You are on page 1of 5

BAB II industri sudah sangat canggih dan teknologi yang digunakaan sudah sangat berbeda.

Juga
PEMBAHASAN
organisasi perusahaan sudah jauh lebih rumit.
A. Sejarah Manajemen
Secara garis besar, dalam perkembangannya teori manajemen dapat dibagi menjadi 4
Manajemen sebenarnya sudah ada semenjak keberadaan manusia. Hal ini dapat dilihat
jenis aliran. Yaitu aliran Manajemen ilmiah (1870-1930), aliran Teori Organisasi Klasik (1900-
dari keberadaan bangunan-bangunan ataupun monumen-monumen yang dibangun oleh peradaban
1940), aliran Hubungan Manusiawi (1930-1940), dan aliran Manajemen Modern (1940-
kuno. Seperti dibangunnya Piramid Cheops oleh arsitek Mesir kuno pada tahun 3000 SM. Di
sekarang). Pembahasan perkembangan teori-teori dan prinsip-prinsip manajemen selanjutnya
Indonesia, manajemen sudah dipraktikkan semenjak masa prasejarah. Adanya Candi Borobudur
dapat dilakukan dengan menguraikan para tokoh dan gagasan-gagasan mereka.
pada abad ke-8 dan Candi Prambanan pada abad ke-9 merupakan salah satu bukti bahwa
manajemen sudah lama dipraktikkan di Indonesia. 1
B. Perkembangan Teori Manajemen
Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400an di 1. Teori-teori Manajemen
kota Venesia, Italia yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan. Penduduk Sebagaimana halnya sebuah ilmu yang memiliki landasan, kerangka ilmiah, dan
Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang paradigma tersendiri, manajemen juga memiliki sejarah panjang perkembangan teori yang
lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal meluaskan kajiannya. Teori-teori ini pada dasarnya memegang peranan penting dalam
perang diluncurkan sepanjang kanal; pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar perkembangan ilmu manajemen. Oleh karena itu pula, mempelajari manajemen tidak akan
ditambahkan ke kapal tersebut. Dan masih banyak lagi. pernah terlepas dari pembacaan atas teori-teori yang melingkupinya.
Pada masa berikutnya, manajemen mulai dikenal luas ketika tahun 1776 Adam Smith, Setidaknya terdapat tiga alasan mengapa pada akhirnya kita harus mempelajari
seorang pemikir ekonomi Inggris, menerbitkan bukunya yang berjudul:”An Inquiry into the teori-teori manajemen, sejarah perkembangannya, pembagiannya, pemikiran yang
Nature and Causes of the Wealth of Nations”. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan dihasilkannya, serta siapa tokoh-tokoh yang mencetuskannya, yaitu :
ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian a. Teori akan membantu dalam mengarahkan keputusan manajemen.
pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik Mempelajari teori-teori manajemen yang ada akan mempermudah kita dalam
peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing memahami proses manajemen yang ada dan berfungsi sebagai dasar untuk
melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti memilih suatu tindakan yang efektif. Teori yang teoat dapat memprediksi apa
dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian yang akan terjadi pada situasi tertentu. Dengan pengetahuan ini, kita dapat
pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menerapkan teori manajemen terhadap situasi yang berbeda.
b. Teori membentuk pandangan mengenai organisasi dan lingkungan
menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan (1)
usaha. Dengan mempelajari berbagai teori manajemen, kita dapat mengetahui
meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang
bahwa pada dasarnya teori adalah hasil interaksi dan asumsi-asumsi
dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat
lingkungan sosial, ekonomi, politik, dan kekuatan teknologi, yang ada pada
tenaga kerja.2
waktu tertentu dan tempat terjadinya suatu peristiwa. Pengetahuan ini akan
Dalam dua abad setelah zaman Adam Smith dunia telah menjadi sangat berkembang.
membantu kita memahami apa sebabnya teori tertentu cocok terhadap
Dalam masa hidup Adam Smith, Revolusi industri baru saja akan bermula. Sekarang ini keguatan
keadaan yang berbeda. Di samping itu, mempelajari teori manajemen juga
1 Husaini Usman, Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan,(Bandung: Bumi Aksara, 2013), hlm. 31. memberi petunjuk kepada kita mengenai perilaku organisasi dan manusia di
dalamnya.
