You are on page 1of 4

Busing merupakan suatu peralatan yang penting dalam transformasi daya yang digunakan sebagai

lintasan untuk konduktor-konduktor yang bertegangan tinggi. Busing tidak hanya menangani
tegangan tinggi elektrik, tetapi dapat juga digunakan sebagai mekanik untuk menekankan,
mempersatukan penumpu konektor-konektor dan bus. Biasanya bushing memiliki isolasi berupa
udara, minyak dan gas SF6. Penempatan yang tepat serta ukuran elektroda mempengaruhi efek
kapasitif yang dikendalikan oleh medan elektrik sepanjang unit maupun radiusnya.

Pada isolasi udara terbuka, bushing dilengkapi dengan isolator yang terbuat dari porselen atau
karet silikon yang memberikan jarak untuk menahan tegangan pada semua kondisi. Isolator
silikon memliki kelebihan yaitu sifatnya yang hidrofobik yang membantu memisahkan air dan
menciptakan tetesan yang mengurangi kebocoran arus, mencegah flashover dan menaikkan
tegangan tahanan selama kondisi basah dan terkontaminasi. Dalam pengaruhnya, hidrophobik
berlaku sebagai self-cleaning yang dapat memperpanjang umur dan biaya pemeliharaan yang
rendah pada substation.

Biasanya untuk keamanan elektrik, konduktor tegangan tinggi diletakkan melalui suatu bidang
yang dibumikan, yaitu sebuah lubang terbuka yang dapat dibuat sekecil mungkin dan biasanya
memerlukan suatu pengikat yang disebut bushing. Bagian utama dari suatu bushing adalah inti
atau konduktor, bahan dielektrik dan flans yang terbuat dari logam. Fungsi inti adalah menyalurkan
arus dari bagian dalam peralatan ke terminal luar dan bekerja pada tegangan tinggi. Dengan
bantuan flans isolator diletakan pada bahan peralatan yang dibumikan.

Pada isolasi, tekanan dielektrik aksial dapat menimbulkan peluahan luncur pada permukaan
isolator. Tekanan elektrik radial dapat menimbulkan peluahan parsial pada rongga-rongga yang
terdapat diantara flans dengan bagian luar isolator dan diantara inti dengan bagian dalam isolator.
Untuk mencegah terjadinya peluahan ini, maka diantara isolator dengan flans diberi lapisan
konduktif dengan teknik penyemprotan dan ujung lapisan yang terbentuk ditekuk untuk
mengurangi medan flans. Untuk mencegah peluahan parsial pada ruang-ruang udara terbuka yang
terdapat diantara inti dengan bahan isolasi, maka diantara inti dengan isolator dibuat juga lapisan
konduktif atau mengusahakan inti berpadu dengan isolator. Misalnya dengan membuat isolasi dari
bahan damar tuang sehingga intinya melekat langsung dengan dielektriknya, dengan demikian
peluahan parsial pada ruang diantara inti dengan isolator dapat dicegah.

Masalah peluahan luncur juga dapat diatasi dengan mengurangi efek medan pinggir, yaitu dengan
menekuk ujung elektroda dan membuat elektroda melekat kebahan isolasi. Kemudian dengan
memilih profil isolator yang tepat, maka kuat medan pada bidang miring yang berbatasan dengan
udara dapat dikurangi di bawah nilai yang diijinkan. Jika tegangan suatu bushing porselen
ditinggikan, maka pada harga suatu tegangan tertentu akan terjadi peluahan parsial pada rongga-
rongga udara yang terdapat diantara elektroda dengan isolator, dan jika tegangan terus dinaikkan
maka akan terjadi peristiwa flashover. Dengan kata lain, peristiwa flashover pada bushing porselin
lebih dahulu diawali dengan kejadian peluahan parsial. Pada bushing damar tuang, peristiwa
flashover tidak diawali denga kejadian peluahan parsial, karena pada bushing ini tidak ditemukan
rongga-rongga udara diantara elektroda dengan isolator. Karena dammar mudah dilekatkan ke
metal dan dapat dicetak dalam berbagai bentuk, maka jenis isolasi damar menawarkan berbagai
kemungkinan bentuk kontruksi.

Prinsip peralatan distribusi tegangan pada awalnya tidak mempertimbangkan jenis bahan isoalasi,
tetapi akhirnya hal itu harus diperhatikan karena adanya hubungan antara tegangan awal peluahan
pada pinggir elektroda yang runcing dengan ketebalan bahan isolasi yang menyelubungi elektroda
tersebut. Jika tidak memakai tabir elektroda maka sebagai pengendali medan pinggir, maka harus
dipilih bahan isolasi yang tipis.

Jenis bushing tergantung dari rating tegangan, bahan isolasi dan alat yang diproteksi. Bushing
dapat dikelompokan menjadi dua tipe, non-condenser dan condenser

 Non condenser bushing

Bushing non-kondensor merupakan bushing dengan lapisan konduktor silinder dari bahan isolasi,
porselen, kaca, resin dan kertas yang disusun koaksial dengan konduktor material isolasi panjang
dan diameter dari silinder didesain untuk mengontrol distribusi medan magnet yang melalui
permukaan bushing (piringan elektroda). Ketebalan dari bahan isolasi berpengaruh atas kekuatan
dielektriknya. Non-condenser busing meliputi desain-desain sebagai berikut: keramik pejal,
bushing yang memiliki cangkang berongga yang terdapat isolasi gas (keramik atau cangkang
epoxy). Busing keramik pejal digunakan di awal sistem elektrik, tetapi terdapat batasan tegangan
dalam penerapan bushing keramik pejal ini. Busing-busing keramik pejal digunakan untuk 23kV.
Bahan material mencakup minyak, aspal dan udara. Saat inni sudah banyak pemanfaatan gas SF6
yang diisikan pada cangkang yang berongga dengan bahan keramik atau epoxy.

 Bushing Condenser

Inti condenser menurunkan gradien dan distribusi medan sepanjang isolator. Inti kondensor
terimpregnasi di sekitar pusat tabung yang memungkinkan maupun tidak mengalirkan arus
tergantung pada desain sistem. Inti kondenser dililitkan dari kertas kraft. Piringan elektroda
disusun dari bahan metal (aluminum) ataupun nonmetal (tinta). Piringan ini tempatkan secara
koaksial supaya mencapai keseimbangan optimal antara kekuatan flashover dari luar maupun
kebocoran dari dalam. Inti kondensor saat ini banyak terbuat dari kertas terimpregnasi minyak
maupun resin pada bushing dry.

Tegangan tinggi rata-rata biasanya berkisar 52 kV. Kondensor atau kapasitansi bushing bekerja
secara menyeluruh. Bushing kondensor memiliki dua desain, yaitu bushing non-graded dan
kapasitansi graded bushing

Tekanan elektrik yang dialami oleh suatu bushing terdiri dari medan elektrik radial (Er) dan aksial
(Ea). Tekanan elektrik kritis terdapat pada bidang batas permukaan isolasi dengan media
sekitarnya. Komponen radial Er dari kuat medan listrik dapat menyebabkan tembusnya bahan
isolasi, sementara komponen aksial Ea pada keadaan tertentu dapat menyebabkan peluahan luncur
disepanjang bidang batas. Kekuatan elektrik suatu bahan isolasi ditentukan oleh tegangan yang
menimbulkan terjadinya flashover yang terjadi pada bidang batas, yang nilainya lebih rendah dari
tegangan yang menimbulkan terjadinya tembus listrik pada isolator. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa tekanan elektrikal arah aksial jauh lebih kritis dari pada tekanan elektrik arah
radial.

You might also like