You are on page 1of 3

http://artikel1.coffemix.

com/4134/penyebab-gejala-dan-pengobatan-infeksi-kulit-selulitis/

Pengobatan selulitis

Pengobatan yang banyak digunakan untuk selulitis adalah penggunaan antibiotic yang dapat
menghentikan penyebaran infeksi dan analgesic yang mengurangi rasa sakit. Obat antibiotic, seperti
penisilin,flukloksasilin, cefuroxime, dan eritromisin biasanya dianjurkan dalam hal ini. Jika pasien
memiliki alergi penisilin atau sefalosporin, maka dipakailah klindamisin dan vankomisin yang anatara lain
obat antibiotic yang efisien. Amoksisilin dan asam klavulanat digunakan dimana pengobatan antibiotic
yang lebih luas diperlukan, seperti pasien diabetes dengan ulkus kaki. Untuk mencegah komplikasi kulit,
kita harus mengenakan pakaian dengan lengan panjang dan celana panjang serta harus menjaga tinggi
kebersihan dan menjaga kulit bersih.

http://www.news-medical.net/health/Cellulitis-Cellulitis-Treatment-%28Indonesian%29.aspx

Pengobatan terdiri dari mengistirahatkan anggota badan yang terkena atau daerah, membersihkan
lokasi luka jika ada (dengan debridemen jaringan mati jika perlu) dan pengobatan dengan antibiotik oral,
kecuali dalam kasus yang parah, yang mungkin memerlukan masuk dan intravena (IV) terapi.

Flukloksasilin monoterapi (untuk menutupi infeksi stafilokokus) sering cukup dalam selulitis
ringan, tetapi dalam kasus yang lebih moderat atau di mana infeksi streptokokus diduga
kemudian biasanya dikombinasikan dengan lisan atau intravena fenoksimetilpenisilin
benzilpenisilin, atau ampisilin / amoksisilin (''''misalnya co-amoxiclav di Inggris).

Nyeri juga sering diresepkan, tetapi nyeri yang berlebihan harus selalu dianggap relevan, karena
merupakan gejala dari fasciitis necrotising, yang membutuhkan perhatian darurat bedah.

Seperti pada penyakit lain yang ditandai dengan luka atau kerusakan jaringan, perawatan oksigen
hiperbarik dapat menjadi terapi tambahan yang berharga, tetapi tidak banyak tersedia.

http://id.wikipedia.org/wiki/Diabetes_melitus_tipe_2

Diabetes tipe 2 pada mulanya diatasi dengan meningkatkan olahraga dan modifikasi diet. Bila kadar
glukosa darah tidak turun melalui cara ini, pengobatan misalnya dengan metforminatau insulin, mungkin
diperlukan. Pasien yang menggunakan insulin harus memeriksa kadar glukosa darah secara rutin.
Pengobatan

Tersedia beberapa kelas obat anti-diabetes. Metformin umumnya dianjurkan sebagai


terapi lini pertama karena terdapat sejumlah bukti bahwa obat ini menurunkan
mortalitas.[7] Obat oral kedua dari kelas yang berbeda dapat digunakan apabila
metformin belum cukup.[46] Kelas obat lainnya termasuk: sulfonylurea,
nonsulfonylurea secretagogue, penghambat alpha glucosidase, thiazolidinedione,
glucagon-like peptide-1 analog, dan penghambat dipeptidyl peptidase-4.[7][47]
Metformin sebaiknya tidak digunakan pada pasien dengan gangguan ginjal dan hati
yang berat.[5] Pemberian injeksi insulin dapat merupakan tambahan dari pengobatan
oral atau juga digunakan tersendiri.[7]

 Obat:
 Antibiotic untuk selulitis
 Eritromisin untuk kasus yang ringan
 Klindamycin untuk kasus yang berat
 Dikloksasilin untuk kasus yang ringan yang disebabkan oleh staphylococcus
 Oksasilin atau nafsilin untuk kasus yang ringan yang disebabkan oleh
staphylococcus
 Namun jika dalam kasus yang parah memungkinkan untuk melakukan terapi
intravena (IV).
 Untuk DM tipe 2
 Deculin 30 mg tablet. Dosis 1 tablet/hari. Dosis awal 15-30 mg 1 x/hari dalam
kombinasi dengan Metformin atau Sulfonylurea (Glibenklamid). obat diberikan
sebelum atau setelah makan.

 Analgesic dan Antipiretik


 Parasetamol OGB Dexa 500 mg untuk menghilangkan demam dan nyeri (rasa
sakit). Dosis untuk dewasa 3-4 x 1 kaplet. Penggunaan dihentikan apabila
demam maupun nyeri hilang.
 Antiemetic untuk mual dan muntah
 Domperidone – Hexpharm tablet 10 mg. Dosis untuk dewasa 3x1-2 tablet
sehari. Diminum setengah jam sebelum makan. Apabila mual dan muntah telah
hilang maka penggunaan dihentikan.

You might also like