2 Sukirno, Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 3.
1
c. Teori memungkinkan kita untuk mengkomunikasikan ide-ide secara Teori tersebut bukanlah merupakan suatu aliran, tetapi hanya merupakan
efisien. Setiap saat kita berhadapan dengan orang-orang yang menghadapi pemusatan perhatian kepada satu permasalahan manajemen tertentu.
berbagai masalah yang semakin kompleks. Tanpa teori manajemen yang Perlu dicatat juga bahwa proses perkembangan teori manajemen ini pada dasarnya
memadai, kita harus membuat asumsi-asumsi dasar tentang kehidupan di akan sangat dipengaruhi oleh berbagai macam konteks dan kondisi lingkungan kerja dan
dunia ini dab segala interaksinya. Semua itu memerlukan energi dalam manajemen yang menghadirkan bermacam tuntutan pada para pelakunya untuk menampilkan
pelaksanaannya. hal-hal baru dalam menyikapinya.3
Dengan demikian, maka menjadi jelas bahwa teori memegang peranan penting
bagi kita dalam mempelajari manajemen secara utuh. Teori-teori manajemen ini bahkan
dapat membantu para manajer dalam mengambil keputusan yang tepat, menentukan sikap 2. Perkembangan Teori Manajemen
dan tindakan yang sesuai, dengan konteks yang dihadapi di lapangan, menangkap peluang Perkembangan manajemen sebagai ilmu yang hari ini sudah semakin teruji batasan
dan kemungkinan yang akan terjadi, serta memahami bagaimana cara manajemen bekerja dan diversifikasinya dengan bidang yang lain, pada dasarnya adalah praktik perkembangan
pada manusia, lingkungan, dan sebaliknya. teori-teori manajemen itu sendiri. Bahkan, perkembangan definisi dari manajemen adalah
Dalam sejarahnya, teori-teori manajemen memiliki proses perkembangan yang hasil interprestasi atas teori-teori yang muncul dalam upaya orang-orang untuk memahami
bersifat evolusioner dari yang berbrntuk pemikiran sederhana, hingga mencapai bagaimana praktik pengaturan kerja dan organisasi seharusnya dilakukan.
kompleksitasnya pada masa sekarang. Proses perkembangan teori-teori manajemen ini Melalui studi historis dan analisis sejarah dapat dilacak dan diketahui bahwa pada
umumnya teradi melalui berbagai cara sebagai berikut : kira-kira tahun 1300 SM, bangsa Mesir telah mengenal administrasi . Max Webber, seorang
a. Dominasi, yaitu salah satu aliran muncul sebagai yang paling sosiolog berkebangsaan Jerman yang terkemuka pada zamannya, meyakini Mesir sebagai
berguna. Aliran yang dominan ini dapat memanfaatkan ide-ide aliran lain. satu-satunya Negara yang paling tua yang memiliki pengaturan birokratik. Meski belum bisa
Keadaan ini belum terjadi sepenuhnya sehingga pengkajian dari masing- dijadikan refrensi ilmiah untuk disebutkan bahwa ini sudah merupakan praktik manajemen
masing aliran masih tetap bermanfaat bagi pengembangan teori manajemen. yang memiliki teorinya sendiri, namun fakta ini menunjukkan bahwa kemunculan pemikiran-
b. Divergensi, yaitu aliran-aliran besar masing-masing berkembang
pemikiran awal tentang manajemen sudah sedemikian lama.
sendiri-sendiri tanpa sama sekali memanfaatkan pandangan aliran lain.
Awal pemikiran tentang teori manajemen sendiri berkembang setelah beberapa
Perkembangan seperti inipun tidak terjadi sepenuhnya.
tokoh memberikan pendapat mereka tentang bagaimana seharusnya praktik kepemimpinan
c. Konvergensi, aliran-aliran itu tampil dalam satu bentuk yang sama
dan kerja dijalankan pada sebuah organisasi, seperti yag dilakukan oleh Robert Owen dan
sehingga batas antar aliran menjadi kabur. Perkembangan inilah yang sudah
Charkes Babbage pada awal tahun 1800-an. Meski pada keduanyabelim ditemukan kerangka
terjadi, meskipun bentuk penyatuan tidak seimbang karena masih terlihat
penelitian ilmiah, namun keduannya sudah memberikan pemikiran dasar tentang bagaimana
bentuk dominan dari satu aliran terhadap yang lain.
d. Sintetis, berupa pengembangan yang menyeluruh yang lebih bersifat seharusnya manajemen itu dipraktikkan. Dari keduannya pula, teori-teori manajemen
integrasi dari aliran-aliran, misalnya seperti terlihat dalam pendekatan sistem kemudian berkembang pesat, dan terutama setelah dimulainya periode pendekatan saintifik
dan kontingensi. oleh Frederick Winslow Taylor (1856-1925), yang sekaligus memberikan identitas “ilmu”
e. Profilerasi, sebagai bentuk perkembangan teori manajemen yang
ditandai makin banyaknya bermuculan teori-teori manajemen yang baru.

