Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama : Tn.B
Umur : 45 th
No. RM : 331743
Alamat : Jl. Hayam Wuruk No. 51 Denpasar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Hindu
Tanggal Pengkajian : 1 mei 2018
Triage : Kuning
B. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri karena luka robek pada bawah lutut akibat jatuh
saat mengendarai motor 20 mnt sebelum MRS
C. Riwayat Penyakit
Pasien datang ke IGD RS.Wangaya dengan keadaan sadar dan mengeluh
nyeri karena luka robek pada bawah lutut akibat jatuh saat mengendarai
motor 20 mnt sebelum MRS. Pasien tidak mengalami benturan pada
kepala karena mengunakan helm, tidak mengalami mual muntah dan bisa
menceritakan kronologi saat ia jatuh. Pasien mampu berjalan dan tidak ada
bagian tubuh yang tidak bisa digerakan.
D. Riwayat Pengobatan
Pasien mengatakan hanya menutup luka robek pada lutut sebelah kanan
dengan kain agar darah nya tidak terus mengalir dan pasien mengatakan
belum pernah mengalami kecelakaan lalu lintas.
E. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap obat maupun makanan.
F. Primary Survey
Warna tiase : Merah √
Kuning Hijau Hitam
B. BREATHING
1. Fungsi Pernafasan
Jenis Pernafasan : Spontan
Frekwensi Pernafasan : 20 x/menit
Retraksi Otot Bantu Nafas : Tidak ada
Kelainan Dinding Thoraks : Simetris, tidak ada perlukaan ataupun jejas
Bunyi Nafas : Vesikuler +/+
Bunyi Nafas Tambahan : Tidak ada
Hembusan Nafas : Terasa
2. Masalah Keperawatan : Tidak Ada
3. Intervensi / Implementasi : Tidak Ada
4. Evaluasi : Tidak Ada
C. CIRCULATION
1. Keadaan sirkulasi
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
Perdarahan (internal/eksternal): Terdapat perdarahan pada luka robek
Di bawah lutut akibat jatuh saat
megendarai motor
Kehilangan Cairan : Tidak Ada
Kapilari Refill : < 2 detik
Nadi Radial/carotis : Teraba, frekuensi 80 x/menit
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Akral Perifer : Hangat
D. DISABILITY
1. Initial Survey
A (alertness) :+
V (verbal) :-
P (pain) :-
U (unrespons) :-
2. Pemeriksaan Neurologis
GCS : E 4, V 5, M 6
3. Masalah Keperawatan : Tidak ada
4. Intervensi / Implementasi : Tidak ada
5. Evaluasi : Tidak ada
E. EXPOSURE
Vulnus
ampertatum
Skala
nyeri
:
P = Nyeri pada luka robek di bawah lutut bagian kanan
Q = Nyeri seperti diremas-remas
R = region patella
S = 4 (0-10)
T = Terus menerus
B. Secondary Survey
1) Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Suhu : 360C
Respirasi : 20x/menit
Nadi : 80x/menit
2) Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
a. Kepala
Muka : Sianonis (-), konjunctiva anemis, rangsang cahaya pupil
kanan / kiri: +/+
Hidung : Bersih, napas cuping hidung (-)
Telinga: Simetris, bersih, serumen (-)
Leher : JVP (-), pembesaran kelenjar toiroid (-)
b. Dada : Simetris(+), retraksi dinding dada(+), otot bantu (+),
whezzing(+)
c. Punggung : Bersih
d. Abdomen : Datar (+),tidak ada benjolan, tidak tampak adanya trauma,
tidak terlihat adanya bendungan pembuluh darah vena pada abdomen,
Nyeri tekan tidak ada, benjolan atau massa tidak ada, Perkusi: Suara
abdomen tympani, Auskultasi: Terdengar bising usus 10 x/menit
e. Ekstremitas
Ekstremitas Atas : CRT < 2 detik, edema (-)
Ekstremitas Bawah : Edema (-), vulnus tampertatum region patella
dexstra 2 cm x 0,5 cm
1. Hasil Laboratorium
a. Tidak dilakukan
2. Terapi Dokter
a. Paracetamol 3 x 500 mg (oral)
b. Cefixime 2 x 100 mg (oral)
1. ANALISIS DATA
Data focus Analisis Masalah
Data Subyektif : Trauma Jaringan Nyeri akut
Pasien mengatakan nyeri pada luka robek di
dibawah lutut bagian kanan Terputusnya kontinuitas
- P = Nyeri pada luka robek di bawah jaringan kulit, otot dan
lutut bagian kanan vaskuler
- Q = Nyeri seperti diremas-remas
- R = region patella Nyeri terutama di daerah
- S = 4 (0-10) trauma
- T = Terus menerus
Data Obyektif : Nyeri Akut
Pasien tampak meringis kesakitan
TD :130/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5 0 C
Kuman masuk
Risiko infeksi
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kerusakan integritas jaringan b.d factor mekanik (robekan) d.d Pasien
mengatakan mengalami luka pada lutut kanan akibat jatuh saat
mengendarai motor, tampak vulnus appertum regio patella (D), bentuk
luka vertical, terdapa luka robek di kulit punggung tangan kanan. Bentuk
luka horizontal TD :130/80 mmHg, N : 80 x/menit, RR : 20 x/menit, S :
36,5 0 C
2. Nyeri akut b.d agen cedera fisik trauma d.d Pasien mengatakan nyeri pada
luka robek di lutut kanan akibat jatuh saat mengendarai motor, nyeri
seperti diremas-remas, lutut kanan, S = 4 (0-10), terus menerus, pasien
tampak meringis kesakitan, TD :130/80 mmHg, N : 80 x/menit, RR : 20
x/menit, S : 36,5 0 C.
