, seseorang akan mengevaluasi akibat dari
keputusan yang mereka buat. Tidak menutup kemungkinan seseorang
kemudian mengubah keputusan yang tadinya menolak jadi menerima
inovasi setelah melakukan evaluasi.
c. Kategori Pengadopsi
Rogers dan sejumlah ilmuwan komunikasi lainnya mengidentifikasi 5
kategori pengguna inovasi :
1. Inovator: Adalah kelompok orang yang berani dan siap untuk mencoba
hal-hal baru. Hubungan sosial mereka cenderung lebih erat dibanding
kelompok sosial lainnya. Orang-orang seperti ini lebih dapat membentuk
komunikasi yang baik meskipun terdapat jarak geografis. Biasanya orang-
orang ini adalah mereka yang memeiliki gaya hidup dinamis di perkotaan
yang memiliki banyak teman atau relasi.
2. Pengguna awal: Kelompok ini lebih lokal dibanding kelompok inovators.
Kategori adopter seperti ini menghasilkan lebih banyak opini dibanding
kategori lainnya, serta selalu mencari informasi tentang inovasi. Mereka
dalam kategori ini sangat disegani dan dihormati oleh kelompoknya karena
kesuksesan mereka dan keinginannya untuk mencoba inovasi baru.
3. Mayoritas awal: Kategori pengadopsi seperti ini merupakan mereka yang
tidak mau menjadi kelompok pertama yang mengadopsi sebuah inovasi.
Sebaliknya, mereka akan dengan berkompromi secara hati-hati sebelum
membuat keputusan dalam mengadopsi inovasi, bahkan bisa dalam kurun
waktu yang lama. Orang-orang seperti ini menjalankan fungsi penting
dalam melegitimasi sebuah inovasi, atau menunjukkan kepada
seluruh komunitas bahwa sebuah inovasi layak digunakan atau cukup
bermanfaat.
4. Mayoritas akhir: Kelompok yang ini lebih berhati-hati mengenai fungsi
sebuah inovasi. Mereka menunggu hingga kebanyakan orang telah
mencoba dan mengadopsi inovasi sebelum mereka mengambil keputusan.
Terkadang, tekanan dari kelompoknya bisa memotivasi mereka.
Dalam kasus lain, kepentingan ekonomi mendorong mereka untuk
mengadopsi inovasi.
5. Laggard: Kelompok ini merupakan orang yang terakhir melakukan adopsi
inovasi. Mereka bersifat lebih tradisional, dan segan untuk mencoba hal
hal baru. Kelompok ini biasanya lebih suka bergaul dengan orang-orang
12
yang memiliki pemikiran sama dengan mereka. Sekalinya
sekelompok laggard mengadopsi inovasi baru, kebanyakan orang justru
sudah jauh mengadopsi inovasi lainnya, dan menganggap mereka
ketinggalan zaman.
13
Pertumbuhan Pasar digunakan sebagai alat untuk mengukur market
attractiveness (daya tarik pasar). Pasar disebut tumbuh bila jumlah total
keseluruhan pasar lebih besar
nilainya dibanding periode
terdahulu. Tidak ada jaminan
bahwa jika pasar tumbuh berarti
perusahaan juga tumbuh. Tetapi
hal ini mengisyaratkan bahwa
akan lebih mudah bagi
perusahaan untuk tumbuh bila
pasar tumbuh.
14
3) Cash Cows (Sapi Perah)
Produk atau unit bisnis yang merupakan pemimpin pasar, menghasilkan
uang atau pendapatan yang lebih banyak dibandingkan dengan biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaannya. Produk atau unit bisnis pada kategori ini
memiliki pangsa pasar yang tinggi namun prospek pertumbuhan kedepan akan
sangat terbatas. Pendapatan yang didapat pada tingkat Cash Cows ini biasanya
digunakan sebagai pendanaan untuk penelitian dan pengembangan produk-produk
baru yang masih berada di kategori Question Marks (Tanda Tanya). Kondisi ini
juga digunakan untuk membayar hutang-hutang perusahaan serta membayar
dividen kepada pemegang saham. Perusahaan disarankan untuk tetap berinvestasi
pada produk-produk dalam kategori Cash Cows ini untuk mempertahankan
produktivitas dan kualitas atau dapat juga dijadikan pendapatan pasif bagi
perusahaan.
