You are on page 1of 9

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan hidayahnya-
lah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Adapun judul makalah yang akan
dibahas adalah “Fungsi dan Peranan Bahasa Indonesia dalam Pembangunan Bangsa”, dan kami
berharap semoga dengan adanya makalah ini kami dapat memberikan sedikit gambaran dan
memperluas wawasan kita.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini, baik secara langsung maupun tidak
langsung ,Akhirnya kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan dari semua pihak
demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan

Denpasar , 14 September 2016

Penyusun

\\\\\\\\\\\\

Page 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ 1
DAFTAR ISI.............................................................................................. ……………….2

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang................................................................................................................ 3
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan……................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia......................................................................5
2.2 Fungsi Bahasa Indonesia Dalam Pembangunan Bangsa…............................................6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................. ……………………...8
3.2 Saran.............................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 9

Page 2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-
nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari yang di dalamnya selalu ada
nilai-nilai dan status bahasa tidak dapat ditinggalkan.
Bahasa mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan
seseorang, karena dengan menggunakan bahasa seseorang juga dapat mengekspresikan dirinya,
fungsi bahasa sangat berabagam. Bahasa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi, selain itu
bahasa juga digunakan sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam
lingkungan atau situasi Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun
tertulis.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bahasa memang sangat penting digunakan.
Karena bahasa merupakan simbol yang di hasilkan menjadi alat ucap yang biasa digunakan oleh
sesama masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua aktifitas kita menggunakan
bahasa. Baik menggunakan bahasa secara lisan maupun secara tulisan dan bahasa tubuh. Bahkan
saat kita tidur pun tanpa sadar kita menggunakan bahasa. berdiri sebagai lambang kebanggan dan
sebagai lambang identitas dari bangsa
Bahasa juga dapat diartikan sebuah simbol atau lambang bunyi yang berfungsi sebagai
alat komunikasi antara individu. Masyarakat berinteraksi satu sama lain dan bersosialisasi. Oleh
karena itu pentinganya peranan bahsa dalam kehidupan bermasyarkat. Seiring perkembangannya
bahasa terus berkembang dan beradaptasi dengan lingkungan dibawah arus perkembangan
pemakaian bahasa di era globaliasi. Di lingkup kecil dan keluarga masyarakat kita menggunakan
bahasa daerah untuk berkomunikasi dan pada lingkup yang luas dan bersifat resmi digunakan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Dengan dicetuskannya Bahasa Melayu-Riau sebagai Bahasa Indonesia pada Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928 lalu, perkembangan bahasa terus meningkat. Tentunya juga pada
perkembangan bahasa Indonesia yang makin berkembang dan beradaptasi, bahasa daerah pun
tetap memiliki peranan dan jabatan yang penting dalam pemakaian bahasa sehari-hari. \Bahasa
daerah tetap di jaga eksistensinya di balik arus permasalahan kebahasaan yang terjadi di

Page 3
Indonesia, menilik pada pemakaian bahasa Indonesia yang terjadi di kalangan masyarakat.
Terjadi fenomena-fenomena negatif di tengah masyarakat kita, misalnya banyak orang Indonesia
yang dengan bangga memperlihatkan kemahirannnya menggunakan bahasa Inggris walaupun
mereka tidak mengusai bahasa Indonesia dengan baik. Tak sedikit pula orang yang malu tidak
bisa berbahasa asing, oleh karena itu pentingnya perhatian dari masyarakat untuk tetap
mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan dan fungsi yang penting. Bahasa Indonesia berdiri
sebagai lambang kebanggan dan sebagai lambang identitas diri dari bangsa kita.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia dalam pembangunan bangsa?
2. Mengapa bahasa Indonesia berperan dalam pembangunan bangsa?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Kami ingin mengetahui fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia dalam pembangunan
bangsa.
2. Kami ingin mengetahui sebab-sebab bahasa Indonesia berperan dalam pembangunan
bangsa.

Page 4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia


Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sudah dibekukan. Pembakuan itu terjadi sejak
dilaksanakannya Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah di Jakarta tahun
1975. Berdasarkan hasil seminar itu disebutkan maka Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
bahasa nasional secara resmi dimulai tahun 1928, yaitu sejak Sumpah Pemuda. Sejak itulah
bahasa Indonesia diakui sebagai bahasa nasional oleh seluruh bangsa Indonesia.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia mempunyai empat
fungsi, yaitu:
1. Sebagai lambang kebulatan semangat kebangsaan Indonesia;
2. Sebagai lambang identitas nasional;
3. Sebagai alat penyatuan berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang
kabahasaan, kebudayaan, kesukuan, ke dalam satu masyarakat nasional, dan;
4. Sebagai alat perhubungan antarsuku antardaerah, dan antar budaya.

Selain sebagai bahasa nasional bahasa indonesia juga sebagai bahasa negara. Dalam
kedudukannya sebagai bahasa negara secara resmi dimulai tahun 1945. Bahasa Indonesia sebagai
bahasa negara artinya bahasa indonesia harus digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia
dalam situasi formal yang berhubungan dengan masalah kenegaraan.
Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia juga mempunyai empat fungsi, yaitu:
1. Sebagai bahasa resmi pemerintahan;
2. Sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan;
3.Sebagai alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan;
4. Sebagai alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Keempat fungsi itu harus dilaksanakan, sebab minimal empat fungsi itulah memang
sebagai ciri penanda bahwa suatu bahasa dapat dikatakan berkedudukan sebagai bahasa negara.
Pemakaian pertama yang membuktikan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
kenegaran ialah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI

Page 5
1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan
kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.
Keputusan-keputusan, dokumen-dokumen, dan surat-surat resmi yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan lembaga-lembaganya dituliskan di dalam bahasa Indonesia. Pidato-pidato atas
nama pemerintah atau dalam rangka menuanaikan tugas pemerintahan diucapkan dan dituliskan
dalam bahasa Indonesia.
Sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-
lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi.