3 Lilis Sulastri, Manajemen Sebuah Pengantar, (Bandung: La Goods Publishing, 2013), hal 45-47
2
bagi manajemen. Dari pemikiran Taylor ini ilmu manajemen kemudian disempurnakan merupakan ciri dari pola organisasi yang strukturnya dibuat sedemikian rupa sehingga secara
dengan munculnya berbagai teori dan pendekatan bagi studi manajemen. 4 maksimal dapat memanfaatkan tenaga ahli.
Namun demikian banyak bagian teori klasik yang bertahan sampai sekarang. Sebagai
C. Teori Aliran Klasik contoh, konsep yang menyatakan bahwa keterampilan manajemen dapat diterapkan pada semua
Teori klasik berasumsi bahwa para pekerja atau manusia itu sifatnya rasional, berfikir jenis kelompok kegiatan, jika hal-hal lainya tetap untuk lembaga pendidikan, lembaga
logic, dan kerja merupakan suatu yang diharapkan. Oleh karena itu teori klasik berangkat dari pemerintahan, dan lembaga lainya. Konsep tentang adanya prinsip yang dapat dikenali dan
premis bahwa organisasi bekerja dalam proses yang logis dan rasional dengan pendekatan ilmiah mendasari tingkah laku manajerial yang efektif, semua itu tetap berlaku dan diajarkan.
dan berlangsung menurut struktur atau anatomi organisasi. Filley, Kerr dan Hous (1976) kelemahan-kelemahan teori klasik secara garis besar
Salah satu teori klasik adalah Manajemen Ilmiah (Scientific Management) dipelopori dikemukakan sebagai berikut:
oleh Frederik W. Taylor (1856-1915). Pendekatan ilmiah ini berpandangan bahwa yang menjadi 1. Teori klasik adalah teori yang terikat waktu teori ini cocok diterapkan pada
sasaran manajemen adalah mendapatkan kemakmuran maksimum bagi pengusaha dan permasalahan abad dua puluhan, karenamotif pekerja waktu itu terutama memenuhi
karyawannya. Untuk itu manajemen harus melaksanakan prinsip-prinsip: kebutuhan fisiologis.
2. Teori klasik mempunyai ciri-ciri deterministic. Teori sangat menekankan pada prinsip-
a. perlunya dikembangkan ilmu bagi setiap tugas (pedoman gerak, im-
prinsip manajemen dan tidak memperhitungkan berbagai dimensi dalam manajemen seperti
plementasi kerja yang standard an iklim kerja yang layak,
b. pemilihan karyawan yang tepat sesuai dengan persyaratan kerja, motivasi, pengambilan keputusan, dan hubungan informal.
c. perlunya pelatihan dan pemberian rangsangan, 3. Teori ini merumuskan asumsinya secara sksplisit. Malahan banyak asumsi yang
d. perlunya kerja dilakukan penelitian-penelitian dan percobaan-percobaan. 5
Efisiensi hanya diukur oleh tingkat produktivitas yang hanya menyangkut penggunaan
Pelapor klasik lainya yaitu Henri Fayol (1916) menerbitkan Administration Industrielle
sumber secara ekonomis tanpa memperhitungkan faktor manusiawi.
et Generale yang berisi lima pedoman manajemen, yaitu: perencanaan, pengorganisasian,
pengkomandoan, pengkoordinasian dan pengawasan. Selanjutnya Gulick dan Urwick (1930)
D. Teori Aliran Hubungan Manusiawi
popular dengan akronomi POSDCORB (Plammimh, Organizing, Staffing, Directing,
Teori manajemen manusiawi (non klasik) adalah teori manajemen yang
Coordinating, Reporting, Budgetting) sebagai kegiatan manajerial dan merupakan proses
diperuntukan untuk manajer agar lebih memerhatikan tingkat psikologi dan hubungan antar
manajemen. Prinsip-prinsip pokok menurut Fayol adalah:
manusia dalam lapangan pekerjaan. Teori ini dibuat akibat mucul ketidakpuasan terhadap
a. kesatuan komando, dianggap penting karena pembagian tugas dalam
teori manajemen klasik yang tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi dan keharmonisan
organisasi sudah sanagt spesialis,
dalam lingkungan kerja. Tingkat psikologi dan hubungan antar manusia dalam dunia
b. wewenang harus dapat didelegensikan,
c. insiatif harus dimiliki oleh setiap manajer, pekerjaan dianggap penting untuk mendongkrak hasil efektifitas kerja yang lebih optimal.
d. adanya solidaritas kelompok.