4) Dogs (Anjing)
Produk atau unit bisnis yang memiliki pangsa pasar rendah dan mengalami
tingkat pertumbuhan yang rendah. Produk-produk pada kategori ini biasanya
hanya memberikan kontribusi keuntungan yang sangat rendah atau bahkan harus
menderita kerugian. Produk atau bisnis unit kategori Dogs ini umumnya
merupakan beban bagi perusahaan karena dapat menguras waktu manajemen dan
sebagian besar sumber daya perusahaan. Unit bisnis atau produk yang telah
berada pada kategori ini biasanya akan mengalami pengurangan, divestasi ataupun
likuidasi oleh manajemen perusahaan.
c. Strategi setelah Analisis Matriks BCG
Setelah mengetahui posisi produk dan bisnis unit kita berada, tahap
selanjutnya adalah menerapkan strategi yang sesuai dengan kondisi pasar dan
tingkat persaingan yang ada. Berikut ini terdapat empat strategi yang dapat
diterapkan pada bisnis unit atau produk-produk yang berada dalam Matriks BCG.
15
Alternatif strategi: Alternatif strategi:
Penetrasi pasar,
pengembangan pasar, atau pengembangan pasar,
pengembangan produk.
divestasi.
II
III IV
divestasi.
16
d. Cara Menggunakan Analisis Matriks BCG
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menganalisis produk atau unit
bisnis dengan menggunakan Matriks BCG.
1) Pilih Unit atau Produk yang ingin dianalisis
Analisis Matriks BCG dapat digunakan untuk menganalisis Bisnis unit
strategis, merek, produk atau bahkan perusahaan itu sendiri. Langkah pertama
adalah menentukan pilihan terhadap unit mana yang akan dianalisis.
2) Tentukan Pasar (Market)
Menentukan Pasar merupakan hal yang paling penting dalam melakukan
analisis. Kesalahan menentukan pasar akan menyebabkan klasifikasi yang tidak
tepat. Sebagai contoh, jika kita menganalisis mobil bermerek BMW di pasar
pengangkutan umum maka akan mendapatkan hasil di kategori Dogs. Karena
mobil bermerek BMW lebih dominan dan kuat di pasar mobil mewah.
3) Menghitung Pangsa Pasar Relative (Relative Market Share)
Relative Market Share dapat dihitung berdasarkan segi Pangsa Pasar
ataupun segi Pendapatan. Perhitungannya adalah dengan membagi Pangsa Pasar
atau Pendapatan merek kita sendiri dengan Pangsa Pasar atau Pendapatan merek
pesaing terbesar kita dalam industri yang sama. Misalnya, jika perusahaan kita
adalah memproduksi Smartphone, pangsa pasar pesaing kita adalah sekitar 25%
sedangkan pangsa pasar kita hanya 10% pada tahun yang sama, maka
nilai Relative Market Share kita adalah 0,4 saja. Dalam Matriks BCG, Relative
Market Share diletakkan pada sumbu X. Di sudut kiri paling atas berikan nilai 1,
ditengah matriks berikan nilai 0,5 dan sudut kanan atas berikan nilai 0.