3. Risiko infeksi berhubungan dengan luka post hecting dibuktikan dengan
Pasien mengatakan sebelumnya ia belum pernah mengalami luka jahitan,
dan belum pernah merawat luka, tampak pada luka sudah di jahit, terdapat
3 jahitan pada luka robek di lutut kanan, luka tampak sudah ditutupi gaas
dengan rapi, balutan luka kering, tidak terdapat rembesan darah, TD :
130/80 mmHg, N : 80 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 36,5 0 C
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari,
DX.
tanggal, Keperawatan NOC NIC
jam
Selasa 2 Gangguan integritas Setelah diberikan tindakan selama 1 x 1. Monitor vital sign
2. Berikan HE mengenai
mei 2018 kulit/jaringan 30 menit diharapkan nyeri dapat
10.05 kondisi dan terapi
berhubungan dengan teratasi dengan kriteria hasil :
pasien
faktor mekanik
1. Tidak ada tanda-tanda infeksi 3. Lakukan perawatan
dibuktikan dengan
pada luka luka dengan teknik
kerusakan lapisan kulit, 2. Ukuran luka berkurang
aseptik
perdara 3. Terlihat pembentukan bekas luka 4. Delegasi dalam
pemberian obat
Selasa 2 Nyeri akut berhubungan Setelah diberikan tindakan selama 1 x 1. Monitor vital sign
2. Ajarkan pasien untuk
mei 2018 dengan agen pencedera 30 menit diharapkan nyeri dapat
10.05 teknik relaksasi
fisik ditandai dengan teratasi dengan kriteria hasil :
3. Lakukan perawatan
mengeluh nyeri skala 5,
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu luka dengan teknik
tampak meringis,
penyebab nyeri, mampu aseptik
bersikap protektif 4. Delegasi dalam
menggunakan tehnik
dengan waspada posisi pemberian obat
nonfarmakologi untuk
menghindari nyeri
mengurangi nyeri, mencari
bantuan)
2. Skala nyeri berkurang dari sedang
menjadi ringan (dari skala 4 ke
skala 3)
Selasa 2 Risiko infeksi Setelah diberikan asuhan 1. Instruksikan pasien
mei 2018 berhubungan dengan keperawatan selama 1x30 menit jadwal kontrol dan
10.05
luka post hecting diharapkan kerentanan terhadap waktu jahitan harus
dibuktikan dengan infeksi berkurang dengan kriteria dilepas
2. Monitor tanda dan
Pasien mengatakan hasil :
gejala infeksi
sebelumnya ia belum Kriteria Hasil :
3. KIE keluarga dan
pernah mengalami 1. Klien bebas dari tanda dan gejala
passien untuk menjaga
luka jahitan, dan infeksi
luka jahitan tetap
2. Menunjukkan kemampuan untuk
belum pernah merawat
kering, menjauhkan
mencegah timbulnya infeksi
luka, tampak pada
3. Menunjukkan perilaku hidup luka jahitan dari air
luka sudah di jahit,
sehat atau membuka gaas
terdapat 3 jahitan pada
yang dipasang
luka robek di lutut
kanan, luka tampak
sudah ditutupi gaas
dengan rapi, balutan
luka kering, tidak
terdapat rembesan
darah
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari,
No. TTD
No. tanggal, Implementasi Evaluasi
Dx Nama
jam
- TD :130/70 mmHg
- S: 36,50C
- RR: 20x/menit
- N: 80x/menit
10.10 WITA 1 Memberikan HE mengenai DS : Pasien mengatakan memahami
kondisi dan terapi pasien jika luka harus dilakukan
pembersihan dan dilakukan jaritan
pada luka untuk mencegah infeksi
dan harus dijaga agar tetap kering dan
setelah dilakukan perawatan luka
harus kontrol ke fasilitas kesehatan
setelah 3 hari
DO : Pasien tampak memahami
informasi yang diberikan
DS:
11.00
Memberikan HE kepada Pasien mengatakan paham dengan
3
pasien cara merawat jahitan
luka beserta tanda dan penjelasan perawat dan akan
gejala infeksi menerapkannya dirumah
DO :
Pasien tampak kooperatif
Memberikan informasi
kepada pasien jadwal
DS:
kontrol dan waktu jahitan
Pasien mengatakan paham dengan
harus dilepas
penjelasan perawat dan akan kontrol
ke Puskesmas pada tanggal 5 Mei
2018
DO :
Pasien tampak kooperatif
5. EVALUASI KEPERAWATAN
No. Hari, tanggal, jam No. Evaluasi Sumatif TTD
Dx
1. Selasa 2 april 2018 1 S : Pasien mengatakan luka tidak ada perdarahan lagi
jam 11.00 WITA
O : Luka sudah dijahit dan dirawat dengan tindakan
aseptic, luka robek region patella pasien, luka robek
sekitar 3 cmx 0,5 cm dengan jaritan sebayak 3, benang
yang dipakai ukuran 4.0, Luka sudah tertutup, tidak
terdapat rembesan darah, balutan kering.
A : Kerusakan integritas kulit taratasi sebagian
P : anjurkan control ke pelayanan kesehatan
(Sampaikan jadwal kontrol ke Puskesmas pada tanggal 5
Mei 2018)