Pada tahap aliran perilaku atau perilaku manusiawi organisasi melihat pada hakikatnya
Aliran klasik lainya dipelopori oleh Max Weber (1947), teori ini timbul sejak Perang
adalah sumber daya manusia. Aliran ini memandang aliran klasik kurang lengkap karena
Dunia I, waktu itu sering terjadi pertentangan pada kalangan buruh. Menurut Weber birokrasi
terlihat kurang mampu mewujudkan efisiensi produksi yang sempurna dengan keharmonisan
di tempat kerja. Manusia dalam sebuah organisasi tidak selalu dapat dengan mudah
diramalkan prilakunya karena sering juga tidak rasional. Oleh sebab itu para manajer perlu
4 Ibid., hal 48-49
dibantu dalam menghadapi manusia, melalui antar lain ilmu sosiologi dan psikologi. Ada tiga

5 Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hal.22 orang pelopor aliran perilaku yaitu :
3
1. Hugo Munsterberg (1863-1916) diharapkan semakin peka dan terampil dalam menangani dan dan berhubungan dengan
Sumbangannya yang terpenting adalah berupa pemanfaatan psikologi dalam bawahannya. Bahkan muncul berbagai jenis konsep yang lebih mengkaji pada masalah-
mewujudkan tujuan-tujuan produktivitas karna sama dengan teori-teori manajemen masalah kepemimpinan, penyelesaian perselisihan, memperoleh dan memanfaatkan
lainnya. Bukunya “Psychology and Industrial Efficiency”, ia memberikan tiga cara kekuasaan, perubahan organisasi dan konsep komunikasi. Walaupun demikian aliran ini
untuk meningkatkan produktivitas: menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling tidak bebas dari kritikan karena di samping terlalu umum, abstrak dan kompleks, sukar
sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan dikerjakannya, menciptakan tata kerja yang seklai bagi manajer untuk menerangkan tentang perilaku manusia yang begitu kompleks
terbaik yang memenuhi syarat-syarat psikologis untuk memaksimalkan produktivitas, dan sukar memilih nasehat ilmuwan yang mana sebaiknya harus dituruti dalam
dan yang terakhir menggunakan pengaruh psikologis agar memperoleh dampak yang mencapai solusi di dalam perusahaan. 6
paling tepat dalam mendorong karyawan.
2. Elton Mayo (1880-1949) E. Teori Aliran Manajemen Modern
Gerakan memperkenalkan hubungannya yang diartikan sebagai satu gerakan Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalur yang
yang memiliki hubungan timbal balik manajer dan bawahan sehingga mereka secara pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal dengan perilaku
serasi mewujudkan kerjasama yang memuaskan, dan tercipta semangat dan efisiensi organisasi, dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah, dikenal sebagai aliran
kerja yang memuaskan. Disini terlihat adanya peran faktor-faktor sosial dan psikologis kuantitatif. Ada tiga pendekatan yang sering dipakai dalam aliran manajemen modern yaitu,
dalam mendorong kerja kepada karyawan. Satu hal yang menarik dari dari hasil pendekatan perilaku organisasi, pendekatan sistem, dan pendekatan kontingensi.
percobaan Mayo dengan kawan-kawan adalah rangsangan uang tidak menyebabkan a) Pendekatan Perilaku Organisasi
membaiknya produktivitas. Mereka menyatakan dalam meningkatkan produktivitas Pendekatan ini memandang bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh system
adalah satu karena sikap yang dimiliki karyawan yang merasa manajer ataupun sosialnya. Tokoh-tokoh pendekatan ini sebagai berikut.
atasannya memberikan perhatian yang cukup terhadap kesejahteraan mereka yang 1. Maslow yang terkenal dengan teori hierarki kebutuhan untuk menjelaskan
dikenal dengan sebutan “Hawthorne effect”, selain itu juga ditemukan pengaruh perilaku manusia dalam kaitannya dengan motivasi manusia.