Relative Market Share = Pangsa Pasar atau Pendapatan Perusahaan kita / Pangsa
Pasar atau Pendapatan Perusahaan pesaing terbesar
4) Ketahui tingkat pertumbuhan pasar (Growth Market Rate)
Tingkat pertumbuhan industri dapat diketahui dari laporan industri yang
biasanya tersedia secara online. Tingkat Pertumbuhan pasar dapat dihitung dengan
melihat pertumbuhan pendapatan rata-rata dari perusahaan terkemuka. Tingkat
pertumbuhan pasar diukur dengan persentase (%). Titik tengah sumbu Y biasanya
ditetapkan pada tingkat pertumbuhan 10%, tetapi dapat juga bervariasi sesuai
dengan aktual pencapaian industri yang bersangkutan. Beberapa industri
mengalami pertumbuhan selama bertahun-tahun tetapi hanya pada tingkat
pertumbuhan rata-rata 1% hingga 2% per tahun. Oleh karena itu, ketika
melakukan analisis kita harus mengetahui tingkat pertumbuhan yang dianggap
17
paling signifikan (titik tengah) untuk memisahkan Cash
Cows dengan Stars dan Question Marks dengan Dogs.
5) Menggambar Siklus di Matriks BCG
Setelah melakukan perhitungan pada setiap variabel pengukuran, gambarkan
posisi merek atau produk anda ke dalam matriks dengan bentuk lingkaran.
Gambarkan juga merek atau produk lainnya dengan bentuk lingkaran sesuai
dengan proporsi pendapatan atau pangsa pasar yang didapat oleh merek yang
bersangkutan.
Berikut ini adalah contoh untuk Analisis Matriks BCG atau BCG Growth-
Share Matrix.
Perusahaan Anda memiliki lima divisi, masing-masing ditunjukkan pada tabel
berikut beserta informasi pendapatan, laba, pangsa pasar, dan tingkat
pertumbuhan pasar. Pendapatan berkisar antara 1.000 hingga 5.000. Masing-
masing divisi memiliki tingkat pertumbuhan industri yang positif.
Pangsa
Pasar Pang Pang Tingkat
Unit Pendapa Pendapa Laba Lab Kompeti sa sa Pertumbu
tan tan a tor Pasa Pasa han Pasar
(%) (% Teratas r r (%
) (%) And Relat )
a if
(%)
Divisi 5.000 34,4 2.000 23,5 20 5 0,25 11
A 8 3
Divisi 3.500 24,1 3.000 35,2 25 21 0,84 12
B 4 9
Divisi 2.500 17,2 1.000 23,5 15 8 0,53 8
C 4 3
Divisi 2.500 17,2 2.000 11,7 50 23 0,46 17
D 4 6
Divisi 1.000 6,90 500 5,88 30 5 0,17 4
E
Total 14.500 100 8.500 100 - - - -
Kolom pendapatan menunjukkan revenue atau hasil penjualan dari setiap unit
bisnis (divisi/segmen/merek). Kolom laba menunjukkan profit atau pemasukan
dari setiap divisi. Kolom pangsa pasar menunjukkan porsi pangsa pasar dari
masing-masing divisi disertai dengan porsi yang dikuasai oleh top competitor atau
18
market leader di industri yang sama. Pangsa pasar relatif dihitung sebagai rasio
pangsa pasar (atau pendapatan) terhadap pangsa pasar (atau pendapatan) pesaing
terbesar di industri yang sama. Tingkat pertumbuhan pasar/ industri merupakan
persentase kenaikan atau penurunan pendapatan suatu divisi pada periode yang
sama.
19
Divisi A memiliki volume penjualan terbesar, sehingga ukuran lingkaran yang
mewakili divisi tersebut adalah yang terbesar dalam Matriks BCG. Lingkaran
pada Divisi D adalah yang terkecil karena volume penjualannya adalah yang
paling rendah dari seluruh divisi. Potongan lingkaran berwarna hijau
menunjukkan persentase laba perusahaan yang dihasilkan oleh setiap divisi.
Sebagaimana ditunjukkan, Divisi C menghasilkan persentase laba tertinggi,
sedangkan Divisi E menghasilkan persentase laba terendah. Perhatikan dalam
Gambar, bahwa Divisi A ditempatkan pada posisi “tanda tanya”, Divisi B
ditempatkan pada posisi “bintang”, Divisi C ditempatkan pada posisi “sapi perah”,
Divisi D ditempatkan pada posisi “tanda tanya”, dan Divisi E ditempatkan pada
posisi “anjing”.
20