Professional Documents
Culture Documents
9786027495425
ISBN:
9786027495425
Editor:
Deni Danial Kesa,Ph.D (Universitas Indonesia)
Reviewer :
Prof. Dr.Ir. Sigit P Hadiwardoyo,DEA (Universitas Indonesia)
Prof.Dr.Retna Apsari,M.Si (Universitas Airlangga)
Prof.Dr.Suharno (Universitas Lampung)
Dr.M.Bruri Triono,M.Pd (Universitas Negeri Yogyakarta)
Muh.Khairudin,MT,Ph.D (Universitas Negeri Yogyakarta)
Dr.Drs D.Iwan Riswandi,SE,MS (Institut Pertanian Bogor)
Wikan Sakarinto,ST,M.Sc,Ph.D (Universitas Gadjah Mada)
Ir Antoni Sihombing,MPD,Ph.D (Universitas Indonesia)
Dr.Ir Darmawan Octo Sucipto,M.Si (Universitas Brawijaya)
Dr. Putu Saroyini Piartini,MM., Ak (Universitas Udayana)
Dr.Ir Wawan Oktariza, MS (Institut Pertanian Bogor)
Dr.Machsus ST,MT (Institut Teknologi Surabaya)
Dr.Agus Purwanto,M.Si.Akt,CA (Universitas Diponegoro)
Dr Rita Komaladewi,SP,MM (Universitas Padjadjaran)
Penerbit:
Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia
Bekerjasama dengan Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia dan Universitas
Udayana
Redaksi:
Program Pendidikan Vokasi
Universitas Indonesia,Gedung A Ruang A-101
Kampus UI Depok
Tel. 021-29027481
Fax.021-29027480
Email : semnas.fptvi@gmail.com
1)
Annisa Kurnia Pratiwi
Akademi Akuntansi Bina Insani Bekasi
2)
Lucia Ari Diyani
Akademi Akuntansi Bina Insani Bekasi
Email: annisa.tiwi1010@gmail.com
Abstract
This study aims to examine independent variables of corporate governance which proxy by audit
committee, composition of board commissioner independent, institutional ownership, managerial
ownership, audit quality, size of commissioner influences on earnings management which proxy
by discretionary accrual. This study used sample of mining industry which is ranked by IICG in
2011-2015 period and listed in BEI during 2010-2014 period. The number of mining industry
that were became in this study were 5 companies. Hypothesis in this study are tested by multiple
linear regression. The results of this study indicate that audit committee, composition of board
commissioner independent, institutional ownership, managerial ownership, audit quality, size of
commissioner has no influences as partial on earning management. As simultaneous with the
coefficient of determination for 21.8%, corporate governance has no influences on earning
management. Based on this circumstance, the results can be advantages to determine the
accurate policy to prevent negative perception on financial report, in this circumstance earning
management.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel independen yaitu corporate governance dengan
proksi komite audit, komposisi dewan komisaris independen, kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial, kualitas audit dan ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap
variabel dependen earning management yang diproksikan dengan discretionary accrual.
Penelitian ini menggunakan sampel industri batubara yang diperingkat oleh IICG selama periode
2011-2015 dan terdaftar di BEI selama periode 2010-2014. Jumlah industri batubara yang
dijadikan sampel penelitian ini adalah 5 perusahaan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan teknik regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komite audit,
komposisi dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,
kualitas audit dan ukuran dewan komisaris secara parsial tidak berpengaruh terhadap earning
management. Secara simultan dengan hasil koefisien determinasi sebesar 21.8%, corporate
governance tidak berpengaruh terhadap earning management. Berdasarkan hal ini, hasil
1. Pendahuluan
Praktik manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen dapat dijelaskan melalui teori
keagenan.
Teori keagenan yang dijelaskan oleh Amertha (2013) yaitu, apabila perusahaan berada
dalam kinerja buruk, manajer dapat bertindak oportunis dengan menaikkan laba akuntansi
guna menyembunyikan kinerja yang buruk, sebaliknya bila perusahaan dalam kinerja baik
manajer bertindak oportunis dengan menurunkan laba akuntansinya untuk menunda kinerja
yang baik. Perilaku manipulasi manajer dapat dikurangi melalui peran monitoring corporate
governance yang bertujuan untuk meneyelaraskan berbagai kepentingan.
Peran monitoring kedua dalam menyelaraskan berbagai kepentingan dapat dilakukan melalui
komposisi dewan komisaris independen dengan rumus sebagai berikut.
KDKI =
Anggota Dewan Komisaris Independen
Total Dewan Komisaris
Peran monitoring ketiga dalam menyelaraskan berbagai kepentingan dapat dilakukan melalui
kepemilikan institusional dengan rumus sebagai berikut.
IO =
Jumlah Lembar Saham Yang Dimiliki Institusi
x 100%
Total Lembar Saham Yang Beredar
I. Total Akrual
Keterangan:
TAit : total akrual (Total accruals)
NIit : laba bersih operasi (net income)
CFOit : aliran kas dari aktivitas operasi (cash flow from operation)
Ait-1 : total aset untuk sampel perusahaan I pada akhir tahun t-1
ΔREVit : perubahan pendapatan perusahaan I dari tahun t-1 ke tahun t
ΔRECit : perubahan piutang perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t.
PPEit : aset tetap (property, plant and equipment) perusahaan tahun t.