2. McGregor dengan teori X dan Y.
kehidupan lingkungan sosial dalam kelompok yang lebih informal lebih besar
3. Herzberg dengan teori dua factor
pengaruhnya terhadap produktivitas. 4. Mc Clelland dengan teori need of power, need of affiliation dan need of
3. William Ouchi (1981) acievment.
5. Blake dan Mouton dengan teori Managerial Grid
William Ouchi dalam bukunya “theory Z –How America Business Can Meet
6. Likert dengan teori empat system
The Japanese Challen ge (1981)”, memperkenalkan teori Z pada tahun 1981 untuk 7. Fiedler dengan pendekatan kontingensi dalam teori kepemimpinannya
8. Schein dengan penelitian dinamika kelompoknya
menggambarkan adaptasi Amerika atas perilaku Organisasi Jepang. Teori beliau
9. Vroom dengan teori ekspektasinya
didasarkan pada perbandingan manajemen dalam organisasi. Jepang disebut tipe 10. Hersey dan Banchard dengan kepemimpinan situasionalnya, dan lain-lain. 7
perusahaan Jepang dengan manajemen dalam perusahaan Amerika –disebut perusahaan Beberapa prinsip dasar penting yang dapat disimpulkan dari pendapat para tokoh
tipe Amerika. manajemen modern adalah sebagai berikut:
Sumbangan para ilmuan yang beraliran hubungan manusiawi ini terlihat dalam
peningkatan pemahaman terhadap motivasi perseorangan, perlaku kelompok, ataupun 6 Haris Budoyono Amirullah, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta: Graha ilmu, 2004), hal 31-33
hubungan antara pribadi dalam kerja dan pentingnya kerja bagi manusia. Para manajer
7 Husaini Usman, Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan…, hlm. 49.
4
1. Manajemen tidak dapt dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat tetapi, bila hubungan manusia dikalangan pekerja rendah dan produktivitas tinggi
(peranan, prosedur, prinsip) maka pendekatan hubungan manusia mungkinlebih tepat diterapkan.
2. Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dengan Hal ini berdasarkan pengalaman bahwa teknik-teknik manajemen yang sangat
pertimbangan secara hati-hati efektif diterapkan dalam situasi tertentu ternyata tidak efektif pada situasi lain.
3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendeatan manjer individual untuk
Menurut pendekatan ini, tugas manajer adalah mengidetifikasi teknik tertentu yang
pengawasan harus sesuai dengan situasi
paling cocok diterapkan pada situasi tertentu dalam mencapai tujuan organisasi karena
4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komiten pekerja terhadap tujuan
tidak satupun teknik manajemen yang bersifat universal yang dapat diterapkan dalam
organisasi yang sangat dibutuhkan (Handoko, 54:2009)
setiap situasi dan kondisi.9
Aliran Kuantitatif
Aliran kuantitatif atau yang disebut juga aliran management science digunakan dalam banyak
kegiatan seperti penganggaran modal, manajemen aliran kas, scheduling produksi, dan lain-lain. Langkah-
langkah pendekatan management science biasanya adalah sebagai berikut:
1. Perumusan masalah
2. Penyusunan suatu model matematis
3. Mendapatkan penyelesaian dari model.
4. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.
5. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil.
6. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan-implementasi. 8
b) Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem pada manajemen bermaksud untuk memandang organisasi
sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan.
Pendekatan system member manajer cara memandang organisasi sebagai suatu
keseluruhan dan sebagai bagian dari lingkungan ekternal yang lebih luas.
Sebagai suatu pendekatan manajemen, system mencakup baik sitem-sistem
umum maupun khusus dan analisis umum maupun terbuka. Pendekatan system umum
pada manajemen dapat dikaitkan dengan konsep-konsep organisasi formal dan teknis,
filosofis dan sosiopsikologis. Sedangkan analisis system manajemen spesifik meliputi
bidang-bidang seerti struktur organisasi, desain pekerjaan, akuntansi,system informasi
serta mekanisme perencanaan dan pengawasan.
c) Pendekatan Kontingensi
Pendekatan ini mencoba untuk menerapkan berbagai pendekatan manajemen
terdahulu pada kehidupan nyata atau kondisi dan situasi tertentu. Perbedaan kondisi
dan situasi tertentu memerlukan pendekatan tertentu pula. Sebagai contoh: bila
hubungan manusia dikalangan pekerja sudah baik, tetapi produktivitasnya masih
rendah maka pendekatan teori manajeen klasik mungkin lebih tepat diterapkan. Akan

8 Handoko,Manajemen, (Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, 2009). Hlm.55. 9 Husaini Usman, Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan…, hlm. 57.
5

You might also like