2.2 Fungsi Bahasa Indonesia dalam Pembangunan Bangsa


Pernyataan sikap "bertanah air satu, tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa
Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia" dalam Kongres Pemuda 28
Oktober 1928 merupakan perwujudan politik bangsa Indonesia yang menempatkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia telah menyatukan
berbagai lapisan masyarakat ke dalam satu-kesatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia
mencapai puncak perjuangan politik sejalan dengan perjuangan politik bangsa Indonesia dalam
mencapai kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Hal ini dibuktikan dengan dijadikannya
bahasa Indonesia sebagai bahasa negara (pada pasal 36 UUD 1945, dan juga hasil amandemen
UUD, Agustus 2002).
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara telah menempatkan
bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks). Ipteks
berkembang terus sejalan dengan perkembangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dan
bangsa Indonesia. Perkembangan ipteks yang didukung oleh perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi (seperti internet, e-mail, e-business, e-commerce, TV-edukasi, dan
lain-lain) melaju dengan pesat terutama memasuki abad ke-21 sekarang.
Bahasa Indonesia hingga kini menjadi perisai pemersatu yang belum pernah dijadikan
sumber permasalahan oleh masyarakat pemakainya yang berasal dari berbagai ragam suku dan
daerah. Hal ini dapat terjadi, karena bahasa Indonesia dapat menempatkan dirinya sebagai sarana
komunikasi efektif, berdampingan dan bersama-sama dengan bahasa daerah yang ada di
Nusantara dalam mengembangkan dan melancarkan berbagai aspek kehidupan dan kebudayaan,
termasuk pengembangan bahasa-bahasa daerah. Dengan demikian bahasa Indoensia dan juga

Page 6
bahasa daerah memiliki peran penting di dalam memajukan pembangunan masyarakat di dalam
berbagai aspek kehidupan.
Peran bahasa Indoensia dan bahasa daerah semakin penting di dalam era otonomi
daerah. Penyelenggaraan otonomi daerah yang dilaksanakan dengan prinsip-prinsip demokrasi,
peran serta masyarakat, akan mendorong dan menumbuhkan prakarsa dan kreativitas daerah. Hal
ini tercermin dari kewenangan-kewenangan yang telah diserahkan ke daerah dalam wujud
otonomi yang luas, nyata, dan tanggung jawab. Dengan prinsip tersebut diharapkan dapat
mengakselarasi pencapaian tujuan yang telah direncanakan dalam pembangunan masyarakat.
Berdasarkan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, kewenangan Daerah
Kabupaten dan Daerah Kota mencakup semua kewenangan pemerintahan, kecuali kewenangan
bidang politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta
kewenangan bidang lain yang bersifat lintas kabupaten/kota. Kewenangan kabupaten/kota
meliputi bidang pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, pertanian,
perhubungan, industri dan perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup, pertanahan,
koperasi dan tenaga kerja. Pengembangan Bahasa, termasuk sastra berhubungan dengan
kewenangan pemerintahan di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, baik yang dimiliki
pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
Kewenangan pemerintah pusat berupa penyediaan standar, pedoman, fasilitas dan
bimbingan dalam rangka pengembangan bahasa dan sastra. Sedangkan kewenangan untuk
penyelenggaraan kajian sejarah dan nilai tradisionil serta pengembangan bahasa dan budaya
daerah merupakan bagian dari kewenangan provinsi. Oleh karena bahasa dan sastra daerah pada
dasarnya berkembang dari masyarakat di desadesa, kampung-kampung serta kelompok
masyarakat tradisional yang secara kewilayahan berada dalam wilayah kabupaten/kota, maka
mulai di kabupaten/kota dilakukan kegiatan operasional pengembangan bahasa dan sastra
daerah.
Di tingkat nasional sudah ada Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional sebagai
lembaga yang mendapat mandat dari pemerintah untuk melakukan perencanaan bahasa. Pada
tingkat provinsi dan kabupaten/kota dibentuk lembaga perpanjangan penyelenggaraan Pusat
Bahasa berupa balai atau kantor bahasa yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan
bahasa dan sastra.

Page 7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa :
1. Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia dalam pembangunan bangsa yakni sebagai
perisai pemersatu yang belum pernah dijadikan sumber permasalahan oleh masyarakat
pemakainya yang berasal dari berbagai ragam suku daerah.
2. Bahasa Indonesia berperan penting dalam pembagunan bangsa karena bahasa
indonesia merupakan bahasa resmi kenegaraan yang berperan penting dalam memajukan
pembagunan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan yang akhirnya mendorong
kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam pembangunan bangsa.
3.2 Saran
Marilah kita bersama-sama menjaga bahasa Indonesia agar menjadi bahasa yang dapat
mempersatukan berbagai kelompok masyarakat dengan melakukan pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia agar tercapai pemakaian yang cermat, tepat, dan efisien.

Page 8
DAFTAR PUSTAKA

Mudhofar, M. 2010 Kapita Selekta Bahasa dan Sastra Indonesia. Surabaya:


Pustaka Gama.
Halim, Amran. 1979. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa.
Kridalaksana, Harimurti. 1976. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa. Ende: Nusa
Indah.
Sugono, Dendy. 1999. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara.
Sumowijoyo, G. Susilo. 2001. Pos Jaga Bahasa Indonesia. Surabaya: Unipress Unesa.

Page 9

You might also like