NDAit : nondiscretionary accruals pada tahun t.
DAit : discretionary accruals perusahaan i pada periode t.
α : konstanta yang diperoleh dari hasil regresi pada perhitungan total accrual.
Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2013) adalah komite audit independen
dalam penelitian ini terbukti tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, maka
diharapkan komite audit lebih meningkatkan pengawasan terhadap pihak manajemen agar
informasi yang terkandung dalam laporan keuangan semakin baik dan berkualitas. Dari
penelitian terdahulu ini, maka dibuatlah hipotesis sebagai berikut.
Budiono (2005) dalam Hidayanti dan Paramita (2014) menjelaskan bahwa persentase
tertentu kepemilikan saham oleh pihak manajemen cenderung mempengaruhi tindakan
manajemen laba. Penelitian yang dilakukan Hidayanti dan Paramita (2014) menemukan
bukti kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap manajemen laba riil. Berdasarkan
bukti diatas hipotesis yang dapat dibuat sebagai berikut.
Independent of auditor size, smaller audit firms have justified proposed wealth
transfers from clients and from larger audit firms (De Angelo, 1981). Penelitian
Christiani (2014) menyimpulkan kualitas audit yang diproksikan dengan ukuran KAP
(KAP The big-4 dan KAP non The big-4 tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Berdasarkan penelitian diatas didapat hipotesis sebagai berikut.
Penelitian Hidayanti dan paramita (2015) menemukan hasil empiris bahwa ukuran
dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap manajemen laba riil, ini menunjukkan bahwa
berapapun jumlah dewan komisaris perusahaan, tidak mempengaruhi manajer dalam
melakukan manajemen laba riil. Dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan dalam
penelitian ini terbukti tidak efektif dalam mengurangi tindakan manajemen laba riil.
Berdasarkan penelitian tersebut hipotesis yang dapat dibuat adalah sebagai berikut.
3. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang menguji pengaruh variabel independen
yaitu corporate governance dengan variabel dependen yaitu earning management. Populasi
dalam penelitian ini adalah perusahaan batubara yang pernah diperingkat oleh IICG periode
2011-2015 dan terdaftar di BEI periode 2010-2014. Teknik penelitian ini menggunakan
random purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sample yang sesuai dengan
criteria yang ditentukan. Terdapat 5 perusahaan yang menjadi sample penelitian ini.
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan:
a. Uji normalitas
b. Uji Multikolinearitas
Berdasarkan tabel 3, nilai VIF < 10 hasil menujukkan bahwa tidak terdapat
multikolinearitas antar variabel corporate governance. Nilai Tolerance > 0.10 yang
berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%.
c. Uji Autokorelasi
d. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 8 menunjukkan bahwa R2 sebesar 0.218, yang berarti bahwa hanya 21.8%
variabel earning management dapat diprediksi dari kombinasi 6 variabel corporate
governance. Sebanyak 78.2% variabel earning management diprediksi oleh faktor-
faktor lain.
Hasil yang diperoleh untuk t tabel adalah 2.101, maka hasil uji statistik t pada
tabel 6, dapat disimpulkan bahwa Komite Audit (KA), Komposisi Dewan Komisaris
Independen (KDKI), Kepemilikan Institusional (KI), Kepemilikan Manajerial (KM),
Kualitas Audit (KUAAUDIT), dan Ukuran Dewan Komisaris (UDK) tidak
berpengaruh secara parsial terhadap earning management.
Hasil pada tabel 7 menunjukkan nilai F hitung sebesar 2.113 dengan nilai
signifikan 0.102 > alpha 0.05 dan F tabel sebesar 2.66, dapat disimpulkan F hitung < F
tabel.
5. Kesimpulan
Terdapat beberapa unsur didalam corporate governance. Unsur-unsur tersebut tidak dapat
memprediksi praktik earning management walau digabungkan secara bersamaan. Karena
unsur-unsur corporate governance tidak ada hubungannya dengan keuangan, dengan hal ini
earning management.
7. Keterbatasan
Keterbatasan penelitian ini terdapat pada keterbatasan waktu penelitian, dana dan
data yang hanya menggunakan satu industri yaitu industri batubara. Keterbatasan yang lain
yaitu terdapat pada jumlah perusahaan yang hanya diperingkat oleh IICG selama periode
penelitian yang mengakibatkan terbatasnya sampel. Selain itu, penelitian ini menggunakan 2
perusahaan yang tidak memiliki kepemilikan manajerial sehingga perbedaan persentase
kepemilikan manajerial sangat jauh. Alangkah baiknya apabila menggunakan tahun penelitian
yang lebih lama, kemungkinan penelitian ini akan lebih akurat.
8. Referensi
Abdillah, Selvy Yulita. 2014. “Pengaruh Good Corporate Governance Pada Manajemen
Laba”. Malang: Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi Vol.4, No.1 2016, Fakultas
Ekonomika Dan Bisnis Universitas Kanjuruhan.
Abed, Suzan., Ali Al-Attar, dan Mishie Suwaidan. 2012. “Corporate Governance and
Earning Management: Jordanian Evidence”. International Business Research.
Amertha, Indra Satya Prasavitha. 2013. “Pengaruh Return On Asset Pada Praktik Manajemen
Laba dengan Moderasi Corporate Governance”. Bali: E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana.
9. Lampiran